OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 28 Februari 2024

Timnas AMIN Siap Beberkan Bukti Kecurangan Pilpres 2024 di MK dan Panitia Angket DPR

Timnas AMIN Siap Beberkan Bukti Kecurangan Pilpres 2024 di MK dan Panitia Angket DPR



10Berita - Tim Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) berjanji membeberkan semua bukti kecurangan Pilpres 2024 yang sudah dikantongi pihaknya. 

Bukti-bukti itu akan disampaikan di Mahkamah Konstitusi maupun DPR RI jika bergulir hak angket.

Parpol-parpol dalam koalisi AMIN sudah menyatakan sikap mendukung PDI Perjuangan melayangkan hak angket di DPR RI untuk mengusut kecurangan Pemilu 2024. Di sisi lain, timnas AMIN juga bakal menggugat hasil pilpres ke MK. 

Anggota Dewan Pakar Timas AMIn, Refly Harun mengatakan bahwa bukti dan indikasi kecurangan Pemilu 2024 sebagiannya sudah diketahui masyarakat baik lewat pemberitaan media massa, podcast, maupun film dokumenter Dirty Vote.

“Bukti itu kita kasih clue, nanti-nanti pada waktunya di Mahkamah Konstitusi (MK) di panitia angket bukti itu dibeberkan. Tapi kalau anda penasaran, sedikit-sedikit misalnya ya baca aja majalah Tempo edisi terakhir 19 Februari,” kata Refly dalam diskusi 'Rakyat Bersuara' di Inews Tower, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (27/2/2024).

Tak hanya menyebut pemberitaan di majalah Tempo, Refly juga memberikan bocoran lainnya terkait indikasi kecurangan dalam Pemilu 2024.

“Kemudian nonton aja Bocor Alus dan kemudian nonton aja Dirty Vote. Itu kan sebuah indikasi bahwa semua kecurangan itu ada. Dan itu tidak hanya soal saat pencoblosan, tapi sebelum pencoblosan. Bahkan kalau kita tarik barangkali sejak tahun 2020-2021 suda ada nuansa seperti itu,” ujarnya.

Terkait bukti yang disiapkan untuk diajukan ke MK, Refly tetap tak mau mengatakan lebih jelas meski dirinya meyakinkan bahwa dia punya sumber sendiri. 

“Ya itu jadi salah satu sumber (Majalah Tempo). Saya juga punya sumber. Tapi yang mau saya katakan adalah masa media sekredibel Tempo, masa sih menyebarkan hoax. Kan begitu. Rasanya nggak mungkin,” tegasnya.

Dia juga menjelaskan, kalau seandainya apa yang ditulis Tempo itu tidak benar seharusnya dibantah. 

Namun hingga kini tak ada bantahan dari pemerintah atau kubu paslon 02.

“Kalau yang ditulis Tempo itu tidak benar seharusnya kan dibantah, ada hak jawab. Tapi kita kan tahu tidak ada bantahan selama ini ketika Tempo menulis tentang keterlibatan Istana dalam pemenangan 02 misalnya. Sekarang terakhir ini soal mobilisasi bansos dan sebagainya, tidak dibantah tugas menteri-menteri untuk mengglorifikasi 02, kan tidak dibantah. Jadi itu artinya memang indikasinya kuat,” kata dia.


Sumber: Okezone