OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.
Tampilkan postingan dengan label ISLAMOPHOBIA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ISLAMOPHOBIA. Tampilkan semua postingan

Minggu, 28 Januari 2018

Bukan Minta Maaf, Lawakannya Dianggap Nistakan Agama, Joshua Malah Sebut Basi

Bukan Minta Maaf, Lawakannya Dianggap Nistakan Agama, Joshua Malah Sebut Basi


10Berita, Joshua Suherman terseret masalah karena aksi stand up comedy-nya dianggap menistakan agama. Namun, mantan artis cilik itu enggan membahas masalah tersebut.

Gara-gara lawakannya, Joshua Suherman dilaporkan oleh Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) ke Bareskrim Mabes Polri pada 9 Januari 2018. Joshua yang ditantang untuk me-roasting Cherly eks Cherrybelle, mengeluarkan kata-kata yang dianggap melecehkan Islam.

Soal laporan itu, Joshua Suherman enggan membahasnya lagi. Dengan gaya nyelenehnya sesekali dia ‘membelokkan’ ucapannya.

“Harusnya tanyanya kemarin waktu gue lagi…. Gue pribadi tanggapannya, 22 Februari di bioskop, ‘Yowis Ben’. Nggak usahlah (dibahas) udah basi,” ungkap Joshua sambil tersenyum ditemui di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (27/1/2018).

Joshua lebih sering menyisipi promo film terbarunya yang digarap oleh Youtuber, Bayu Skak. Dia menuturkan selama proses penggarapan film itu, dirinya mencoba untuk tetap profesional meskipun sedang memiliki masalah.

“Wah gue nggak tahu ya (film ini terganggu atau nggak) itu sih produser. Gue sih pemain soalnya udah syuting kan jadi gue terserah Pak Parwez selaku produser mau gimana. Kalau gue pribadi sih udah syuting, sebagai seniman udah melakukan yang terbaik ya udah,” ucapnya.

Akan tetapi tak dipungkiri oleh mantan penyanyi cilik itu, keluarganya merasa khawatir. Terlebih masalah yang dihadapi sangat sensitif.

“Ya khawatir saat itu. Pasti khawatir dan tanya kenapa gitu? Tapi kan setelah dijelasin dan lain-lain ya ngertilah. Temasuk saudara gue yang dari bokap juga,” katanya.

“Ya kalau gua sih anggapa udah clear-clear aja,” tandas Joshua Suherman.

Membawakan materi komedi membandingkan ketenaran dua mantan Cherrybelle, yakni Anisa Rahma dengan Cherly Yuliana Anggraini, kata-kata Joshua dianggap tidak pantas. Joshua menyebutkan Anisa rahma lebih terkenal dan selalu dibicarakan ketimbang Cherly karena agamanya Islam.

“Dan yang gue bingung adalah Cherly ini, walaupun leader, dia gagal memanfaatkan kepemimpinannya untuk mendulang popularitas untuk dirinya sendiri. Terbukti, zaman dulu semua mata laki-laki tertujunya pada Annisa, Annisa, Annisa. Ya kan, semuanya Annisa?” kata Joshua dalam video itu

“Padahal, skill nyanyi, ya tipis-tipis, ya kan? Skill nge-dance, tipis-tipis. Cantik relatif, ya kan? Gue mikir, ‘Kenapa Annisa selalu unggul dari Cherly?’ Ah, sekarang gua ketemu jawabannya. Makanya Che, Islam! Karena di Indonesia ini ada satu hal yang tidak bisa dikalahkan oleh bakat sebesar apa pun, mayoritas,” tutup Joshua mengakhiri aksi stand upnya dalam video yang akhirnya berujung pada laporan penistaan agama.[musber]

Sumber : Dakwah Media

Minggu, 21 Januari 2018

Polisi Sebut Ulama Mengganggu Stabilitas Negara, Letjen Syarwan Desak Jokowi Minta Maaf

Polisi Sebut Ulama Mengganggu Stabilitas Negara, Letjen Syarwan Desak Jokowi Minta Maaf

10Berita, Letnan Jenderal (Purn) Syarwan Hamid mengatakan saat ini Pemerintah Indonesia sudah kehilangan kredibilitas yang cukup besar.

Solusinya, pertama Pemerintah harus bersikap jujur dalam segala hal yang dilakukannya. Misalnya, dalam proses kebijakan ataupun sebagainya.

"Sepintar apapun pemerintah, apabila tidak berlaku jujur akan susah dipercaya kembali oleh masyarakat," katanya, seperti dikutip dari RMOLJabar, Rabu (17/05).

Mantan Mendagri ini mendorong Presiden Jokowi untuk segera memohon maaf kepada ulama.

"Minta maaf lah pada ulama itu. Karena kemarin yang polisi bilang ulama itu mengganggu stabilitas negara itu darimana? Itu mulutnya Presiden," tegasnya.

Setelah meminta maaf dengan tulus dan ikhlas kepada ulama. Barulah berdialog dengan ulama.

"Jangan berbasa basi. Kalau dia tidak jujur akan ada kata-kata yang lain keluar," katanya.

Sumber : opinibangsa.id

 

Sabtu, 20 Januari 2018

Hamid Fahmy Zarkasyi: Mengkriminalisasi Ulama Sifat Islamophobia

Hamid Fahmy Zarkasyi: Mengkriminalisasi Ulama Sifat Islamophobia


10Berita , Jakarta – Ketua umum Majelis Intelektual Ulama Muda Indonesia (MIUMI) KH. Hamid Fahmy Zarkasyi, menyoroti kasus yang melukai umat Islam di Indonesia saat ini, yaitu banyaknya ulama dengan mudah dijadikan tersangka atas tuduhan melanggar undang-undang informasi dan transaksi elektronik (UU ITE). Menurutnya, hal tersebut merupakan bentuk dari sifat islamophobia.
“Ini jelas islamophobia,” tegasnya saat menjadi pembicara dalam diskusi bertema kepemimpinan di Masjid Agung Al Azhar, Jakarta Selatan pada Jumat (19/01/2018).
Menjadikan para ulama sebagai tersangka, lanjutnya, merupakan ideologi sekuler dalam melawan Islam sebagai peradaban. Mindset sekuler adalah memisahkan agama dari politik.
Ia pun menilai, mengkriminalisasi ulama merupakan ketidakadilan. Kezaliman itu tidak mempertimbangkan besarnya jasa dan peran mereka dalam memperbaiki moral masyarakat.
“Ini tindakan yang saya rasa hanya bersifat politis, karena sekarang ulama banyak berbicara politik,” ungkapnya.
“(Saat ini) Ulama dilarang bicara politik, kalau bicara politik akan dikriminalkan,”sambungnya.
Ulama, dikatakannya, harus berani bicara diberbagai bidang permasalahan yang mencakup kehidupan. Lantas ia mencontohkan, memang sudah menjadi tugas para pendakwah untuk menyerukan haramnya LGBT, meluruskan tindakan aparat yang keliru, mengkritik kezaliman yang terjadi dan juga sistem kenegaraan yang didalamnya tak ada nilai-nilai agama atau keislaman
“Itu kewajiban agama,” tutup Hamid.
Reporter: Afriza
Editor: Hunef Ibrahim
Sumber : Kiblat.net

Jumat, 19 Januari 2018

Sebuah Masjid di Belanda Jadi Sasaran Kebencian Ekstremis Anti Islam

Sebuah Masjid di Belanda Jadi Sasaran Kebencian Ekstremis Anti Islam

10Berita, AMSTERDAM Sebuah masjid di ibu kota Belanda, Amsterdam, menjadi sasaran kelompok ekstremis sayap kanan, kata pengurus masjid tersebut, Kamis (18/1/2018).

Gerakan ‘Rechts in Verzet’ mengklaim berada di balik atas serangan tersebut. Pelakunya telah menggantung spanduk anti-Islam dan boneka tanpa kepala di depan Masjid Sultan Emir itu.

Ketua Takmir Masjid, Kamber Sener, mengecam aksi kriminal tersebut. Dia mengatakan, ada banyak ekstremis kanan yang berupaya menakut-nakuti umat Islam.

Menurut Sener, insiden tersebut baru pertama kali terjadi. Penyelidikan atas tindak kriminal tersebut telah dimulai.

Spanduk yang digantung di luar masjid berbunyi: ‘Islam harus dihentikan, kami tidak ingin ada masjid yang berhubungan dengan (Presiden Turki Recep Tayyip) Erdogan di utara Amsterdam’.

Wakil ketua Denk Party yang didirikan dua politikus Belanda asal Turki, Farid Azarkan, mengatakan kepada kantor berita Anadolu Agency bahwa usulan partai untuk membahas serangan masjid di parlemen telah ditolak.

“Setiap saat, usulan untuk pembahasan selalu ditolak,” kata Azarkan seperti dikutip Anadolu,Kamis (18/1).

Dia menyatakan kesedihannya akan minimnya pembahasan masalah tersebut di parlemen, meskipun banyak serangan Islamofobia terjadi di negara tersebut. (EZ/Salam-Online)

Sumber: Anadolu Agency,  Salam Online.

Kamis, 18 Januari 2018

Terkait Kata Akhir Zaman, Fahri: Kasihan Polri, Dicocok Narasi Islamophobia

Terkait Kata Akhir Zaman, Fahri: Kasihan Polri, Dicocok Narasi Islamophobia

10Berita, JAKARTA - Fahri Hamzah menyebut bahwa polisi mempunyai frame tentang akhir zaman bukan dari narasi sebenarnya. Maka dari itu ia menyarankan agar frame tersebut segera dikoreksi sehingga jika melihat Islam tidak seperti melihat narasi terorisme.

“Polisi punya frame tentang Islam yang dipelajari dari barat pasca #911, intinya mereka anggap narasi tentang akhir zaman seperti sering diceramahi beberapa Ustadz adalah narasi terorisme. Mereka harus diberitahu kesalahannya,” kata Fahri di akun Twitter pribadi miliknya, Kamis (18/01/2018).


Fahri merasa prihatin melihatnya. Polri, menurutnya seperti menjadi korban narasi ketakutan kepada Islam. “Kasian POLRI dicocok narasi #Islamophobia. Gini cara berpikir narasi #Islamophobia: bahwa karena agama memprediksi akhir zaman maka akan menyebabkan banyak orang ingin mati cepat dan masuk surga langsung.”

Apalagi, lanjutnya, kalau sudah membahas #KeberkahanSyams seperti disebut banyak Nash. “Maka itu langsung dianggap ISIS. Harusnya polisi banyak belajar kepada ulama yang ikhlas. Tapi jangan takut dicuci otak.” (Robi/)

Sumber : voa-islam.com

Selasa, 16 Januari 2018

Khawlah Noman, Gadis Belasan Tahun yang Terimbas Islamofobia

Khawlah Noman, Gadis Belasan Tahun yang Terimbas Islamofobia

10Berita ,  Nahas menimpa gadis kecil Khawlah Noman (11 tahun) ketika tengah berjalan menuju sekolah di Pauline Johnson Public School Toronto, Provinsi Ontario, Kanada, Jumat (12/1) pagi, lalu. Noman yang kala itu berjalan bersama adik laki-lakinya tak menyangka ada seorang pria yang muncul dari arah belakang.

Pria tersebut membawa gunting dan mencoba memotong hijab Noman. Dia pun berteriak dan berusaha melarikan diri. Sekitar 10 menit kemudian, pria itu kembali dan mencoba melakukan hal yang sama. Noman tidak terluka, tapi mengalami trauma. "Saya merasa sangat takut dan bingung, saya merasa tidak nyaman ada orang yang melakukan hal itu," ujarnya seperti dikutip dari Aljazirah, Sabtu (13/1) waktu setempat.

Noman takut, tapi beruntung keluarganya terus mendukungnya. "Ini (pengguntingan hijab) mengerikan dan saya tidak menyukainya. Tindakan seperti ini harus berhenti," kata dia. Saat ditanya wartawan apa yang hendak disampaikannya kepada tersangka, dia pun menjawab, "Apa yang Anda lakukan salah. Anda seharusnya tidak bertindak seperti ini, apalagi saya masih kecil."

Juru Bicara Dewan Sekolah Distrik Toronto Ryan Bird mengatakan, staf sekolah menghubungi polisi dan ke - luar ga Noman setelah mengetahui kejadian itu terjadi. "Kami akan beker - ja sama dengan polisi untuk menawar - kan bantuan yang kami bisa," kata Bird.

Sambil menahan air mata, ibu dari Noman, Saima Samad, lega putrinya tidak terluka. Selama 25 tahun tinggal di Kanada, baru kali ini kejadian seperti itu terjadi.

Kepolisian Toronto, Kanada, kini sedang menyelidiki dugaan kejahatan kebencian yang terjadi pada Noman. Kepolisian menduga pria tersebut berusia 20 tahunan, berperawakan Asia, berambut hitam, berkumis, dan memakai kacamata.

Juru Bicara Kepolisian Toronto Jenifferjit Sidhu mengatakan tubuh gadis itu tidak terluka, tapi hijabnya sobek. "Ini mengejutkan, mengganggu, dan sangat menyiksa. Anak-anak yang mau pergi ke sekolah seharusnya tidak mengalami ini," kata Sidhu seperti dikutip dari CTV News.

Wali Kota Toronto John Tory juga mengungkapkan keterkejutannya. Dia mengatakan, tidak boleh ada anak yang takut berangkat ke sekolah di Toronto karena apa yang mereka kenakan. Dia dan semua penduduk Toronto bergabung menghadapi tindakan kebencian semacam itu.

"Intoleransi dan kebencian dalam bentuk apapun, termasuk Islamofobia, tidak memiliki tempat di kota kita, provinsi kita, atau negara kita," ujar Tory. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau ikut mengecam serangan tersebut. Menurut dia, aksi ini serangan terhadap agama yang dianut korban.

"Saya tidak bisa bayangkan betapa takutnya dia, saya ingin sampaikan padanya, keluarga, teman, dan komunitasnya bahwa ini bukan aksi yang akan dilakukan oleh Kanada," kata Trudeau dalam pidatonya di Ontario.

Selama ini, Kanada dikenal sebagai negara yang mendukung imigran Muslim. Trudeau dengan terangterangan menyebut pintu Kanada selalu terbuka untuk imigran. Dia menerima puluhan ribu pengungsi. Meski sikap Pemerintah Kanada cukup positif terhadap Muslim, tidak demikian dengan seluruh penduduknya.

Badan Statistik Nasional Kanada menyebut kejahatan berdasarkan kebencian di Kanada meningkat sejak 2013. Pada 2016, jumlahnya mencapai 1.409 kasus. Meski begitu, korban Muslim yang mengalaminya menurun. Menurut data kepolisian, Muslim yang mengalami aksi kebencian mencapai 139 kasus pada 2016, berkurang 20 kasus dibandingkan 2015.

Serangan paling kontroversial terjadi saat pria bersenjata menewaskan enam pria Muslim di Pusat Kebudayaan Islam Quebec. Insiden terjadi pada 29 Januari 2017. Insiden di Quebec tersebut menjadi yang terparah. Peningkatan sentimen anti-Muslim cukup terasa di sana. Quebec menjadi salah satu wilayah di Kanada yang menolak keberadaan Muslim. n ed: qommarria rostanti

Sumber : Republika.co.id

Kamis, 04 Januari 2018

Tak Jual Daging Babi dan Alkohol, Minimarket Ini Ditutup

Tak Jual Daging Babi dan Alkohol, Minimarket Ini Ditutup


Foto: Independent

10Berita, PRANCIS—Pengadilan Prancis dilaporkan telah mengeluarkan putusan yang memerintahkan penutupan sebuah minimarket di Paris karena tidak menjual daging babi dan alkohol. Pihak pengacara toko halal langsung menggugat vonis pengadilan karena tidak ada kewajiban menjual kedua jenis produk haram tersebut.

Pengacara juga berpendapat jika alkohol bukan bagian dari diet umum serta toko tidak memiliki kewajiban menjualnya karena hanya merupakan pelengkap makanan.

“Ini bisnis, saya melihat lingkungan sekitar dan saya menargetkan apa yang saya lihat,” kata manajer minimarket The Good Priceseperti dikutip dari Independent, Selasa (2/1/2018).

Minimarket yang berlokasi di Colombes itu dinilai tidak beroperasi sesuai dengan kondisi seharusnya yakni sebagai toko yang menyediakan makanan dan minuman pada umumnya, demikian putusan Pengadilan Nanterre.

Pengadilan di negeri sekuler itu mengatakan produk yang dijual di minimarket sangat terbatas dan tidak sesuai dengan konsep penjualan lazimnya.  Otoritas setempat juga berpendapat jika masyarakat sekitar tidak dilayani dengan baik karena toko tidak menjual produk yang diinginkan.

Sebuah laporan mengatakan minimarket The Good Price hampir secara eksklusif menjual produk halal tanpa alkohol dan daging babi. Selain memerintahkan penutupan toko dan penghentian sewa bangunan, pengadilan juga mengenakan denda sebesar 4.000 euro (sekira Rp64,5 juta) kepada minimarket tersebut. []

Sumber :Islampos 

Minggu, 31 Desember 2017

Episode Kekerasan Anti-Muslim di Kancah Internasional

Episode Kekerasan Anti-Muslim di Kancah Internasional

10Berita , Jutaan Muslim telah menjadi korban serangan karena Islamofobia selama 2017. Mulai dari pelecehan karena simbol Islam, serangan secara verbal hingga serangan yang berakhir dengan hilangnya nyawa. Peningkatan serangan ini merupakan imbas dari semakin banyaknya serangan-serangan yang mengatasnamakan Islam. Dilansir Independent, salah satu pencetus maraknya Islamofobia di Amerika adalah karena Presidennya, Donald Trump.

Sifat orang nomor satu di AS ini terkenal bigot dan terang-terangan Islamofobia. Karena hal tersebut, warga Muslim di Amerika pun menjadi lebih rentan diserang. Kondisi ini bahkan lebih parah dari sejak peristiwa 9/11. Seorang aktivis Muslim, Ibrahim Hooper mengatakan penduduk Muslim jadi lebih khawatir dan takut untuk beraktivitas sosial sambil menunjukkan identitas keagamaan mereka. Perempuan menjadi yang paling rentan karena menggunakan kerudung.

"Kini lebih buruk daripada setelah 9/11 lalu, ia (Trump) seperti mendukung dan mendorong supremasi kulit putih dan kefanatikan," kata Hooper. Dulu, serangan Islamofobia masih sembunyi-sembunyi, sekarang sudah terang-terangan bahkan ditunjukkan dengan bangga.

2017 menjadi salah satu tahun dengan banyaknya episode kekerasan anti-Muslim di kancah internasional. Pada Mei lalu, dua orang meninggal dan satu terluka karena melerai seorang pria yang melecehkan dua muslimah. Di Quebec Kanada, enam orang Muslim tewas dan 10 orang terluka karena ditembak membabi buta. Hooper mengatakan banyak aksi-aksi Islamofobia yang tidak terliput oleh media.

Organisasi yang ia bentuk, Council On American-Islamic Relations sudah mencoba mengumpulkannya. Menurutnya, antara Januari hingga September 2017, CAIR mencatat ada 1.656 serangan bias dan 195 serangan kebencian. Jumlah ini naik sebesar sembilan persen pada serangan bias dan 20 persen pada serangan kebencian tahun 2016.

"Menurut perkiraan awal, tahun 2017 ini adalah yang paling parah untuk serangan anti-Muslim, sejak kita melakukan dokumentasi," kata koordinator penelitian dan advokasi Zainab Arain.

Trump berperan besar. Selain di rumahnya sendiri di AS, sikap Trump pun menginspirasi serangan di negara lain. Sejak kampanyenya yang menyedot perhatian dunia, ia terang-terangan membicarakan Muslim sebagai ancaman. Trump menerapkan larangan Muslim dari negara tertentu masuk AS. Ia juga vokal ketika ada serangan yang dilakukan mengatasnamakan Islam.

Saat penembakkan di San Bernardino, California yang menewaskan 14 orang, Trump seperti bangga menyatakan dirinya benar. Trump bahkan ikut menyebarkan video anti-Islam di akun Twitternya yang memiliki jutaan pengikut. Tiga video tersebut awalnya diunggah oleh kelompok sayap kanan Inggris, Britain First.

Di Inggris, serangan Islamofobia meningkat lebih dari 500 persen di sekitar Manchester setelah serangan bom bunuh diri di konser Ariana Grande. Dilansir Guardian, ada 224 serangan anti-Islam dalam sebulan setelah serangan dibanding periode yang sama pada 2016.

Greater Manchester Police (GMP) pun meningkatkan perlindugan pada komunitas Muslim. Kejahatan karena ras juga mengalami peningkatan sebesar 61 persen menjadi 778 insiden dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Detail kejadian Islamofobia tidak dijelaskan. Namun ada diantaranya serangan verbal pada murid-murid sekolah Muslim dan masjid. Seorang anak 14 tahun mengaku dibentak seseorang yang menyebutnya teroris.

Kepolisian Met London mencatat 1.260 insiden Islamofobia dalam satu tahun hingga Maret 2017. Angka ini merupakan peningkatan pesat sebesar 66 persen sejak 2016. Pada 2013 serangan Islamofobia yakni sebanyak 343 insiden.

Sejumlah insiden Islamofobia juga terjadi di Australia. Seperti serangan verbal, percobaan penusukan dengan pisau pada empat muslimah di Sydney hingga diskriminasi bahwa Muslim tidak boleh masuk ke sebuah acara expo karir. Di Quebec, terjadi penembakan di masjid yang menewaskan enam orang dan melukai 19 orang lainnya. Insiden pada 29 Januari ini diklasifikasikan sebagai kejahatan kebencian dan serangan Islamofobia. Di Afrika pun terjadi penembakan yang menewaskan 25 orang di masjid.

Sumber : Republika.co.id

Bongkar Bisnis Obat Ilegal dan Terlarang, Anggota FPI Malah Dijadikan Tersangka dan Ditahan

Bongkar Bisnis Obat Ilegal dan Terlarang, Anggota FPI Malah Dijadikan Tersangka dan Ditahan


10Berita, Bekasi - Seorang pengurus Front Pembela Islam (FPI) wilayah Pondok Gede, Kota Bekasi, berinisial BG menjadi tersangka dengan tuduhan perusakan dan perbuatan melawan hukum. BG kini ditahan di Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta.

Seperti dilansir Tempo.co (30/12/2017), Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota, Komisaris Besar Indarto mengatakan, BG menjadi tersangka setelah mendatangi sebuah toko obat ilegal di Jalan Jatibening II, Kelurahan Jatibening pada Rabu, 27 Desember 2017 bersama dengan puluhan anggota FPI Bekasi Raya wilayah setempat.

"Penetapan tersangka setelah penyidik melakukan gelar perkara," kata Indarto, Sabtu malam, 30 Desember 2017. Informasi yang didapat Tempo, bahwa BG dilaporkan oleh H, pemilik toko obat yang didatangi FPI. Adapun, H sendiri menjadi tersangka karena menjual obat-obatan terlarang, dan kadaluwarsa. Selain H, penjaga toko, L juga menjadi tersangka.

Sementara itu, kuasa hukum FPI, Aziz Yanuar menampik bahwa kliennya melakukan perbuatan yang disangkakan oleh penyidik. Justru, kata dia, BG bersama dengan puluhan Laskar FPI membantu kepolisian mengungkap praktek peredaran obat terlarang dan kadaluwarsa. "Klien kami adalah pelapor, malah dilaporkan dan menjadi tersangka," kata Aziz.

Ia menjelaskan, mulanya masyarakat melaporkan adanya toko obat ilegal menjual obat keras dan kadaluwarsa tanpa izin. FPI lalu mengecek, dan melaporkan ke polisi. Menurut dia, polisi belum bisa bergerak karena masih fokus pengamanan kedatangan Presiden Joko Widodo. "Dekat lokasi ada pos pengamanan," kata dia.

Laskar FPI lalu membawa polisi ke toko tersebut dan mengeceknya. Bahkan, penjaga toko obat diperiksa. Pihaknya kaget esoknya BG dipanggil untuk diperiksa lalu ditetapkan sebagai tersangka, dan ditahan di Mapolda Metro Jaya. "Ini akan menjadi preseden buruk ke depan, pelapor tindakan kriminal malah dikriminalkan," kata dia.

Ia menambahkan, tak ada perusakan yang terjadi di toko obat. Yang ada, kata dia, sebuah obat diambil lalu jatuh ke air, sehingga kondisinya rusak. "Kami akan praperadilan penetapan tersangka, dan melapor ke propam," ujar dia. "Kami juga sudah mengajukan penangguhan penahanan, tapi informasinya ditolak." (TEMPO)

***

Melalui akun twitter, Laskar FPI (LPI) menyambut penetapan tersangka anggotanya dengan ucapan "Alhamdulillah".

"Gara-gara FPI, bisnis obat-obatan ilegal dan terlarang, terungkap. Alhamdulillah, selanjutnya anggota FPI dijadikan TERSANGKA. REZIM ZAMAN NOW," ujar akun @DPP_LPI.

"Gara-gara FPI, bisnis obat-obatan ilegal dan terlarang, terungkap."

Alhamdulillah, selanjutnya anggota FPI dijadikan TERSANGKA.

*REZIM ZAMAN NOW*https://t.co/wFtHws8mi8

— Laskar Pembela Islam (@DPP_LPI) 30 Desember 2017


Sumber :  PORTAL-ISLAM.ID

Jumat, 29 Desember 2017

Tidak Saja Akun FPI, Facebook Juga Tutup Akun Presiden Muslim Cechnya

Tidak Saja Akun FPI, Facebook Juga Tutup Akun Presiden Muslim Cechnya


10Berita – Platform media sosial Facebook dan Instagram menonaktifkan akun pemimpin kuat Republik Chechnya Ramzan Kadyrov sejak 23 Desember lalu. Hal ini memicu banyak orang bertanya-tanya maksud perusahaan layanan jejaring sosial yang berbasis di California, Amerika Serikat (AS) tersebut. Padahal Kadyrov adalah salah satu pengguna aktif dengan memiliki empat juta pengikut.

Ketika akun Kadyrov ditutup secara tiba-tiba, orang-orang memperhatikannya. Presiden Chechnya tersebut telah lama menjadi pengguna media sosial yang produktif, dia mengisi akunnya dengan foto-fotonya memeluk kucing, mengangkat barbel dan juga pernah mengunggah puisi tentang Presiden Rusia Vladimir Putin.

Adapun menurut laporan The New York Times, Jumat (29/12), juru bicara Facebook menjelaskan bahwa akun Kadyrov dinonaktifkan karena dia telah ditambahkan ke dalam daftar sanksi oleh AS.

Sehingga perusahaan tersebut memiliki kewajiban untuk bertindak. Kadyrov dilaporkan telah terlibat dalam tindakan penyiksaan, penculikan dan pembunuhan, di antara pelanggaran hak asasi manusia lainnya.

Namun demikian penutupan akun itu tidak terjadi pada pemimpin-pemimpin lain yang juga termasuk dalam daftar sanksi. Termasuk Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan banyak pejabat pemerintahannya.

Langkah Facebook dalam melawan politisi Muslim tersebut merupakan tindakan terbaru dalam proses pengambilan keputusan yang tampaknya sewenang-wenang dan seringkali buram. Hal ini menarik kritikan luas untuk raksasa media sosial tersebut.

Facebook telah diserang karena mengizinkan penyebaran berita palsu di platformnya, dengan responsnya yang terbatas. Dalam kasus ini, dikatakan bahwa secara hukum wajib bertindak karena sanksi keuangan dan standar yang belum diterapkan secara merata, yang menurut para ahli mungkin tidak dapat dipertahankan.

“Undang-undang sanksi ini hanya ditulis untuk satu tujuan, digunakan untuk menekan pembicaraan dengan sedikit pertimbangan mengenai nilai-nilai ekspresi kebebasan dan tujuan khusus untuk menghalangi ucapan, berlawanan dengan pemblokiran perdagangan atau pendanaan karena sanksi tersebut dirancang untuk dilakukan. Ini benar-benar bermasalah,” kata staf pengacara untuk proyek Ucapan, Privasi dan Teknologi di Serikat Kebebasan Sipil AS Jennifer Stisa Granick.

Facebook yang juga memiliki Instagram itu tidak memiliki seperangkat aturan yang komprehensif untuk mengatur penghapusan akun atau unggahan.(kl/rol)


Sumber : Eramuslim

Saat Natal, 2 Masjid Swedia Diserang Bom

Saat Natal, 2 Masjid Swedia Diserang Bom


Foto: Aboutislam

10Berita, Serangan bom rakitan ini menyerang Pusat Kebudayaan Islam di Saffle, sebuah kota yang terletak 45 kilometer barat daya Karsltad.

“Beberapa jendela rusak dan dindingnya retak akibat peledak yang diperkuat dengan bekas tembakan senapan. Rata-rata 100 orang datang ke masjid ini setiap hari,” kata ketua pusat Islam Abdihakem Adan kepada Anadolu Agency.

Bom tersebut meninggalkan lubang cukup besar di dinding ruang shalat tengah masjid.

Selain itu, serangan rasis lainnya juga terjadi terhadap sebuah masjid di distrik Sodermalm, Stockholm, pada Selasa (26/12/2017), menurut imam masjid setempat.

“Di pagi hari, beberapa orang tak dikenal memasang salib, simbol orang Kristen di pintu masuk masjid. Para pelaku tidak ingin kita (Muslim) berada di sini. Mereka ingin kita menutup masjid,” ujar Khaled Abdel, imam Masjid Stockholm kepada Anadolu Agency.

Muslim membentuk antara 450 ribu hingga 500 ribu penduduk dari sembilan juta populasi Swedia, menurut laporan Departemen Luar Negeri AS pada tahun 2011. []

Sumber :Islampos 

Kamis, 28 Desember 2017

Pengajian Ustaz Abdul Somad di PLN Jakpus Mendadak Batal. Apakah Ada Aktor yang Sama dengan Kasus di Hongkong?

Pengajian Ustaz Abdul Somad di PLN Jakpus Mendadak Batal. Apakah Ada Aktor  yang Sama dengan Kasus di Hongkong?

10Berita , JAKARTA -- Dai kondang Ustaz Abdul Somad mendadak batal mengisi mengisi ceramah agama di Masjid Nurul Falah PLN Jakarta Pusat, Kamis (28/12). Ustaz Somad seharusnya mengisi ceramah di masjid tersebut pukul 11.30-13.30 WIB, namun hingga pukul 12.00 WIB Ustaz Somad belum datang.

Pantauan Republika.co.id, ratusan jamaah sudah berdatangan ke lokasi pengajian. Namun, sesampainya di masjid tak ada tanda-tanda bahwa akan digelar pengajian.

Tenda berwarna putih yang terpasang di area masjid di bongkar. Jamaah menerima informasi bahwa pengajian dibatalkan.

Republika.co.id, berusaha mencari informasi terkaiat alasan pembatalan tersebut kepada panitia ataupun takmir masjid. Namun hingga berita ini diturunkan tidak ada yang bersedia untuk diwawancarai.

Untuk diketahui, Ustaz Somad memiliki agenda safari dakwah dari 28-29 Desember 2017. Pada hari ini, Ustaz Somad dijadwalkan mengawali kegiatannya di Gedung Sarana Jaya Jakarta Pusat pukul 09.00-11.00 WIB.

Kemudian pukul 11.30-13.30 akan berlangsung di Masjid Nurul Falah PLN Jakarta Pusat. Dilanjutkan di Masjid Nurul Ikhlas Yayasan Annajiyah Tangerang Selatan dan dilanjutkan di Musholla Nurul Iman Pondok Aren Tangerang Selatan. Rahmat Fajar

Sumber : Republika.co.id

Kuat Dugaan Abdul Somad Dideportasi dari Hongkong karena Pesanan, Ini Indikasinya

Kuat Dugaan Abdul Somad Dideportasi dari Hongkong karena Pesanan, Ini Indikasinya



10Berita, JAKARTA  Seorang tokoh muda yang juga merupakan sosial entrepreneur, Azzam Izzul Haq menduga kuat bahwa penolakan ustadz Abdul Somad di Hongkong beberapa waktu lalu karena adanya pesanan dari kalangan tertentu. Hal ini misalkan saja dapat diperhatikan dari dipisahkannya Abdul Somad dari rombongan lain untuk diinterogasi.

“Jika demikian, artinya UAS belum sampai di gerbang imigrasi Hongkong. Artinya, petugas otoritas Hongkong bukan melakukan random checking. Jelas ini ada pesanan,” katanya, di akun Twitter pribadi miliknya, @AzzamIzzulhaq, belum lama ini.


Menurut dia, yang dialami oleh ustadz Abdul Somad juga karena pihak setempat sudah mencari tahu soal profilnya. “Artinya, ada informasi yang masuk ke otoritas Hongkong mengenai profil UAS dan detail penerbangannya.

Apalagi Hongkong menerapkan bebas visa. Maka, ini bukan kebetulan. Sangat dimungkinkan ada 'permintaan'.” Indikasi adanya dugaan kuat pesanan adalah ketika Abdul Somad yang dikenal di Indonesia tetapi jika sudah di negara lain maka hal tersebut ia katakan tidak “berlaku”.

“Setenar apa pun seseorang di dalam negeri, kecuali sudah tenar se-mancanegara, ketika di luar negeri, ia menjadi 'nothing'. Ia menjadi 'something' bila ada informasi masuk.” (Robi/)

Sumber :voa-islam.com

Rabu, 27 Desember 2017

Ini Kronologi Penelanjangan Santri di Tasik oleh Satpam Toko Ratu Paksi

Ini Kronologi Penelanjangan Santri di Tasik oleh Satpam Toko Ratu Paksi

10Berita – Kamis sore (21/12/2017) insiden tak mengenakan itu bermula. Ketika itu, AQ (16) meminta izin kepada ibunya untuk pergi ke toko alat jahit dan asesoris Ratu Paksi, Jl. Sukalaya 1, Kel. Argasari, Kec. Cihideung, Kota Tasikmalaya untuk membeli peniti. AQ pergi bersama temannya sore itu.

Dituduh Mencuri

Ketika sudah mendapat apa yang dicari, AQ pun membayar belanjaannya dan beranjak pulang. Namun di pintu toko, alat detektor tiba-tiba berbunyi. Sontak, para pengunjung pun menyoroti AQ.

Satpam yang saat itu bertugas pun menuduh AQ telah melakukan pencurian. Saat itu pula satpam melakukan penggeledahan di depan publik. Tetapi, barang yang dicari petugas tak ditemukan. Hal itu diungkap oleh Devi Badrudin, ibunda AQ dalam video konferensi pers di RM Dapur Santri, Jl. Letjen Mashudi, Kota Tasikmalaya pada Ahad malam (24/12/2017). Video itu diunggah oleh akun Ruslan Abdul Gani salah-satu anggota Aliansi Aktifis dan Masyarakat Muslim Tasikmalaya (AL MUMTAZ). di Facebook.

Ditelanjangi dan Dibiarkan Tak Berbusana

Tuduhan yang ditujukan kepada AQ tak terbukti. Devi mengungkapkan, anaknya sempat diraba-raba ketika digeledah di depan publik. Penggeledahan yang dilakukan saat itu rupanya tak membuat pihak toko puas.

Ketika tak menemukan apa yang dicari, satpam wanita yang menggeledah AQ pun menggelandang gadis 2 SMA ini ke kamar mandi toko. Di sinilah, AQ dipaksa untuk membuka baju yang ia kenakan hingga hanya mengenakan pakaian dalam saja.

Dalam keadaan telanjang, AQ ditinggalkan begitu saja. Pakaian AQ dibawa oleh satpam perempuan ke luar kamar mandi untuk diperiksa.

“Saya tak habis pikir, bagaimana mungkin di sebuah toko alat aksesoris, penggeledahan sampai ditelanjangi. Anak saya yang memang masih tidak tau apa-apa mengaku hampir pingsan ketika dibuka bajunya dan diraba oleh satpam wanita,” ungkapnya.

Devi mengungkapkan, AQ sempat mengatakan, “Saya jangan diginikan teh, kalau mau digeledah baju saja, biarkan saya beli baju dulu di sini. Nanti baju saya boleh diperiksa, tapi jangan saya ditinggalin seperti ini,” ungkap Devi menirukan penuturan putrinya kepada satpam.

Menurut Devi, anaknya ditelanjangi di kamar mandi semenjak pukul 15.45 WIB dan baru keluar menjelang Maghrib. Akhirnya masalah alat detektor yang berbunyi pun ditemukan. Ternyata, celana yang dikenakan AQ terdapat sebuah barkode yang memang tidak dilepas sejak pertama kali diberikan oleh keluarganya dari Amerika.

“Di celana anak saya ada barkode yang memang tidak dilepas. Tapi sudah dibawa kemana-kemana. Memang gak bunyi alat detektor dimana juga. Anak saya sudah kedinginan, karena memang tidak sebentar dalam kondisi tak berbusana,” ungkap Devi.

Geramnya Sang Bunda dan Buruknya Perlakuan Toko

AQ pun pulang ke rumah. Ia menangis sejadi-jadinya tak bisa bercerita banyak. Hanya potongan-potongan cerita yang menggambarkan tindakan tidak senonohnya perlakuan satpam yang ia terima. Lantas insiden itu membuat bundanya geram. Devi pun lantas mendatangi kembali Toko Ratu Paksi untuk mengkonfirmasi apa yang telah terjadi. Sayangnya, jawaban tak memuaskan justru diterima oleh Devi.

“Ketika mendengar kabar anak saya ditelanjangi sama pegawai Ratu Paksi, saya langsung bilang ke bapaknya anak-anak dan langsung ke Ratu Paksi. Namun sikap yang cuek yang saya dapatkan di sana. Ketika saya tanyai siapa yang menelanjangi anak saya, hanya pada bilang shiftnya sudah ganti, sudah pada pulang. Lalu saya tanyai siapa managernya, mereka pada bilang tidak tau,” ungkap Devi.

Menurut Devi, pihak toko seperti berlepas tangan dan terkesan tidak professional. Ia pun terbersit untuk melaporkan hal ini ke kantor polisi. Devi menelepon salah seorang kenalan yang diketahuinya bertugas sebagai aparat kepolisian, sebagai Babinsa karena menurutnya jika tidak punya orang dalam, maka akan kembali tidak diacuhkan.

“Sudah nelpon kenalan saya, kami pun langsung ke Polsek Cihideung Kota Tasikmalaya, dan disana bertemu salah satu kenalan saya yang lain yang juga melaporkan kasusnya ke kepolisian,” ungkap Devi.

Polisi Tak Tanggapi Laporan Ibunda

Namun, usai bercerita untuk membuat laporan kepada seorang polisi, polisi itu pun ditelpon untuk kemudian pergi meninggalkan Devi dan menyerahkan kasus Devi kepada teman anggota polisi lainnya. Ia pun kembali mengulang cerita dari awal kasus yang menimpa anaknya itu.

Lagi-lagi kekecewaan yang ia dapatkan ketika polisi kedua ini mengungkapkan bahwa kasus yang menimpa anaknya hanyalah urusan Babinsa. Kembali Devi menelepon kenalannya yang merupakan Babinsa tadi. Dan dari temannya itu, Devi diminta langsung kembali ke toko Ratu Paksi.

Akhirnya, untuk kedua kalinya ia ke Ratu Paksi, wakil manager mau menemui Devi dan menjelaskan kesalahan yang dilakukan pegawainya itu. “Wakil manager itu mengaku bahwa satpam ini adalah outsorching dan tidak ada dalam prosedur itu untuk menelanjangi,” ungkap Devi.

Usai menjelaskan kesalahan pegawainya, wakil manager itu pun meminta maaf kepada Devi dan keluarga AQ. Namun Devi tegas, bahwa sikap satpam yang menelanjangi anaknya adalah sikap yang sudah tegas dilakukan, karenanya ia akan menyikapi ini dengan melaporkan ke polisi.(kl/kbn)

Sumber : Eramuslim

Selasa, 26 Desember 2017

MUI Sebut Penolakan Ust Abdul Somad Sebagai Konspirasi Untuk Membunuh Karakter Ulama

MUI Sebut Penolakan Ust Abdul Somad Sebagai Konspirasi Untuk Membunuh Karakter Ulama


10Berita – Ketua MUI Bidang Hubung Luar Negeri KH Muhyiddin Junaidi menyebut kasus penolakan Ustaz Abdul Somad di Hong Kong sebuah konspirasi untuk membunuh karakter ulama. Karena itu, dirinya meminta pemerintah Jokowi untuk melakukan investigasi terkait kasus tersebut.

“Ini adalah sebuah konspirasi untuk membunuh karakrer ulama. MUI minta kepada pemerintah terutama Kemenlu untuk melakukan investigasi khusus kasus ini agar tak terulang di masa mendatang,” ujarnya saat dihubungi Republika, Senin (25/12).

Menurut KH Muhriddin, kasus ini bisa merusak hubungan bilateral antara Indonesia dan Hong Kong jika tidak segera ditangani secara serius oleh pemerintah. Karena, kasus ini dapat menyulut emosi umat Islam di Indonesia. “Deportasi tersebut melanggar norma dan hubungan International. Sekaligus merusak hubungan bilateral kedua negara,” ucapnya.

Selain itu, dengan adanya kejadian tersebut dicurigai ada pihak tertentu yang memang ingin menghidupkan Islamofobia di Indonesia. Pihak tersebut, kata dia, sangat khawatir dengan kesadaran umat Islam yang selama ini membela agamanya dengan nilai nilai demokrasi dan tren masa kini.

Seperti diketahui sebelumnya, Ustaz Abdul Somad kembali mengalami penolakaan saat hendak berdakwah di Hong Kong. Melalui akun Facebook pribadinya, Ustaz Somad menceritakan bahwa dia sampai di Hong Kong pada Sabtu (23/12) sore.

Sumber : Eramuslim

Akhirnya LBH Muslim Makassar Somasi Akun FB Dalang Pembully Chocolicious, Bahkan Semua Akun yg Melecehkan Dilaporkan

Akhirnya LBH Muslim Makassar Somasi Akun FB Dalang Pembully Chocolicious, Bahkan Semua Akun yg Melecehkan Dilaporkan



10Berita, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Muslim Makassar mengancam akan mempolisikan pemilik akun Facebook Viena Effendy atas kasus dugaan penghasutan dalam isu SARA.


“Semua komentar yang melecehkan, kita polisikan,” tegas Direktur LBH Makassar, Abdullah Mahir, Ahad (24/12/2017) dalam siaran rilis.

Bang Doe, sapaan akrabnya, mengaku telah mensomasi beberapa pemilik akun hingga beberapa di antaranya telah meminta maaf, dan terpaksa menghapus postingan percakapan di wall Facebook milik Viena Effendy.

Kasus itu bermula dari postingan pihak perusahaan roti, Chocolicious Indonesia, melalui media sosial, pengelola meminta maaf tidak bisa menyampaikan ucapan selamat dalam perayaan agama tertentu lantaran terkait dengan persoalan keyakinan.

Akun Facebook Viena Effendy langsung memosting sejumlah tulisan yang terkesan menghina pihak Chocolicious Indonesia dan mengaitkannya dengan masalah keyakinan agama juga.

Tulisan itu pun menjadi viral dan menjadi bahan olok-olokan sejumlah warganet. 


Sumber : pembelaislam.com


Senin, 25 Desember 2017

Ketika SARA dan Penodaan Agama Terus Direproduksi

Ketika SARA dan Penodaan Agama Terus Direproduksi

10Berita , Oleh: Haidar Nasir, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah

Selama 2017 sejak awal tahun, publik Indonesia masih ramai dengan persidangan penodaan agama yang dilakukan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Dan sejak bergulirnya kasus Ahok inilah berbagai kasus ujaran kebencian berbau suku agam ras, dan antargolongan (SARA) dan penodaan agama terus terjadi di 2017.

Kasus ujaran kebencian beraroma SARA dan penistaan agama yang dominan di negeri ini merupakan kelanjutan kasus yang sama pada 2016. Pemicu utamanya kasus di DKI Jakarta yang dilatarbelakangi gesekan politik yang keras dan panas.

Selain itu, plus juga faktor personal lain. Dimana muncul sikap cenderung semaunya karena didukung sebagian publik dan media yang memanjakan tokoh yang berulah seakan pembawa angin sorga. Dan sini awal persilangan irisan dengan sentimen SARA, sehingga meluas dan mempengaruhi jagat nasional.

Sayangnya kasus DKI direproduksi dan dikapitalisasi oleh berbagai pihak yang berkepentingan sehingga seolah menjadi peristiwa luas dan masif di negeri ini.

Menurutnya ini membuat bias paham seolah kasus DKI itu kasus intoleransi, secara khusus dikaitkan dengan umat Islam yang intoleran dan antikemajemukan, sehingga mekar menjadi opini umum yang menasional.

Munculnya berbagai kasus ujaran kebencian bernada SARA dan penodaan agama disinyalir tidak hanya berdiri sendiri. Menurut Haidar aktor peristiwa-peristiwa politik, sosial, dan keagamaan bermacam ragam. Kasus ujaran kebencian, intoleransi, dan penistaan agama maupun lainnya ada yang aktor tunggal dan bisa jadi ada pula banyak aktor, termasuk aktor intelektual.

Tidak mudah menunjuk aktor intelektual dalam kebanyakan kasus apapun. Kadang di tubuh negeri inipun ada aktor yang tidak bertanggungjawab dan semaunya bermain politik serta menggoreng isu-isu sensitif demi kepentingan politiknya.

Karenanya, masyarakat perlu diajari kritis dan cerdas agat tidak termakan perangkap oleh aktor ini. Pemerintah dan penegak hukum pun mesti seksama agar tidak terpolitisasi dan kemudian ikut masuk dalam opini, sikap, pemikiran, dan tindakan yang partisan dan akhirnya masuk dalam permainan politik yg merugikan kepentingan bangsa dan negara yang lebih luas.

Kepada pemerintah serta aparat penegak hukum dan aparat keamanan-ketertiban harus memposisikan dan memerankan diri sebagai institusi negara. Mereka harus objektif dengan bertindak di atas prinsip negara hukum yang benar, adil, dan berdiri di atas semua golongan secara seksama.

Jangan partisan dan terlibat dalam suatu peristiwa secara politis. Harus memiliki pandangan yang luas dan negarawan agar tidak salah bersikap dan bertindak.

Kalau mengeluarkan keputusan atau kebijakan, juga harus seksama dan tidak menimbulkan masalah makin rumit dan meluas. Jangan terbawa arus pemikiran sepihak yang cenderung bias bahwa yang intoleran itu umat Islam dan radikalisme itu identik umat beragama atau berdimensi keagamaan.

Sebab yang intoleran dan radikal juga banyak dari golongan sosial lain, termasuk yg mengusung isu toleransi dan kebinekaan. Hal itu agar pemerintah dan aparat menjadi wasit yang adil dan seksama.

Kepada umat Islam selaku mayoritas, juga harus menunjukkan diri sebagai golongan yang cerdas, berakhlak mulia, dan seksama dalam menghadapi keadaan termasuk isu-isu sensitif seperti ujaran kebencian, intoleransi, dan sebagainya. Umat Islam jangan terlalu sensitif secara bias dan salah pandang.

Kedepankan kepentingan bersama dan luas di atas kepentingan sempit dan kelompok. Taqdimul aham min al-muhim, dahulukan yg terpenting dari yang penting. Pilahlah yang prinsip dan cabang atau ranting atau strategis dan taktis, jangan semua hal jadi prinsip sehingga bersikap ekstrem atau ceroboh.

Jangan terbawa isu dan kasus yang membuat umat Islam menjadi terperangkap dan merugikan kepentingan yang lebih luas. Kurangi isu dan hal-hal yang kurang produktif, seperti terlalu semangat bikin aksi-aksi yang membuat umat Islam lalai mengerjakan agenda-agenda strategis bagi kemajuan Islam.

Juga kepada para tokoh Islam agar lebih bijaksana dalam membawa umat Islam menghadapi berbagai keadaan. Jangan mengembangkan opini dan pola pikir yang dapat diserap umat menjadi bernuansa provokasi dan hal-hal kurang positif.

Umat Islam sungguh masih banyak masalah dan tantangan, jangan diberi beban politik yg membuat mereka kian marjinal atau termarjinalkan atau masuk dalam perangkap politisasi pihak lain yang merugikan umat dan bangsa. Bawa dan bimbing umat mayoritas ini menjadi makin dewasa, cerdas, produktif, dan berkemajuan. Kita bawa umat Islam menjadi khaira umah yang unggul berkemajuan.

Sumber :Republika.co.id 

[Video] Ust. Tengku Zulkarnaen soal UAS dan Ust. Felix: Pasti Ada Laporan Dari

[Video] Ust. Tengku Zulkarnaen soal UAS dan Ust. Felix: Pasti Ada Laporan Dari

10Berita – Sepertinya hanya di zaman sekarang para ulama dan ustadz dikejar-kejar bagai pesakitan, dilarang dan dimusuhi. Hal ini menimpa para ulama dan ustadz yang benar-benar menegakkan tauhid, bukan para ulama yang gemar pakai bedak dan gincu, yang bermanis-manis mulut di hadapan penguasa, dengan mengorbankan akherat demi kehidupan dunia. Mereka antara lain Ustadz Abdul Somad, Felix Siauw, Tengku Zulkarnaean, dan lainnya.

Menanggapi kasus terakhir dimana Ustadz Abdul Somad diusir aparat Hongkong, Ustadz Zulkarnaean berkata dengan lantang, “Pasti ada laporan dari sini, mana mungkin orang Hongkong tahu siapa ustadz Abdul Somad, haiyaaa….! Biarin aja…”

Berikut videonya:

Sumber :Eramuslim 

Pengacara Ustaz Abdul Somad akan Lakukan Protes ke Cina

Pengacara Ustaz Abdul Somad akan Lakukan Protes ke Cina

10Berita ,  JAKARTA -- Pengacara Kapitra Ampera akan melayangkan protes baik terhadap pemerintah Cina maupun Indonesia atas insiden penolakan ustaz Abdul Somad masuk Hong Kong. Timnya juga tengah berupaya melakukan konfirmasi dan klarifikasi melalui Kementerian Luar Negeri terkait peristiwa tersebut.

"Kami akan melakukan protes keras kepada pemerintah Indonesia dan pemerintah Cina, atas perlakuannya terhadap seorang guru agama yang dikagumi oleh rakyat Indonesia," ujar Kapitra dalam keterangan tertulis melalui pesan singkat pada Republika.co.id, Ahad (24/12).

Ia menambahkan, terkait klarifikasi, hal itu penting dilakukan untuk mengetahui apakah upaya yang dilakukan Hongkong itu adalah atas permintaan Pemerintah Indonesia atau Pemerintah Cina. "Untuk mengetahui (sebenarnya) duduk persoalannya," ujar dia. 

Tim Kuasa Hukum juga meminta kepada aparat kepolisian agar melakukan investigasi terhadap peristiwa tersebut. Apakah ada ada pesanan dari orang-orang tertentu yang memberikan laporan fitnah (hoaks) kepada pihak imigrasi Hongkong.

Langka lain adalah dengan melaporkan kejadian ini kepada DPR dan instansi lain terkait. "Agar Pemerintah Indonesia serius melindungi warganya yang melakukan kunjungan ke luar negeri," jelas dia.

Melalui akun facebooknya, Ustaz Abdul Somad menceritakan bahwa dia sampai di Hongkong pada Sabtu (23/12) sore. Baru turun dari pintu pesawat saat masih di bandara, sejumlah orang yang tidak berseragam mengadang dan menariknya secara terpisah. Saat itu, Ustaz Abdul Somad juga bersama dua rekannya yang juga ditarik oleh sejumlah orang tersebut.

Mereka melakukan interograsi, bertanya soal identitas, pekerjaan,  pendidikan, keterkaitan dengan ormas dan politik. “Saya jelaskan bahwa saya murni pendidik, intelektual muslim lengkap dengan latar belakang pendidikan saya,” tulis Ustaz Abdul Somad.

Setelah 30 menit, kemudian mereka menjelaskan bahwa negara mereka tidak dapat menerima sang ustaz. “Itu saja. Tanpa alasan. Mereka langsung mengantar saya ke pesawat yang sama untuk keberangkatan sore itu juga ke Jakarta.”

Sumber : Republika.co.id

Minggu, 24 Desember 2017

Fahri Hamzah: Dicekal Hongkong, Ustadz Abdul Somad Akan Jadi Ulama Besar

Fahri Hamzah: Dicekal Hongkong, Ustadz Abdul Somad Akan Jadi Ulama Besar


10Berita, Ustadz Abdul Somad dipulangkan paksa secara sepihak oleh aparat setempat begitu tiba di Bandara Internasional Hongkong.

Kejadian itu terjadi ketika Ustadz Abdul Somad saat hendak memenuhi undangan pengajian warga Indonesia di Hongkong, Ahad, (23/12/2017).

Selepas keluar pintu pesawat sudah ada beberapa orang petugas menghadang penceramah asal Riau tersebut.

Ustadz Abdul Somad mengatakan dirinya tidak mendapat alasan jelas, kenapa pihak keamanan Bandara Hongkong memulangkanya dengan paksa.


Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyayangkan kejadian yang menimpa Ustadz Abdul Somad di Hongkong.

Namun demikian, Fahri menyebut justru dengan kejadian ini akan semakin membuat Ustadz Abdul Somad menjadi Ulama besar.

Berikut pernyataan Fahri Hamzah seperti disampaikan melalui akun twitternya (23/12/2017):

(1) #UstadzAbdulShomad akan jadi ulama besar. Semoga sabar menghadapi ujian. Ini fase yang harus dilalui. Pendengar dan murid beliau takkan berkurang tapi bertambah. Barokallah ya Ustadz, maju terus.  Ini tanda2 baik bagi perkembangan Islam ke depan. Amin.

(2) Tapi memang saking jahilnya (bodohnya) soal agama Islam, jangankan orang Hongkong yang jauh, orang kita sendiri banyak juga yang jahil. #UstadzAbdulShomad menurut saya sangat berterus terang dalam dakwah. Beliau apa adanya. Bahasanya tidak ada eufimisme yg bohong.

(3) Tapi jangan pertanyakan beliau soal bahasa. Beliau berbahasa Melayu yang sangat enak didengar. Sebagai orang Melayu karena itulah beliau berbahasa Indonesia yang baik dan benar. #UstadzAbdulShomad adalah guru dalam banyak hal. Waktu akan mengisahkan.

(4) Suatu hari, tidak saja Hongkong tapi seluruh dunia akan menyambut dakwah beliau. Indonesia harus berbangga punya ulama sekelas #UstadzAbdulShomad yang akan terus menjadi idola masyarakat. Barokallah.

Sebagaimana wasiat Imam Syafii:

"Carilah Ulama’ yang paling dibenci oleh orang-orang kafir dan orang munafiq, dan jadikanlah ia sebagai Ulama’ yang membimbingmu, dan jauhilah ulama’ yang dekat dengan orang kafir dan munafiq kerana ia akan menyesatkanmu, menjauhimu dari keredhaan Allah.” (Syaikhuna Imam Syafi'i)

Sumber : portal-islam.com