OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 11 Desember 2017

Perang Arab-Israel, Perang Berkepanjangan yang Tak Akan Berhenti Sebelum Palestina Merdeka

Perang Arab-Israel, Perang Berkepanjangan yang Tak Akan Berhenti Sebelum Palestina Merdeka


10Berita - Pada perang Arab-Israel pertama (1948), secara politik dan militer Isreal memang berhasil memperoleh kemenangan.

Tapi kemenangan Israel dalam peperangan itu sebenarnya merupakan kemenangan semu. Pasalnya, konflik antara Arab-Palestina dan Israel ternyata tidak bisa diselesaikan secara damai. Gencatan senjata yang diprakarsai oleh PBB selalu tidak berumur panjang dan peperangan pun pecah lagi.

Baik Israel maupun negara-negara Arab juga terus membangun kekuatan tempurnya sehingga yang terjadi bukan upaya perdamaian. Melainkan bagaimana mempersiapkan perang dan bisa menang.

Perubahan situasi politik negara-negara Arab juga sangat menentukan bagaimana sikap mereka terhadap Israel. Apakah mereka semakin mengeras, atau justru melemah.

Mesir, yang kekuatan militernya pernah dipukul mundur dalam Perang Arab Israel Pertama, di bawah pimpinan Kolonel Gamal Abdel Nasser terus membangun alutsistanya.

Persenjataan dari Uni Soviet dan negara-negara Blok Timur banyak dibeli Mesir terutama tank lapis baja dan jet tempur.

Dengan kekuatan militer yang demikian kuat, Mesir pun sengaja menunjukkan arogansinya dengan cara melarang kapal-kapal Israel melintasi Terusan Suez.

Larangan itu jelas melanggar hukum dan potensi memicu konflik karena Terusan Suez merupakan jalur pelayaran internasional.

Sebagai persiapan untuk berperang lagi dengan Israel, Mesir dan Suriah kemudian menyatukan kekuatan militer gabungan dalam satu komando.

Tak lama kemudian Yordania yang semula bersikap lunak terhadap Israel ternyata menggabungkan diri dalam pasukan gabungan Mesir-Suriah.

Merasa telah kuat, Mesir pun memblokade pelabuhan Eliat yang berlokasi di Teluk Aqaba, sehingga hubungan ke kawasan pantai menuju Tanjung Sinai terputus.

Tapi ulah militer Mesir yang terlalu berani itu ternyata tidak bertujuan untuk melemahkan Israel saja. Kolonel Nasser yang dihinggapi euforia nasionalisme Arab, tiba-tiba menasionalisasi Terusan Suez sehingga kapal-kapal bukan milik Mesir harus membayar untuk melintasi.

Nasionalisasi terusan yang semula dikelola perusahaan Inggris-Prancis bernama The Suez Canal Company itu membuat militer Inggris dan Perancis marah. Mereka pun bersiap menyerang Mesir.

Melihat peluang bahwa jika Israel terlebih dahulu menyerang Mesir lebih menguntungkan maka operasi militer dalam skala besar pun segera disiapkan oleh militer Israel.

Dalam startegi ini, Israel memang tak mau kedahuluan oleh serangan pasukan Inggris-Prancis ke Mesir karena bisa-bisa tidak mendapatkan wilayah jajahan.

Setelah siap, militer Israel pun segera melancarkan serangan dadakan. Tak lama kemudian setelah serangan militer Israel ke Mesir itu, jet-jet tempur Inggris-Perancis pun membombardir Mesir.

Suatu serangan udara yang secara tidak langsung sangat menguntungkan pasukan Israel. Serangan dadakan itu dilancarkan militer Israel pada 29 Oktober 1958  melalui taktik serbuan udara (air borne) dan serbuan tank-tank lapis baja.

Dalam pertempuran awal, pertahanan pasukan Mesir di sepanjang Terusan Suez pun mulai terdesak sehingga pasukan Mesir sangat membutuhkan bantuan dari serangan udara.

Tapi kekuatan udara Mesir yang berada di dekat Suez ternyata sedang menghadapi masalah. Bagaimana tidak, pangkalan-pangkalan udara di sana sudah  dibombardir oleh pesawat-pesawat tempur Inggris-Prancis pada 31 Oktober 1958.

Tidak hanya itu pasukan-pasukan payung Inggris dan Prancis juga sudah mendarat di Mesir. Mereka bahkan sudah menguasai kota-kota penting seperti Port Said dan Port Fuad yang berlokasi di mulut Terusan Suez.

Mereka tinggal menunggu perintah untuk menguasai kota-kota penting Mesir lainnya. Hadirnya pasukan Inggris-Prancis membuat pasukan Israel yang bertempur di Semenanjung Sinai mendapat kemajuan pesat.

Mereka berhasil merebut kota pelabuhan Mesir, Sharm El Sheikh, yang berada di posisi strategis di pintu masuk Teluk Aqaba.

Mereka juga sukses membuka blokade Terusan Suez yang selama ini dilakukan Mesir. Tapi terlibatnya pasukan Inggris-Prancis di Mesir yang bisa memicu meluasnya peperangan segera dicegah oleh PBB.

Apalagi pasukan Uni Soviet juga mulai menunjukkan gelagatnya untuk turun ke gelanggang membantu Mesir. Untuk sementara peperangan yang nyaris mencabik-cabik Mesir itu berhenti lagi dan pasukan Inggris-Prancis pun ditarik mundur dari Mesir.

Demi menjamin keamanan, Pasukan PBB pun diturunkan terutama di wilayah Semenanjung Sinai yang saat itu  berhasil dikuasai militer Israel.

Kehadiran pasukan PBB itu membuat pasukan Israel ditarik mundur. Terusan Suez pun kembali menjadi jalur lintasan kapal internasional dan secara keamanan berada di bawah pengawasan pasukan PBB.

Namun berhentinya peperangan itu lagi-lagi hanya sementara. Negara-negara Arab, khususnya Mesir, tak mau tinggal diam.

Program perkuatan alutsista pun terus digencarkan demi menghadapi peperangan selanjutnya. Khususnya untuk menggempur lagi militer Israel yang pernah  bercokol di Semenanjung Sinai.

Suatu kemenangan gemilang secara militer bagi Israel tapi sangat memalukan bagi Mesir. Apalagi Nasser yang tidak terima dengan kekalahan Israel diam-diam terus membangun kekuatan tempurnya secara masif.

Perang Arab-Israel dalam skala besar pun tinggal menunggu untuk meletus sewaktu-waktu. Perang yang selalu memakan korban jiwa warga sipil dan membuat makin pusing pasukan PBB.

Karena setiap kali PBB turun tangan, peperangan sempat berhenti tapi tak lama kemudian kumat lagi. Konflik Arab-Israel bahkan telah menjadi perkerjaan rumah bagi PBB yang tidak kunjung selesai secara tuntas hinggga saat ini.

Pasalnya sebelum warga Arab-Palestina mendapatkan kemerdekaan di bumi Palestina yang saat ini masih dikuasai Israel, konflik Arab-Israel memang tidak akan pernah reda.

Sumber: intisari.grid.id

10 Negara dengan Utang Terendah di dunia, 4 Negara dari Dunia Arab

10 Negara dengan Utang Terendah di dunia, 4 Negara dari Dunia Arab


10Berita : Arab Saudi menempati urutan pertama di dunia Arab dalam hal negara-negara yang paling sedikit memiliki hutang, yang berarti bahwa Arab Saudi adalah negara Arab terbaik dalam hal tingkat hutang publik dan juga di antara negara-negara terbaik di dunia dalam hal hutang dan mengungguli banyak ekonomi utama dan penting di dunia.

Sepuluh negara teratas Bank Dunia dalam hal hutang publik mencakup empat negara Arab, yang terbaik adalah Arab Saudi, Kuwait, UEA dan Al-Jazair.

Rendahnya tingkat hutang publik di negara manapun merupakan indikator penting dari kualitas situasi ekonomi, karena hutang publik menyebabkan beban suatu negara untuk membayar hutang, dan biasanya diukur dalam kaitannya dengan PDB (Produk Domestik Bruto) suatu negara.

Berikut ini adalah 10 negara dengan tingkat kinerja paling rendah dari hutang publik dunia:

Pertama: Hong Kong, utang publik negara itu adalah 0,1% dari PDB negara tersebut.
Kedua: Brunei Darussalam,. Sejak merdeka, negara ini bergantung pada ekspor minyak dan gas bumi. Brunei telah menjadi independen terhadap Inggris pada tahun 1984, sementara hutang publiknya adalah 3,1% dari PDB.

Ketiga: Estonia, melalui reformasi ekonomi dan tren pasar terbuka setelah kemerdekaannya dari Rusia, hutang publik hanya 9,5% dari PDB.

Keempat : Arab Saudi, menjadi salah satu negara terbaik di dunia dalam hal tingkat hutang publik, telah berhasil mempertahankan tingkat rendah meskipun harga minyak turun dan hutang publik hanya 12,4% dari PDB Kerajaan.

Kelima, Botswana, sebuah negara kecil di Afrika Selatan, adalah sebuah kisah sukses. Dari tahun 1966 sampai 1999 berhasil mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi rata-rata 9% dan rasio utang publiknya adalah 13,9% dari PDB.

Keenam: Rusia, utang publiknya adalah 17% dari PDB-nya.

Ketujuh: Kuwait, yang kedua di dunia Arab setelah Arab Saudi, dan salah satu ekonomi Arab terbaik, dan hutang publik Kuwait adalah 18,6% dari PDB negara tersebut.

Kedelapan: Nigeria, dengan hutang publik 18,6% dari produk domestik bruto.

Kesembilan: UEA, yang memiliki dana kekayaan kedaulatan dengan nilai aset lebih dari $ 1,3 triliun, adalah salah satu ekonomi Arab yang paling kuat, dan hutang publiknya adalah 19,3% dari PDB.

Kesepuluh: Aljazair, negara dunia Arab keempat dan kesepuluh secara global, dan hutang publiknya adalah 20,4% dari PDB negara tersebut.

Sumber : Al Arabiya, Moslemtoday.com
Redaktur : Hermanto Deli

Keputusan Trump: Kisah di baliknya dan akibatnya di masa depan

Keputusan Trump: Kisah di baliknya dan akibatnya di masa depan



10BeritaPresiden AS Donald Trump, melalui pengumumannya Rabu pekan lalu, mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Jalan hingga Trump mencapai keputusan ini bisa ditelusuri dari penempatan tim yang bekerja bersama Trump menangani isu Timur Tengah, dan memahami jejaring finansial dan basis suara pemilihnya.

Di sisi lain, konsekuensi dari pengumumannya tentang Yerusalem bisa dilihat dari dua dimensi; apa artinya untuk konflik Israel-Palestina dan visi AS untuk keamanan dunia.

Di awal Januari 2016, Trump menjawab pertanyaan tentang pemindahan kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. “Mereka menginginkannya di Yerusalem,” dia berkata lalu menambahkan, “Saya mendukung 100 persen. Kami mendukung 100 persen.” Mereka yang didukung Trump adalah kelompok tertentu, seperti Koalisi Pemeluk Yahudi Partai Republik dan Pemeluk Kristiani Evangelis.

Kedua kelompok ini memiliki basis suara kuat dan kemampuan finansial mumpuni. Penyumbang dana kampanye terbesar Trump adalah pemilik kasino Sheldon Adelson, yang menyumbangkan USD25 juta untuk Trump pada masa kampanye, dan membantu membayar USD5 juta lagi untuk pesta inaugurasi. Konon, Adelson marah besar saat pada Juni 2017, Trump menandatangani surat penangguhan yang menahan kedutaan besar AS tetap di Tel Aviv.

Penandatanganan surat penangguhan ini sudah menjadi rutinitas bagi presiden AS sejak 1995, ketika Kongres mengesahkan legislasi untuk merelokasi kedutaan besar AS ke Yerusalem.

Ketua delegasi Palestina di Washington, Hosam Zomlot, mengungkap kepada CNN bahwa pengakuan Trump ini mengejutkannya.

“Saya merasa seperti ditusuk dari belakang, karena kami sedang melangkah lebih dekat dengan perjanjian final,” ungkap Zomlot. Keputusan mendadak untuk mewujudkan legislasi 1995 ini mungkin dipengaruhi oleh tekanan orang-orang seperti Adelson.

Hubungan antara Adelson dan Trump, bagaimanapun juga, tidak terbatas hanya pada isu mendukung Israel. Beberapa hari sebelumnya, Adelson dan Trump – bersama dengan beberapa orang lainnya – meraih kemenangan yang akan menyelamatkan jutaan dolar dari kantong mereka.

Partner lain dalam kampanye soal rencana reformasi pajak milik Trump adalah menantunya yang juga miliuner, Jared Kushner, yang kini ditugasi mengawal perjanjian perdamaian antara Palestina dan Israel.

Menurut CNN, Kushner dan istrinya sangat aktif di beberapa minggu terakhir terkait rencana pemangkasan pajak untuk perusahaan di AS. Menariknya, Kushner baru mulai menjalankan bisnis multimiliar-dolar milik keluarganya pada 2008, setelah sang ayah dipenjara karena tuduhan memberi kontribusi ilegal untuk kampanye politik, menilap pajak, dan mengganggu saksi mata.

Berasal sebagai pemeluk Yahudi dari Ukraina, Adelson membiayai kampanye presidensial Trump dengan tujuan spesifik, seperti mengubah peraturan tentang pajak dan mendapatkan pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Kushner, di sisi lain, adalah seorang Yahudi Zionis yang banyak memberi donasi dan dukungan aktif pada pembangunan perumahan Israel di wilayah pendudukan Palestina. Dia bahkan memiliki hubungan personal dan keluarga dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Ada dua pemain besar lain dalam tim Trump yang kurang lebih memiliki kualifikasi sama. Keduanya adalah pengacara yang memiliki spesialisasi di bidang keuangan dan pajak. Yang pertama Jason Greenblatt. Dia bekerja sebagai karyawan bagian legal di organisasi finansial dan investasi milik Trump, sebelum kini ditunjuk oleh sang presiden sebagai perwakilan khusus untuk negosiasi internasional.

Greenblatt juga berkolaborasi dengan Kushner menangani berkas-berkas Palestina-Israel. Sebagai Yahudi Ortodoks, dia sendiri pernah tinggal di perumahan Israel di wilayah pendudukan, di mana dia belajar dan menjadi relawan sebagai pasukan bersenjata.

Melemahnya tatanan dunia

Anggota menarik lain dari tim Trump adalah pengacara Zionis garis keras, spesialis kasus-kasus pailit, yang kini bertugas sebagai duta besar AS untuk Israel: David Friedman.

Jaringan dan tim yang mengelilingi Trump bisa menjelaskan bahwa Yerusalem adalah bagian kecil dari agenda yang lebih besar, di mana kepentingan finansial, isu keagamaan, pemilihan umum, dan politik bercampur-campur. Namun ini menjadi penting untuk dicatat, bahwa keputusan atas Yerusalem dibuat untuk menenggelamkan kebijakan baru soal pajak.

Menilai keputusan Trump tanpa menyinggung bagaimana dia menyepelekan hukum dan institusi internasional tidak akan lengkap. Trump pernah berjanji saat kampanye pemilihan presiden untuk menarik AS dari organisasi dan perjanjian internasional yang tak punya kepentingan langsung dengan AS.

Trump sudah menarik AS dari perjanjian perubahan iklim Paris Agreement, juga meminta negosiasi ulang dengan North American Free Trade Agreement (NAFTA). Dengan pandangan seperti ini, selayaknya bagi Trump untuk mengabaikan resolusi internasional yang diambil PBB sebagai dasar resolusi soal Yerusalem, termasuk meninggalkan kebijakan dan posisi resmi AS yang menyangkal hak Israel menerapkan kebijakan sepihak di kota suci.

Keputusan Trump adalah indikasi lain bagaimana pemerintahannya berniat untuk melemahkan institusi dan tatanan dunia yang liberal.

Nasihat-nasihat dari beberapa pejabat, seperti Menteri Dalam Negeri Rex Tillerson dan beberapa sekutu Trump di Arab mungkin memiliki peran untuk memperhalus bahasa Trump saat menyampaikan pengakuan Yerusalem. Tillerson berkata, “Setelah pengumuman ini, tidak ada yang berubah, selain bahwa presiden kini telah melaksanakan peraturan 1995”.

Pun begitu, pemikiran pemerintahan AS diungkap oleh Wakil Presiden AS Mike Pence beberapa hari sebelum Trump melakukan pengumuman. Saat mengikuti peringatan hari jadi ke-70 tahun pengambilan Resolusi 181 PBB yang mengakui penetapan negara Israel, dia mengeluarkan kutipan bernaga religius. Dia berkata, “Negara Yahudi, Israel, telah lahir dan menjawab pertanyaan yang pertama kali dilontarkan oleh Nabi Yesaya: ‘Dapatkah sebuah negara dilahirkan dalam sehari, dapatkah sebuah bangsa dilahirkan dalam sekejap?’.” Pence menambahkan, meski “Israel dibangun dengan tangan manusia, mustahil untuk tidak melihat campur tangan surga di sana”.

Dia lantas mengacu pada kunjungan yang akan dilakukannya ke Palestina dan berkata, “dalam kunjungan saya nanti, adalah sebuah kehormatan bagi saya (…), untuk berjalan di atas tanah sebuah kota suci yang dibangun oleh Raja David lebih dari 3.000 tahun yang lalu… …dan sekarang, Presiden Donald Trump sedang mempertimbangkan kapan dan bagaimana memindahkan kedutaan besar AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem”. Melontarkan wacana seperti ini jelas akan mendorong terjadinya kemunculan fundamentalis agama di seluruh dunia.

Pengumuman yang dibuat Trump mengakibatkan keterkejutan di Timur Tengah. Jalan-jalan di Palestina dan kota-kota lain di wilayah itu menjadi saksi kemunculan protes dan bentrok yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan penyebab yang sama. Respons dari para politisi, terutama politisi Palestina, diperhatikan dengan seksama oleh generasi muda.

Hari-hari ini, juga minggu dan bulan ke depan, sangat krusial untuk membentuk masa depan warga Palestina, dan bagaimana generasi muda di sana akan memandang kepemimpinan politik dan organisasi saat ini. Jika tidak ada respons yang meyakinkan, sangat mungkin gelombang baru gerakan politik akan muncul.

[Penulis adalah Associate Professor di Departemen Ilmu Politik di Universitas Birzeit, Palestina]

*Opini yang terkandung di dalam artikel ini adalah milik penulis sendiri dan tidak merefleksikan kebijakan editorial Anadolu Agency

Sumber : Anadolu Agency, Moslemtoday.com



Wajah Tokoh Genosida Paling Kejam di Muka Bumi

Wajah Tokoh Genosida Paling Kejam di Muka Bumi


10Berita-PEMBANTAIAN terhadap suatu bangsa, etnis, ras, atau agama tidak terjadi begitu saja. Ada tokoh yang menggerakan kekejian itu berlangsung. Berikut ini tokoh genosida yang paling kejam dalam sejarah:

1. Ratko Mladic

Ratko Mladic adalah bekas komandan militer Serbia Bosnia. Maldic dinyatakan bersalah oleh Mahkamah Pidana Internasinal di Den Haag, Belanda pada Rabu, 22 November 2017 karena melakukan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan saat Perang Bosnia 1995.

2. Josef Stalin

Josef Stalin adalah Perdana Menteri Uni Soviet pada 1941 hingga 1953. Di masa pemerintahannya, jutaan petani dibunuh dan mati kelaparan. Stalin juga membawa kematian lebih dari 20 juta rakyatnya sendiri saat mengendalikan Uni Soviet selama 29 tahun.

3. Adolf Hitler

Adolf Hitler merupakan Kanselir Jerman pada 1933 hingga 1945 sekaligus menjadi diktator Nazi Jerman sejak 1934. Pada akhir perang dunia kedua, Hitler mengeluarkan kebijakan penaklukan ras yang membawa kematian puluhan juta orang, termasuk kejahatan genosida terhadap enam juta orang Yahudi.

4. Raja Belgia Leopold II

Leopold II adalah Raja Belgia. Dalam kepemimpinannya, ia mengandalkan kerja paksa dan menyebabkan kematian sekira 3 juta orang Kongo (jajahan Belgia) dalam proyek pribadinya.

5. Adolf Eichmann

Adolf Eichmann adalah salah satu pemimpin Nazi Jerman dan salah satu pelopor utama dari Holocaust. Ia digantung oleh Israel karena terlibat dalam pemusnahan Yahudi oleh Nazi selama Perang Dunia II.

6. Ivan IV dari Rusia

Ivan adalah pemimpin dan penguasa pertama di Rusia. Ia dikenal sangat menikmati membakar 1.000 orang di wajan besar, dan gemar melakukan penyiksaan.

7. Vlad Tepes

Vlad Tepes adalah Pangeran Wallachia sekaligus Pemimpin Rumania pada 1456 hingga 1462. Ia dikenal oleh musuhnya sebagai orang yang suka menyiksa dengan cara meminum darah musuhnya hingga menjadi mayat.

8. Pol Pot

Pol Pot adalah pemimpin Khmer Merah sekaligus Perdana Menteri Kamboja pada 1976 hingga 1979. Masa pemerintahannya terkenal dengan peristiwa Khmer Merah. Di bawah kepemimpinannya, sedikitnya satu juta orang menderita kerja paksa, kelaparan, penyakit, penyiksaan, dan eksekusi mati.

9. Genghis Khan

Genghis Khan merupakan pendiri dari Kekaisaran Mongol. Ia memulai invasi Mongol yang mengakibatkan penaklukan sebagian besar Eurasia.

Kasus Genosida dengan Korban Banyak

Pembersihan etnis, ras, atau umat beragama yang terjadi sejumlah negara pasti menimbulkan korban yang sangat banyak. Tidak hanya ribuan tapi mencapai jutaan jiwa. Berikut ini kasus genosida yang sangat menonjol jumlah korbannya:

1. Pembantaian warga Yahudi oleh Nazi Jerman (sekitar 6 juta tewas)

Peristiwa ini terjadi pada Perang Dunia II atau sekitar tahun 1939 hingga 1945. Peristiwa pembantaian oleh Nazi kepada orang-orang Yahudi itu dilakukan dengan cara genosida atau pembantaian secara sistematis untuk menghancurkan suatu kaum. Pembunuhan ini langsung dipimpin oleh Adolf Hitler yang merupakan Ketua Partai Nazi atau Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP).

2. Genosida Nanking China (300.000 warga tewas)

Pada 1937, Jepang melakukan genosida saat menguasai Kota Nanking, China. Genosida itu dilakukan dengan cara memperkosa dan membunuh warga secara massal. Peristiwa genosida ini juga dikenal dengan pemerkosaan Nanking. Jepang melakukan pembantaian selama enam minggu sejak tanggal 13 Desember 1937 atau hari pertama mereka menguasai Nanking. Selama periode ini, antara 40 ribu hingga lebih 300 ribu warga sipil China dibunuh.

3. Pembantaian orang Batak oleh pasukan Ottoman di Bulgaria (5.000 tewas)

Batak merujuk pada salah satu kota di Bulgaria. Pada 22 April 1876, terjadi pembantaian warga di Kota Batak karena membangkang dari pemerintahan Kesultanan Ottoman, Turki yang menguasai Bulgaria. Pembangkangan itu mengakibatkan lima ribu orang tewas akibat dibantai pasukan Kesultanan Ottoman. Pembantaian dilakukan dalam waktu lima hari dengan cara desa-desa di Kota Batak dibakar.

4. Genosida St Bartholomew Paris (20.000 tewas)

Pada 1572 di Paris, Prancis, terjadi pembantaian besar-besaran. Pembantaian tersebut terjadi selama dua hari usai percobaan pembunuhan pemimpin militer dan politik dari Huguenot, Laksamana Gaspard de Coligny. Pembantaian itu dipicu oleh perang terhadap dua agama mayoritas di Paris, Kristen Protestan dan Katolik Roma. Akibat pembantaian tersebut, menurut sejarawan sebanyak 2 ribu orang tewas di daerah Huguenot. Sementara itu total orang yang dibantai sekitar 20 ribu orang.

Sumber : Koran Sindo, Moslemtoday.com

Dua Macam Doa

Dua Macam Doa

10Berita , JAKARTA -- Doa adalah salah satu cara seorang hamba menyampaikan keinginan terhadap sesuatu atau hal apapaun yang ingin disampaikan kepadaa Allah subhanhau wa ta’ala. Daan sangat dianjurkan untuk memperbanyak doa. Karena Allah senang dengan  hamba-Nya yang selalu berdoa kepadanya-Nya.

Dalam buku Ensiklopedia Islam Al Kamil yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At Tuwaijiri dijelaskan bahwa doa terbagi menjadi dua macam, yaitu doa Ibadah dan doa permintaan. Yang mana antar satu dengan lainnya saling berkaitan.

1.  Doa Ibadah.

Doa ibadah adalah tawassul kepada Allah subhanahu wa ta’ala untuk meraih apa yang diminta, menolak yang dibenci atau menyingkirkan bahaya dengan cara mengiklaskan ibadah hanya kepada-Nya saja. Firamn Allah subhanahu wa ta’ala,

“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim". Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman. (QS. Al Anbiya: 87-88)

2. Doa permintaan.

Doa permintaan adalah permohonan sesuatu yang bermanfaat bagi yang berdoa untuk mendapatkan manfaat atau menolak bahaya. Firman Allah subhanahu wa ta’ala, “(Yaitu) orang-orang yang berdoa: Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka,"(QS. Ali Imran: 16)

Dan ketahuilah bahwa semua doa adalah senjata. Senjata bisa ampuh degan kekuatan sabetan dari pemakainya, bukan hanya karea factor tajamnya senjata, tetapi juga didukug dengan kondisi senjata yang sempurna, tidak cacat, seperti badan yang kekar dan tangan yang sangat kuat.

Doa sebagai senjata orang beriman akan bermanfaat sesuia dengan kondisi fluktuasi keimanannya, sesuai kadar kuatnya keyakinan kepada Allah subhanahu wa ta’ala. keistiqamahan dalam menjalani perintah-Nya dan kesungguhan menjunjung tinggu kalimat-Nya, maka saat itulah doa akan terkabulkan.

Sumber: Ensiklopedia Islam Al Kamil yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At Tuwaijiri. Bagian kedua fikih dan ash sunnah. Dua macam doa. Hal 361-362).

Sumber : Republika.co.id

PEDAS! Ahmad Dhani: Ust. Somad Tak akan Dipersekusi Kalau Dukung Jokowi

PEDAS! Ahmad Dhani: Ust. Somad Tak akan Dipersekusi Kalau Dukung Jokowi

10Berita - Ahmad Dhani mengungkapkan kegeramannya terhadap aksi persekusi yang menimpa Ustaz Abdul Somad saat akan melangsungkan ceramah di Denpasar, Bali, beberapa waktu lalu. Ia pun menanggapi dengan sinis aksi yang dilakukan oleh sekelompok oknum anggota sebuah ormas di Bali tersebut.

Dhani menduga aksi yang dilakukan sekelompok ormas itu tak lepas dari ceramah Abdul Somad yang selalu membela kepentingan umat Islam. Selain itu, ia berpendapat bahwa rezim penguasa juga terus menggunakan isu 'kafir' sebagai upaya untuk mengadu domba masyarakat.

"Ada saran untuk Ustaz (Abdul Somad), ada baiknya Ustaz datang ke Istana Negara dan memberikan dukungan dua periode untuk Jokowi," kata Dhani kepada wartawan di Jakarta, Ahad, 10 Oktober 2017.

Musisi yang kini telah resmi menjadi kader Partai Gerindra tersebut juga mempelesetkan kata 'kafir' menjadi 'kapir'.

"'K' itu Khilafah, 'A' yaitu Anti-kebhinekaan, 'P' Pemecah Belah Umat, 'I' Intoleran, dan 'R' Radikal," kata suami dari penyanyi Mulan Jameela ini.

Dhani pun yakin, jika Abdul Somad mau mendukung rezim penguasa, maka dia akan terhindar dari isu semacam itu.

"Ustaz akan terhindar dari fitnah lima isu 'kapir' dan menjadi uztaz rahmatan lil alamin di mata 'Partai Kecebong Indonesia','' tutup Dhani.

Seperti diketahui, ratusan massa yang tergabung dalam aliansi kerukunan antarumat beragama di Pulau Bali, mengepung tempat menginap Ustaz Abdul Somad, di Hotel Aston, Jumat, 8 Desember 2017 sore. Somad dicekal untuk berdakwah di Bali lantaran dianggap suka mengkafirkan orang atau agama tertentu.

Pendiri Ponpes Soko Tunggal Abdurrahman Wahid 3, Gus Yadi mengungkapkan, Ustaz Abdul Somad kerap menyebut kata 'kafir' kepada seluruh umat yang beda agamanya di setiap dakwahnya.

Oleh karenanya, Gus Yadi bersama ratusan ormas lainnya meminta panitia acara Maulid Nabi di Pulau Bali untuk tidak memakai Ustaz Abdul Somad sebagai pembicara lantaran merusak otak generasi muda.sumber: portal islam

Sumber: kontenislam.com

Presiden Erdogan : “Israel, dia adalah negara teroris, ya, teroris!!”

Presiden Erdogan : “Israel, dia adalah negara teroris, ya, teroris!!”


10Berita -  Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengeluarkan pernyataan keras terhadap Israel dengan menyebutnya sebagai “negara teroris” yang “membunuh anak-anak”. Erdogan berjanji akan berjuang sampai akhir untuk melawan pengakuan Donald Trump atas Jerusalem sebagai ibukota negara Yahudi tersebut.

“Palestina adalah korban yang tidak bersalah. Untuk Israel, dia adalah negara teroris, ya, teroris!!” ungkap Erdogan dalam Kongres Partai Peradilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa di Turki saat ini.

“Kami tidak akan meninggalkan Jerusalem. Kami akan melindunginya dari Israel, negara pembunuh anak-anak,” tegas Erdogan, seperti dilansir dari Russia Today, Senin, (11/12/17).

Erdogan mengecam Israel sebagai “negara penindas dan penjajah”. Erdogan juga mengecam aksi polisi dan militer Israel terhadap para demonstran “tidak proporsional”.

“AS telah mengabaikan sebuah keputusan Dewan Keamanan PBB 1980 tentang Jerusalem yang ditandatangani oleh AS pada saat itu”.

“Sebuah sistem di mana yang lebih kuat dianggap yang benar tidak akan bisa memberikan keadilan, perdamaian dan stabilitas,” ungkap Erdogan dan menambahkan bahwa keputusan AS dapat menyebabkan lebih banyak tragedi. (DH/MTD)

Sumber : Russia Today
Redaktur : Hermanto Deli


Presiden Erdogan : “Israel, dia adalah negara teroris, ya, teroris!!”

Presiden Erdogan : “Israel, dia adalah negara teroris, ya, teroris!!”


10Berita -  Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengeluarkan pernyataan keras terhadap Israel dengan menyebutnya sebagai “negara teroris” yang “membunuh anak-anak”. Erdogan berjanji akan berjuang sampai akhir untuk melawan pengakuan Donald Trump atas Jerusalem sebagai ibukota negara Yahudi tersebut.

“Palestina adalah korban yang tidak bersalah. Untuk Israel, dia adalah negara teroris, ya, teroris!!” ungkap Erdogan dalam Kongres Partai Peradilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa di Turki saat ini.

“Kami tidak akan meninggalkan Jerusalem. Kami akan melindunginya dari Israel, negara pembunuh anak-anak,” tegas Erdogan, seperti dilansir dari Russia Today, Senin, (11/12/17).

Erdogan mengecam Israel sebagai “negara penindas dan penjajah”. Erdogan juga mengecam aksi polisi dan militer Israel terhadap para demonstran “tidak proporsional”.

“AS telah mengabaikan sebuah keputusan Dewan Keamanan PBB 1980 tentang Jerusalem yang ditandatangani oleh AS pada saat itu”.

“Sebuah sistem di mana yang lebih kuat dianggap yang benar tidak akan bisa memberikan keadilan, perdamaian dan stabilitas,” ungkap Erdogan dan menambahkan bahwa keputusan AS dapat menyebabkan lebih banyak tragedi. (DH/MTD)

Sumber : Russia Today
Redaktur : Hermanto Deli


Selalu Mendapat Musibah? Jangan Bersedih, Inilah 10 Hikmah Bagi Orang yang Terkena Musibah

Selalu Mendapat Musibah? Jangan Bersedih, Inilah 10 Hikmah Bagi Orang yang Terkena Musibah


10Berita - Sering mengeluh karena seakan-akan musibah tidak pernah surut dari kehidupan kita? Jangan langsung mengeluh apalagi sampai menyalahkan Allah atas derita yang kita alami.

Hal-hal berikut bisa jadi bahan renungan ketika kita mendapati musibah atau cobaan. Dan merenungkannya, musibah akan terobati, kita akan sabar dan mengharap pahala dari sisi Allah.

1- Renungkanlah bahwa manusia dan hartanya semuanya milik Allah, semuanya hanya titipan di sisi kita.

2- Setiap orang akan kembali pada Allah dan akan meninggalkan dunia.

3- Allah akan memberi yang semisal dan yang lebih baik bagi yang telah hilang.

4- Ingatlah bahwa mengeluh dan menggerutu hanya menambah derita, bukan menghilangkan musibah.

5- Jika mau bersabar dan yakin semuanya kembali pada Allah, maka itu lebih besar pahalanya dibanding dengan tidak sabar.

6- Berkeluh kesah hanya membuat musuh kita senang dan membuat Allah murka.

7- Sabar dan mengharap pahala itu lebih besar ganjarannya daripada mengharap yang telah hilang itu kembali.

8- Jika kita ridho terhadap musibah, Allah pun senang dengan sikap kita. Sebaliknya jika kita benci, Allah pun akan murka.

9- Ketahuilah bahwa Allah yang menurunkan musibah Maha Hakim dengan hikmah yang ia beri penuh rahmat dengan kasih sayang yang ia beri.

Allah tidaklah menimpakan cobaan untuk membinasakan hamba, bahkan untuk menguji seberapa kuat imannya.

10- Musibah itu datang untuk menhindarkan diri kita dari penyakit jelek yaitu ujub dan sombong.

11- Ingatlah bahwa mending merasakan pahit di dunia namun dapat merasakan lezatnya kehidupan akhirat.

Diringkas dari penjelasan Ibnul Qayyim dalam kitab Zaadul Ma’ad, penjelasan tentang petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saat mengobati musibah.

Semoga artikel ini bermanfaat dan silahkan bagikan kepada teman-teman anda.

Wallahu ‘alam bis showaf

Sumber: congkop.xyz

Tahun 2022 Israel Akan Lenyap Dari Muka Bumi, Ini Faktanya

Tahun 2022 Israel Akan Lenyap Dari Muka Bumi, Ini Faktanya


10Berita - Badan intelijen Amerika melaporkan jika entitas ‘Israel‘ akan hilang dan warga Yahudi akan kembali ke negeri asal mereka sebelum mereka ke Palestina dengan jumlah sangat besar.

Ada setengah juta warga Afrika di Israel  akan kembali ke negeri mereka dalam jangka waktu 10 tahun ke depan, demikian pula dengan satu juta warga yahudi Rusia serta jutaan lainnya dari Eropa. Mereka akan kembali ke negerinya masing-masing dan memulai kehidupan yang baru.

Seperti dilansir situs keamanan Almajd, laporan yang dibuat oleh 16 badan intelijen Amerika itu adalah laporan bersama dengan judul “Persiapan Menghadapi Timur Tengah di Era Pasca Habisnya Israel” bahwa berakhirnya Negara entitas Israel  di Timur Tengah menjadi kepastian.

Laporan mengisyaratkan, naiknya kelompok Islam di negara-negara sekitar Palestina, terutama di Mesir telah menciptakan perasaan ketakutan dan kekhawatiran kepada Zionis Israel dan menjadikan mereka ketakutan atas masa depan mereka dan masa depan anak-anak mereka. Karena itu, proses eksodus balik warga yahudi ke negeri asal sudah dimulai.

Laporan menegaskan, ada penurunan drastis tingkat kelahiran di kalangan Zionis-Israel dibanding meningkatnya kelahiran warga Palestina. Ada sebanyak 500 ribu warga Israel  yang memegang paspor Amerika.

Sementara mereka yang belum mengantongi paspor Amerika atau Eropa, kini mereka sedang memproses penerbitan paspor tersebut, seperti yang ditegaskan oleh pakar hukum internasional Franckin Lamb dalam wawancaranya dengan televise Press.

Alternatifnya, akan ada sebuah Negara multi entis dan agama. Gagasan Negara berdasarkan entitas murni Yahudi akan padam karena elit entitas Zionis sendiri tidak bisa mewujudkannya hingga sekarang.

Laporan intelijen Amerika ini disebut sangat rahasia sehingga dibakar, namun sepertihalnya Protocolat Zionis, ada satu lembar yang lolos.

Kandungan isinya berhasil diungkap dan bahkan intelijen Amerika CIA meragukan Israel  akan bisa bertahan sampai 20 tahun ke depan.

Laporan yang juga merupakan hasil studi itu memprediksi para pengungsi Palestina yang terusir akan kembali ke tanah air mereka di Palestina yang kini terjajah.

Ini yang pasti akan mengusir dan mengembalikan sekitar 2 juta warga Yahudi dari Israel  ke Amerika dalam waktu lima tahun mendatang.

Studi juga memprediksi lebih dari 1,5 juta Israel  akan eksodus ke Rusia dan sebagian Negara Eropa disamping menurunnya tingkat kelahiran warga Israel.

Sementara warga Palestina mengalami peningkatan kelahiran. Sehingga bersamaan dengan berjalannya waktu, jumlah warga Palestina semakin bertambah.

Lamb mengisyaratkan, perlakuan Israel  terhadap warga Palestina, terutama di Jalur Gaza akan menyebabkan perubahan opini public Amerika soal dukungan kepada Israel  yang berbeda dibanding dengan 15 tahun yang lalu.

Sebagian anggota Kongres Amerika sudah diberi tahu soal hasil studi ini.

Dalam statemen terbarunya yang cukup mengundang polemic, Henry Kissinger, mantan Menlu Amerika yang merupakan peletak dasar teori dan arsitek politik luar negeri Amerika yang dikenal sangat kental mendukung Israel  secara absolut, bahwa 10 tahun lalu tidak akan ada Negara yang bernama Israel, yakni tahun 2022 Israel  tidak akan ada lagi.

Asisten Kissinger, Tara Butzbaugh berusaha menepis statemen tersebut setelah mengundang kekecewaan di kalangan Zionis dan mengkhawatirkan mereka.

Namun seorang editor di harian New York Post, Sandy Adams menegaskan bahwa statemen Kissinger yang dilansir sangat teliti dan kata-kata itu dikutip secara tekstual.

Sebelumnya, mantan kepala Badan Intelijen Mossad Israel, Meir Dagan mengatakan dalam wawacaranya dengan Jerusalem Post pada April 2012 bahwa, “Kami sudah di bibir tebing kehancuran.

Saya tidak menyampaikan ini berlebihan dan saya tidak bilang ini tragedy. Namun kami saat ini menghadapi berbagai prediksi buruk apa yang akan terjadi di masa mendatang. Janji Allah SWT Maha Benar.

Sumber: eramuslim.com | islamituindah.info