OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 25 Desember 2017

Diam Ketika Azan Berkumandang, Apa Alasannya?

Diam Ketika Azan Berkumandang, Apa Alasannya?

10Berita, ADZAN adalah seruan dari Allah SWT agar kita beribadah kepada-Nya. Namun mengapa saat adzan dikumandangkan, banyak orang yang menghiraukannya bahkan dia sibuk dengan aktivitasnya? Wahai saudaraku, betapa sangat pedihnya azab Allah bagi orang yang tidak mau mendengarkan adzan.

Mengapa banyak orang kelu lidahnya di saat sakaratul maut? Kebanyakan orang yang nazak, saat hampir tiba ajalnya, tidak dapat berkata apa-apa. Lidahnya kelu, keras dan hanya mimik mukanya yang menahan kesakitan ‘sakaratul maut’. Ini sebabnya adalah kebiasaan remeh kita yang sering tidak mendiamkan diri saat adzan berkumandang.

Diriwayatkan sebuah hadist: “Hendaklah kamu mendiamkan diri ketika azan, jika tidak Allah akan kelukan lidahnya ketika maut menghampirinya.”

Ini jelas menunjukkan, kita disarankan agar mendiamkan diri dan jangan berkata apa-apapun semasa azan berkumandang. Sebagai seorang Muslim, kita wajib menghormati azan. Azan itu Banyak fadhilahnya (keuntungan).

Sebuah hadist shahih berbunyi, “Seandainya mereka mengetahui apa yang terkandung dalam adzan dan barisan pertama (dalam shalat berjamaah), kemudian mereka tidak mendapatinya kecuali dengan cara mengundinya, pasti mereka mengundinya,” (Bukhari dan Muslim).

Jika terhadap lagu kebangsaan saja kita diajari agar berdiri tegak dan berdiam diri, mengapa ketika azan yang merupakan panggilan Allah, kita tidak mendiamkan diri?

Itulah makanya, Allah mengelukan lidahnya saat sakaratul maut datang. Kita takut dengan kelunya lidah ketika ajal hampir tiba dengan tidak sanggup mengucap kalimah “Lailahaillallah”.

Padahal barangsiapa yang dapat mengucapkan kalimah ini ketika nyawanya akan dicabut Allah, dengan izin Allah, Allah menjanjikan masuk surga. []

Sumber :  Islampos.

Kini Calon Pasangan Nikah Wajib Bebas Narkoba

Kini Calon Pasangan Nikah Wajib Bebas Narkoba


10Berita, Jakarta -Calon pasangan nikah di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara kini diwajibkan bebas narkoba oleh Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) sebagai syarat tambahan untuk pernikahan tersebut.

Menurut Kepala Kemenag Nunukan M Saleh peraturan tersebut diberlakukan paska penandatanganan nota kesepahaman antara BNNK Nunukan dengan Kementerian Agama Kabupaten Nunukan Kamis (22/12) lalu.

“Ya. Laporan  itu dari Kepala Kemenag lama M Saberiah tentang adanya nota kesepahaman tersebut,” ujarnya seperti dikutip dari Bisnis.com di Jakarta, Minggu (24/12).

Baca Juga :  NU Bantu Amankan Natal di Kota Batu

Kesepahaman ini kata dia sangat tepat terkait dengan komitmen pemberantasan narkoba di wilayah kerjanya yang dimulai dari calon pasangan nikah terlebih dulu.

Sesuai nota kesepahaman yang ditandatangani bersama dengan BNNK Nunukan, apabila salah seorang dari pasangan nikah positif narkoba, maka pernikahan dapat dibatalkan atau ditunda.

Jika pasangan nikah ini terbukti,  disarankan direhabilitasi terlebih dahulu guna memulihkan diri dari ketergantungan narkoba.

Baca Juga :  300 Aparat Kepolisian Diterjunkan Amankan Natal di Merauke

“Kalau salah satu dari pasangan tersebut terbukti mengonsumsi narkoba.  pernikahannya ditunda atau dibatalkan,” tegas M Saleh.

Pihaknya kata dis melanjutkan program Kepala Kemenag Nunukan sebelumnya termasuk penambahan syarat bagi calon pasangan nikah tersebut yakni bebas narkoba.

(Dedy Kusnaedi)

Sumber : Aktual.com

Ketika Imam Ahmad Dipaksa Ikrarkan ‘Al-Qur’an adalah Makhluk’ oleh Penguasa

Ketika Imam Ahmad Dipaksa Ikrarkan ‘Al-Qur’an adalah Makhluk’ oleh Penguasa

10Berita, SA’AD bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu berkata, “Wahai Rasululah, siapakah orang yang paling berat ujiannya?” Beliau menjawab, “Para nabi, kemudian orang-orang saleh, kemudian setelah mereka, kemudian setelah mereka dari kalangan manusia. Seseorang akan diuji sesuai dengan agamanya. Jika agamanya kokoh, bertambahlah ujian itu. Jika pada agamanya kelemahan, dikurangi ujiannya. Terus-menerus ujian itu menyertai seorang hamba sampai dia berjalan di muka bumi ini tanpa membawa kesalahan.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan selain mereka, dinyatakan sahih oleh asy- Syaikh al-Albani di dalam Silsilah Ahadits Shahihah no. 143)

TEPATNYA pada abad ke-3 Hijriah, Allah Subhanahu wata’ala memunculkan sederetan mujaddid dan mujtahid. Salah satunya adalah al-Imam Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal Abu Abdillah. Beliau harus berhadapan dengan tiga penguasa bani Abbasiah yang telah terperosok ke jurang kesesatan, yaitu pemahaman bahwa al-Qur’an adalah makhluk.

Tiga penguasa itu adalah al- Ma’mun, al-Mu’tashim, dan al-Watsiq. Al-Baihaqi berkata, “Tidak ada khalifah sebelumnya (al-Ma’mun) kecuali berada di atas mazhab dan manhaj salaf.”

Hidup di bawah kekuasaan mereka, al-Imam Ahmad rahimahumallah kerap mendapatkan teror, ancaman, dan penyiksaan.

Mereka memaksa agar al-Imam Ahmad mau mengikrarkan, “Al-Qur’an itu makhluk.” Namun Al-Imam Ahmad rahimahumallah tetap kokoh dalam prinsip, “Al-Qur’an adalah kalamullah bukan makhluk.”

Beliau tampil menghadapi ancaman tanpa rasa gentar dan takut, bagaikan kokohnya gunung batu yang menjulang tinggi dan kuatnya batu karang yang diterjang ombak. Al-Imam Ibnu Katsir rahimahumallah dalam kitab beliau al-Bidayah wa an-Nihayah (14/396—399) menceritakan perjalanan pahit hidup al-Imam Ahmad di bawah tekanan tiga penguasa bani Abbasiah tersebut. Semuanya menunjukkan tanda kebesaran Allah Subhanahu wata’ala  di umat ini dan akhir yang baik bersama orang-orang yang bertakwa.

Allah Subhanahu wata’ala menjadi saksi. Ulama-ulama di masa al-Imam Ahmad rahimahumallah, serta umat ini turut menyaksikan kekokohan, kekuatan, kesabaran, keberanian, kecerdasan, keilmuan, kezuhudan, ketakwaan, ketawadhuan, serta berbagai sifat agung dan mulia lainnya. Kesabaran beliau menanggung beban hidup dalam memperjuangkan kebenaran tidak menghalangi beliau untuk menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Wallahualam. []

Sumber: http://www.atsar.id/2016/05/sabar-tidak-berarti-diam-dari.html, Islampos.

Dr. Muhammad Arifin Badri : Apa para sahabat dahulu ketika berdakwah “Ngaji Kitab”?

Dr. Muhammad Arifin Badri : Apa para sahabat dahulu ketika berdakwah “Ngaji Kitab”?

 

10Berita, Kira kira dulu ketika sahabat Mus’ab bin Umair diutus mendakwahi kaum Anshar, demikian pula dengan sahabat Mu’adz dan Abu Musa Al Asy’ari yang diutus ke Yaman untuk berdakwah kepada Ahlul Kitab, dan juga sahabat lainnya, apakah setibanya mereka di tujuan, segera buat kajian kitab, atau kajian tematik ya?

Saya tuh, ndak habis pikir kok ada saja yang masih gagal paham, kalau dakwah harus ngaji kitab, kalau majlis ta’lim harus ngaji kitab. Kalau kajian tematik maka itu memalukan, cemen, alias ndak kokoh bin payah deh.

Sobat, susahkah menghargai orang lain?

Haruskah semua orang duduk jadi guru di masjid, atau di lembaga pendidikan?

Dan haruskah semua orang jadi penuntut ilmu, dan calon ulama’?

Alangkah indahnya bila semua saling menghargai, yang mau jadi calon ulama’ maka ndak ngejar kajian tematik, tapi masuk pesantren, mulazamah, atau kuliah.

Tapi bagi yang sekedar mau nyetrum imannya yang dikawatirkan padam, walau dirinya sadar sedang dalam kondisi tertatih tatih di atas jalan kebenaran, dan belum tergoda untuk mengikuti jejak ulama’, maka mencukupkan diri dengan kajian tematik yang biasanya bombastis dan judulnya menyedot perhatian.

Percaya deh, dari sekianbanyak yang semula merasa puas dengan sekedar nyetru iman, ada saja orang orang yang akirnya terpilih untuk melangkah lebih maju, dan ketagihan untuk semakin jauh menimba ilmu, hingga akhirnya meninggalkan kajian tematik, dan masuk pondok, mulazamah, atau kuliah.

Sobat! coba camkan, apalah artinya berilmu bila ujung ujungnya anda bertambah sombong dan pongah, kehilangan rasa iba kepada saudara anda yang sedang tertatih tatih melawan nafsu dunianya dan bisikan setan?

Dan betapa besar pahala orang yang tau diri, sehingga walau tertatih tatih tiada lelah untuk selalu nyetrum imannya, dan menyadari bahwa dirinya jauh tertnggal oleh para calon ulama’ yang tiada lelah menekuni kajian kitab di hadapan ulama’ ulama’ besar.

Orang yang berilmu semakin bertambah ilmunya maka semakin sayang dan rasa ibanya kepada orang yang masih terus tertatih tatih di jalan kebenaran semakin besar.

Bertambah ilmunya bertambah iba kepada saudaranya yang belum tergoda untuk meniti anak tangga ilmu.

Semakin tinggi kakinya meniti tangga ilmu, semakin sadar bahwa orang yang kuasa mengayuhkan kakinya hingga ke anak tangga yang sedang ia pijak adalah makhluk makhluk langka. Karenanya ia semakin bersyukur, karena telah Allah Ta’ala pilih hingga ke tingkatan yang begitu tinggi dari derajat ilmu, tanpa ada daya dan upaya dari dirinya, bukan malah merasa semakin hebat dan membusungkan dadanya kepada saudaranya yang jauh tertinggal olehnya.

Wallallahu a’alam bisshowab.

Sumber : Fanspage Ustaz Dr. Muhammad Arifin Badri, MA
Moslem Today

Ini Alasan Islam Sangat Memuliakan Kaum Hawa

Ini Alasan Islam Sangat Memuliakan Kaum Hawa


10Berita, Islam begitu memuliakan seorang perempuan. Kedudukan perempuan begitu penting di dunia ini. Banyak ayat Al-Quran yang menjelaskan begitu istimewanya perempuan.

Inilah salah satu anugerah yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kepada kaum perempuan. Tapi, mengapa ya Islam begitu memuliakan perempuan?

Pertama
Kasih sayang perempuan yang sudah berperan menjadi ibu tidak terbatas. Dalam surat Al-Qashash: 10, menggambarkan bahwa kasih sayang ibu tidak pernah luntur terhadap anaknya.

Ketika seorang ibu mencurahkan segenap kasih sayangnya kepada anak dan mengarahkannya ke jalan yang diridhai Allah, maka sang ibu diangkat derajatnya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Kedua
Ikhlas dalam setiap langkah dan perjuangan suami. Ikhlas dalam menjalani rumah tangga menjadi kewajiban bagi suami istri. Namun, istri dituntut untuk lebih ikhlas terhadap semua yang terjadi dalam rumah tangga.

Perempuan muslimah yang mulia adalah perempuan yang karena kesabaran dan keihklasannya menerima kenyataan hidup dan meyakini segalanya merupakan kehendak Allah untuk meraih rahmat-Nya.

Ketiga
Menjaga harta dan kehormatan suami. Seorang perempuan wajib menjaga harta suami beserta kehormatannya. Sebab harta yang diberikan suami merupakan harta bersama yang dalam penggunaannya harus saling menjaga dan mengetahui.

Seperti dalam surat An-Nisa: 34, menjelaskan tentang bagaimana menjalani kehidupan rumah tangga sesuai dengan nilai-nilai Al-Quran.

Keempat
Mendidik anak-anak dengan baik dan terarah. Banyaknya waktu yang dihabiskan oleh seorang perempuan bersama anak menjadi kelebihan dan keistimewaan sendiri.

Allah menjamin seorang perempuan yang dapat menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai istri dengan penuh keikhlasan dan tanggung jawab akan mendapatkan balasan yang setimpal di sisi-Nya.

Kelima
Beriman dan beramal shaleh. Ya, perempuan yang beriman dan beramal shaleh memiliki tempat yang mulia di sisi Allah. Perempuan dituntut untuk tetap menanamkan nilai-nilai keimanan dan amal shaleh tersebut di dalam hatinya.

Sehingga kelak ketika memiliki keturunan ia dapat berbagi kebaikan tersebut kepada anak-anaknya sebagai bekal untuk kehidupan dunia dan akhirat.

Sumber: ruangmuslimah.co

Hanya Ada Sisa-sisa Waktu Ala Kadarnya Untuk Akhirat

Hanya Ada Sisa-sisa Waktu Ala Kadarnya Untuk Akhirat


10Berita, Untuk bisa sukses masuk fakultas kedokteran misalnya, belajar dengan giat dan mati-matian, menyediakan waktu khusus yang banyak untuk belajar dan tidak boleh diganggu.

Akan tetapi untuk bisa masuk surga, hanya secukupnya saja usahanya (bahkan tidak ada usaha), tidak ada waktu khusus untuk menuntut ilmu, belajar bagaimana bisa masuk surga tertinggi dan cepat tanpa hisab.

Waktunya untuk bisa sukses masuk surga hanya waktu-waktu sisa, sesempatnya saja (bahkan tidak ada waktu sama sekali).

Tidak ada waktu khusus untuk muhasabah diri, tidak ada waktu khusus untuk bermunajat dan mengadu kepada Allah mengenai kehidupanya serta tidak ada waktu khusus untuk memohon dan memelas mengetuk pintu langit agar memudahkan urusannya.

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُم بِاللَّهِ الْغَرُورُ

“Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah.” [Luqmaan: 33]

Hanya Sisa-sisa Waktu Untuk Akhirat
Hati ini sungguh sudah tertutup bagaikan bejana yang tertelungkup tidak menerima anugrah tetesan hujan. Sudah jelas sekali dunia ini fana dan sangat sebentar.

Padahal dunia hanya sementara sekali, ibaratnya orang yang melakukan perjalan panjang, kemudian istirahat sebentar kemudian melanjutkan perjalanan lagi.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا لِى وَ مَا لِلدُّنْيَا مَا أَنَا فِى الدُّنْيَا إِلاَّ كَرَاكِبٍ اسْتَظَلَّ تَحْتَ شَجَرَةٍ ثُمَّ رَاحَوَ تَرَكَهَا

“Apa peduliku dengan dunia?! Tidaklah aku tinggal di dunia melainkan seperti musafir yang berteduh di bawah pohon dan beristirahat, lalu musafir tersebut meninggalkannya.” [HR. Tirmidzi no. 2551. dishahih oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih wa Dho’if Sunan at-Tirmidzi]

Jelas dunia itu telaknat bagi mereka yang tamak dan rakus.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ الدُّنْيَا مَلْعُونَةٌ مَلْعُونٌ مَا فِيهَا إِلَّا ذِكْرُ اللَّهِ وَمَا وَالَاهُ وَعَالِمٌ أَوْ مُتَعَلِّمٌ

“Dunia itu terlaknat dan segala yang terkandung di dalamnya pun terlaknat, kecuali orang yang berdzikir kepada Allah, yang melakukan ketaatan kepada-Nya, seorang ‘alim atau penuntut ilmu syar’i.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah. Dalam Shohihul Jami’, Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini hasan)

Jika pura-pura lupa, Allah akan melupakan kita kelak, hari2 sulit yang sangat butuh pertolongan Allah. Allah Ta’ala berfirman,

نَسُواْ اللّهَ فَنَسِيَهُمْ

“Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka.” (QS. At-Taubah: 67)

Sungguh sangat benar doa yang diajarkan kepada kita:

اَللّهُمَّ لاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِي دِيْنِنَا وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا

“Ya Allah, janganlah engkau jadikan musibah dalam urusan agama kami, dan jangan pula engkau jadikan dunia ini adalah tujuan terbesar dan puncak dari ilmu kami.”

Sumber: muslimafiyah.com

Dilarang, Kajian Felix Siauw Alumnus IPB Membludak

Dilarang, Kajian Felix Siauw Alumnus IPB Membludak

Heni Pratiwi

Felix Siauw (tiga dari kiri) di sela-sela pengajiannya di Masjid Raya Al-Hijri 2, Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor, Jawa Barat, Sabtu (23/12/2017).

10Berita – Dai kondang Felix Siauw sedianya memberikan ceramah di Masjid Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB), Jawa Barat, Sabtu (23/12/2017). Namun, karena kendala atau larangan dari pihak berwenang, kajian bertajuk ‘Jalan Menuju Iman’ itu dipindahkan ke Masjid Raya Al-Hijri 2 Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor.

Felix yang merupakan alumnus IPB Fakultas Pertanian (A), Jurusan Budidaya Pertanian, Program Studi Hortikultura ini mengungkapkan, apa yang dialaminya bagian dari dakwah yang senantiasa ada tantangan di dalamnya.

“Saya tidak boleh memberi kajian di almamater sendiri, institusi yang sangat menentukan perjalanan hidup saya,” ujarnya di hadapan ratusan jamaah yang hadir.

Namun demikian, dai keturuan Tionghoa ini mengaku legowo (ikhlas) dengan segala tantangan berdakwah.

“IPB seringkali saya sebut, sebab bagi saya di situlah hidayah menghampiri saya, di sana pula saya berjumpa pelengkap agama saya (Ummu Alila). Tak apa, salam saya bagi semua warga Masjid Alumni yang tak sempat saya sapa. Walau begini, IPB tetap di hati,” tandasnya.

Jamaah tampak meluber hingga area luar Masjid Raya Al-Hijri 2 Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor, dalam rangkaian ceramah Felix Siauw, Sabtu (23/12/2017).

Sementara itu, Direktur Pascasarjana UIKA Bogor Prof KH Didin Hafidhuddin mengatakan, ia mendukung penggunaan Masjid Al-Hijri 2 untuk dakwah dan kepentingan umat.

Jamaah yang memadati Masjid Al-Hijri 2 terlihat sangat antusias mengikuti kajian. Bahkan saat pelaksanaan shalat maghrib dan isya, jamaah tampak meluber hingga area luar masjid.*/ kiriman Heni Pratiwi, mahasiswi UIKA Bogor


Rep: Admin Hidcom

Editor: Muhammad Abdus Syakur

Sumber:Hidayatullah.com 

Chocolicious Indonesia Enggan Ucapkan Selamat Natal, Begini “Serbuan” Netizen

Chocolicious Indonesia Enggan Ucapkan Selamat Natal, Begini “Serbuan” Netizen


10Berita, Chocolicious Indonesia menjadi viral di media sosial setelah meminta maaf karena tidak bisa menyediakan ucapan selamat natal. Alasannya, hal itu bertentangan dengan prinsip tokonya.

Dengan segala kerendahan hati dan segala hormat. Sebelumnya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami dari Chocolicious Indonesia belum bisa memberikan atau menyediakan tulisan ucapan selamat Natal dan semisalnya.

Bukan berarti kami tidak menghargai agama mas/mba. Akan tetapi dengan segala hormat inilah yang harus kami jalankan dari prinsip agama kami. Sekali lagi kami mohon maaf dari hati kami yang paling tulus dan rasa saling menghormati dan menghargai sebagai anak bangsa Indonesia.

Kami tetap menyediakan kartu ucapan dan papan cokelat sebagai kelengkapan pesanan mas/mba. Silakan diberikan ucapan sendiri. Sekali lagi, kami mohon perkenaannya.

We love you, Chocolovers 😊

Hormat kami,
Chocolicious Indonesia

Posting yang diunggah di akun Instagram @chocoliciousindonesia, Sabtu (23/12/2017), itu pun mendadak viral. Lebih dari 5000 pengguna Instagram telah memberikan like. Yang mengejutkan, posting itu diserbu belasan ribu komentar.

Beragam komentar menanggapi posting dari toko kue yang berbasis di Makassar tersebut. Dari 13 ribu lebih komentar, sebagiannya kontra bahkan membully.

“Patuh sama bibib berisik kali. Ormas radikal.. perasaan dulu aman2 aja. ga gini2 amatttt! Sekarang selamat aja dipermasalahkan. luar binasa!!!! Situ kali yg kurang berakal,” kata angelsalim88

“Mulai bsk @chocoliciousindonesia ngga usah jual kue ulang tahun sm valentine ya. Kan yg bgitu2an ngga ada dlm prinsip agama,” kata @jonghyunalways

Namun, banyak juga yang respek dan mengapresiasi.

“Lanjutkan min👍🏻👍🏻👍🏻, semoga usahanya semakin di berikan keberkahan rezeki yang melimpah.. aamiin..” kata @kokonugrohoo

“Barakallah, rejeki sudah Allah atur, sebagai muslim tinggal jalanin aja apa yg disuruh Allah dan rasul-nya. Semangat,” kata @nrlffh268

P“Semoga jualannya makin laris,buka cabang di kota kota seluruh indonesia bahkan negeri tetangga… Aaaamiiinn” kata @bazasit

Sumber: tarbiyah.net

Jumlah Masjid di Denmark meningkat drastis dalam 10 tahun terakhir

Jumlah Masjid di Denmark meningkat drastis dalam 10 tahun terakhir

10Berita : Penelitian Aarhus University menunjukkan jumlah masjid di Denmark melonjak dari 115 di tahun 2006 menjadi 170 pada 2017.

Jumlah masjid di Denmark telah meningkat 48 persen dalam 10 tahun terakhir, menurut laporan penelitian tersebut.


“Di tahun 2006, ada 115 masjid disini, tetapi saat ini di tahun 2017 ada 170 masjid,” ungkap Prof. Lene Kuhle dan Malik Larsen dari Universitas Aarhus, seperti dilansir dari Anadolu Agency, Ahad, (24/12/17).

Berdasarkan penelitian Kuhle dan Larsen, peningkatan jumlah masjid di Denmark ini tidak lepas dari meningkatkan jumlah populasi Muslim di Denmark.

Diperkirakan bahwa jumlah Muslim di Denmark terdiri dari 7 persen dari 5,7 juta penduduk Denmark saat ini. (DH/MTD)

Sumber : Anadolu Agency | Redaktur : Hermanto Deli
Copyright © 1439 Hjr. (2017) – Moslemtoday.com



LGBT Hina, Jangan Ikuti Ya!

LGBT Hina, Jangan Ikuti Ya!


Oleh:

Puji Yuli AWomen Movement Institute

 

ADA APA gerangan di Indonesia? Orientasi penyimpangan seksual kok dipelihara? Sungguh nalar akal lagi yang bisa diterima dari kerusakan moral ini. Abad 21 ini,  kaum LGBT  telah mencapai  tujuannya  yaitu  pernikahan  sejenis.  Bahkan yang mengenaskan adalah hak hak mereka  telah diakui oleh deklarasi  PBB tahun 2008. Rupanya  abad ini merupakan puncak keberhasilan kaum  LGBT  dengan Finlandia,  Meksiko  dan Amerika Serikat  tahun 2015 yang  melegalkan  pernikahan sesama jenis.  Apalagi  dilegalitaskannya  LGBT  di Indonesia.  Padahal  Indonesia itu negeri  dengan penduduk mayoritas umat Islam.

Dilegalitaskannya  LGBT  merupakan guncangan  bencana sosial  masyarakat  dan mesin  pembunuh sosial  khususnya  pada anak anak dan generasi muda bangsa.  Lihatlah  dampak kerusakannya : Kaum homo seksual  menyebabkan  33% pelecehan seksual pada anak anak di Amerika Serikat.  Padahal populasi mereka hanyalah 2 % dari keseluruhan penduduk Amerika.  Hal ini  berarti  1 dari 20 kasus homo seksual  merupakan pelecehan seksual  pada anak anak,  sedangkan dari 490 kasus perzinahan 1 diantaranya merupakan pelecehan seksual pada anak anak  ( Psychological  Report,  1986).

Pelegalan  LGBT merupakan maksiat  massal yang menodai  norma,  akhlak,  moral dan ajaran agama Islam yang luhur  serta merusak anak anak bangsa.  Wabah LGBT  akan segera menyebar dan menular  apabila kita berdiam  diri  dan tidak segera dihentikan.  LGBT  itu penyakit yang merusak anak anak kita yang terdidik dengan ajaran Islam mulia  dan moral etika yang baik. LGBT telah mengancam kemanusiaan dan tatanan sosial masyarakat. 


Maraknya komunitas LGBT  dalam sebuah masyarakat akan mengakibatkan depopulasi manusia.  Kaum  LGBT tidak akan mungkin menghasilkan keturunan,  apalagi keturunan yang baik yang hidup di dalam lingkungan yang baik.

Menyelamatkan anak anak  dari  LGBT  adalah tantangan tersendiri.  Bekal ilmu agama  disamping ilmu dunia adalah sumber energi positif yang akan merubah cara pandang hidupnya,  merubah orientasi hedonis  menjadi ibadah.  Anak anak butuh support kasih sayang keluarga juga butuh kondisi positif dengan keimanan dan peradaban mulia Islam  untuk  mencetak anak  anak tangguh  siap menghadapi tantangan kehidupan dan tidak terjerumus virus LGBT.

Perlu  adanya kontrol masyarakat dan peran negara untuk mengedukasi anak anak dan remaja bahwa LGBT bertentangan dengan ajaran Syariah  Islam dan membahayakan kemanusiaan.  Selain itu,  butuh adanya kerja sama keluarga, masyarakat dan negara untuk bertanggung jawab mencegah penyebaran penyakit sosial LGBT  dengan amar ma'ruf  nahiy  mungkar dalam masyarakat muslim.  Kuatkan  ukhuwah  Islamiyah untuk bebaskan anak anak negeri ini dari virus sosial LGBT.  Save anak anak dari LGBT. LGBT itu hina, jadi jangan ikutan ya!*

Sumber : voa-islam.com