OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 30 Desember 2017

Deddy Mizwar: Terima Kasih Sahabat-Sahabat PKS

Deddy Mizwar: Terima Kasih Sahabat-Sahabat PKS

10Berita , JAKARTA -- Duet Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu di Pilkada Jawa Barat memang telah berakhir. Itu setelah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memilih menyandingkan Syaikhu dengan sosok yang didukung Gerindra Sudrajat. Namun demikian, nampaknya hal tersebut tidak membuat keduanya memutus silaturahim.


Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu diketahui baru saja bertemu pada Jumat (29/12) malam tadi, seperti informasi yang diunggah Deddy Mizwar dalam akun Instagram-nya pada Sabtu (30/12) dini hari tadi.

"Seperti halnya malam ini, di rumah dinas saya, Ustadz Ahmad Syaikhu beserta sejumlah pengurus inti DPW PKS Jawa Barat, datang bersilaturahim dan mengalirlah perbincangan yang sangat hangat penuh kekeluargaan di antara kami. Sambil bersama makan jagung, kacang, dan ubi rebus, kami saling bercanda yang makin menguatkan persahabatan kami," tulis Deddy Mizwar.

Deddy Mizwar juga mengunggah foto kebersamaan keduanya dalam pertemuan tersebut. Dalam unggahan tersebut, ia juga menyelipkan sejumlah pernyataan terkait urung kebersamaannya dengan Syaikhu di Jawa Barat.

Ia menyebut, meski tidak jadi bersama di Pilkada. Namun, baginya kader PKS adalah orang yang memiliki kesantunan dan menjaga akhlak mulia.

"Dengan penuh kesantunan, mereka menyampaikan bahwa mereka mematuhi keputusan dari DPP PKS, dan hal itu amat sangat saya bisa pahami. Tentunya andai saya ada di posisi mereka, bisa jadi saya pun akan melakukan hal yang sama," kata Deddy.

Syaikhu dan kader PKS lainnya kata Deddy, justru menunjukkan sikap loyalitasnya yang sempurna pada PkS. "Saya sangat respek dengan hal tersebut;" kata dia.

Adapun, unggahan dan pernyataan lengkap Deddy Mizwar dalam instagram tersebut antara lain:

    Saya selalu percaya bahwa kader-kader PKS adalah orang-orang yang penuh kesantunan dan kalangan yang selalu menjaga silaturahmi sebagai bagian dari akhlak mulia.

    Seperti halnya malam ini, di rumah dinas saya, Ustadz Ahmad Syaikhu beserta sejumlah pengurus inti DPW PKS Jawa Barat, datang bersilaturahmi dan mengalirlah perbincangan yang sangat hangat penuh kekeluargaan di antara kami. Sambil bersama makan jagung, kacang, dan ubi rebus, kami saling bercanda yang makin menguatkan persahabatan kami.

    Dengan penuh kesantunan, mereka menyampaikan bahwa mereka mematuhi keputusan dari DPP PKS, dan hal itu amat sangat saya bisa pahami. Tentunya andai saya ada di posisi mereka, bisa jadi saya pun akan melakukan hal yang sama. Justru itu menunjukkan sikap loyalitasnya yang sempurna pada partainya, saya sangat respek dengan hal tersebut.

    Malam hari ini saya mendapatkan sebuah pelajaran penting, bahwa dalam dinamika politik yang ada, sikap-sikap politik adiluhung yang harus senantiasa kita hadirkan. Ustadz Syaikhu dan pengurus inti DPW Jawa Barat telah menunjukkan sikap politik adiluhung itu, sesuatu yang makin hari makin langka kita temui.

    Dinamika politik hendaknya kita maknai sebagai sebuah kontestasi persahabatan, bukan ajang untuk berakhir pada saling benci dan caci maki sesama anak bangsa. Masyarakat adalah modal utama dalam pembangunan bangsa, maka persatuan dan kesatuan harus dikedepankan. Inilah mengapa saya tidak pernah terlalu tertarik menggulirkan isu SARA dalam kontestasi pilkada, sesuatu yang pada masyarakat akar rumput bisa jadi hanya akan menyisakan perasaan saling benci yang justru kontraproduktif untuk kita bersama meretas peradaban madani di bumi pertiwi.

    Terima kasih sahabat-sahabat PKS, insya Allah kita senantiasa berjalan seiring untuk menegakkan kebaikan dan kebenaran. Seperti tadi Ustadz Nur Supriyanto (Ketua DPW PKS Jabar) katakan di pertemuan silaturahmi yang indah itu, kurang lebihnya sebagai berikut: Semua sudah Allah catat di Lauh Mahfudz, mari kita berkontestasi. Jika kami yang menang, maka Insya Allah ada Ustadz Syaikhu disana. Namun jika kami tidak menang, maka Insya Allah ada Bang Demiz disana

    Saya terharu, sungguh

    #DeddyMizwar

Sumber :Republika.co.id 

Ketika Ust. Abdul Somad Dakwahi Kaum Quraiys

Ketika Ust. Abdul Somad Dakwahi Kaum Quraiys

10Berita – Lelaki kurus itu sering dipanggil Ustadz Abdul Somad. Itupun tergantung siapa yang memanggil. Mereka yang tidak suka, ogah menyebut dengan embel-embel “Ustadz.” Sementara mereka yang sebenarnya jengah tapi masih malu-malu, menyebutnya dengan singkatan: UAS. Tapi kata William Shakespare, “Apalah arti sebuah nama.” Apalah arti sebuah panggilan.

Secara tiba-tiba, lelaki yang hari ini menjadi buah bibir rakyat sebuah negara itu mengumpulkan kaumnya. Di sebuah lembah tandus di antara lautan padang pasir, ia menyeru kaumnya untuk hanya beribadah kepada Allah, meninggalkan segala bentuk isme-isme yang diciptakan berdasarkan hawa nafsu, fanatik kebangsaan dan golongan serta tendensi duniawi lainnya.

Menakjubkan!

Semua orang yang hadir menyambut baik seruannya. “Baiklah, kami percaya… kami beriman kepada Allah sebagaimana yang engkau serukan.” Sejak itu, Ustadz Abdul Somad menjadi panutan semua manusia. Ia bebas memimpin shalat di depan Ka’bah tanpa ada yang melemparinya dengan kotoran onta.


Negara, dengan Abu Jahal dan Abu Lahab sebagai pemimpin, hadir mengawal dakwah yang diusungnya. “Siapa berani persekusi Ustadz Abdul Somad, akan berhadapan dengan aparat keamanan,” tegasnya.

Dakwah membuat kehidupan duniawi Ustadz Abdul Somad membaik. Ia disanjung banyak orang, seluruh fasilitas hidup ditanggung oleh negara. Dia tak perlu hijrah ke Thaif—hingga tubuhnya berdarah-darah karena dilempar batu orang sana—atau Habasyah untuk menyelamatkan keyakinannya. Tak perlu repot-repot kirim surat dakwah ke raja-raja sekitar negerinya.

Kalau pun ada gosip yang kurang enak didengar, itu cuma karena wajahnya bukan tampang kota (saya tidak bilang ndeso, lho!). Beberapa emak di pasar ngerumpi—anggap saja waktu itu belum ada sosial media—jangan-jangan ada seribu tipu di balik wajah tidak kotanya itu.

Maklum, mereka sedang galau harga bumbu dan BBM meroket, padahal pemimpin mereka waktu kampanye dulu menjanjikan semua harga murah. Entah kebetulan atau tidak, wajah pemimpin mereka itu mirip Ustadz Abdul Somad: sama-sama bukan tampang kota.

Singkat kata, kehidupan Ustadz Abdul Somad te o pe be ge te, lah!

Tapi Ustadz Abdul Somad dalam cerita di atas hanyalah fiksi. Semua lokasi dan peristiwanya mengadopsi kejadian nyata yang dialami oleh Rasulullah Muhammad SAW—kecuali soal wajah dan emak-emak ngrumpi, tentunya. Masih ingat apa yang dialami oleh Rasulullah SAW saat pertama kali mendakwahkan Islam, bukan?

Kisah fiksi Ustadz Abdul Somad di atas adalah satire untuk menggambarkan bahwa konsekuensi yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW berkebalikan 180 derajat. Itu wajar, karena dakwah Nabi SAW langsung menusuk jantung keyakinan dan nafsu-nafsu yang selama ini mereka bergelimang menikmatinya.

Setiap pengemban risalah yang lurus, akan blak-blakan menyampaikan risalah Tuhan-nya tanpa pertimbangan untung-rugi atau manfaat-mudarat bagi dirinya pribadi. Pun tak peduli ketika risalah Tuhan yang harus ia sampaikan itu bikin penguasa sakit hati, atau mengusik keyakinan sekelompok minoritas—dalam jumlah, tapi mayoritas dalam kekuatan.

Itulah yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW dan siapapun yang meniti keteguhannya dalam berdakwah. Tanpa harus memuji dan menyanjung melebihi apa yang Allah nilai, demikian pula halnya dengan Ustadz Abdush Shomad.

Ketika dakwahnya ditolak di suatu tempat—bahkan sampai dideportasi dari Hongkong, itu bukan karena dakwahnya mengajak kepada kebencian atau mencetak umat yang beringas, sebagaimana dituduhkan akhir-akhir ini. Tetapi sebagai konsekuensi karena Ustadz Abdul Somad tutup mata dan telinga dalam berdakwah. Ia terus bicara apa kata Allah dan Rasul-Nya, tanpa takut celaan orang-orang yang mencela.

Indikasi mudahnya, kalau memang dakwah Ustadz Abdul Somad itu melenceng dari Islam sehingga menebarkan kebencian, membuat umat jadi beringas, tentu ulama lain di negeri ini tidak akan tinggal diam. Mengapa standarnya ulama?

Karena agama Islam itu ada ilmunya, tidak sembarang orang dengan asumsinya bisa menilai benar atau salah. Dan yang memiliki ilmu itu adalah ulama, bukan wartawan media olah-raga apalagi politikus beda agama.

Jadi, santai saja. Apa yang sekarang ini dialami oleh Ustadz Abdul Somad hanyalah rekaman yang terjadi pada para pendahulunya. Kita doakan saja semoga Allah mengabulkan cita-cita orangtuanya ketika memberi nama “Abdul Somad,” seorang hamba dari Dzat yang menjadi tempat bergantung. Karena Islam memandang penting arti sebuah nama, bukan seperti kata Shakespare di atas.

Semoga beliau terus hanya bergantung kepada Allah. Bukan bergantung kepada intimidasi lawan, atau sebaliknya, bergantung kepada jutaan pengikut yang kini menyambut dakwahnya. “Teruslah bergantung kepada Allah, wahai guruku. Dan ajari kami untuk ikut bergantung kepada-Nya dalam segala hal.” [pk/kb]

Penulis: Tony Syarqi

Sumber : Eramuslim

Khasiat Kurma Ajwah itu “Fakta” atau “Hoax”?

Khasiat Kurma Ajwah itu “Fakta” atau “Hoax”?



Benarkah kurma ajwah itu berkhasiat? Krn harganya mahal…

Jawab:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

Ada beberapa riwayat mengenai khasiat kurma ajwah, diantaranya,

[1] Dari Sa’d bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ تَصَبَّحَ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعَ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً، لَمْ يَضرَّهُ فِي ذَلِكَ اليَوْمِ سُمٌّ وَلا سِحْرٌ

Siapa yang setiap hari sarapan kurma ajwah 7 butir, maka di racun maupun sihir tidak akan memberikan pengaruh baginya di hari itu. (HR. Bukhari 5130 & Muslim 5460)

[2] Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ فِى عَجْوَةِ الْعَالِيَةِ شِفَاءً أَوْ إِنَّهَا تِرْيَاقٌ أَوَّلَ الْبُكْرَةِ

Sesungguhnya dalam kurma ajwah dari daerah Aliyah terdapat obat. Atau bahwa ajwah adalah anti racun di pagi hari. (HR. Muslim 5462)

[3] Dalam riwayat lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

فِي عَجْوَةِ الْعَالِيَةِ، أَوَّلَ الْبُكْرَةِ عَلَى رِيقِ النَّفْسِ شِفَاءٌ مِنْ كُلِّ سِحْرٍ، أَوْ سُمٍّ

Dalam ajwah Aliyah yang dimakan di pagi hari, akan menjadi obat dari setiap sihir dan racun. (HR. Ahmad 24735 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

Daerah Aliyah adalah perkebunan atau perkampungan dari dataran tinggi Madinah ke arah Nejd (Jazirah arab bagian tengah). Atau perkebunan di dataran rendah Madinah ke arah Tihamah. Menurut al-Qodhi Iyadh, daerah Aliyah yang paling dekat sejarak 3 mil dan yang paling jauh 8 mil dari Madinah. (Syarh Shahih Muslim, an-Nawawi, 14/3).

[4] Hadis dari Sa’d bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنِ اصْطَبَحَ كُلَّ يَوْمٍ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً ، لَمْ يَضُرُّهُ سَمٌّ وَلاَ سِحْرٌ ذَلِكَ الْيَوْمَ إِلَى اللَّيْلِ

Siapa yang setiap pagi sarapan dengan beberapa kurma Ajwah, maka racun maupun sihir tidak akan membahayakannya di hari itu sampai malam. (HR. Bukhari 5768).

[5] Dari Sa’d bin Abi Waqqash, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ أَكَلَ سَبْعَ تَمَرَاتٍ مِمَّا بَيْنَ لاَبَتَيْهَا حِينَ يُصْبِحُ لَمْ يَضُرَّهُ سُمٌّ حَتَّى يُمْسِىَ

Siapa yang makan 7 butir kurma yang berasal dari Madinah ketika pagi, maka racun-racun tidak akan membahayakannya sampai sore. (HR. Muslim 5459).

Seperti Apa Kurma yang Dimaksud?

Ulama berbeda pendapat mengenai jenis kurma yang dimaksud dalam hadis.

[1] Kebanyakan ulama berpendapat bahwa kurma ini khusus untuk kurma Madinah, bahkan jenis khusus dari kurma Madinah, yaitu kurma Ajwah yang berasal dari perkebunan Aliyah. Sehingga semua batasan di atas berlaku.

Ibnul Qoyim menjelaskan,

ﻋﺠﻮﺓ ﺍﻟﻤﺪﻳﻨﺔ، ﻭﻫﻰ ﺃﺣﺪ ﺃﺻﻨﺎﻑ ﺍﻟﺘﻤﺮ ﺑﻬﺎ، ﻣﻦ ﺃﻧﻔﻊ ﺗﻤﺮ ﺍﻟﺤﺠﺎﺯ ﻋﻠﻰ ﺍﻹ‌ﻃﻼ‌ﻕ، ﻭﻫﻮ ﺻﻨﻒ ﻛﺮﻳﻢ، ﻣﻠﺬِّﺫ، ﻣﺘﻴﻦ ﺍﻟﺠﺴﻢ ﻭﺍﻟﻘﻮﺓ، ﻣﻦ ﺃﻟﻴﻦ ﺍﻟﺘﻤﺮ ﻭﺃﻃﻴﺒﻪ ﻭﺃﻟﺬﻩ

Ajwah Madinah adalah salah satu jenis kurma di Madinah. Termasuk kurma daerah Hijaz yang paling baik manfaatnya. Jenis Kurma yang bagus, lezat, dagingnya padat, kuat. Termasuk kurma yang lembut, nikmat dan lezat. (Zadul Ma’ad, 4/341).

Ini juga pendapat yang disampaikan al-Qurthubi. Beliau mengatakan,

ظاهر الأحاديث خصوصية عجوة المدينة بدفع السم وإبطال السحر، والمطلق من الأحاديث محمول على القيد

Makna tekstual hadis menunjukkan bahwa khasiat anti racun dan penangkal sihir hanya berlaku untuk kurma Ajwah dari Madinah. Karena hadis yang menyebutkan mutlak (semua kurma) dibawa ke hadis yang memberikan batasan.

[2] Sebagian ulama berpendapat bahwa khasiat ini tidak hanya khusus untuk kurma Ajwah, tapi bisa untuk semua kurma yang berasal dari Madinah. Siapa yang rutin sarapan dengan kurma Madinah, bisa mendapatkan khasiat seperti yang disebutkan dalam dalil.

Dan ini bagian dari keberkahan kota Madinah, berkat doa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Diantara yang berpendapat demikian adalah al-Khithabi. Beliau mengatakan,

كون العجوة تنفع من السم والسحر إنما هو ببركة دعوة النبي صلى الله عليه وسلم لتمر المدينة، لا لخاصية في التمر

Dalam hadis menyebutkan Ajwah bisa menjadi anti racun dan penangkal sihir, karena keberkahan doa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk semua kurma Madinah, bukan untuk kurma tertentu.

Demikian pula yang disampaikan Imam Ibnu Baz,

ويرجى أن ينفع الله بذلك التمر كله ، لكن نص على المدينة ؛ لفضل تمرها والخصوصية فيه

Kita berharap semoga Allah memberi manfaat dengan semua kurma. Hanya saja, ditegaskan untuk Madinah, mengingat kekhususan dan keistimewaan kurmanya . (Majmu’ Fatawa Ibnu Baz, 8/109).

Bahkan beliau berharap kurma yang lain juga memiliki khasiat yang sama.

[3] Sebagian ulama berpendapat bahwa khasiat ini berlaku untuk semua kurma, selama dibiasakan untuk sarapan.

Imam Ibnu Utsaimin juga menjelaskan yang semisal,

كان شيخنا ابن سعدي رحمه الله يرى أن ذلك على سبيل التمثيل ، وأن المقصود التمر مطلقاً

Guru kami, Ibnu as-Sa’di berpendapat bahwa hadis itu hanya menyebutkan contoh. Dan maksudnya itu berlaku untuk semua kurma. (as-Syarh al-Mumthi’, 5/123)

Al-Qurthubi mengatakan,

لكن قد قال علماءُ آخرون أنه إن لم يجد تمرًا من تمر المدينة فليستخدم من أيِّ تمرٍ عنده حملاً للمقيد على المطلق

Hanya saja, para ulama yang lain mengatakan, jika seseorang tidak memiliki kurma Madinah, silahkan menggunakan kurma apapun yang dia miliki, sebagai bentuk memahami hadis yang teksnya memberi batas ke yang mutlak. (al-Mufhim, 17/38)

Demikian, Allahu a’lam.

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)

Sumber : https://konsultasisyariah.com/30882-hoax-khasiat-kurma-ajwah.html

Besok Tabligh Akbar di Istiqlal Dihadiri Imam Masjid Al-Quds dan SandiUno

Besok Tabligh Akbar di Istiqlal Dihadiri Imam Masjid Al-Quds dan SandiUno

10Berita – Sejumlah tokoh akan hadir dalam acara Tabligh Akbar Pemuda Islam Untuk Palestina di mesjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (31/12/2017). Selain Imam Masjid Al Aqsa Syeihk Ali Omar Yacoub Abbasi juga akan dihadiri oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.

Tabligh Akbar yang akan mengambil tempat ruang utama Mesjid Istiqlal itu juga akan diisi ceramah oleh Ustad Zaitun Rasmin (Wakil Sekjen MUI Pusat), Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, Ustadz Tommy Kurniawan, ustadz Budi Mulyanto.

Artis bintang film Dude Herlino juga akan menyemarakkan acara Tabligh Akbar Pemuda Islam Untuk Palestina ini. Dude yang juga pemeran utama film bermuatan Islam selama ini memang dikenal aktif dalam kegiatan syiar Islam.


Acara Tabligh Akbar ini juga akan menampilkan sejumlah tokoh remaja Islam ibukota. Seperti Ketua JPRMI DKI Jakarta, Ketua Asosiasi Remaja Mesjid Istiqlal dan Ketua ROHIS DKI Jakarta. Kegiatan ini juga akan diikuti oleh anggota remaja masjid di ibukota Jakarta dan sekitarnya.

Menurut informasi dari panitia, acara Tabligh Akbar Pemuda Islam Untuk Palestina ini akan dimulai dengan sholat dhuhur sekitar pukul 12.00. Seluruh rangkaian kegiatan diperkirakan akan selesai sekitar pukul 15.00.(kl/ts)

Sumber : Eramuslim.com

Kemenkes Peringatkan Penularan Penyakit Difteri Melalui Terompet

Kemenkes Peringatkan Penularan Penyakit Difteri Melalui Terompet


Awas, terompet menularkan penyakit difteri

10Berita, JAKARTA  Jelang pergantian tahun masehi biasanya banyak orang, dari anak-anak sampai orang dewasa, meniup terompet. Untuk itu Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperingatkan, adanya potensi penularan penyakit difteri melalui terompet. Sebab, penyakit difteri dapat ditularkan melalui percikan ludah, bahkan hembusan napas.

Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, Kemenkes, Elizabeth Jane Soepradi mengatakan, percikan ludah tersebut bisa keluar ketika seseorang meniupkan terompet. Dan orang tersebut pun, tidak bisa dipastikan bebas dari penyakit difteri.

“Terompet tentu bisa (menularkan difteri). Karena penularan difteri itu umumnya melalui percikan ludah, juga udara. Karena difteri itu menyerang selaput lendir pada hidung sampai tenggorokan,” kata Jane seperti dilansir Republika.co.id, Kamis (28/12/2017).

Untuk itu, dia mengimbau masyarakat lebih berhati-hati terhadap potensi penularan penyakit difteri tersebut. Dia juga meminta, pemerintah dan semua pihak bersikap proaktif, mensosialisasikan pencegahan difteri kepada masyarakat.

“Terompet itu kan tiupannya keras, jadi ya masyarakat harus hati-hati. Nanti ada yang menderita difteri lalu percikan ludahnya nyemprot-nyemprot,” terangnya.

Saat ini, dia melihat adanya peningkatan kesadaran dari masyarakat terkait penyakit difteri. Hal itu terjadi karena gencarnya sosialisasi dan imbauan Kemenkes melalui media sosial dan media berita.

Namun sayangnya, kesadaran tersebut didominasi oleh masyarakat menengah ke atas. Masyarakat di pedesaan atau menengah ke bawah, tingkat kesadaran dan pengetahuan tentang difteri masih sangat minim.

Karena itu, dia mendorong agar semua pihak terus proaktif, dengan mengecek dan mensosialisasikan kepada masyarakat di daerah secara langsung. Dengan begitu, mereka bisa lebih berhati-hati.

Sumber: Republika.co.id, Salam Online.

4 Hal yang Ditanyakan di Akhirat

4 Hal yang Ditanyakan di Akhirat

10Berita , JAKARTA — Nabi Muhammad SAW wafat pada usia 63 tahun. Umatnya ha nya memiliki usia hidup rata-rata antara 60-70 tahun. Selebihnya, sedikit orang yang usianya melebihi 70 tahun. Usia yang sangat sing kat tersebut akan dipertang- gungjawabkan di hadapan Allah SWT.

Setiap detik perbuatan manusia selama hidupnya akan menen tukan kehidupan di akhirat nanti. Apakah mereka pantas ditempatkan di surga atau neraka.

Ustaz Raehanul Bahraen dalam kajian Islam Masjid Nurul Iman Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta, Ahad (25/12), dengan tema Rahasia Umurmu, mengatakan, sebuah rahasia mempunyai tanggung jawab besar yang harus dipegang teguh. Dalam hal umur manusia, terdapat rahasia-rahasian yang harus diketahui oleh umat Muslim.

Di dalam rahasia tersebut terdapat hal penting yang mesti diketahui untuk kehidupan yang baik di dunia maupun akhirat. “Kita perlu tahu hal-hal penting disetiap umur kita baik secara syariat maupun medisnya. Umur kita akan dipertanggung- jawabkan, ujar Ustaz Raehanul.

Dalam sabda Rasulullah menyebutkan bahwa terdapat empat hal yang akan ditanyakan oleh Allah nanti di akhirat, yakni digunakan untuk apa saat usia muda. Kemudian terkait harta, ilmu, dan amalnya.Sabda tersebut jelas bahwa umur akan menjadi satu pertanyaan yang harus dijawab di pen- gadilan akhirat nanti.

Sumber :Republika.co.id

Wartawan Senior: Ustad Abdul Somad Mulai Dimusuhi oleh Pemegang Kekuasaan

Wartawan Senior: Ustad Abdul Somad Mulai Dimusuhi oleh Pemegang Kekuasaan



10Berita , Pembatalan talan ceramah Ustad Abdul Somad (UAS) di PLN tidak bisa dianggap sebagai insiden “tempat pengajian yang kurang layak”. Memang inilah alasan resmi pihak PLN Disjaya Gambir. Mereka mengatakan, kapasita Masjid Nurul Falah tidak memadai untuk menampung kemungkinan ledakan jumlah pengunjung.

Sebelum penjelasan resmi PLN yang berintikan soal kapasitas tempat pengajian itu, beredar kabar bahwa pembatalan itu dilakukan oleh pejabat tinggi PLN. Padahal, semua persiapan sudah rampung. Tenda sudah dipasang untuk menampung ribuan pengunjung, termasuk untuk tamu VIP.

Logiskah pembatalan ceramah Abdul Somad ini dilakukan dengan alasan kapasitas tempat pengajian itu?

Sama sekali tidak masuk akal. Kalau tempat tak cukup, bukankah para pengunjung akan menyadari sendiri bahwa “kurang tempat” pastilah akan menjadi masalah dalam setiap pengajian yang diisi oleh UAS. Tentu sudah berkali-kali terjadi kasus tak cukup tempat. Tetapi pengajian tetap bisa diselenggarakan. Sebab, yang hadir bukan orang-orang yang tidak paham soal kemungkinan mereka tak bisa masuk.

Pejabat tinggi PLN pasti sudah tahu tentang jadwal pengajian itu. Sangat tidak masuk akal kalau dikatakan panitia penyelenggara mengundang UAS dan kemudian melakukan persiapan tanpa sepengetahuan pimpinan PLN. Dan pimpinan PLN Disjaya Gambir sangat tidak mungkin melaksanakan acara besar seperti itu tanpa izin dan dukungan dari Dirut PLN. Tidak mungkin. Hampir mustahil.

Kalau begitu, ada apa?

Hanya satu jawaban yang paling masuk akal: bahwa sekarang ini UAS sudah mulai “dimusuhi” oleh para pemegang kekuasaan. Siapakah orangnya? Kita semua tentu sama-sama mencari siapa gerangan. Tapi, kita juga tidak terlalu sulit untuk menebak dengan presisi yang tinggi. Anda semua pasti bisa memahami siapa mereka.

Lantas, mengapa para pemegang kekuasaan mulai “memusuhi” UAS? Sederhana saja: bahwa UAS dengan gaya ceramahnya dan penolakannya untuk dikooptasi oleh penguasa, membuat para pemegang kekuasaan merasa ada “bola salju” yang sedang bergulir ke arah pemangku kekuasaan yang ingin melanjutkan kekuasaan.

Dengan kata lain, UAS berpotensi menjadi “vote getter” untuk pihak yang bakal menjadi lawan penguasa. Kalau UAS dibiarkan menjadi magnet yang mampu menyatukan suara pemilih, itu berarti para pemegang kekuasaan harus bekerja lebih keras lagi untuk mempertahankan kekuasaan mereka.

Saya bahkan yakin pihak pemegang kekuasaan sudah sampai pada kesimpulan bahwa UAS, praktis, sudah mulai “berkampanye” untuk pihak yang berseberangan dengan penguasa. Berkampanye dalam arti luas, tentunya. Meskipun, faktanya, UAS tidak pernah menyampaikan isyarat apa pun juga terkait percaturan politik di Indonesia.

Bagian dari paranoia? Bisa jadi juga! Filosof dan sejarawan Italia abad ke-16, Niccolo Machiavelli, beteori bahwa manusia itu selalu punya ambisi dan ingin mencapai ambisinya dengan segala cara.

Dalam terjemahan Inggris, dia mengatakan: “Man rise from one ambition to another. First, they seek to secure themselves against attack, and than they attack others”. (“Manusia itu bangkit dari satu ambisi ke ambisi berikutnya. Mula-mula mereka mengamankan diri dari serangan, dan kemudian mereka menyerang orang lain”).

Oleh Asyari Usman (Wartawan Senior)

Sumber : berita-islam24h.com, BANDARpost

Usia Umat Islam 1500 Tahun, Ustadz Abu Fatiah: Tidak Ada Hadist Itu

Usia Umat Islam 1500 Tahun, Ustadz Abu Fatiah: Tidak Ada Hadist Itu

10Berita, SUKOHARJO – Ustadz Abu Fatiah Al Adnani penulis buku best seller kajian ‘Akhir Zaman’ mengatakan bahwa umur umat Islam sekitar 1500 tahun tidak ada hadits yang menjelaskan secara tegas hal tersebut.

“Kata-kata 1500 tahun itu, tidak pernah ada hadits yang mengatakan seperti itu,” katanya saat kajian di Masjid Baitun Daimah, Manang, Grogol, Sukoharjo, Kamis (28/11/2017).

Munculnya angka 1500 tahun berdasarkan ijtihat beberapa Ulama maupun Ustadz yang mengaitkan usia umat Yahudi dan Nasrani. Menurut Ustadz Abu Fatiah, kemudian mereka menerka usia umat Islam tidak jauh dari usia umat keduanya.

“Misalnya hadist Nabi yang mengatakan umat Yahudi usianya bada Shubuh sampai dhuhur, umat Nasrani dari dhuhur sampai asar dan umat Islam dari asar sampai magrib. Nah lalu diitung-itung, munculah 1500. Tapi itu bukan hadist,” ucapnya.

“Yang pasti, semua tanda kiamat sebelum munculnya Imam Mahdi maka itu semua tanda kiamat kecil. Kalau sudah muncul Imam Mahdi tanda kiamat itu seperti biji tasbih yang diputuskan talinya,” imbuh pimpinan Ponpes Darusy Syahadat Boyolali itu.

Ustadz Abu Fatiah meminta umat Islam tidak mempermasalahkan usia umat Islam ataupun kedatangan hari kiamat. Yang terpenting pesan dia, kewajiban sebagai orang Islam melaksanakan kewajiban yang telah diatur dalam syariat Islam Istiqomah dilaksanakan.

“Mau sebentar apapun kiamat itu akan datang, saya ingatkan! Bahwa anda tetap mempunyai kewajiban memberikan nafkah kepada keluarga anda, anda tetap wajib menuntut ilmu, anda tetap wajib mengerjakan amal ibadah Islam,” pungkasnya. [SY]

Sumber : Panjimas.com

Kritik Pemprov DKI, Sri Mulyani Ternyata Pakai Data Jadul

Kritik Pemprov DKI, Sri Mulyani Ternyata Pakai Data Jadul


10Berita – Kepala Badan Pembangunan dan Perencanaan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Tuty Kusumawati menyanggah kritik Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terhadap APBD DKI 2018 dalam forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta 2017-2022 di Balai Kota, Jakarta, Rabu (27/12) kemarin.

Menurut Tuty, kritik yang disampaikan Sri Mulyani seperti soal anggaran pendidikan, perjalanan dinas, dan kesehatan, salah karena tidak berdasarkan pada data terbaru.

“Mengenai data-data yang disampaikan oleh Menkeu pada kenyataannya berbeda dengan data kami,” ujarnya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (28/12/2017).

Tidak Melihat Pos Lain

Untuk anggaran pendidikan, misalnya, Sri Mulyani mengatakan alokasi yang ditetapkan Pemprov masih di bawah standar yang diwajibkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), yakni 20 persen dari total pendapatan daerah. Sri Mulyani mengira alokasi untuk pendidikan baru 8,8 persen dari total anggaran.

“Porsi belanja pendidikan di DKI Jakarta untuk APBD itu 8,8 persen, jauh di bawah mandat 20 persen,” kata Sri Mulyani, yang juga pernah jadi Menkeu pada 2005 hingga 2010.

Tuty mengatakan hal itu keliru karena data yang dipakai adalah anggaran belanja langsung untuk Dinas Pendidikan (Disdik) DKI APBD 2017 yang besarnya hanya Rp3,2 triliun.

Sebaliknya, menurut Tuty, dalam APBD 2017 dan 2018, jika alokasi pendidikan dihitung menggunakan formulasi yang ditetapkan melalui Permendagri Nomor 33 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018, maka jumlahnya sudah 30an persen.

"Ketika formulasi itu kita masukkan angka-angka, maka ketemu 30 persen lebih. Tepatnya pada 2017 alokasi [untuk pendidikan] 30,04 persen, kemudian 2018 jadi 30,58 persen” katanya.

Anggaran untuk pendidikan, Rp21,76 triliun, terdiri dari anggaran belanja langsung (Rp6,26 triliun) dan belanja tidak langsung (Rp8,6 triliun) yang dialokasikan ke Disdik, serta belanja langsung (Rp1,23 triliun) untuk dinas di luar Disdik dan belanja tidak langsung (Rp5,6 triliun) untuk Satuan Kerja Pengelolaan Keuangan Daerah (SKPKD).

Jika dirinci lagi, alokasi Rp21,76 triliun itu dipakai untuk kegiatan (Rp7,4 triliun), gaji pegawai (Rp8,6 triliun), hibah pendidikan (Rp1,58 triliun), dan bantuan sosial pendidikan (Rp4,07 triliun). Dua anggaran terakhir banyak berisi anggaran buat KJP, BOS, dan BOP.

Mata Anggaran Pendidikan yang Masih Bisa Dikritisi

Meski benar bahwa alokasinya sudah lebih besar dari aturan yang ada, akan tetapi bukan berarti pos ini tidak bisa dikritisi.

Misalnya. ada beberapa mata anggaran yang dari namanya sulit disebut menopang pendidikan. Misalnya, ada dana Rp5,98 miliar untuk pembiayaan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) Petugas Haji Daerah Provinsi DKI Jakarta yang terdapat dalam Biro Pendidikan dan Mental Spiritual.

Ada pula anggaran penyediaan jasa tenaga pengemudi, perawatan, dan pemeliharaan Kendaraan Dinas Operasional sebesar Rp123 juta di Pusat Pengembangan dan Pelatihan Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk serta Keluarga Berencana.

Data yang Luput Dilihat

Selain anggaran pendidikan, Tuty juga mengoreksi pernyataan Sri Mulyani soal anggaran kesehatan DKI yang hanya 6,9 persen, atau jauh di bawah batas alokasi wajib 10 persen.

Sama seperti kritik sebelumnya, menurut Tuty, Sri Mulyani hanya melihat anggaran untuk Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI saja. Padahal untuk melihat alokasi kesehatan yang sesungguhnya Sri Mulyani juga harus melihat alokasi belanja kesehatan tidak langsung, “baik di SKPD di Dinkes maupun di seluruh jajaran yang menunjang kesehatan.”

Menurut Tuty, anggaran kesehatan di APBD DKI 2018 memang lebih rendah ketimbang tahun sebelumnya. Namun angkanya masih di atas 10 persen dari total anggaran.

Alokasi untuk kesehatan tahun ini mencapai Rp51,04 triliun, atau 15,61 persen dari total anggaran, sementara tahun sebelumnya Rp42,18 triliun atau 17,02 persen.

"tidak sebanding dengan belanja secara keseluruhan, maka seolah-olah persentasenya turun. Tetapi jumlahnya naik,” katanya.

Terkait anggaran perjalanan dinas, kemarin Sri Mulyani menyinggung bahwa besarannya bahkan tiga kali lipat ketimbang perjalanan dinas pemerintah pusat.

“Satuan biaya uang harian perjalanan dinas untuk gubernur, anggota dewan dan pejabat eselon 1 sebesar Rp1,5 juta per-orang per hari. Dibandingkan SBM pusat sebesar Rp480 ribu per orang per hari,” kata Sri Mulyani.

Pernyataan Sri Mulyani memang benar sepanjang mengikuti aturan lama yaitu Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 2146 tahun 2017. Padahal sudah ada Kepgub baru, Nomor 1005 Tahun 2017 yang angkanya sudah naik menjadi Rp5 juta untuk gubernur dan ketua dewan, serta Rp4 juta untuk anggota dewan.

Kepgub itu ditandatangani mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat pada 23 Mei 2017 dan menjadi dasar penyebab meroketnya anggaran perjalanan dinas di APBD 2018 sebesar Rp 107,79 miliar dari yang sebelumnya Rp 25,8 miliar di tahun 2017.

Beberapa aspek yang menjadi pertimbangan penentuan besaran uang harian itu, kata Tuty, antara lain aspek rasionalitas, aspek kewajaran, aspek kepatutan, aspek akuntabilitas dan transparansi, serta kemampuan daerah.

“Artinya tiap-tiap daerah oleh Permendagri ini diberikan ruang untuk berhitung dan merasionalkan belanjanya.”

Salah Siapa?

Menurut Tuty, kekeliruan Sri Mulyani bukan semata kesalahannya, melainkan tim yang menyiapkan data. Sri Mulyani, menurut Tuty, tidak mempersiapkan datanya sendiri.

“Kami sebenarnya berharap, tim teknis yang menyiapkan data-data yang akan disampaikan Bu Menteri dapat memberikan klarifikasi dulu dengan kami,” ujarnya.

Tuty menyayangkan kekeliruan-kekeliruan itu dan kemudian sampai ke “telinga” publik. Sebab pernyataan Sri Mulyani itu menjadi berita yang mempengaruhi opini publik. Publik jadi berpikir rancangan dan penetapan anggaran di DKI tidak benar.

Dalam rangka klarifikasi langsung, Tuty berencana akan menghubungi tim teknis Kemenkeu.

“Kami berjanji bertemu besok pukul 9 untuk melakukan klarifikasi, agar ke depan kita bisa jalin komunikasi yang baik,” katanya.(kl/trt)

Sumber : Eramuslim

5 Ibadah Ini Membuat Muslimah Tambah Cantik

5 Ibadah Ini Membuat Muslimah Tambah Cantik


10Berita, Sejatinya perempuan terlahir dengan keunikan dan kecantikan. Tidak melulu masalah paras, namun kecantikan sejati adalah kebaikan hati. Bukan hanya kecantikan dari luar, namun kebaikan hati juga akan memancarkan kecantikan dari dalam diri.

Hal yang bisa membuat wanita selalu menjaga hati adalah dengan beribadah. Wujud ketaatan kepada Allah ini akan senantiasa membuat wanita berhati-hati dalam bertindak dan perilaku.

Dari sekian banyak ibadah baik wajib maupun sunnah, ternyata banyak diantaranya yang membuat wanita akan semakin cantik. Bukan sembarangan, hal ini didukung dengan kajian ilmiah yang menguatkan. Sehingga tidak hanya cantik dari luar, namun kecantikan juga akan terpancar dari dalam. Apa saja ibadah tersebut?

1. Wudhu’
Ibadah pertama yang bisa membuat wanita semakin cantik adalah berwudhu. Ibadah ini bertujuan untuk mensucikan diri dari hadast kecil. Ketika akan salat, maka laki-laki atau perempuan harus melaksanakan ibadah wudhu terlebih dahulu.

Dalam penelitiannya, Julia Serge dari National Intitute for Human Genome Research menuliskan bahwa ada banyak bakteri yang hidup di tubuh manusia. Di lengan saja hidup sedikitnya 44 jenis bakteri yang dapat merusak kesehatan.

Bakteri ini akan hilang jika dibasuh dengan air. Kapan lagi orang bisa terkena air selain saat mandi dua kali sehari? Ya muslim patut berbangga karena dengan wudhu mereka dapat bertemu dengan air minimal lima kali sehari.

Bukankah Nabi Muhammad juga pernah menjelaskan bahwa pada hari kiamat nanti Ia bisa mengenali umatnya karena ada bekas wudhu.

“Sejatinya ummatku pada hari qiyamat akan datang dalam kondisi wajah dan ujung-ujung tangan dan kakinya bersinar pertanda mereka berwudlu semasa hidupnya di dunia,“ (diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim).

2. Shalat Tahajud
Salat juga bisa menambah kecantikan para muslimah. Terlebih salat tahajud yang dilakukan pada malam hari ketika banyak orang memilih untuk tidur. Rasulullah SAW mengatakan bahwa Salat Tahajud bisa membuat wajah lebih berseri-seri.

“Barangsiapa banyak mengerjakan shalat di malam hari, wajahnya akan berseri di pagi hari,”(HR. Ibnu Majah).

3. Puasa
Wanita di luar sana melakukan diet ketat demi bisa mendapatkan tubuh ideal. Tidak jarang kegiatan ini justru menimbulkan penyakit. Dari pada diet namun tidak bernilai ibadah, sebagai muslimah sebaiknya mencoba cara diet yang bernilai ibadah berikut ini.

Ya, dengan berpuasa kita tidak hanya menahan diri dari lapar saja, namun juga dari nafsu dan syahwat, dari amarah dan mengendalikan emosi.

Puasa juga akan berdampak psikologis berupa munculnya ketenangan dan kedamaian. Hal ini akan berpengaruh kepada fisik dalam membentuk guratan-guratan wajah yang lebih teduh dan anggun. Selain itu, rutin puasa sunnah merupakan salah satu diet yang efektif untuk menjaga tubuh muslimah relatif langsing.

4. Zakat dan Sedekah
Zakat dan sedekah sama dengan mengeluarkan harta kita untuk orang lain. Hal ini menghindarkan muslimah dari kecintaannya terhadap duniawi.

Orang yang cinta dunia akan lebih cepat stres memikirkan apa yang bisa dibeli lagi, bagaimana menyimpan uang agar menjadi banyak, memikirkan barang-barang milik tetangga yang harganya lebih mahal.

Namun jika mereka tidak memikirkan hal itu, dan lebih senang berbagi dengan orang lain, maka beban hidupnya akan semakin kecil. Sehingga tingkat stresnya juga tidak lebih besar.

Stres akan berpengaruh dalam wajah. Kita bisa mengamati bagaimana perbedaan wajah orang yang takut dengan orang yang sedang gembira. Demikianlah pengaruh zakat dan sedekah dalam membentuk wajah muslimah.

5. Dzikir
Dzikir adalah kegiatan mengingat Allah SWT dengan lafadz-lafadz. Tidak dipungkiri bahwa ibadah ini akan memunculkan ketenangan jiwa. Hal ini pun sudah dijelaskan dalam Alquran. Bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan terasa tentram.

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram,” (QS. ar-Ra’d : 28)

Seperti sebelumnya, ketenangan dan kententraman akan menimbulkan efek di wajah seseorang. Mereka yang tenang dan tentram akan cenderung lebih cerah dan berseri-seri. Sehingga muslimah yang rajin berdzikir, wajahnya akan lebih cantik dan anggun.

Wallahu a’lam bish shawab.

Sumber: islampos.com