OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 30 Desember 2017

Ilmuwan Temukan Bukti Puasa Senin-Kamis Terbukti Tingkatkan Kecerdasan

Ilmuwan Temukan Bukti Puasa Senin-Kamis Terbukti Tingkatkan Kecerdasan


10Berita – Puasa berselang-seling dapat memberikan lebih banyak energi bagi otak. Akibatnya, kemampuan mengingat dan belajar otak menjadi lebih baik.

Temuan ini diungkapkan oleh tim peneliti dari National Institute on Antiaging yang telah melakukan percobaan terhadap tikus. Tim peneliti membuat tikus-tikus percobaan ini menjalani puasa secara berselang-seling. Pada satu hari, tikus diberi makan. Hari berikutnya, tikus tidak diberi makan. Pola ini diulang dalam kurun waktu tertentu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa puasa berselang-seling ini membuat sel saraf pada tikus tumbuh lebih banyak. Koneksi sinaptik pada tikus pun terlihat lebih banyak. Kedua perubahan ini membuat fungsi kognitif tikus menjadi lebih baik.

Perubahan ini bisa terjadi karena puasa berselang-seling membuat tubuh mengganti sumber energi yang semula dari glukosa menjadi sel lemak. Tanpa adanya asupan makan, sumber energi berupa glukosa yang diproduksi oleh hati akan habis dalam 10-14 jam. Ketika sumber energi dari glukosa ini habis, tubuh akan beralih untuk mengambil energi dari simpanan lemak.

Simpanan lemak akan berubah menjadi keton di dalam darah. Keton secara langsung mempengaruhi sel saraf untuk menstimulasi produksi protein BDNF. BDNF merupakan protein utama dalam pertumbuhan sel saraf (neuron). Hal ini tak hanya terjadi pada hewan tetapi juga manusia.

“(Pertumbuhan sel saraf ini) dapat membantu mengoptimalkan kemampuan kognitif, belajar dan daya ingat,” jelas kepala laboratorium neurosains di National Institute of Aging Dr Mark Mattson, seperti dilansir Mail Online.

Pola puasa berselang-seling ini juga dikatakan dapat memperbaiki fungsi mental. Dampak perbaikan fungsi mental ini dapat bertahan hingga satu atau dua minggu.

“Ini seperti olahraga. Jika Anda tak melakukannya terus-menerus, Anda akan kehilangan efeknya,” lanjut Mattson.

Mattson mengatakan dampak serupa tak akan didapatkan dari mengurangi makan tanpa melakukan puasa berselang-seling. Alasannya, asupan makanan tersebut akan mengisi kembali simpanan energi (gula) yang berasal dari hati dan tidak dapat meningkatkan keton dalam tubuh.

“Perubahan metabolik dari penggunaan glukosa ke keton, menurut kami, merupakan hal yang penting untuk manfaat kesehatan,” terang Mattson.

Mattson menambahkan, pola berpuasa ‘sehari puasa, sehari tidak’ ini mungkin tidak akan berhasil pada manusia. Sebagai alternatif, pola berpuasa berselang-seling bisa diubah menjadi pola berpuasa 5:2 di mana dalam satu minggu cukup dua kali berpuasa.(kl/rol)

Sumber : Eramuslim

Forum Ulama Imbau Warga DKI Sabar Tunggu Program Anies-Sandi

Forum Ulama Imbau Warga DKI Sabar Tunggu Program Anies-Sandi

10Berita - Ketua Umum Forum Ulama dan Habaib KH. Syukron Makmun menyambangi rumah dinas Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno di Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan, hari ini, Sabtu (30/12/2017).

Dalam pertemuannya, Syukron makmun minta warga DKI bersabarmenunggu kebijakan yang dikeluarkan oleh Anies-Sandi.

Menurut dia, permasalahan Ibu Kota amat kompleks. Salah satunya terkait banjir dan kemacetan yang pemetaan konkret sehingga setiap kebijakan dapat berjalan dengan baik.

"Membuat pekerjaan tidak bisa seperti membalikan tangan, perlu waktu, jadi sabar dan perlu pemetaan yang konkret sehingga berjalan dengan baik," katanya.

Ulama, kata dia, juga memberikan masukan kepada Sandiaga untuk menghilangkan banjir di Jakarta dengan melakukan pengerukan di kali-kali yang ada di Jakarta sedalam sepuluh meter.

"Kami saling beri dan memberi. Pak Gubernur atau Wakil Gubernur memberikan masukan, Kami memberikan masukan. Itu kami cuma memberikan masukan tentang kepentingan-kepentingan rakyat," katanya.

Sementara itu, Sandiaga mengatakan akan menampung masukan tersebut dan akan segera ditindaklanjuti. Pengerukan, kata dia, akan masuk dalam bahasannya dengan jajaran.

"Terima kasih atas masukan dan sarannya kepada saya dalam membangun Jakarta. Untuk masukannya itu akan segera kami bahas," kata Sandi.

Dalam silaturahim itu turut hadir KH. Munahar Mucthar, H. Nuri Tahir, H. Madar Syahid, H. Madar Syahid, Habib Abdullah, H. Efendi Yusuf, H. Edy Nala Praya, KH. Adi Mansyur, H. Hamdani, Kepala Biro Bintal, KH. Yusuf Aman, KH. Nursasih.

Sumber : Suara.com

Penegakkan Hukum menjadi Sumber Utama Ketidakpuasaan Rakyat di Rezim Jokowi

Penegakkan Hukum menjadi Sumber Utama Ketidakpuasaan Rakyat di Rezim Jokowi



10Berita, JAKARTA - Sepanjang tahun 2017 negara Indonesia yang dipimpin oleh Joko Widodo dinilai bahwa kinerjanya terkait penegakkan hukum menjadi sorotan utama. Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi sendiri, rezim Jokowi menjadi persoalan setelahnya yang menjadi sorotan.

“Berbagai survei tentang kinerja pemerintahan Jokowi, misalnya, selalu menempatkan hukum, selain ekonomi, sebagai sumber utama ketidakpuasan masyarakat,” kata Fadli Zon, melalui akun Twitter pribadinya, Jum’at (29/2017).


Fadli pun menilai dari hal tersebut, maka penegakkan hukum saat ini, tepatnya sepanjang 2017 mengarah ke arah kekuasaan. “Sayangnya, sepanjang 2017 saya memperhatikan negara kita justru makin bergerak ke arah negara kekuasaan.

Pemerintah telah menjadikan hukum sebagai instrumen kekuasaan, bukan instrumen menegakkan keadilan.” Fadli menyebut hal itu dapat pertaruhkan wibawa negara di mata public. Harusnya pemerintah sadari itu.

“Bahaya sekali jika hukum dijadikan alat kekuasaan, karena hal ini akan menjatuhkan wibawa hukum di hadapan masyarakat. Pemerintah seharusnya menyadari jika keadilan hukum merupakan salah satu alat untuk menciptakan stabilitas dan kohesi sosial.

Itu sebabnya pemerintah tak boleh melakukan politisasi hukum. Adanya standar ganda dalam bidang penegakkan hukum bisa mengancam kohesi sosial dan melonggarkan tenun kebangsaan.” (Robi/)

Sumber :voa-islam.com

Monumen "Pembantaian PKI" di Solo Hancur

Monumen "Pembantaian PKI" di Solo Hancur



10Berita, SOLO -Monumen Perisai Pancasila di Kota Solo, Jawa Tengah hancur.  Sejumlah pihak menyesalkan hancurnya monumen itu. Sebab Monumen Perisai Pancasila yang dibangun di wilayah Kedung Kopi, Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres tersebut merupakan jejak kebiadaban PKI pada 22 Oktober 1965.

Rusaknya monumen tersebut pertama kali dilihat oleh Paino (75) warga Kampung Jornasan, RT 2/RW 6,  Kelurahan Pucangsawit, Sabtu (23/12).  Saat itu,  sekitar pukul 05.30 WIB ia  buang air besar (BAB) di tepi Bengawan Solo. Namun, ia dibuat kaget lantaran  yang tersisa hanya bongkahan bata, beton. Bahkan penanda cagar budaya (BCB) yang sudah pecah.

"Saya kaget, lambang Pancasilanya sudah hilang.  Saya cuma nemu penanda BCB-nya di sebelah timurnya, itu saja sudah pecah," ujarnya Kamis (28/12)

Paino mengaku sudah berusaha mencari monumen yang hilang. Namun tidak ditemukan. Ia pun hanya dapat memungut pecahan penanda cagar budaya pada monumen tersebut dan merangkainya kembali. 

Paino menduga, monumen tersebut hancur dan jatuh ke dasar sungai saat bengawan solo meluap beberapa waktu lalu. 

"Sebenarnya kondisi monumen sudah lama kritis. Cuma saya nggak tahu harus ngadu kesiapa. Beberapa kali ada kegiatan di sini tapi sepertinya tidak ada respon dari Pemkot," imbuh Paino.

Ia berharap monumen tersebut segera dibangun kembali. Sebab monumen tersebut merupakan jejak sejarah kebiadaban PKI yang tidak boleh dilupakan. Bahkan jika perlu, monumen tersebut dibangun lebih bagus dan lebih kokoh.

Ketua Komunitas Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) Sewu Budi Utomo, membenarkan hilangnya monumen Perisai Pancasila. Sabtu sore (23/12), ia mengaku sempat melintas ditanggul kelurahan Sewu dan sempat menengok ke arah monumen. Mulanya ia mengira tak ada jika monumen telah hancur.

Mulanya, Budi sempat curiga prasasti itu dirusak orang. Namun ia juga sangsi, sebab  penanda BCB prasasti masih ada meskipun telah pecah. Budi lantas bertanya pada sejumlah warga. Namun tak ada yang tahu. Akhirnya ia mendapat penjelasan dari Paino. 

Budi menyayangkan hancurnya monumen tersebut. Sebenarnya ia telah lama khawatir monumen tersebut akan rusak dan hancur. Berulang kali ia menggelar acara di monumen tersebut untuk mengundang perhatian Pemkot akan kondisi monumen. Namun hal itu tinggal harapan. Pemerintah kota Surakarta hingga saat ini tidak memberikan perhatian.

"Kondisi monumen sebenarnya sudah lama mengkhawatirkan, saya dan teman teman sering buat kegiatan disitu supaya pemkot ada perhatian, tapi ternyata tidak ada perhatian," katanya.

Sebagai Informasi monumen itu sudah ditetapkan sebagai BCB tahun 2012 lalu dengan nomor 25-58/E/Jb/2012. Monumen tersebut menyimpan kisah kelam. Warga mengenangnya sebagai pembantaian Kedung Kopi.* [Aan/Syaf/]

Sumber :voa-islam.com

Seorang Blogger di Medan Dilaporkan ke Polisi Setelah Buat Berita Singgung PDIP

Seorang Blogger di Medan Dilaporkan ke Polisi Setelah Buat Berita Singgung PDIP

10Berita, Seorang blogger pengelola Harokah.com bernama Jhon Kenedy Sinaga dipolisikan setelah mempublikasikan pernyataan seorang pemimpin ormas yang menyerukan umat Islam di Partai Demokrasai Indonesia Perjuangan (PDIP) keluar dari partai berlogo banteng.

John diperkarakan ke pihak kepolisian oleh politisi PDIP terkait unggahan berjudul “Umat Islam yang Ada Di PDIP Dihimbau Keluar”. Berita berisi imbauan pimpinan sebuah ormas Islam yang dikutip dari situs lain.

Sektretaris Pusat Advokasi dan Hak Asasi Manusia (PAHAM) Indonesia, Khoirul Anwar Hasibuan yang turut mendampingi Jhon mengungkapkan kliennya dilaporkan oleh salah satu politisi PDIP atas nama partainya. John dilaporkan atas dugaan ujaran kebencian atau hatespeech yang diatur dalam UU ITE.

“Jhon ini dikenakan pasal yang berkaitan dengan ujaran kebencian dan juga tentang pencemaran nama baik,” ungkap Khoirul saat dihubungi Kiblat.net, Sabtu (30/12).

Khoirul menjelaskan kasus yang menimpa kliennya bermula saat Jhon mengutip berita tentang imbauan Amir Majelis Mujahidin, Ustadz Irfan S Awwas yang meminta setiap yang mengaku muslim untuk segera hengkang dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). John mengutip berita tersebut dari Panjimas.com.

Aparat kepolisian dari Mabes Polri langsung mendatangi rumah Jhon yang berada di Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan pada Ahad (24/12) lalu pukul 2 dini hari untuk melakukan penangkapan. Namun, saat itu sempat terjadi keributan antara polisi dan warga karena masyarakat sekitar melakukan pembelaan terhadap Jhon.

“Maka polisi pun mengurungkan niatnya dan meminta Jhon untuk datang ke Polsek terdekat pada pukul 10, Ahad Pagi,” ujar Khoirul.

Karena tidak ada pendampingan dari Kuasa hukum, lanjut Khoirul, Jhon pun enggan mendatangi Polsek pada Ahad pukul 10.00, seperti yang diperintahkan polisi. Setelah ada koordinasi antara pihak pengacara dan pihak kepolisian, pemeriksaan Jhon disepakati akan dilakukan pada hari Rabu (27/12) di Jakarta.

Khoirul menambahkan saat akan dilakukan penangkapan terhadap Jhon pada Ahad dini hari, polisi sempat melakukan penyitaan berupa laptop, ponsel dan juga ATM milik Jhon. “Jhon sudah dilakukan pemeriksaan dan dia tidak ditahan,” imbuhnya.

Khoirul tak menguangkapkan identitas politisi PDIP yang melaporkan John. Pria asal Medan itu dilaporkan atas dugaan pelanggaran pasal 45 Ayat (3) Juncto pasal 27 ayat (3) dan atau pasal 45 A ayat 2 Juncto pasal 28 ayat 2 UU Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi, dan atau pasal 310 KUHP dan pasal 311 KUHP tentang pencemaran nama baik.

Hingga saat ini, lanjut Khoirul, Polisi belum melakukan pemeriksaan lagi setelah hari Rabu Malam di Jakarta. Ia juga menjelaskan bahwa kasus yang menimpa Kliennya ini karena Jhon mengutip berita milik Panjimas tentang himbauan Amir Majelis Mujahidin, Ustadz Irfan S Awwas meminta setiap yang mengaku muslim untuk segera hengkang dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Seruan ini disampaikan lewat pres release yang masuk ke redaksi Panjimas, Senin (30/10/2017)

Sumber : kiblat.net

BBC Indonesia 2016: Jokowi Perintahkan Polisi Lindungi Kaum LGBT…

BBC Indonesia 2016: Jokowi Perintahkan Polisi Lindungi Kaum LGBT…


10Berita – Ada berita dari BBC Indonesia, judulnya “Presiden Jokowi: Polisi harus melindungi kaum LGBT dan Minoritas Lainnya”

(http://www.bbc.com/indonesia/indonesia/2016/10/161019_indonesia_wwc_jokowi_lgbt). Dalam berita tertanggal posting 19 Oktober 2016 tersebut, BBC Indonesia menulis:

Tak ada diskriminasi terhadap kaum minoritas di Indonesia, dan jika ada yang terancam karena seksualitasnya, polisi harus bertindak melindungi mereka, kata President Joko Widodo kepada BBC dalam wawancara eksklusif di Solo.

Ia mengatakan bahwa Indonesia menghormati hak asasi manusia namun ada ‘norma sosial’ yang juga masih sangat kuat.


“Di Indonesia tidak ada diskriminasi untuk minoritas, baik yang terkait dengan etnis, dengan agama semuanya akan diberikan perlindungan, tapi Indonesia adalah negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia yang mempunyai norma-norma agama, itulah yang harus orang ingat, dan orang harus tahu mengenai itu, bahwa kita mempunyai norma-norma,” katanya.

Tatkala ditanyakan apakah homoseksualitas akan dipidanakan di indonesia seperti yang sekarang sedang diusahakan oleh beberapa kalangan di Mahkamah Konstitusi, ia menegaskan tidak perlu melakukan perubahan terhadap hukum yang ada terkait itu. Dan jika ada kalangan minoritas yang terancam, katanya, polisi harus melindungi.

“Polisi harus bertindak. Tidak boleh ada diskriminasi terhadap siapa pun,” tandasnya lagi.

Namun ia menambahkan bahwa, “masyarakat Indonesia mempunyai budaya, mempunyai norma- norma, dan di Indonesia, keyakinan (umum) memang tidak memperbolehkan itu, Islam tidak memperbolehkan itu.”

Homoseksualitas dan LGBT bukan merupakan hal yang ilegal di Indonesia, dan terdapat tradisi dan budaya LGBT yang hidup dan penuh warna di berbagai pelosok negeri.

Tetapi tahun ini muncul gelombang kebencian terhadap homoseksualitas, dan beberapa pejabat tinggi negara dan pemerintah pun ikut melontarkan pernyataan-pernyataan bernada diskriminatif.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menuding gerakan hak-hak LGBT di Indonesia merupakan suatu taktik perang modern -ia menyebutnya proxywar- dari negara-negara barat untuk menguasai suatu bangsa tanpa perlu mengirim pasukan militer.

Bekas menteri penerangan dan tokoh PKS Tifatul Sembiring, di akun Twitter, mengutip dalil yang menyerukan pembunuhan terhadap LGBT.

Presiden harus bertindak
Berbagai kelompok massa membubarkan sejumlah acara yang dituding mengkampanyekan LGBT, juga menggrebek rumah-rumah kos yang dicurigai dihuni LGBT.

Presiden Jokowi dituding berpangku tangan terhadap kelompok minoritas yang sangat terancam itu.

Pegiat hak-hak LGBT, Hartoyo, yang memimpin Suara Kita, organisasi yang menyuarakan perlindungan hak-hak LGBT, mengatakan kepada BBC bahwa gelombang kebencian terhadap LGBT yang memuncak Februari lalu membuat kaum LGBT hidup dalam kecemasan.

“Saya takut bahwa kami akan menjadi korban kekerasan. Sudah banyak kejadian di Indonesia, bahwa minoritas menjadi korban kekerasan akibat dipicu oleh pernyataan-pernyataan seperti itu. Kami membutuhkan perlindungan, dan presiden harus menyatakan bahwa para pejabat itu tak bisa berbicara seperti itu,” kata Hartoyo.

Pengacara dan tokoh pembela HAM terkemuka, Todung Mulya Lubis, menandaskan bahwa hak-hak komunitas LGBT dan minoritas apa pun dilindungi oleh konstitusi Indonesia yang tak berdasar agama.

“Yang membuat saya marah,” kata Todung kepada BBC saat itu, “adalah bahwa presiden tidak berbicara.”

Betapa pun, dalam wawancara dengan BBC, Presiden Joko Widodo mengatakan keyakinannya bahwa tak ada masalah dalam perlakuan terhadap kaum LGBT di Indonesia.

Ia mencontohkan, kaum LGBT tidak dikecualikan dari lapangan kerja.

Namun ia mengaku tak bisa melarang atau membubarkan kelompok intoleran seperti Front Pembela Islam, yang sering terlibat dalam tindakan intoleransi terhadap kalangan lain.

“Indonesia ini negara demokrasi, siapapun bisa melakukan demonstrasi, siapapun bisa melakukan protes. Tetapi yang paling penting demonya tidak anarkis, demonya tidak rusuh, demonya harus tertib,” kata Jokowi.

“Dan saya selalu menyampaikan kepada tokoh-tokoh politik, tokoh-tokoh agama, tokoh-tokoh masyarakat agar ikut mendinginkan suasana, ikut menyejukkan suasana, jangan sampai malah memanas-manasi, jangan sampai malah mengompori. Kita ingin semua pemimpin agama, pemimpin politik, pemimpin tokoh-tokoh masyarakat memberikan kesejukan, mendinginkan suasana,” katanya.

Betapa pun, catatan sejumlah pemantau HAM dan kebebasan menyebut, belakangan Indonesia dilanda gerakan intoleransi yang sangat kuat. Antara lain kekerasan terhadap rumah-rumah ibadat masyarakat keturunan Cina di Tanjung Balai, Tanjung Balai, Sumatera Utara, berbagai pelarangan terkait acara atau upacara yang dinilai terkait Syiah, pengusiran kelompok Gafatar, dan berbagai hal lain.

Tentu saja, berita di atas tidak ada sangkut-pautnya dengan kebijakan keredaksian Eramuslim. Kami memuat ulang berita tersebut agar para pembaca bisa menilai sendiri bagaimana kondisi negeri ini. (kl/bbc-in)

Sumber :Eramuslim 

Jika Prabowo Mau Jadi Presiden, Dukung Saya Maju Gubernur Papua

Jika Prabowo Mau Jadi Presiden, Dukung Saya Maju Gubernur Papua

 

Natalius Pigai/Net

10Berita, GERINDRA tidak dukung saya maju gubernur Papua, padahal saya sangat potensial bisa mengalahkan incumbent, dan banyak orang di Papua tahu itu. Oleh karena tidak ada partai yang mendukung saya maka terpaksa saya harus memutuskan mendukung incumbent untuk mempersiapkan diri pada periode berikutnya 2023-2028.

Sikap saya ini telah disampaikan kepada Pak Lukas Enembe bahwa kalau saya dapat partai, kami akan berkompetisi. Tetapi kalau tidak dapat partai, maka saya pastikan dukung Lukas periode berikutnya. Sikap saya ini beliau sangat paham. 

Kalau Prabowo dukung saya, untuk menghancurkan Jokowi itu soal kecil, apalagi kalau saya menjadi gubernur. Tolong sampaikan kepada Bapak Prabowo. Jangan condong ke orang yang punya fulus atau orang lain karena melawan Jokowi itu bukan soal uang tetapi punya nyali menghancurkan citra Jokowi dan punya massa di Republik ini. 

Tanpa apa-apa saja, Jokowi sudah tersudut, semua jabatan ditawarkan: dubes, wakil kepala BIN, preskom, dirjen dan lainnya tetapi saya tolak. 

Saya tahu, kasus-kasus HAM selama Jokowi pimpin negeri ini, beliau bisa diselidiki sebagai bagian dari tanggung jawab komando (commander responsibilities) dalam pelanggaran HAM besar. Hasil penyelidikan rutin Komnas HAM bisa diketahui untuk meminta pertanggungjawaban Jokowi, Ada juga dokumen hasil penyelidikan saya dan dokumen lainnya selama di Komnas HAM. Jokowi juga ketakutan, tapi Prabowo yang untung dan saya tidak mau bongkar dulu. 

Jokowi juga pelanggar HAM dan itu bisa menguntungkan posisi Prabowo saat bertarung. Karena bisa berkampanye di dunia internasional untuk menjatuhkan Jokowi. Apalagi yang kampanye saya, Jokowi goncang. Strategi seperti itu juga kami, komunitas HAM, gunakan saat menghancurkan Prabowo 2014. Dengan demikian, Jokowi dan Prabowo sama yaitu sama-sama melanggar HAM. 

Daripada dukung calon gubernur lain yang tidak jelas pendukung, kenapa tidak saya yang didukung. Pendukung saya di Indonesia ini jelas: umat Islam, minoritas agama, suku Papua. Tolong sampaikan ke Pak Prabowo bahwa untuk papua sebaiknya Gerindra kocok ulang.[***]

Natalius Pigai
Mantan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia RI periode 2012 - 2017.

Sumber : RMOL

Mantan Ketua MPR Tagih Janji Jokowi Soal Transaksional Urusan Kabinet

Mantan Ketua MPR Tagih Janji Jokowi Soal Transaksional Urusan Kabinet


10Berita – Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid meminta Presiden Joko Widodo menunaikan janjinya untuk tidak transaksional dalam urusan kabinetnya.

Sudah sepatutnya, tegas Hidayat, Jokowi harus bersikap kepada menteri yang merangkap jabatan sebagai Ketua Umum partai, dalam hal ini Airlangga Hartarto yang terpilih menjadi Ketum Golkar.

“Mestinya beliau (Jokowi) melaksanakan apa yang menjadi komitmennya. Komitmen untuk menghadirkan kabinet yang tidak transaksional,” kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (29/12).

Wakil Ketua MPR ini mengharapkan Jokowi tidak lupa dengan janji-janji saat kampanye dulu, untuk tidak membuat kabinet gemuk.

Akan lebih bagus, lanjut Hidayat, Jokowi menerapkan sistem profesional dalam menunjuk setiap pemangku kepentingan di semua lini sektor yang ada.

“Kampanye beliau dulu kan begitu juga. Jadi bagus juga kalau semua komitmen dilaksanakan,” imbuhnya. (It/Ram)

Sumber :Eramuslim 

Inilah Wanita Pertama yang Mati Syahid Dalam Islam

Inilah Wanita Pertama yang Mati Syahid Dalam Islam


10Berita, Sumayyah binti Khayyat, hamba sahaya dari Abu Hudzaifah bin Mughirah. Beliau dinikahi oleh Yasir, pendatang yang menetapa di Mekkah, sehingga tidak ada kabilah yang dapat membelanya, menolongnya ataupun mencegah kezaliman yang dilakukan atas dirinya. Dia hidup dibawah aturan jahiliah dan hidup sebatang kara pula.

Begitulah Yasir mendapati dirinya menyerahkan perlindungannya kepada Bani Makhzum. Beliau hidup dalam kekuasaan Abu Hudzaifah, yang dia nikahkan dengan budak wanita bernama Sumayyah.

Beliau hidup dengan tentram bersamanya. Tidak berselang setelah pernikahannya, lahirlah anak mereka yang bernama Ammar dan Ubaidullah.

Tatkala Ammar beranjak dewasa, ia mendengar agama baru yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Berpikirlah Ammar, sehingga kesungguhannya dalam berfikir, menggiring Ammar untuk akhirnya memeluk agama Islam.

Ammar kembali ke rumah dan menemui kedua orangtuanya dengan membawa iman yang telah terpatri dalam jiwanya. Ia menceritakan pertemuannya dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian menawarkan Islam kepada orangtuanya.

Tak disangka, ternyata Yasir dan Sumayyah menerima Islam, bahkan mengumumkan kaislamannya. Sumayyah pun menjadi orang ketujuh yang masuk islam.

Dari sinilah dimulainya sejarah yang agung bagi Sumayyah binti Khayyat, yang bertepatan dengan permulaan dakwah islam dan sejak fajar terbit untuk yang pertama kalinya.

Penyiksaan Kaum Kafir Quraisy Kepada Sumayyah binti Khayyat
Keluarga Sumayyah telah resmi mengumumkan keislamnnya dengan sangat gencar, dan hal ini terdengar oleh Bani Makhzum sehingga orang-orang kafir Bani Makhzum pun menanggapinya dengan pertentangan dan permusuhan.

Kekejaman Bani Makhzum pun dimulai, keluarga Sumayyah ditangkap dan disiksa dengan bermacam-macam siksaan yang amat pedih. Bani Makhzum melakukan itu tak lain agar keluarga Sumayyah keluar dari keislamannya.

Mereka memaksa keluarga Sumayyah pergi ke padang pasir yang pada saat itu keadannya sangat panas dan menyengat.

Mereka membuang Sumayyah ke sebuah tempat dan menaburinya dengan pasir yang sangat panas, kemudian meletakan sebongkah batu yang berat diatas tubuhnya.

Akan tetapi Sumayyah tidak merintih kesakitan, dia justru terus berkata “Ahad….Ahad.” Sumayyah terus mengulang kata itu sebagaimana yang dilakukan oleh Yasir dan kedua anaknya.

Suatu ketika, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyaksikan keluarga muslim tersebut disiksa, maka beliau menengadahkan tangannya ke langit dan berseru, “Bersabarlah, wahai keluarga Yasir, karena sesungguhnya tempat kembali kalian adalah Surga”.

Sumayyat binti Khayyat yang mendengar itu bertambah ketegaran dan kekuatannya. Sumayyat berseru dengan lantangnya, “Aku bersaksi bahwa engkau adalah Rasulullah dan aku bersaksi bahwa janjimu adalah benar.”

Begitulah Sumayyah binti Khayyat dengan keteguhannya terhadap agama Allah. Baginya kematian adalah hal yang remeh dalam rangka mempertahankan akidahnya, hatinya penuh dengan kebesaran Allah.

Maka Sumayyah tidak bergeming sedikitpun dengan siksaan yang diberikan.

Tatkala para thagut telah berputus asa melihat kesabaran dan keteguhan Sumayyah binti Khayyat, maka Abu Jahal melampiaskan kekesalannya dengan menusukan sangkur yang berada dalam genggamannya kepada Sumayyah binti Khayyat. Kembalilah nyawa Sumayyah yang suci kepada Sang Pencipta.

Beliau adalah wanita pertama yang mati syahid dalam islam. Beliau gugur dengan meninggalkan hikmah dalam hal keberanian dan keimanan.

Beliau telah memperjuangakan agama Allah dengan begitu gagah berani, sikapnya mencerminkan sosok wanita muslimah sejati pada zamannya.

Sumber: ruangmuslimah.co

Sekarang Gerombolan LGBT Berani Somasi Ketua MPR

Sekarang Gerombolan LGBT Berani Somasi Ketua MPR

10Berita – Masalah Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) benar-benar menggangu kehidupan masyarakat Indonesia saat ini, pasca Mahkamah Konstitusi (MK) menolak memasukan LGBT dalam perluasan defenisi hukum pidana atau lebih pada tidak bisa dipidanakan.

Pengesahan MK ini langsung disambut gembira oleh kelompok LGBT. Bahkan, mereka secara terang-terangan menunjukan aktifitas mereka di hadapan umum.

Kehadiran LGBT ini pernah ditantang secara keras oleh Ketua MPR RI Zulkifli Hasan. Namun, langkah tegas Zul Hasan itu berakhir dengan langkah somasi oleh pihak-pihak pendukung LGBT, dengan dalih melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).

“Saya disomasi lantaran menentang LGBT, karena dianggap melanggar HAM,” ujar Zul Hasan di Resto Pulau Dua, Jakarta, Jumat (29/12).

Dikatakan Ketua Umum PAN itu, dirinya yang paling lantang menyuarakan perlawanan terhadap LGBT. Zul Hasan juga membeberkan ada dana besar untuk melobi Non Government Organisation (NGO).

“Saya paling lantang menyuarakan masalah ini. Ada lobi-lobi dengan dana besar ke NGO soal masalah LGBT ini. Di Amerika, pergerakan masalah ini sangat luar biasa,” ucapnya.

Untuk itu, Zul Hasan meminta agar semua pihak sama-sama melawan masalah LGBT ini. “Kita menghadapi penyakit sosial dan masalah LGBT ini harus kita lawan bersama-sama. Itu sangat bahaya buat kita,” ajak Zulhas. (Fj/Ram)

Sumber : Eramuslim