OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 02 Januari 2018

Islamofobia Tantangan Berat Umat Islam di Moldova

Islamofobia Tantangan Berat Umat Islam di Moldova

10Berita , JAKARTA -- Pria dan wanita berkumpul di dalam sebuah masjid untuk shalat Jumat di pinggiran kota Chisinau, Moldova. Masjid ini bertempat di sebuah bangunan seder hana yang lapang.

Masjid ini kini menjadi sebuah tempat perlindungan bagi umat Islam dari segala usia. Selain untuk shalat, mereka juga menghabiskan waktu di sekitar masjid untuk sekadar bermain pingpong, merayakan ulang tahun dan berdiskusi.

Kebebasan beragama umat Muslim baru didapatkan setelah perjuangan Dewan HAM mendaftarkan Liga Islam Moldova. Dimulai pada tahun 2007, Parlemen Moldova mengeluarkan undang-undang kebebasan berpikir dan berpendapat yang lebih progresif dibandingkan sebelumnya.

Undang-undang tersebut memberikan kebe basan untuk melakukan praktik keagamaan dalam bentuk apa pun, yang memungkinkan siapa pun untuk menciptakan denominasi agama tanpa campur tangan pemerintah.

Saat ini lebih dari 2.600 komunitas religius terdaftar di Moldova. Tahun 2011, Liga Islam Moldova menjadi satu-satunya organisasi keagamaan Muslim yang baru terdaftar dan memiliki anggota 800 orang.

Presiden Liga Islam Sergui Sochirca mengatakan, proses pendaftaran tidaklah mudah dan butuh waktu bertahun-tahun serta mendapat tentangan keras dari gereja orthodoz dan kelompok kristen lainnya.

Tidak hanya Liga Islam Moldova, Liga Islam Wanita Republik Moldova juga dibentuk. Tidak hanya bebas untuk beribadah dan mendirikan masjdi, kini wanita Muslim juga bebas untuk mengenakan jilbab.

Islamopobia memang sebuah tantangan besat yang dihadapi umat Islam saat ini di Moldova.

Sumber : Republika.co.id

Demonstrasi Anti Pemerintah di Iran Meluas, Trump Berikan Dukungan

Demonstrasi Anti Pemerintah di Iran Meluas, Trump Berikan Dukungan

Presiden Donal Trump keluarkan pernyataan kontroversial terkait Al-Quds. (aljazeera.net)

10Berita – Teheran. Demonstrasi massa anti pemerintah mewarnai jalanan di beberapa wilayah di Iran. Massa tampak memprotes buruknya kondisi perekonomian dan maraknya pengangguran di negeri tersebut. Massa marah karena pemerintah lebih fokus pada masalah luar negeri.

Dikutip dari Aljazeera.net, Senin (01/01/2018), aksi protes pada mulanya meletus di kota terbesar kedua, kota Masyhad, Kamis (28/12/2017) lalu. Dalam sekejap, aksi protes pun menyebar ke seluruh kota yang ada.

Demonstrasi massa anti pemerintah yang meluas ini mengundang dukungan dari para rival Iran, tak terkecuali Amerika Serikat (AS). Dukungan datang bukan hanya dari Presiden Donald Trump. Namun juga dari kalangan politisi partai Republik.

Melalui akun twitter pribadinya, Trump menyampaikan dukungan kepada puluhan ribu massa yang turun ke jalanan Iran. Menurutnya, rakyat akan bijak melihat harta mereka dicuri (pemerintah Iran, red) dan digunakan untuk mendanai terorisme.

Hal senada juga disampaikan oleh duta besar AS untuk PBB, Nikki Haley. Ia mengatakan, “Pemerintah Iran sedang menghadapi ujian dari rakyatnya. Semoga Tuhan memenangkan kebebasan dan hak asasi manusia.”

Selain itu, senator partai Republik, Lindsey Graham, juga turut menyampaikan hal yang sama. Menurutnya, Trump harus menyampaikan kepada publik tentang pentingnya peninjauan kembali kesepakatan nuklir Iran. “Presiden Trump menyampaikan simpati kepada rakyat Iran. Tapi itu tidak cukup. Ia harus melakukan tindakan,” lanjutnya.

Sementara itu, Presiden Iran Hassan Rouhani mengecam sikap para politisi AS, terutama Trump. Menurutnya, Presiden AS itu tidak berhak bersimpati kepada rakyat Iran.

“Orang Amerika itu hari ini menyampaikan simpati pada rakyat kami. Tapi sepertinya ia lupa bahwa enam bulan lalu ia menyebut bangsa Iran sebagai teroris. Orang yang benar-benar menentang rakyat Iran tidak berhak mengasihaninya,” lanjut Rouhani. (whc/)

Sumber: Aljazeera, dakwatuna

Senin, 01 Januari 2018

Calon dan Tim Sukses Pilkada Diminta Jujur dan Amanah

Calon dan Tim Sukses Pilkada Diminta Jujur dan Amanah

10Berita , JAKARTA -- Pilihan masyarakat dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) dinilai sangat menentukan masa depan Indonesia. Khususnya masa depan provinsi, kabupaten dan kota yang menggelar pemilukada.

"Oleh sebab itu, betul-betul dalam pemilukada dipertimbangkan dengan sebaik-baiknya, siapa yang akan dipilih," kata Ketua PP Muhammadiyah, Prof Yunahar Ilyas kepada Republika.co.id, Senin (1/1). Menurutnya, kalau masyarakat salah memilih pemimpin, maka dampaknya tidak akan ada kemajuan bahkan bisa menimbulkan kerusakan.

 

Karenanya, politisi, calon dan tim suskses harus berpolitik dengan jujur, tidak melakukan money politic serta menjaga keutuhan bangsa. Mereka juga tidak boleh melakukan adu domba dan maneuver yang bisa memecah belah masyarakat.

 

Prof Yunahar juga mengingatkan, masyarakat jangan tergoda dan berniat untuk mencari dana dengan memanfaatkan pemilukada. Persoalan yang sering terjadi, ketika ada calon yang sedang kampanye selalu dimintai bantuan untuk membangun ini dan itu.

"Secara tidak langsung akan merusak kejujuran dan kebersihan dalam berpolitik, juga berdampak buruk kepada para calon karena dia mengeluarkan uang yang sangat banyak," ujarnya.

Ia menerangkan, kalau ongkos politik mahal, tentu para calon tidak akan sanggup. Nanti para calon akan dibantu oleh cukong, pengusaha atau broker. Pasti bantuan mereka tidak gratis.

Ia melanjutkan, pasti calon akan ditagih bayarannya setelah menang. Maka terjadilah tekanan kepada pejabat untuk melakukan korupsi, kalau tidak korupsi paling tidak main proyek. Sehingga akhirnya merugikan masyarakat.


"Jadi harus dua-duanya, kita tidak hanya mengimbau kepada politisi, tetapi juga masyarakat harus ikut membantu," ujarnya.

Sumber : Republika.co.id 

Beda 180 Derajat! Ustadz Abdul Somad Dibela Para Dosen, Ade Armando Malah Dibeginikan

Beda 180 Derajat! Ustadz Abdul Somad Dibela Para Dosen, Ade Armando Malah Dibeginikan

10Berita, Ustadz Abdul Somad dan Ade Armando sama-sama dosen. Ustadz Abdul Somad dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau, Ade Armando Dosen Universitas Indonesia (UI).

Bedanya, ketika ada yang mempermasalahkan Ustadz Abdul Somad, rekan-rekan sesama dosen membelanya habis-habisan. Sedangkan Ade Armando, ia malah dibikin pusing oleh pegawai direktorat kemahasiswaan UI karena tidak diakui sebagai dosen.

Melalui video, Majelis Pimpinan Cabang Asosiasi Dosen Indonesia (UMPC-ADI) UIN Suska Riau memberikan kesaksian untuk membela kredibilitas Ustadz Abdul Somad bahwa dai asal Riau itu tidak seperti tuduhan-tuduhan yang belakangan muncul. Termasuk, soal tuduhan-tuduhan kalau Ustadz Abdul Somad tidak NKRI.

"Kita bisa memastikan beliau memang seorang NKRI sejati, ulama yang dicintai, dosen yang disukai mahasiswa-mahasiswanya," kata Ketua UMPC-ADI Iskandar bersama rekan-rekan dosen dalam sebuah video yang telah diunggah di Youtube, Jum'at (30/12/2017).



"Bahkan, pengabdian beliau tidak pernah memakai dana SPPD, beliau lakukan dengan cara beliau, dan beliau mendapatkan segala penghormatan dari rekan-rekan sejawat beliau di UIN Suska Riau," lanjutnya.



Sementara itu, Ade Armando harus berseteru dengan pegawai direktorat kemahasiswaan UI. Pasalnya, Ade Armando tidak diakui sebagai dosen UI.

“Armando udah bukan dosen UI yak btw,” kata Isna sebagaimana discreenshoot sendiri oleh Ade Armando.






Sumber : Republika.co.id 

Akun Dibredel Gara-Gara Kritik LGBT, Wartawan Senior KECAM KERAS Facebook

Akun Dibredel Gara-Gara Kritik LGBT, Wartawan Senior KECAM KERAS Facebook


10Berita ,   Akun Facebook saya, “Asyari Usman”, dibekukan oleh manajemen media sosial ini gara-gara memuat tulisan tentang gerakan LGBT (kaum homoseksual) di Indonesia. Tulisan itu saya unggah (upload) di sekitar tanggal 20 Desember 2017. Tulisan yang berjudul “LGBT: Angka-angka, Gerakan, dan Proyeksi ke Depan” itu berisi data (angka) tentang estimasi jumlah komunitas homoseks di Indonesia dan tentang gerakan mereka.

Tulisan yang berdata itu saya sajikan dengan metode “preview” mengenai kekuatan gerakan pengrekrutan LGBT di Indonesia. Tidak ada fitnah, tidak ada kebencian, tidak ada unsur SARA. Kalimat yang paling ektrem yang saya tulis di situ lebih-kurang adalah “Sungguh tidak bisa dibiarkan”, atau “Kita semua tidak bisa lagi berpangku tangan”, dan beberapa kalimat lain yang sifatnya normatif. Tidak ada hasad, tidak juga hasut. Hanya sebagai “whistle blower”, kalau pun iya.

Setelah akun pertama itu dibekukan, saya membuat akun pengganti dengan user name “Asyari Usman II”. Akun baru ini pun langsung ditutup oleh Facebook dengan alasan tidak boleh memiliki akun ganda.

Secara keseluruhan saya akui bahwa artikel tentang LGBT itu memang memihak kepada masyarakat, terutama kaum muslimin, lebih khusus lagi kalangan remaja yang bakal menjadi korban kampanye ekspansi populasi LGBT. Saya memang memihak kepada calon korban epidemi gerakan penyebarluasan LGBT. Saya memang ingin menyampaikan pesan kepada khalayak bahwa gerakan LGBT, khususnya homoseksual, akan semakin besar dan intensif.

Pemihakan ini bukan tanpa dasar. Pemihakan ini merupakan kewajiban saya untuk mengingatkan dan memperingatkan khalayak tentang bahaya besar yang sedang mengancam. Pemihakan ini merupakan bagian dari upaya penegakan nilai-nilai Pancasila, termasuk norma-norma keagamaan dan adat-istiadat. Lebih khusus lagi, pemihakan kepada seluruh rakyat Indonesia yang tidak akan pernah rela anak-anak mereka berubah menjadi pelaku homoseks gara-gara jebakan dan bujuk-rayu gerakan LGBT.

Sekarang, kita lihat posisi Facebook. Di manakah media sosial ini berdiri? Dari tindakan pembredelan akun saya, Facebook jelas sekali berpihak kepada gerakan LGBT. Tidak perlu penelitian atau survei yang panjang untuk menyimpulkan “stand point” (sikap) Facebook. Mereka lebih mengutamakan proteksi untuk kaum LGBT dan gerakan mereka ketimbang perlindungan bagi anak-anak remaja yang sangat rentan menjadi mangsa predator homoseks.

Menurut hemat saya, Facebook Indonesia, yang sangat banyak mengaut keuntungan finansial dari kehadirannya di negeri ini, wajib tunduk pada kaidah hukum dan norma sosial-keagamaan yang berlaku di sini. Facebook tidak boleh menerapkan standar yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, termasuk sila Ketuhanan dan Keberadaban.

Sila Ketuhanan adalah sila keagamaan; sila keagamaan itu salah satu dan yang paling utama adalah norma-norma Islam sebagai agama yang terbanyak penganutnya di Indonesia. Tentunya juga norma-norma Kristen, Hindu, Budha dan Kong Hu Chu. Sila Keberadaban adalah nilai-nilai luhur bangsa yang bersumber dari norma-norma adat yang tersebar di seluruh pelosok NKRI.

Dengan kebijakannya yang memberikan perlindugan total untuk gerakan LGBT, Facebook secara gamblang menunjukkan bahwa mereka tidak menghiraukan nilai-nilai Pancasila. Mereka mengabaikan keresahan umat bergama terhadap ekpansi gerakan LGBT yang berlangsung dengan sangat agresif.

Facebook Indonesia kelihatannya tidak peduli kalau generasi muda (remaja) Indonesia dirusak oleh gerakan LGBT. Sebaliknya, mereka sangat peka terhadap artikel-artikel atau status yang mengkritik perilaku seksual yang menyimpang itu. Facebook Indonesia tidak berpikir lama untuk membredel akun-akun yang tak sesuai dengan selera LGBT.

Karena itu, kita semua harus berdiri tegak melawan sikap arogan Facebook itu. Mereka tidak boleh sesuka hati membredel akun yang berseberangan dengan gerakan LGBT. Facebook Indonesia wajib menghormati Pancasila dan wajib melindungin anak-anak rejama Indonesia yang telah, sedang, dan akan terus dijadikan mangsa oleh kaum homoseks.

Dengan membredel akun-akun yang kontra-LGBT, Facebook Indonesia telah mengkhianati para orang tua, mengkhianati anak-anak remaja yang masih belum mengerti dampak buruk homoseksual. Dengan menghapus postingan yang membahas LGBT, Facebook Indonesia menunjukkan bahwa mereka lebih suka moral bangsa Indonesia hancur-lebur oleh gerakan kaum seks sesama jenis itu.

Sekali lagi, Facebook meraup keuntungan besar dari operasinya di Indonesia. Karena itu, mereka tidak seharusnya melindungi gerakan LGBT melainkan wajib ikut memproteksi gerenasi muda Indonesia.

Penulis: Asyari Usman

Sumber :Portal Islam 

Ini yang Dilakukan Orang Sukses Ketika Tidak Suka Seseorang

Ini yang Dilakukan Orang Sukses Ketika Tidak Suka Seseorang


10Berita, Berurusan dengan orang yang tidak disukai atau bahkan dibenci memang bisa bikin stres. Hal ini tentu pernah dialami oleh semua orang, dimana kebanyakan orang selalu berakhir dengan amarah dan emosi yang meluap-luap.

Berbeda dengan orang kebanyakan, sikap yang dilakukan oleh orang sukses ketika tidak suka seseorang terbilang elegan dan lebih bermanfaat.

Agar tertular kesuksesan mereka, coba saja lakukan 7 hal berikut ketika kalian tidak suka dengan seseorang:

Menerima Kenyataan Bahwa Mustahil Untuk Suka Dengan Semua Orang
Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh psikolog ternama, Dr Susan Krauss di Psychology Today, setiap orang memiliki ‘lawan’ yang memang hanya tidak cocok dengan diri mereka.

Sehingga bukan hal aneh jika kalian merasa tidak suka dengan seseorang, begitu pun sebaliknya.

Beberapa orang memiliki sifat optimis, sementara lainnya menganggap diri lebih sebagai orang yang realis, lalu beberapa orang cenderung dominan sementara yang lain hanya mengikuti arus.

Kalau sudah menerima kenyataan tersebut, akan lebih mudah bagi kalian untuk menghadapi orang tidak disukai dengan cara yang baik.

Cobalah Untuk Melihat Dari Sisi Positifnya
Dr Krauss mengatakan, bahwa salah satu cara yang dapat dilakukan  ketika berhadapan dengan orang yang tidak disukai adalah melihat dari sudut pandang berbeda dan positifnya.

Cobalah untuk menempatkan sugesti positif terhadap orang-orang yang tidak disukai, anggap saja apa yang mereka lakukan untuk kebaikan juga dan jagalah diri dari luapan amarah.

Bahkan ketika mereka bertindak kurang baik sekalipun, meluapkan amarah hanya membuang energi saja dan tidak ada untungnya.

Dibawa Santai Saja
Penulis ternama, Deep Patel, mengatakan bahwa solusi yang baik untuk menghadapi orang yang tidak disukai adalah dengan membawa diri jadi lebih santai namun tetap menghormati mereka.

Tidak harus menyetujui apa yang mereka katakan dan lakukan, tetapi dengan tidak menanggapi beberapa hal terlalu serius dapat membuat kalian jadi lebih tenang.

Coba Ungkapkan Perasaan Dengan Tenang, Kalau Bisa Cari Teman yang Bisa Jadi Penengah
Kalau memang ada hal yang sangat penting dan begitu mengganjal, cobalah ungkapkan perasaan tersebut kepada orang yang tidak disukai dengan tenang.

Namun, agar keadaan tetap terkontrol dengan baik dan tidak berkembang kekacauan sebaiknya carilah teman yang bisa jadi penengah di antara kalian.

Harus Lebih Hati-hati Dengan Emosi Sendiri
Perlu disadari, bahwa mengikuti emosi diri secara berlebihan dapat berakibat kurang baik pada diri sendiri.

Untuk itu, sebaiknya jagalah emosi yang bisa menjatuhkan diri. Walaupun orang tersebut begitu mengesalkan, tahanlah emosi dengan tenang.

Orang tidak akan membuat kalian menjadi ‘gila’ jika kalian tidak membiarkan mereka melakukan hal tersebut. Jadi, kunci utamanya adalah tidak membiarkan perilaku dan perkataan mereka mengambil alih kendali dari emosi diri kalian.

Tidak Perlu Bertindak Defensif
Jika menemukan seseorang yang terus menerus mencari-cari kesalahan kalian, sebaiknya jangan bertindak defensif. Karena bertindak defensif justru hanya akan memberikan mereka kekuatan lebih untuk menang.

Ingat, Kebahagiaan Ada di Tangan Kalian
Berurusan dengan orang yang tidak disukai memang bisa memberikan ketidaknyamanan dalam hidup. Namun, perlu diingat bahwa kenyamanan dan kebahagiaan hidup sesungguhnya berada di tangan kalian masing-masing, bukan mereka.

Jangan pernah membiarkan seseorang membatasi kebahagiaan, kenyamanan, dan kesuksesan dengan tindakan atau perilaku mereka yang tidak kamu sukai. Sekali lagi ingat, kebahagiaan dalam hidup sesunguhnya berada di tangan kalian.

Sumber: cekaja.com, islamidia.com 



Sewaktu Dipenjara Erdogan Dikunjungi dan Didoakan Ulama "Menjadi Pemimpin Turki", Doa Itupun Ijabah..

Sewaktu Dipenjara Erdogan Dikunjungi dan Didoakan Ulama "Menjadi Pemimpin Turki", Doa Itupun Ijabah..

(Erdogan menemui Syeikh Dr. Alfatih Ali Hasanain saat kunjungan ke Sudan)

10Berita,  "Selamat datang wahai Perdana Menteri Turki baru," ucap Syeikh Dr. Alfatih Ali Hasanain saat mengunjungi Erdogan yang saat itu masih mendekam dalam penjara.

Sebagai seorang tahanan politik Erdogan tentu terkejut dengan perkataan sahabat dan gurunya tersebut. Takdir kemudian menceritakan kepada kita bahwa Erdogan akhirnya memang menjadi Perdana Menteri Turki dan bahkan Presiden Turki, persis seperti firasat dan doa Syeikh Dr. Alfatih Ali Hasanain.

Syeikh Dr. Alfatih Ali Hasanain adalah seorang ulama aktivis harokah Islam asal Sudan.

Dr. Alfatih Ali Hasanain lahir tahun 1947. Beliau keturunan dari Al-Arif billah Ahmad Razuq Al-Maghribi yang berasal dari Fez Maroko.

Tahun 60an, beliau mendapat beasiswa dari pemerintahan Yugoslavia yang punya hubungan baik dengan pemerintahan komunis Sudan.

Sebagai seorang kader gerakan islam, Dr. Alfatih kemudian menjadi da'i dalam makna yang sebenar-benarnya untuk umat islam negara-negara Balkan di Eropa Timur baik di era keemasan Yugoslavia sampai kemudian runtuh di tahun 90an.

Dr. Alfatih berdakwah dengan mempertaruhkan nyawanya. Secara diam-diam beliau menerjemahkan kitab-kitab islam baik kitab klasik ataupun kontemporer seperti karangan-karangan Syeikh Al'Qaradhawi, Dr. As-Siba'i, Sayyid Qutb dll kedalam bahasa Yugoslavia dan membagikannya ke masyarakat, Beliau menerjemahkan Al-Quran kedalam bahasa Bosnia, Herze, Albania, Bulgaria, Ceko dan Rumania.

Beliau mendirikan Persatuan Pelajar Islam di Eropa Timur, Majelis Al-Islami Eropa Timur, mendirikan sekolah di Bosnia, di Turki dan yayasan-yayasan demi umat islam Kosovo, Albania dan wilayah-wilayah Balkan lain yang tertindas. Beliau menjalin kerjasama dengan gerakan-gerakan islam Balkan, gerakam islam Alija Izetbegovic yang kemudian menjadi presiden Bosnia pertama dimana Alfatih ikut memperjuangkan kemerdekaannya dan menjadi penasehat sang presiden.

Perjalanan dakwah dan kenangan beliau di negara-negara Balkan kemudian beliau abadikan dalam kitab Aljisr ala nahr Drina (The Bridge on the Drina). Jembatan Drina (The Bridge on the Drina) sendiri dibangun oleh kesultanan Turki Utsmani saat kerajaan Utsmani menguasai banyak wilayah di Eropa Timur.

Pada 24 Desember 2017 lalu, Erdogan yang kini menjadi Presiden Turki (setelah sebelumnya 11 tahun menjadi Perdada Menteri Turki) mengadakan kunjungan kenegaraan bersejarah ke Sudan.

Dan disela-sela kunjungan resmi kenegaraan itu, Presiden Erdogan menyempatkan waktu untuk secara khusus mengunjungi dan bertemu 'Sang Guru' Syeikh Dr. Alfatih Ali Hasanain yang dulu optimistis dan mendoakan Erdogan akan menjadi Pemimpin Turki saat Erdogan dipenjara pada 12 Desember 1997 selama 4 bulan gara-gara membaca puisi Islami.

Kini, Erdogan bukan saja menjadi Pemimpin Turki tapi juga menjadi Pemimpin Dunia Islam.

Subhanallah...

Link: sawaleif.com

[Video - Erdogan disambut gemuruh saat pidato di Parlemen Sudan]


السلطان في ضيافة الفاتح ! دخل على صديقه القديم المريض ليسلِّم عليه فسأله أن يدعوَ له، فقال له بإصرار: ادعُ أنتَ لنفسك وأ...
Dikirim oleh Osama Al-Ashqar pada 26 Desember 2017


Sumber :PORTAL-ISLAM.ID

Membaca Makna Tersirat "Elek Yo Band" Bagi Lingkar Istana

Membaca Makna Tersirat "Elek Yo Band" Bagi Lingkar Istana


10Berita,   Empat orang dekat Jokowi baru ini diundang dalam sebuah acara di salah satu stasiun tv. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, memperkenalkan diri sebagai “elek yo band (ben)”. Dengan suara pas- pasan grup ini menyanyikan lagu “Bento” yang dipopulerkan oleh Virgiawan Listanto atau yang lebih dikenal dengan nama Iwan Fals.

Dalam bahasa Jawa, “elek” berarti mengerikan, tidak baik, atau jelek. Sedangkan “elek yo ben” berarti kalau jelek ya biarkan saja. Mungkin maksud “nyeleh” para menteri dan kepala daerah tersebut adalah untuk menghibur, tapi bagi saya ini memberikan makna tersirat.

Bagaimana tidak, ke empat orang tersebut merupakan nama yang fenomenal sekaligus kontroversial di tahun 2017 ini. Sebut saja Ganjar Pranowo, nama Gubernur Jawa Tengah ini beberapa kali disebutkan dalam persidangan diduga ikut menikmati aliran dana dari kasus mega korupsi E-KTP yang merugikan negara sebesar 2,3 triliun rupiah. Ganjar terseret karena pada saat kasus tersebut terjadi dirinya masih menjabat sebagai Wakil Komisi II DPR RI.

Namanya disebut dalam dakwaan dua terdakwa korupsi E-KTP, Irman dan Sugiharto. Selain itu suara lantang Nazarudin yang selama ini menjungkalkan sejumlah politisi senior, juga mengatakan politisi kebanggan PDI-P itu ikut menikmati uang haram tersebut. Namun di bawah rezim berkuasa, tiba- tiba namanya hilang dalam dakwaan Setya Novanto.

Banyak orang yang menduga, bahwa Ganjar dilindungi oleh Jokowi dengan alasan merupakan sama- sama kader PDI-P. Setali tiga uang, Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly, juga disebut menerima “uang takut” dalam proyek E-KTP tersebut. Sama halnya dengan Ganjar, Yasonna untuk sementara selamat karena namanya tidak disebut-sebut dalam dakwaan Setya Novanto.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pun di tahun 2017 ini termasuk “elek”, beberapa kasus suap di kementeriannya menjadi sorotan. Menteri yang ketahuan melihat penampilan tari perut tersebut beberapa kali sempat di panggil lembaga anti rasuah atau KPK RI. Tapi lagi-lagi kasus ini seperti embun yang menguap, berganti isu berganti kepentingan, semuanya hilang menguap menjadi awan.

Sementara itu, Menteri yang tidak kalah kontroversial yaitu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Ia sempat pernah melemparkan wacana akan menawarkan Bandara kepada pihak asing. Tentu saja ini menimbulkan kecaman, beberapa orang menilai skema yang ditawarkan menteri ini tidak lebih adalah cara untuk menjual aset negara secara perlahan.

Selain itu menteri yang sati ini juga menjadi sorotan karena kasus korupsi terkait perizinan dan pengadaan proyek- proyek di lingkungan Ditjen Perhubungan Laut Tahun Anggaran 2016- 2017. Menteri ini juga beberapa kali bolak- balik ke KPK untuk dimintai keterangannya.

Mungkin inilah yang dimaksud “elek yo ben” (kalau jelek ya biarkan saja). Masyarakat diminta untuk memaklumi apa- apa yang telah berlalu. Ditambah lagi dengan pilihan lagu Bento yang liriknya berbunyi, “bisnisku menjagal, jagal apa saja, yang penting aku senag, aku menang, persetan orang susah karena aku, yang penting asik, sekali lagi asik”. Bagi saya ini semakin menguatkan, kalau hari ini rakyat sedang dikepung oleh kesenangan- kesenangan elite di bawah penderitaan rakyat dalam tiga tahun belakangan ini yang terus menderita.

Akan sangat berat jika kita mengharapkan pmerintah untuk bisa membersihkan yang “elek-elek” ini, Seperti sambungan lirik lagu ini, “khotbah soal moral, omong keadilan sarapan pagiku, siapa yang mau berguru datang padaku,” seakan tidak mungkin seorang murid akan melawan gurunya sendiri.

Mungkin ini yang dikatan kebenaran yang tak terorganisir akan dikalahkan oleh kebatilan yang terorganisir dan kezhaliman akan terus ada bukan karena banyaknya orang- orang jahat tetapi karena diamnya orang- orang baik. Jadi satu kata untuk semua yang “elek”, LAWAN.

Penulis: Berry Salam, Pegiat Masyarakat Berkeadilan

Sumber : PORTAL ISLAM

WOW! Google Trends: Popularitas Ustadz Abdul Somad Melonjak Melampaui Jokowi Akhir Tahun Kemarin

WOW! Google Trends: Popularitas Ustadz Abdul Somad Melonjak Melampaui Jokowi Akhir Tahun Kemarin


10Berita,  Menurut Google Trends, popularitas Ustad Abdul Somad (biru) melonjak melampaui Jokowi (merah) akhir tahun 2017 kemarin.

Puncak biru terjadi ketika Ustad Abdul Somad "dipersekusi" di Bali dan ditolak di Hongkong.

Link: https://trends.google.com/trends/explore?date=today%203-m&geo=ID&q=abdul%20somad,jokowi

Begitulah cara Allah mengangkat ulama yang istiqomah teguh mendakwahkan, mensyiarkan dan memperjuangkan agamaNya.

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِن تَنصُرُواْ ٱللَّهَ يَنصُرۡكُمۡ وَيُثَبِّتۡ أَقۡدَامَكُمۡ

"Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong [agama] Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (QS Muhammad: 7)

Sumber :Portal Islam 

Belajar Malu dari Utsman bin Affan, Khalifah Teladan Umat

Belajar Malu dari Utsman bin Affan, Khalifah Teladan Umat


10Berita – Keadilan dan kesejahteraan dua hal yang sangat diinginkan umat. Baik itu dalam berwarga negara ataupun dari hal bermasyarakat. Dua hal itu terwujud jika nilai-nilai kepribadian seseorang sudah benar dan sesuai dengan tuntunan yang diajarkan agama. Pembenaran kepribadian atau akhlak harus dimulai dari hal terkecil salah satunya mempunyai rasa malu. Mengapa rasa malu harus ditimbulkan?  Karena dari rasa malu itulah bisa mencegah seseorang berbuat ketidakadilan. Dalam hal ini banyak kejadian dan peristiwa yang sering terjadi. Ketidakadilan yang menjalar ke masyarakat luas akibat dari sekelompok masyarakat yang tidak mempunyai rasa malu. Tidak punya rasa malu atas apa yang telah diperbuat dan seakan-akan menutup mata dengan aib yang ia timbulkan.

Bicara tentang hal malu, kita bisa merujuk dan mengambil pelajaran dari sahabat Utsman bin Affan yang sekaligus sebagai Khalifah ar-Rasyidin. Beliau merupakan khalifah yang ketiga menggantikan khalifah Umar bin Khattab. Khalifah Ustman dikenal banyak memiliki keutamaan dan kemuliaan di antaranya lemah lembut, budi pekerti yang baik. Beliau juga termasuk sahabat yang diunggulkan dalam keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. Dengan diberi anugrah kekayaan yang berlimpah, menjadikan Utsman sebagai salah satu penyokong dakwah Nabi Muhammad SAW.

Ketakwaannya kepada Allah menjadikan kepribadiannya senang berinfaq dan beramal tanpa hitungan. Dan sahabat Nabi SAW yang satu ini dikenal selalu mengahabiskan siangnya untuk berpuasa dan malam harinya dengan menegakkan sholat. Namun yang paling dikenal dari tabiatnya yaitu pemalu atau lebih tepatnya memiliki rasa malu yang paling besar. Kemuliaan itu hingga membuat Allah dan Rasul terkesima kepadanya.

Dalam sebuah riwayat Imam Muslim diceritakan, bahwa suatu ketika Rasulullah sedang tidur terlentang, kemudian datang Abu Bakar dan Ustman bertamu ke rumah beliau. Ketika Ustman meminta izin untuk masuk, Rasulullah segera menutup betisnya dan berkata “Bagaimana aku tidak merasa malu dengan orang yang malaikat pun malu kepadanya.” Dari sumber lain juga mengatakan bahwa Ustman ibn Affan dan ‘Aisyah, keduanya menceritakan,

“Suatu ketika Abu Bakar meminta izin untuk menemui Rasulullah shallallahu ‘alai wa sallam- ketika itu beliau sedang berbaring di tempat tidur ‘Aisyah sambal memakai kain panjang istrinya. Beliau mengizinkan Abu Bakar dan beliau tetap dalam keadaan semula. Abu Bakar lalu mengutarakan keperluannya lalu pergi. Setelah itu datanglah Umar ibn Khattab r.a meminta izin dan beliau mengizinkannya masuk sedang beliau masih dalam kondisi semula. Umar mengutarakan keperluannya lalu setelah itu ia pun pergi. Ustman ibn Affan berkata: “Lalu saya meminta izin, beliau lalu duduk”. Lalu kuutarakan keperluanku lalu saya pergi. “Aisyah lalu berkata: “Wahai Rasulullah, tindakanmu terhadap Abu Bakar dan Umar radhiallahu “anhuma kok tidak seperti tindakanmu pada Utsman? Rasulullah SAW lalu menjawab: Sesungguhnya Ustman adalah seorang orang yang pemalu dan saya khawatir jika dia kuizinkan dan saya dalam keadaan demikian, dia lalu tidak mengutarakan keperluannya.

Dari sepenggal cerita di atas kita bisa mengambil ibrah dari akhlak Utsman bin Affan yaitu mempunyai rasa malu yang luar biasa. Namun tulisan ini berusaha untuk tidak memaksa atau mendoktrin pembaca harus berkelakuan sama persis dengan sahabat Utsman. Akan tetapi setidaknya bisa membuka pengelihatan dan pemikiran para pemimpin khususnya dan masyrakat umumnya. Bahwa memiliki rasa malu itu akan membuat semua kelakuan menjadi dipikir sebelum ditindak. Hal ini tentu tak lepas atas ketakwaan kita kepada Allah Swt. Bahkan Nabi besabda, dari Abu Mas’ud radhiyallahu‘anhu, Rasullullah bersabda: “Sesungguhnya perkataan yang diwarisi oleh orang-orang dari nabi-nabi terdahulu adalah: ‘Jika engkau tidak malu, perbuatlah sesukamu.”(HR. Bukhori no. 3483). Maksudnya dari hadis diatas, apabila engkau tidak mempunyai malu lagi maka perbuatlah sesukamu, karena Allah akan membalas perbuatanmu dengan setimpal.

Mempunyai rasa malu adalah suatu sifat yang terpuji yang efek darinya bisa mengendalikan orang yang memilikinya dari berbagai perbuatan yang tidak sepatutnya dilakukan.dan masih banyak buah dari memiliki rasa malu. Imam ibn Hibban al-Busti rahimahullah berkata, “Wajib bagi orang yang berakal untuk bersikap malu terhadap sesama manusia. Diantara berkah yang mulia yang didapat dari membiasakan diri bersikap malu adalah akan terbiasa berperilaku terpuji dan menjahui perilaku tercela. Disamping itu berkah yang lain selamat dari api neraka. Bila rasa malunya lebih dominan, maka kuat pula perilaku baiknya, sedang perilaku jeleknya melemah. Saat sikap malu melemah, maka sikap buruknya menguat dan kebaikannya akan meredup”.

Beliau juga melanjutkan, “Sesungguhnya seseorang apabila bertambah kuat rasa malunya maka ia akan melindungi kehormatannya, mengubur dalam-dalam kejelekannya, dan menyebarkan kebaikan-kebaikannya. Siapa yang hilang rasa malunya, pasti hilang juga kebahagiannya, pasti akan hina dan dibenci oleh oleh manusia. Siapa yang dibenci manusia pasti ia akan disakiti. Siapa yang disakiti pasti ia akan bersedih. Siapa yang bersedih pasti memikirkannya. Siapa pikirannya yang tertimpa ujian, maka sebagian ucapannya menjadi dosa dan tidak mendatangkan pahala. Tidak ada obat bagi orang yang tidak memiliki malu, tidak ada malu bagi orang yang tidak memiliki sifat setia, dan tidak ada kesetiaan bagi orang yang tidak memiliki kawan. Siapa yang sedikit rasa malunya, ia akan berbuat sekehendaknya dan berucap apa saja yang disukainya”.

 

Ditulis oleh: Ahmad Qori, mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Sumber :Kiblat.