OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 02 Januari 2018

Jokowi Disebut Abai ke Petani dan Nelayan, Ini Datanya

Jokowi Disebut Abai ke Petani dan Nelayan, Ini Datanya


10Berita, JAKARTA  Pemerintahan Joko Widodo disebut abai akan nasib petani dan nelayan. Walaupun Jokowi kebut infrastruktur, tapi hal itu tidak lantas membuat petani dan nelayan meningkat taraf hidupnya selama tiga tahun belakangan ini.

“Sepanjang tahun 2017 pemerintahan @jokowi masih saja fokus mengejar pembangunan infrastruktur, namun abai memperhatikan nasib petani dan nelayan yang menggeluti sektor primer, yaitu pertanian dan perikanan. Nilai Tukar Petani (NTP) sepanjang tahun 2017 saya catat stagnan.

Bahkan, NTP subsektor tanaman pangan dan subsektor perkebunan angkanya di bawah 100, menunjukkan hasil yang diperoleh petani dari kedua subsektor itu tak impas dengan biaya hidup mereka,” demikian kata Fadli Zon, Wakil Ketua DPR RI, di akun Twitter pribadinya di akhir tahun 2017 (31/12/2017). Artinya, kata Fadli, karena di bawah titik impas, mereka tentunya masih jauh di bawah garis sejahtera.Kesimpulan itu terkonfirmasi oleh data kemiskinan yang dirilis BPS (Badan Pusat Statistik).

“Pada Maret 2017, dilaporkan jumlah penduduk miskin mencapai 27,77 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, 61,57 persen, atau sekitar 17,10 juta jiwa di antaranya, ternyata berada di pedesaan.”


Sejak tahun 2000, menurutnya tingkat kemiskinan di desa memang selalu lebih tinggi dari perkotaan. Ini menunjukkan buruknya kehidupan petani. Mereka menjadi penyumbang terbesar angka kemiskinan nasional. “Lebih parah lagi, dalam satu tahun terakhir kemiskinan mereka juga kian memburuk.” (Robi/)

Sumber : voa-islam.com

Diboikot Penyanyi Lorde, Israel PANIK Beneran!!!

Diboikot Penyanyi Lorde, Israel PANIK Beneran!!!


10Berita, Diboikot Penyanyi Lorde, Israel PANIK Beneran!!!

Lorde Called 'Bigot' in Newspaper Ad Following Israel Concert Cancellation
https://www.billboard.com/articles/columns/pop/8085655/lorde-called-bigot-in-newspaper-ad-following-israel-concert

Lorde called a bigot in Washington Post ad over cancelled Israel concert
https://www.theguardian.com/music/2018/jan/01/lorde-called-a-bigot-over-israel-stance-in-full-page-washington-post-ad

Lorde deemed a ‘bigot’ in newspaper ad by Rabbi Shmuley Boteach after the singer canceled Tel Aviv show
http://www.nydailynews.com/entertainment/music/lorde-deemed-bigot-wapo-ad-canceling-israel-show-article-1.3731233

***

Lorde. Dia remaja 21 tahun, termuda dari selebritis dunia yang memutuskan membatalkan konser di Israel.

Dua fans Lorde berkirim surat pada Lorde, menjelaskan bahwa konser dia di Israel akan nampak sebagai dukungan Lorde terhadap penjajahan Israel atas Palestina.

Lorde lalu membatalkan konser Juni 2018-nya beberapa hari yang lalu.

Wajar Israel panik. Lorde mewakili generasi Z yang memang memiliki kecenderungan peduli dengan isu dunia dan aktif menjadi pencari solusinya.

Lorde (artis asal New Zealand) pada usia 17 tahun masuk dunia musik internasional, dengan lagu 'Royals' yang menjadi hits dunia. Membuat dia sebagai penyanyi 'number-one-single- solo termuda US Billboard 200 sejak 1987.

Bernama asli Ella Marija Lani Yelich-O'Connor, keturunan orangtua Kroasia dan Irlandia, Lorde meraih penghargaan Grammy untuk 'Royals'.

Lorde dinobatkan oleh Forbes sebagai salah satu dari '30 Under 30'. Time menyebutnya sebagai remaja paling berpengaruh di dunia pada 2013.

Keberadaan Lorde dalam barisan BDS (Boycott, Divestment, Sanction), gerakan damai untuk menekan Israel supaya melepaskan cengkraman mereka pada tanah jajahan di Palestina, akan menjadi 'mercu suar' yang dengan mudah mengarahkan generasi Z untuk terlibat aktif dalam pembelaan pada Palestina. Mimpi buruk bagi Israel.

Saking paniknya, Rabbi Shmuley Boteach membeli spot satu halaman untuk memuat iklan di Washington Post edisi akhir tahun kemarin (31/12/2017) yang berisi kecaman dan hinaan pada Lorde dan New Zealand. Rabbi Israel itu bahkan menyebut Lorde sebagai 'Bigot'.

Saking paniknya, Jewish Council of New Zealand dan Zionist Federation of New Zealand juga mengkitiknya.

DAN, baca ini! Dubes Israel untuk Selandia Baru mengundang Lorde untuk bertemu dengannya secara pribadi.

YEY!! LORDE!

#FreePalestine
#BoycottIsrael

(Maimon Herawati)

Sumber : PORTAL ISLAM

Bareskrim Mulai Usut Ade Armando

Bareskrim Mulai Usut Ade Armando


10Berita – Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Markas Besar Kepolisian RI sedang menyelidiki kasus dugaan penghinaan terhadap ulama dan hadis nabi oleh Ade Armando. Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Mohammad Iqbal mengatakan, bila dalam penyelidikan ini ditemukan bukti pidana maka pihaknya akan meningkatkan ke tahap penyidikan.

“Prinsipnya hukum akan ditegakkan,” tegas Iqbal di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (1/1).

Tidak tertutup kemungkinan, kata Iqbal, kasus ini dilimpahkan ke Polda Metro Jaya. Sebab, saat ini Polda Metro Jaya juga sedang menyidik kasus dugaan pelanggaran UU ITE yang melibatkan Ade Armando.

“Jadi bisa saja Bareskrim melimpahkan ke Polda atau bisa saja Bareskrim menarik. Tunggu ini ada tim supervisinya biarkan kami memproses penyelidikan di Bareskrim sebentar. Nanti ketika tindak pidana itu dikatakan oleh penyidiknya ada dan sama kita akan lakukan,” jelasnya.

Sebelumnya, Lembaga Bantuan Hukum Bang Japar dan Michael melaporkan Ade Armando ke Markas Besar Kepolisian RI pada 30 Desember 2017. Ade dituduh melakukan penghinaan terhadap ulama dan hadis nabi. Pelapor kemudian menyerahkan sejumlah barang bukti berupa screenshot unggahan Ade di akun Facebook-nya.

Ade diduga melanggar Pasal 28 ayat 2 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) juncto Pasal 156 KUHP.

Sebelumnya, Ratih Puspa Nusanti juga melaporkan Ade Armando ke Bareskrim Polri pada 28 Desember 2017. Ade diduga melakukan tindak pidana ujaran kebencian terkait dengan SARA dengan mengunggah foto para ulama mengenakan atribut Natal.

Sementara pada 29 Desember 2017 FPI melaporkan Ade Armando ke Kepolisian Daerah Metro Jaya. Ade dianggap memprovokasi umat beragama di Tanah Air dengan status bermuatan SARA di facebook. Ade diduga melanggar Pasal 28 ayat 2 jo Pasal 45 a ayat 2 UU ITE.

Di Facebooknya, Ade Armando bantah menghina ulama dan hadis. Dia menyebut Alquran pasti benar, sedangkan hadis relatif, ada yang shahih dan ada yang dhoif (lemah). Sementara terkait postingan soal Habib Rizieq mengenakan busana Sinterklas, Ade menyebut dia justru menuliskan kata-kata ‘ini hoax’. (kl/ts)

Sumber : ts, Eramuslim

Ini Kata Deddy Paska Diskusi Hangatnya dengan Hidayat Nur Wahid

Ini Kata Deddy Paska Diskusi Hangatnya dengan Hidayat Nur Wahid



10Berita, JAKARTA - Paska diskusi hangat antara dirinya (Deddy Mizwar) dengan Hidayat Nur Wahid di lama media sosial, Twitter, Wakil Gubernur Jawa Barat tersebut menutupnya dengan memberikan klarifikasi terhadap hal-hal, di antaranya seperti menunjukkan kegaduhan dan kesalahpahaman di keduanya.

“Setelah saya renungkan kembali, beberapa twit terakhir dari saya nampaknya lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya. Barangkali yang terhormat Ustadz @hnurwahid karena hubungan kita cukup dekat jadi menganggap saya sebagai kader PKS, Alhamdulillah. Sehingga ketika saya masuk PD, terjadi mispersepsi, hehe.


Semua masalah memang biasanya hanyalah masalah komunikasi saja. Saya kira Pilgub Jawa Barat hendaknya menjadi pesta demokrasi yang lebih santun dan elegan, serta nanti ada masanya kita adu gagasan untuk Jawa Barat yang lebih maju. Dan saya percaya PKS dan Ustadz @hnurwahid adalah orang-orang yang dapat menunjukkan kesantunan itu.

Kepada seluruh netizen, mohon maaf jika sudah menimbulkan kegaduhan dan kepada ustadz @hnurwahid yang jadi kerepotan,” tulis Deddy di akun Twitter pribadi miliknya, Selasa (2/01/2018).

Deddy pun setelah memberikan keterangan atau kata klarifikasi tersebut menyudahi diskusi dengan Hidayat Nur Wahid. “Saya sudahi perdebatan ini, mari kita awali hari pertama di tahun 2018 ini dengan membuka lembaran baru yang lebih baik, yang lebih menekankan silaturahmi antar kita semua.

Terimakasih juga untuk netizen yang sudah mengingatkan saya, dan jangan pernah sungkan untuk memberi reminder buat saya. Dengan yang terhormat ustadz @hnurwahid insyallah silaturahmi kami baik, barangkali hanya perlu ngopi bareng kembali, hehe. Sebab katanya, bersama secangkir kopi hangat itu, kasih sayang antar manusia bisa terjalin.” (Robi/)

Sumber :voa-islam.com

Tahun Optimistis

Tahun Optimistis

10Berita , JAKARTA -- Oleh: Ustaz Yusuf Mansur

Apa yang kita ucapkan. Apalagi sering diucapkan. Berulang dan berulang. Apa yang kita tulis. Apalagi sering ditulis. Berulang dan berulang. Hendaknya jangan berisi kekhawatiran, ketakutan, dan hal-hal yang menjadi horor buat diri sendiri. Akhirnya pun, bikin seram sendiri. Bikin gelisah sendiri. Bikin takut sendiri.

Dan makin kemudian diucapkan, diperdengarkan, ditulis, diperlihatkan, maka semakin juga ia akan mewujud. Seakan dengan izin-Nya, menjadi sebuah pembenaran, terhadap segala apa yang sedang diperbincangkan dan dibaca. Salah satunya adalah perihal keadaan ekonomi dan politik, 2018. Seliweran data dan fakta. Boleh-boleh saja. Sah. Apalagi jika data dan fakta itu valid.

Namun, saya, Yusuf Mansur, secara pernah dengan Izin Allah, ada di posisi no hope. Apalagi, dream. No dream banget, dah. Maka itu, berdiri di atas prediksi gelap, sangat tidak menyenangkan, sangat tidak menguntungkan, sangat menyakitkan. Bikin kalut. Bikin takut. Bikin lemas.

Karena itu, saya memilih, data dan fakta yang lain. Yakni, data dan fakta iman. Tentang Kuasa dan Kebesaran Allah. Saya memilih melihat data itu. Pelan-pelan, hati ini hidup. Mampu tenang pula. Dan terus merapat ke Allah. Minta diberi petunjuk dan dibukakan jalan. Kuasa dan Kebesaran Allah pun datang. Allah memperlihatkan mereka yang berdiri di atas keyakinan dan kepercayaannya kepada Allah. Kayak apa pun kejadian dan keadaan hamba- Nya itu.

Sebaliknya. Allah pun akan mewujudkan saja, apa yang menjadi ketakutan dan kekhawatiran. Karena itu, satu negeri, satu bangsa, ayo positif saja memandang 2018, dan tahun-tahun seterusnya. Tentu saja, jangan konyol. Jangan sampai tidak ada ikhtiar imannya.

Harus ada upaya perenungan dan perbaikan. Seraya mendekatkan diri ke Allah, beribadah dan berdoa. Menemani segala ikhtiar kita bersama. Dan harapan itu, akan selalu ada. Sebab, Dia adalah Allah. Tuhan Yang Maha Segala-galanya. Apa yang tidak mungkin buat Allah? Semuanya mungkin.

Apa yang susah bagi Allah? Semuanya mudah. Termasuk memberi makan tanpa kepayahan satu negeri. Memberi segala apa yang diperlukan, dibutuhkan, dan yang diminta, oleh kita semua, rakyat Indonesia.

Ada Allah. Lihatlah Allah. Jangan lihat masalah, dengan segala keterbatasan diri dan sekitar. Apalagi kenyataannya, bila hidup sebenarnya tidak pahit-pahit amat. Cuma kurang bersyukur saja. Tidak mau hidup menderita, tapi malas bekerja, malas berpikir, malas berusaha, malas pula beribadah dan berdoa.

Dan justru senangnya cari masalah. Bermaksiat, bertikai, bermusuhan. Hidup ini penuh keajaiban. Tapi buat mereka yang percaya. Maka ayolah. Seringlah bicara, mengucap, memperdengarkan, menulis, bahwa bersama Allah, tahun 2018, dan bahkan seterusnya, adalah tahun optimistis.

Sumber : PORTAL ISLAM

Stop Mengeluh di Media Sosial Jika Ingin Hidup Sehat

Stop Mengeluh di Media Sosial Jika Ingin Hidup Sehat


10Berita, Pernahkan Kita merasakan beban hidup yang begitu menghimpit sehingga membuat tertekan? Mencurahkan isi hati adalah salah satu sarana yang baik untuk menyalurkan gejolak batin. Dengan bercerita beban kita seakan-akan berpindah, minimal berkurang. Tapi ingat! Jangan Mengeluh di Media Sosial Jika Ingin Hidup Sehat.

Nah! Pertanyaannya adalah dimana dan dengan siapa kita mencurahkan isi hati yang tepat?

Mancurahkan isi hati atau bahasa kekiniannya adalah curhat ternyata tidak bisa sembarang tempat lho. Bisa jadi malah menambah masalah, alih-alih mendapatkan solusi dari masalah kita.

Posting foto pribadi, menulis kata-kata yang memotivasi dan mencurahkan isi hati. Sampai menuliskan sindiran kepada orang lain adalah hak dari setiap pengguna sosial media. Dunia maya memang menarik bagi siapa saja. Kita bisa mengekspos diri tanpa ada batasan, termasuk mengeluh.

Apakah tindakan mengeluh di media sosial tepat?

Sesekali menuliskan keluhan di status sih, tidak masalah. Tetapi bagaimana kalau berlangsung sepanjang hari? Bahkan semua aktivitas yang kita lakukan setiap hari selalu dikeluhkan dan diberitakan di media sosial.

Kalau tulisan tentang kegiatan kita bermanfaat mungkin tidak masalah. Tetapi menampilkan tulisan dengan mengambil sisi negatifnya secara terus-menerus. Sehingga yang tertulis hanya kata-kata keluhan hanya akan menambah deretan kalimat sampah yang tidak bernilai.

Apabila kegiatan mengeluh di media sosial terjadi dalam kurun waktu lama. Bisa jadi Kita mengidap gangguan,lho!

Mengeluh di Media Sosial Adalah Salah Satu Tanda Sakit Jiwa

Psikolog Universitas Tarumanegara, Untung Subroto Dharmawan, mengatakan gangguan dengan tipikal seperti itu disebut factitious disorder (gangguan buatan) by internet. Sejarah gangguan buatan ini dulu sering dialami oleh pasien di rumah sakit.  Mereka berpura-pura sakit untuk mendapatkan perhatian medis.

Namun, factitious disorder saat ini merambah ke media sosial. Pengguna sering mengeluh sakit di media sosial untuk mendapatkan perhatian.

Factitious disorder dialami oleh mereka yang  cenderung kesulitan untuk menghadapi realita kehidupan dan berinteraksi dengan orang lain di dunia nyata. Sehingga cenderung untuk mengurung diri. Karena menganggap kehidupannya kurang membahagiakan. Ia pun akhirnya memilih untuk mencari perhatian di media sosial.

Sumber: psyline.id

Stop Mengeluh di Media Sosial Jika Ingin Hidup Sehat

Stop Mengeluh di Media Sosial Jika Ingin Hidup Sehat


10Berita, Pernahkan Kita merasakan beban hidup yang begitu menghimpit sehingga membuat tertekan? Mencurahkan isi hati adalah salah satu sarana yang baik untuk menyalurkan gejolak batin. Dengan bercerita beban kita seakan-akan berpindah, minimal berkurang. Tapi ingat! Jangan Mengeluh di Media Sosial Jika Ingin Hidup Sehat.

Nah! Pertanyaannya adalah dimana dan dengan siapa kita mencurahkan isi hati yang tepat?

Mancurahkan isi hati atau bahasa kekiniannya adalah curhat ternyata tidak bisa sembarang tempat lho. Bisa jadi malah menambah masalah, alih-alih mendapatkan solusi dari masalah kita.

Posting foto pribadi, menulis kata-kata yang memotivasi dan mencurahkan isi hati. Sampai menuliskan sindiran kepada orang lain adalah hak dari setiap pengguna sosial media. Dunia maya memang menarik bagi siapa saja. Kita bisa mengekspos diri tanpa ada batasan, termasuk mengeluh.

Apakah tindakan mengeluh di media sosial tepat?

Sesekali menuliskan keluhan di status sih, tidak masalah. Tetapi bagaimana kalau berlangsung sepanjang hari? Bahkan semua aktivitas yang kita lakukan setiap hari selalu dikeluhkan dan diberitakan di media sosial.

Kalau tulisan tentang kegiatan kita bermanfaat mungkin tidak masalah. Tetapi menampilkan tulisan dengan mengambil sisi negatifnya secara terus-menerus. Sehingga yang tertulis hanya kata-kata keluhan hanya akan menambah deretan kalimat sampah yang tidak bernilai.

Apabila kegiatan mengeluh di media sosial terjadi dalam kurun waktu lama. Bisa jadi Kita mengidap gangguan,lho!

Mengeluh di Media Sosial Adalah Salah Satu Tanda Sakit Jiwa

Psikolog Universitas Tarumanegara, Untung Subroto Dharmawan, mengatakan gangguan dengan tipikal seperti itu disebut factitious disorder (gangguan buatan) by internet. Sejarah gangguan buatan ini dulu sering dialami oleh pasien di rumah sakit.  Mereka berpura-pura sakit untuk mendapatkan perhatian medis.

Namun, factitious disorder saat ini merambah ke media sosial. Pengguna sering mengeluh sakit di media sosial untuk mendapatkan perhatian.

Factitious disorder dialami oleh mereka yang  cenderung kesulitan untuk menghadapi realita kehidupan dan berinteraksi dengan orang lain di dunia nyata. Sehingga cenderung untuk mengurung diri. Karena menganggap kehidupannya kurang membahagiakan. Ia pun akhirnya memilih untuk mencari perhatian di media sosial.

Sumber: psyline.id

Disebut Sempat Minta Rp20 Ribu ke Toko Obat, Laskar FPI: Silahkan fitnah kami, kami tak akan berhenti..

Disebut Sempat Minta Rp20 Ribu ke Toko Obat, Laskar FPI: Silahkan fitnah kami, kami tak akan berhenti..


10Berita,  "Polisi Sebut Anggota FPI Sempat Minta Rp20 Ribu ke Toko Obat" --

Link: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180102012242-12-265978/polisi-sebut-anggota-fpi-sempat-minta-rp20-ribu-ke-toko-obat

Atas berita tersebut, Laskar FPI (DPP LPI) melalui akun twitternya menyatakan dengan tegas:

"Silahkan fitnah kami, rendahkan kami dan hina kami.
DEMI ALLAH, Laskar FPI tidak akan pernah berhenti menegakkan Amar Ma'ruf Nahi Munkar!

Doakan kami, semoga Allah berikan Laskar FPI keistiqomahan, kesabaran & kemenangan dalam perjuangan menegakkan Amar Ma'ruf Nahi Munkar."

Silahkan fitnah kami, rendahkan kami dan hina kami.
DEMI ALLAH, Laskar FPI tidak akan pernah berhenti menegakkan Amar Ma'ruf Nahi Munkar!

Doakan kami, semoga Allah berikan Laskar FPI keistiqomahan, kesabaran & kemenangan dalam perjuangan menegakkan Amar Ma'ruf Nahi Munkar. pic.twitter.com/gsZw3zMO82

— Laskar Pembela Islam (@DPP_LPI) 1 Januari 2018

Kasus ini juga telah membuat seorang anggota FPI dijadikan tersangka dan langsung ditahan.

Sumber :Portal Islam 

PEDEZ!!! Netizen: "Serius Gua kagak mau lagi punya presiden model sendal jepit, kaos oblong"

PEDEZ!!! Netizen: "Serius Gua kagak mau lagi punya presiden model sendal jepit, kaos oblong"


10Berita,  Beberapa waktu ini aura mendekati Pemilu sudah sangat terasa. Apa itu? Berita-berita remeh temeh soal "sendal jepit, kaos oblong, dll" makin marak.

Di tengah kenyataan ekonomi yang makin sulit bagi rakyat kecil, kita malah disuguhi berita-berita seperti itu yang membanjiri media.

Terbaru berita hari ini (2/1/2018) bersliweran di media mainstream "Pakai Kaos Oblong, Jokowi Resmikan Kereta Bandara Soetta".

Sontak hal ini membuat netizen enek.

"Serius. Gua kagak mau lagi punya presiden yg mencuri spot media dari hari ke hari dgn pergumulan baju, sendal, payung, sepatu. Kapan kita mau diskusiin gagasan jokowi klo kek gini?

klo kek gini ngarep banget bsk2 ada berita mimpin rapat cm make sempak," kicau akun twitter @dulatips mengomentari berita "Pakai Kaos Oblong, Jokowi Resmikan Kereta Bandara Soetta".

Kicauan netizen akun @dulatips ini sampai di-retwit ratusan netizen yang lain yang menandakan banyak yang setuju dan sepekat dengan pernyataan akun @dulatips.

Ada juga netizen akun @AzzamIzzulhaq yang membuat #PantunJamanNow:

"Kaos oblong sandal jepit.
Pemimpin bohong rakyat menjerit."


Serius. Gua kagak mau lagi punya presiden yg mencuri spot media dr hr ke hari dgn pergumulan baju, sendal, payung, sepatu. Kapan kita mau diskusiin gagasan jokowi klo kek gini?

klo kek gini ngarep banget bsk2 ada berita mimpin rapat cm make sempak. https://t.co/djsdTOGFoS

— Kak DuL 🔞 (@dulatips) 2 Januari 2018

— Azzam M Izzulhaq (@AzzamIzzulhaq) 2 Januari 2018


Sumber :Portal Islam 

Pemerintah Jangan Buat Aturan yang Menambah Miskin Masyarakat Nelayan

Pemerintah Jangan Buat Aturan yang Menambah Miskin Masyarakat Nelayan


10Berita, JAKARTA - Pemerintahan Joko Widodo diminta untuk tidak hanya bisa melarang kegiatan nelayan yang dianggap salah, tetapi di lain itu juga dapat memberikan solusi, yang tentu saja dapat meningkatkan taraf hidup mereka. “Saya juga membaca berita bahwa pelarangan penjualan ikan karang di Anambas, Kepulauan Riau, telah mematikan usaha masyarakat. Saya setuju dengan alasan-alasan ekologis yang dikemukakan pemerintah.

Namun, pemerintah harus memperhatikan masyarakat yang sudah mulai melakukan budi daya sendiri atas beberapa jenis ikan jauh sebelum aturan pelarangan itu lahir. Jadi, mestinya pemerintah fasilitasi budidaya tersebut, bukan main larang tanpa solusi,” pinta Fadli Zon, melalui akun Twitter pribadi miliknya, belum lama ini.


Menurut Wakil Ketua DPR RI tersebut, jangan hanya karean alasan tertentu, pemerintah justru menambah kesulitan yang dialami oleh nelayan. “Jangan sampai karena alasan ekologis, misalnya, para nelayan penangkap lobster, atau rajungan larva, jadi jatuh miskin.”

Fadli menekankan bahwa apapun peraturan yang pemerintah buat, nelayan juga berhak mendapatkan haknya secara penuh dan professional. “Bagaimana nasib ekonomi para nelayan itu merupakan bagian dari tanggungjawab pemerintah, dalam hal ini KKP. Pertimbangan mengenai ekologi, kepentingan konsumen, dan kepentingan ekonomi para nelayan, mestinya harus dijaga proporsionalitasnya.” (Robi/)

Sumber :voa-islam.com