OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 20 Januari 2018

Foto: Yerusalem di Tahun 1930an, Ketika Muslim, Kristen, dan Yahudi Hidup Berdampingan Secara Damai

Foto: Yerusalem di Tahun 1930an, Ketika Muslim, Kristen, dan Yahudi Hidup Berdampingan Secara Damai





















YERUSALEM (Arrahmah.com) – Di balik penderitaan Muslim Palestina yang diajajah oleh  zionis “Israel”, ternyata tersimpan cerita di mana Yerusalem pernah menjadi tempat yang damai bagi Muslim, Yahudi, dan Kristen.

Berikut adalah foto yang menggambarkan mereka hidup saling berdampingan dalam masyarakat yang rukun, sebagaimana dilansir ilmfeed.com:

Sumber :arrahmah.com

 

Setelah Ust Zulkifli Sekarang Giliran Ust Fathuddin Ja’far Dipanggil Polisi

Setelah Ust Zulkifli Sekarang Giliran Ust Fathuddin Ja’far Dipanggil Polisi


10Berita, Pemanggilan terhadap para ulama yang dilakukan aparat keamanan terus terjadi. Setelah kemarin menimpa Ustadz “Akhir Zaman” Zulkifli, kini hal yang sama menimpa Ustadz Fathuddin Ja’far, MA.

Dalam surat panggilannya, Ustadz Fathuddin Ja’far dianggap telah menghina penguasa dalam ceramahnya pada hari Ahad, 29 Oktober 2017, di Masjid Al-Ikhwan Bukit Cengkih I Tugu Cimanggis, Depok, Ustadz Fathuddin Ja’far, MA, dipanggil aparat kepolisian untuk diperiksa.

Terkait surat pemanggilan bertanggal 10 Januari 2018 dan ditandatangani oleh Kompol Putu Kholish Aryana, S.ik tersebut, ustadz Fathuddin menurut rencana akan datang ke Ruang Idik III Satreskrim Polresta Depok pada hari Selasa, 23 Januari 2018 esok lusa di dampingi Tim Kuasa Hukum Darussalam.

Menurut keterangan dari orang dekat Ustadz Fathuddin Ja’far, beliau tidak mengetahui delik apa yang menyebabkan dirinya dipanggil penyidik kepolisian.

“Insha Allah, selasa lusa kita akan memenuhi undangan tersebut dan mengetahui serta mengklarifikasi apa yang sebenarnya terjadi,” ujarnya. [emc]

Sumber : dakwahmedia.co

 

Hamid Fahmy Zarkasyi: Mengkriminalisasi Ulama Sifat Islamophobia

Hamid Fahmy Zarkasyi: Mengkriminalisasi Ulama Sifat Islamophobia


10Berita , Jakarta – Ketua umum Majelis Intelektual Ulama Muda Indonesia (MIUMI) KH. Hamid Fahmy Zarkasyi, menyoroti kasus yang melukai umat Islam di Indonesia saat ini, yaitu banyaknya ulama dengan mudah dijadikan tersangka atas tuduhan melanggar undang-undang informasi dan transaksi elektronik (UU ITE). Menurutnya, hal tersebut merupakan bentuk dari sifat islamophobia.
“Ini jelas islamophobia,” tegasnya saat menjadi pembicara dalam diskusi bertema kepemimpinan di Masjid Agung Al Azhar, Jakarta Selatan pada Jumat (19/01/2018).
Menjadikan para ulama sebagai tersangka, lanjutnya, merupakan ideologi sekuler dalam melawan Islam sebagai peradaban. Mindset sekuler adalah memisahkan agama dari politik.
Ia pun menilai, mengkriminalisasi ulama merupakan ketidakadilan. Kezaliman itu tidak mempertimbangkan besarnya jasa dan peran mereka dalam memperbaiki moral masyarakat.
“Ini tindakan yang saya rasa hanya bersifat politis, karena sekarang ulama banyak berbicara politik,” ungkapnya.
“(Saat ini) Ulama dilarang bicara politik, kalau bicara politik akan dikriminalkan,”sambungnya.
Ulama, dikatakannya, harus berani bicara diberbagai bidang permasalahan yang mencakup kehidupan. Lantas ia mencontohkan, memang sudah menjadi tugas para pendakwah untuk menyerukan haramnya LGBT, meluruskan tindakan aparat yang keliru, mengkritik kezaliman yang terjadi dan juga sistem kenegaraan yang didalamnya tak ada nilai-nilai agama atau keislaman
“Itu kewajiban agama,” tutup Hamid.
Reporter: Afriza
Editor: Hunef Ibrahim
Sumber : Kiblat.net

Kocak...!!! Jokowi Puji Hanura Partai Paling Solid, Tak Lama Kemudian Hanura Malah Pecah

Kocak...!!! Jokowi Puji Hanura Partai Paling Solid, Tak Lama Kemudian Hanura Malah Pecah


10Berita, Pada 23 Desember 2017, saat perayaan HUT ke-11 partai Hanura di Semarang, Jawa Tengah, Presiden Jokowi berpidato memuji Partai Hanura yang disebutnya partai yang paling solid, gak pernah berantem, paling rukun.

"Partai Hanura... Paling solid. Paling adem. Bukan hanya ga pernah berantem, tapi paling adem...," kata Jokowi berpidato yang disambut tepuk tangan riuh hadirin.

NAMUN...

TAK BERAPA LAMA...

GAK ADA SEBULAN...

PARTAI HANURA PECAH....

[19 Januari 2018]
Hanura Pecah Jadi 2: Kubu 'Manhattan' dan Kubu 'Ambhara'
https://news.detik.com/berita/d-3823931/hanura-pecah-kubu-manhattan-klaim-fokus-verifikasi-parpol

Hanura 'Manhattan' Sebut Kubu 'Ambhara' Lakukan Kudeta Politik
https://news.detik.com/berita/3822198/hanura-manhattan-sebut-kubu-ambhara-lakukan-kudeta-politik

"Kalau pak Jokowi ngomong kenapa hasilnya selalu sebaliknya ya?" komen akun @panca66 yang membagikan video pidato Jokowi.

[Simak videonya pidato Jokowi]

Sumber :Portal Islam 

Benarkah Bani Israil Manusia Paling Mulia?

Benarkah Bani Israil Manusia Paling Mulia?


Benarkah Bani Israil manusia paling mulia?
Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Ada beberapa ayat yang menyebutkan bahwa Allah lebih mengunggulkan Bani Israil dibandingkan yang lain. Diantaranya firman Allah,
يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَنِّي فَضَّلْتُكُمْ عَلَى الْعَالَمِينَ
Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan (ingatlah pula) bahwasanya Aku telah melebihkan kalian atas segala umat. (QS. Al-Baqarah: 47)

Di kesempatan, Allah juga menyebutkan bahwa Allah menghinakan Bani Israil disebabkan pelanggaran mereka. Diantaranya,
[1] Allah jadikan mereka seperti babi dan kera. Dan ini terjadi ketika mereka melakukan pelanggaran di masa silam.
Allah berfirman,
وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ الَّذِينَ اعْتَدَوْا مِنْكُمْ فِي السَّبْتِ فَقُلْنَا لَهُمْ كُونُوا قِرَدَةً خَاسِئِينَ
Sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: “Jadilah kamu kera yang hina.” (QS. Al-Baqarah: 65).
[2] Allah hinakan mereka dengan kekalahan perang. Ini terjadi ketika mereka diusir Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam disebabkan melanggar perjanjian.
Allah berfirman,
ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُوا إِلَّا بِحَبْلٍ مِنَ اللَّهِ وَحَبْلٍ مِنَ النَّاسِ وَبَاءُوا بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ  وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ
“Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan.” (QS. Al-Baqarah: 112).
[3] Allah membantah klaim bani israil –yahudi & nasrani- yang menyatakan bahwa dirinya adalah umat terbaik yang dicintai Allah.
Allah berfirman,
وَقَالَتِ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى نَحْنُ أَبْنَاءُ اللَّهِ وَأَحِبَّاؤُهُ قُلْ فَلِمَ يُعَذِّبُكُمْ بِذُنُوبِكُمْ بَلْ أَنْتُمْ بَشَرٌ مِمَّنْ خَلَقَ
Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: “Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya”. Katakanlah: “Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?” (Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah manusia(biasa) diantara orang-orang yang diciptakan-Nya. (QS. al-Maidah: 18)
Di beberapa ayat yang lain, Allah menyatakan bahwa umat yang terbaik adalah para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Allah berfirman,
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. (QS. Ali Imran: 110)
Bahkan Allah menegaskan, andai ahli kitab mengikuti langkah para sahabat, mereka akan mendapat petunjuk.
Allah berfirman,
فَإِنْ آَمَنُوا بِمِثْلِ مَا آَمَنْتُمْ بِهِ فَقَدِ اهْتَدَوْا وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا هُمْ فِي شِقَاقٍ
Jika mereka beriman sebagaimana kalian beriman, sungguh mereka akan mendapat petunjuk; dan jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (dengan kamu). (QS. al-Baqarah: 137).

Lalu apa makna Bani Israil dilebihkan di atas segala umat?
Imam At-Thabari – Syaikhul Mufassirin – menyimpulkan bahwa kelebihan yang Allah berikan kepada Bani Israil ini berlaku bagi para pendahulu Bani Israil, disebabkan mereka banyak yang menjadi ulama, memahami taurat dan menjadi pengikut setia Musa dan para nabi lainnya.
At-Thabari mengatakan,
أني فضلت أسلافكم, فنسب نعمه على آبائهم وأسلافهم إلى أنها نعم منه عليهم
Maksudnya, “Aku melebihkan para pendahulu kalian”. Sehingga Allah menyebut nikmat yang Allah berikan kepada nenek moyang mereka dan pendahulu mereka, bagian dari nikmat mereka (orang yahudi yang hidup di akhir zaman).

Kemudian at-Thabari menyebutkan keterangan beberapa ulama,
[1] Qatadah mengatakan,
(وأني فضلتكم على العالمين) قال: فضلهم على عالم ذلك الزمان.
“Aku telah melebihkan kalian atas segala umat.” Maksudnya Allah lebihkan mereka di atas seluruh alam berlaku di zaman itu.

[2] Abul Aliyah mengatakan,
(وأني فضلتكم على العالمين) قال: بما أعطوا من الملك والرسل والكتب، على عالم من كان في ذلك الزمان, فإن لكل زمان عالما
“Aku telah melebihkan kalian atas segala umat.” Kelebihan itu dalam bentuk mereka diberi kerajaan, para rasul, dan kitab. Kelebihan di atas seluruh alam di zaman itu. Karena di setiap zaman ada ulamanya.

Kemudian at-Thabari menyebutkan beberapa riwayat dalil yang menunjukkan keistimewaan umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Diantaranya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّكُمْ تُتِمُّونَ سَبْعِينَ أُمَّةً أَنْتُمْ خَيْرُهَا وَأَكْرَمُهَا عَلَى اللَّهِ
Kalian menyempurnakan 70 umat. Kalian umat terbaik dan yang paling mulia di hadapat Allah. (HR. Ahmad 11587, Turmudzi 3271 dan dihasankan Syuaib al-Arnauth).

Kemudian at-Thabari menyimpulkan,
فقد أنبأ هذا الخبر عن النبي صلى الله عليه وسلم أن بني إسرائيل لم يكونوا مفضلين على أمة محمد عليه الصلاة والسلام
Informasi ini disampaikan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa Bani Israil tidak lebih mulia dibandingkan umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Tafsir at-Thabari, 1/24-25)
Demikian
Allahu a’lam
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)

Tahun Politik, Masyarakat Diimbau Lebih Selektif Pilih Informasi

Tahun Politik, Masyarakat Diimbau Lebih Selektif Pilih Informasi

10Berita, JAKARTA - Masyarakat diingatkan untuk lebih selektif, pintar, dan cerdas dalam memilih informasi, baik di media sosial maupun di media online agar tidak mudah terprovokasi yang bisa mengakibatkan perpecahan di tengah masyarakat.

Hal itu perlu dilakukan seiring maraknya informasi bohong atau hoax di dunia maya, apalagi menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018.

Berkaca pada pilkada dan pemilihan presiden sebelumnya,  hoax dan aksi saling bully ramai di media sosial (medsos) yang mengakibatkan perpecahan di masyarakat.   

Peneliti senior dari Pusat Penelitian Politik, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengatakan, masyarakat harus selalu melakukan cek dan cek ulang berita-berita yang beredar.

Adapun caranya, kata dia, membandingkan informasi dari media satu dengan media lain yang mengangkat topik sama dengan sudut pandang berbeda. 

“Memang diperlukan kecerdasan dari masyarakat untuk dapat mencerna kebenaran isi berita, seperti masuk akal atau tidak, ada bukti konkret atau tidak,” ujar Zuhro kepada wartawan di Jakarta, Jumat 19 Januari 2018.

Menurut dia, selama ini medsos cenderung kurang mencerahkan, walaupun dalam pengamatannya pada tahun 2013, hoax tidak muncul secara masif seperti saat ini.

Dia mengamati selama ini orang dalam berdiskusi,  mengemukakan pendapat, opini, komentar ataupun argumen-argumen itu tidak hanya sangat ringan, tetapi lebih mengarah kepada menghujat dengan bahasa-bahasa yang sangat tidak senonoh, kasar, jauh dari nilai keberadaban bangsa Indonesia.
 
“Itu sudah mulai sejak 2013-2014, saya concern sekali mengamati masalah ini. Kenapa kok jauh dari nilai-nilai keberadaban bangsa kita, karena kita ini kan memiliki nilai-nilai dan budaya-budaya mulia," tutur Zuhro.

Dia telah mengamati medsos di Jepang dan Korea Utara. Bila dibandingkan dengan kedua negara itu, kata dia, 
penggunaan medsos di Indonesia cenderung tidak menunjukkan harkat dan martabat bangsa.

Kondisi tersebut dikatakannya tidak sesuai dengan sila kedua Pancasila, yakni kemanusian yang adil dan beradab. “Dimensi sila kedua sudah tidak lekat dengan kita. Jadi nilai-nilai yang ada di sila kedua ini sudah sama sekali tidak melekat lagi di masyarakat. Karena ini terwujud dari tutur kata dan perilaku. Tutur kata ini kan ungkapan dari kepribadian mengenai apa yang ada di sanubari,” tuturnya.

Menurut dia, pemerintah perlu berupaya mengatasi maraknya informasi hoax agar persatuan tetap terjaga dalam menghadapi tahun politik.

Caranya, kata dia, melakukan upaya untuk mencerdaskan masyarakat melalui pendidikan kewarganegaraan. "Bagaimana menimbulkan ownership," tandasnya.

(dam)

Sumber : SINDOnews

Di Tahun Politik, Habib Rizieq Bersiap Kembali ke Tanah Air?

Di Tahun Politik, Habib Rizieq Bersiap Kembali ke Tanah Air?


10Berita – Ketua Bantuan Hukum Front Pembela Islam (FPI) Sugito Atmo dan Pimpinan FPI DKI Jakarta Habib Muchsin Zeid Alatas dikabarkan sedang berada di Mekkah untuk membahas kepulangan Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab ke tanah air

Hal itu diungkapkan oleh Kuasa Hukum FPI DKI Jakarta, Mirza Zulkarnaen yang menyebutkan, mereka membahas teknis dan pengkondisian kepulangan Imam Besar Umat Islam Indonesia itu ke Tanah Air.

“Kedatangan mereka membahas upaya teknis dan pengkondisian kepulangan imam besar umat Islam ke Indonesia,” kata Mirza, Jumat (19/1).

Mirza pun menjelaskan apa yang dimaksud dengan pengkondisian kepulangan Ketua Dewan Pembina GNPF Ulama itu.

Dijelaskannya, Habib Rizieq akan pulang saat situasi di Tanah Air dianggap kondusif.

“Lagi dikondisikan dulu sampai kondusif,” tukas Mirza.(kl/sw)

Sumber :Eramuslim 

Gerakan Alumni 212 Dianggap "Membahayakan" Bagi Pilpres 2019

Gerakan Alumni 212 Dianggap "Membahayakan" Bagi Pilpres 2019


10Berita,  JAKARTA - Ketua Presidium Alumni 212 Slamet Ma'arif melihat fenomena kriminalisasi ulama karena dianggap membahayakan Pemilihan Presiden 2019 nanti. Menurutnya gerakan-gerakan massa aksi 212 dianggap sebagai lawan politik bagi pemerintahan saat ini. Hal tersebut disampaikannya saat ditemui di Bareskrim Polri, Jakarta, Jum'at (19/1/2018).

Slamet mengatakan, menurut perhitungan politiknya gerakan-gerakan yang dilakukan massa aksi 212 membahayakan bagi pemerintahan saat ini untuk maju kembali pada Pilpres 2019.

Berikut video lengkapnya.

Klik LINK

Sumber :Portal Islam 

Sejarah Berkisah, Ketika Fir’aun Berkuasa

Sejarah Berkisah, Ketika Fir’aun Berkuasa


10Berita– Ketika Fir’aun berkuasa, dirinya dikelilingi pemuka agama, konglomerat, dan juga para penjaga keamanan.

Ketika Fir’aun berkuasa, di sisi kanannya ada Bal-am bin Ba’ura. Bal-am adalah seorang pemuka agama, yang dengan penguasaannya atas dalil-dalil agama di zamannya, dia memutar-mutar lidahnya demi membenarkan semua tindakan Fir’aun dan dengan kejinya menuding orang-orang yang memperjuangkan kebenaran sebagai penjahat dan kriminal. Bal’am menjual akherat dan agamanya demi kehidupan dunia yang bergelimang harta.

Ketika Fir’aun berkuasa, di sisi kirinya ada Qarun. Qarun adalah seorang pengusaha yang kaya raya, dimana seluruh harta kekayaannya tidak bisa dihitung di masa itu. Dengan kekayaannya ini dia menjadi penopang utama kekuatan rezim Fir’aun. Dengan ‘memelihara’ Firaun maka Qarun bisa mendapatkan banyak sekali keistimewaan-keistimewaan dan segala konsensi yang dia inginkan untuk lebih memperbanyak harta dunianya. Qarun tidak pernah terpuaskan dahaganya terhadap kekayaan dan kekusaan dunia, termasuk segala kelezatan duniawi yang didapatkannya berkat kedekatannya dengan Fir’aun.

Ketika Fir’aun berkuasa, angkatan perang dan aparat keamanan semuanya berada di dalam genggaman tangannya. Dengan sewenang-wenang Fir’aun bisa setiap saat memerintahkan aparatnya untuk menangkapi dan bahkan menghabisi orang-orang yang tidak disukai atau yang melancarkan kritik kepadanya. Bagi Fir’aun, segala perkataan dan tindakannya adalah hukum yang harus ditaati oleh siapa pun. Segala perkataan dan tindakannya adalah kebenaran. Jika Fir’aun mengatakan air di lautan berwarna hitam, padahal jelas-jelas terlihat biru di depan mata, maka semua rakyatnya harus meyakini jika air laut memang berwarna hitam. Jika pun Fir’aun mengucapkan kedustaan, maka rakyat semuanya harus tunduk dan percaya jika kedustaannya Fir’aun adalah kebenaran.

Fir’aun ingin berkuasa selama-lamanya. Kekuasaan atas dunia sangat melenakan dan sangat dinikmatinya. Sebab itu dia selalu membunuh semua kritik dan sikap permusuhan yang dilakukan oleh siapa pun. Bahkan dengan cuma mengandalkan kecurigaan, dia bisa menghabisi orang yang dianggap bisa sebagai lawannya. Di masa itu, Fir’aun membunuh semua bayi laki-laki hanya karena dia bermimpi seorang bayi laki-laki akan lahir dan setelah besar akan menjadi lawannya yang tangguh yang mampu mengalahkannya.

Ketika Fir’aun berkuasa, semua yang ada di dekatnya merasa kekuasaan mereka abadi.

Namun Allah Subhana wa Ta’ala punya kehendak. Makaru wa makarallah. Tidak ada kejahatan yang abadi di dunia. Allah Swt akan memunculkan orang-orang pemberani dan yang hanya taat kepada-Nya, yang melakukan perlawanan terhadap kesewenang-wenangan Fir’aun dan semua pendukungnya.

Tidak ada kejahatan di muka dunia ini yang abadi. Tidak ada pemimpin zalim di dunia ini yang bisa hidup selamanya. Dunia berputar, dan kezaliman akan selalu digantikan oleh keadilan. Itu sudah sunnatullah.

Bagi mereka yang tak pernah lelah dan tak pernah surut memperjuangkan kebenaran, bersabarlah. Karena ketika Fir’aun berkuasa, dengan sangat kuat dan nyaris tak terkalahkan, tiba-tiba muncul Musa a.s dari dalam istananya sendiri, yang memimpin perjuangan menegakkan keadilan dan kebenaran, yang mengalahkan Fir’aun dan seluruh pasukannya hingga ditelan amarah Laut Merah. Yakinlah, kebenaran akan menang, []

Sumber : Eramuslim