OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 21 Januari 2018

Sosiolog: Masalah LGBT Bisa Tuntas kalau Presiden Tegas

Sosiolog: Masalah LGBT Bisa Tuntas kalau Presiden Tegas

10Berita, Maraknya Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di tanah air menjadi bukti ketidaktegasan pemerintah.

Menurut sosiolog dari Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar, harus ada aturan yang jelas tentang LGBT. Apalagi ini bukan masalah baru di Indonesia.

"LGBT adalah masalah lama tapi sampai sekarang nggak selesai-selesai," kata Musni di Jakarta, Sabtu (20/1).

Penuntasan kasus LGBT terasa lambat karena Indonesia merasa adalah bagian dari negara dunia.

Pemerintah takut dicap sebagai negara yang melanggar HAM. Padahal Indonesia punya undang-undang sendiri.

"Beginilah kalau pemimpin di Indonesia tidak tegas, jadinya masalah ini berlarut-larut. Mestinya, presiden tegas bahwa LGBT tidak sesuai dengan budaya Indonesia yang mayoritas Islam. Sejak zaman Nabi Luth, Allah SWT melaknat Kaum Sodom yang terkenal penyuka sesama jenis," bebernya.

Dia pun mengimbau agar eksekutif maupun legislatif membuat aturan tegas larangan LGBT. Dan, tidak memberikan pengakuan kepada kaum LGBT.

"Banyak negara yang sudah memberikan pengakuan terhadap kaum LGBT tapi bukan berarti Indonesia harus ikut-ikutan. Ketegasan pemimpin negara ini sangat dibutuhkan agar masalah tersebut tuntas," pungkasnya.

Sumber : jpnn.com

Polisi Sebut Ulama Mengganggu Stabilitas Negara, Letjen Syarwan Desak Jokowi Minta Maaf

Polisi Sebut Ulama Mengganggu Stabilitas Negara, Letjen Syarwan Desak Jokowi Minta Maaf

10Berita, Letnan Jenderal (Purn) Syarwan Hamid mengatakan saat ini Pemerintah Indonesia sudah kehilangan kredibilitas yang cukup besar.

Solusinya, pertama Pemerintah harus bersikap jujur dalam segala hal yang dilakukannya. Misalnya, dalam proses kebijakan ataupun sebagainya.

"Sepintar apapun pemerintah, apabila tidak berlaku jujur akan susah dipercaya kembali oleh masyarakat," katanya, seperti dikutip dari RMOLJabar, Rabu (17/05).

Mantan Mendagri ini mendorong Presiden Jokowi untuk segera memohon maaf kepada ulama.

"Minta maaf lah pada ulama itu. Karena kemarin yang polisi bilang ulama itu mengganggu stabilitas negara itu darimana? Itu mulutnya Presiden," tegasnya.

Setelah meminta maaf dengan tulus dan ikhlas kepada ulama. Barulah berdialog dengan ulama.

"Jangan berbasa basi. Kalau dia tidak jujur akan ada kata-kata yang lain keluar," katanya.

Sumber : opinibangsa.id

 

8 Jenis Kaktus Hias Paling Kece, Dijamin Bisa Permanis Ruanganmu

8 Jenis Kaktus Hias Paling Kece, Dijamin Bisa Permanis Ruanganmu

10Berita - Bunga adalah salah satu ornamen yang sangat cocok dijadikan hiasan dalam rumah. Selain bentuk yang cantik, kehadiran bunga jika bisa mempercantik ruangan rumah kamu.

Belakangan ini tren kaktus hias sedang melanda Indonesia. Banyak mulai yang melirik tanaman yang hidup di gurun pasir ini sebagai hiasan di dalam ruangan.
 
Selain bentuk yang lucu dan manis, perawatan kaktus juga nggak ribet dan bisa bertahan lama. Buat kamu yang bosan dengan hiasan bunga yang itu-itu saja, beberapa jenis kaktus hias ini bisa kamu jadikan rekomendasi untuk ruangan kamu agar terlihat lebih manis.

Dilansir brilio.net dari berbagai sumber, berikut jenis kaktus hias yang bisa mempermanis ruangan kamu, Sabtu (20/1).
 

1. Parodia.

foto: pinterest

Kaktus jenis cocok untuk ruangan kamu yang jauh dari sinar matahari, karena kaktus dengan bentuk seperti bola berduri ini nggak suka terkena matahari.

Kaktus jenis ini juga memiliki bunga berwarna kuning, merah, dan pink yang bisa bikin ruangan kamu makin manis.
 

2. Ariocarpus.

foto: pinterest

Ariocarpus merupakan jenis kaktus yang nggak berduri, bentuknya juga unik karena daunnya berbentuk prisma.

Kaktus ini juga memiliki bunga dalam berbagai warna seperti ungu, putih, pink, kuning dan merah.
 

3. Astrophytum.

foto: cs.wikipedia.org

Astrophytum merupakan salah satu jenis kaktus yang mudah berbunga. Bunga yang dihasilkan memiliki warna seperti kuning dan merah pink yang bisa mempermanis ruangan kamu.
 

4. Echinocactus Grusonii.

foto: chhajegarden.com

Kaktus ini adalah salah satu jenis kaktus yang banyak dikoleksi oleh pecinta kaktus di Indonesia. Meskipun bentuknya mirip gentong besar, namun harga pasarannya bisa sangat tinggi. Bisa juga nih, kamu letakkan di ruang tamu rumah kamu.
 

5. Echinofossulocactus.

foto: cactuspedia.info

Kaktus jenis ini merupakan salah satu jenis kaktus yang pertumbuhannya lambat. Meskipun begitu, bentuknya yang berwarna hijau tua dengan duri tajam ini bisa jadi ornamen hiasan yang bisa mempermanis ruangan kamu.
 

6. Gymnacalycium.

foto: cactus-art.biz

Kaktus jenis berasal dari Amerika Selatan yang memiliki bunga sangat indah. Cocok banget nih, kamu taruh di meja belajar dalam kamar kamu.
 

7. Haworthia Attenuata.

foto: cactus-art.biz

Bentuknya yang unik mirip lidah buaya ini berasal dari Afrika Selatan yang sangat cocok kamu jadikan hiasan dalam ruangan. Kaktus ini memang memiliki tingkat toleransi yang tinggi untuk kondisi cahaya yang rendah.
 

8. Lobivia Oganmaru.

foto: masirul.com

Kaktus yang satu ini bisa kamu jadikan hiasan untuk dalam maupun luar rumah. Bentuknya yang unik seperti lempengan hijau dan mempunyai warna kuning mencolok di atasnya bisa mempermanis meja dalam ruangan kamu.

Sumber :Brilio.net

Perpaduan Budaya-Budaya di Masjid Nasional Nigeria

Perpaduan Budaya-Budaya di Masjid Nasional Nigeria

10Berita ,  Sekitar separuh dari penduduk Nigeria merupakan Muslim. Negara yang terletak di Afrika barat itu memiliki sejumlah bangunan yang layak menjadi destinasi wisata Islam. Salah satunya adalah Masjid Nasional. Lokasinya strategis lantaran berada di tengah ibu kota Nigeria, Abuja. Seperti tampak dari namanya, bangunan yang berdiri sejak 1984 ini merupakan masjid negara Nigeria. Pembangunannya memakai jasa perusahaan lokal, AIM.

Dari kejauhan, Masjid Nasional Abuja tampak mencolok di antara bangunan sekitarnya. Keseluruhan masjid ini didominasi warna mirip gurun pasir sehingga menampilkan kesan khas Afrika. Kubahnya berbentuk setengah bola dengan warna kuning keemasan. Ada pula empat kubah lain tetapi dengan ukuran yang jauh lebih kecil. Letaknya bersebelahan dengan empat menara yang menjulang 120 meter di setiap sudut bangunan masjid ini.

Penampakan luar Masjid Nasional Abuja sekilas mirip bangunan khas Turki, terutama bila menunjuk pada bentuk menara yang menyerupai pensil raksasa berujung lancip. Namun, bila didekati lebih saksama, ada perpaduan unsur-unsur budaya lain dari khazanah peradaban Islam.

Misalnya, gerbang utama masjid ini yang agaknya terinspirasi dari kebudayaan Persia. Sebab, bentuknya tidak lain adalah iwan ataugerbang raksasa yang menghubungkan bagian luar dengan bagian dalam bangunan. Iwan masjid ini juga dihiasi dengan ukiran muqarna, yang menggantung bagaikan stalaktit gua. Namun, muqarna yang terdapat pada rongga bagian dalam lengkung iwan di sini bercorak persegi.

Masih seiring dengan arsitektur Persia, di tepian gerbang utama (iwan) Masjid Nasional Abuja terdapat ukiran kaligrafi yang indah. Latarnya menampilkan pola geometris dengan warna biru, sedangkan untaian huruf Arab yang menunjukkan ayat-ayat suci Alquran berwarna kuning cerah. Hiasan kaligrafi juga terdapat pada beberapa bagian lain pada dinding masjid ini. Misalnya, di atas pintu masuk para jamaah laki-laki. Pintu ini menawarkan unsur kebudayaan Muslim Afrika, khususnya Timbuktu.

Dari lantai luar yang berlapiskan marmer, pengunjung dapat memasuki ruangan utama tempat shalat Masjid Nasional Abuja. Di sini, pemandangannya tidak kalah mengesankan. Hamparan permadani merah tampak serasi dengan warna interior yang didominasi krem. Pilar-pilar yang menyangga kubah utama berbentuk silindris dan berbahan dasar pualam. Bila pengunjung melihat ke arah langit-langit, akan tampak permukaan dalam kubah besar tersebut. Ada kesan minimalis yang modern. Pusat lingkaran kubah itu menampilkan pola geometris berbentuk bintang.

Pemilihan lokasi Masjid Nasional Abuja juga menunjukkan upaya pemerintah setempat mengedepankan kebinekaan negerinya. Tidak jauh dari tempat ibadah kaum Muslim ini, terdapat Gereja Nasional yang tidak kalah besarnya. Pusat religius dua umat agama yang berbeda ini bersisian dengan lapangan utama Independence Avenue. Hal ini menegaskan kebanggaan masyarakat setempat pada toleransi antarumat beragama. Memang, Nigeria merupakan negara dengan populasi umat Islam dan Nasrani yang cukup sebanding.

Masjid Nasional Abuja terbuka bagi para wisatawan, baik Muslim maupun non-Muslim dengan busana yang sepatutnya. Sampai sekarang, posisi imam besar masjid ini masih dijabat Ustaz Musa Muhammad. Selain sebagai rumah ibadah, kompleks Masjid Nasional Abuja juga menyediakan sejumlah fasilitas publik. Di antaranya adalah perpustakaan umum, madrasah, dan balai pertemuan, yang dapat menampung sekitar 500 orang.

Sumber : Republika.co.id

7 Buah Paling Cocok Buat Infused Water, Minuman Sehat Buat Diet

7 Buah Paling Cocok Buat Infused Water, Minuman Sehat Buat Diet

10Berita - Untuk yang sedang berusaha menurunkan berat badannya, pasti tak asing lagi dengan minuman infused water. Pada dasarnya minuman yang terbuat dari dari lemon, madu, air, dan dengan tambahan daun mint ini dikonsumsi oleh orang-orang yang pengen diet.

Fungsi utamanya sih, sebenernya buat mengubah pola hidupnya yang lebih sehat dan menghindari dehidrasi.

foto: fitbodybuzz.com

Manfaat infused water sendiri salah satunya untuk melancarkan sembelit dan menjadi minuman yang penuh vitamin, terutama pada lemonnya. Namun lama kelamaan, infused water sendiri dapat diinovasikan dengan buah lainnya, agar tak membosankan.

Nah, tapi tahukah kamu, selain lemon ternyata buah-buah ini bisa menjadi alternatif kamu membuat infused water?

Berikut 7 buah yang cocok untuk infused water, yang brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (20/1).

1. Timun.
Kamu bisa membuat infused water dengan menambahkan air, potongan timun, lemon dan jeruk nipis.

2. Stroberi.
Campuran air, stroberi, dan daun mint juga menyegarkan kamu dari dehidrasi lho. Namun untuk pembuatan infused water ini sendiri kamu bisa menambahkan buah lainnya seperti kiwi.

3. Kiwi.
Kiwi sendiri tak terlalu memiliki rasa yang pekat asam mau pun manis, sehingga kamu bisa mengombinasikan kiwi dalam infused water dengan tambahan stroberi atau lemon dan daun mint.

4. Nanas.
Karena nanas memiliki rasa yang sedikit asam, maka kamu bisa menambahkan madu dalam infused watermu. Dijamin seger nih!

5. Rasberi.
Rasberi sendiri hampir serupa dengan stroberi. Kamu bisa membuat infused water dengan rasberi, lemon, daun mint, dan sedikit gula sesuai selera. Madu juga boleh, sih..

6. Apel.
Apel merupakan salah satu buah yang menyegarkan dalam infused water. Kamu bisa mengombinasikan buah lainnya, seperti timun atau stroberi.

7. Belimbing.
Untuk belimbing sendiri memang masih lumayan jarang dibuat orang, namun belimbing bisa kamu jadikan infused water. Kamu bisa hanya dengan satu buah saja, atau bisa ditambahkan dengan kiwi dan madu.

Selamat mencoba hidup sehat.

Sumber : Brilio.net

Penanganan Kasus Joshua Lamban Tunjukkan Adanya Ketimpangan Hukum

Penanganan Kasus Joshua Lamban Tunjukkan Adanya Ketimpangan Hukum

10Berita, Bandung – Dugaan pelecehan Islam oleh komedian Joshua dan Ge Pamungkas dalam lawakannya di panggung stan up commedy menimbulkan reaksi di tengah masyarakat. Lambannya penanganan terhadap kasus itu dinilai jadi bukti ketidakadilan hukum.

Koordinator Divisi Muslimah Forum Pemuda dan Mahasiswa Islam (FPMI) Jawa Barat, Nurul Latifah turut bereaksi atas kasus yang melibatkan Joshua dan Ge. Menurutnya apa yang dilakukan oleh kedua komika ini sangat tidak pantas dan menyakiti hati umat Islam.

“Apa yang mereka lakukan jelas telah menyakiti hati umat Islam apalagi mereka yang tertancap akidah dalam dirinya, dan lawakan yang mereka sampaikan sangatlah murahan,” kata Nurul Latifah di Bandung, Sabtu (20/01/18).

Nurul lantas menyoroti proses hukum yang dilakukan pihak kepolisian terhadap laporan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Joshua. Sementara, sampai saat ini juga tak ada pernyataan permintaan maaf yang dilakukan keduanya terhadap umat Islam.

“Jelas ini menimbulkan kekecewaan umat terhadap penegak hukum, meski hal yang demikian tidak terjadi satu kali saja,” lanjutnya.

“Sebenarnya tindakkan penegak hukum yang seperti ini telah menunjukan sebuah ketimpangan hukum di negeri ini,” tutur Nurul.

Dia lantas menyinggung perlakuan terhadap Ustadz Zulkifli Muhammad Ali langsung ditetapkan sebagai tersangka atas tuduhan menghina SARA. Mahasiswi sebuah universitas di Bandung ini menyesalkan ketimpangan hukum dan sikap tebang pilih aparat.

“Tapi mengapa kedua komika ini yang sudah jelas masih tidak di proses secara tegas,” kata Nurul.

Dirinya menyebut agama apapun pasti tak rela untuk dijadikan lelucon oleh orang lain, terlebih dilakukan oleh penganut agama lain. Sebab bagi penganut agama apapun pasti akan menganggap agamanya sebagai hal yang luhur.

“Maka menepatkan agama sebagai bahan lawakan adalah kesalahan fatal, kecuali orang tersebut sudah siap konsekuensinya. Agama apapun itu jelas bukan hal yg tepat menjadikannya sebagai bahan lelucon,” tandasnya.

Reporter: Saifal
Editor: Imam S.

Sumber :  Kiblat.

Presidium Alumni 212: Pak Jokowi Harus Turun Tangan Hentikan Kriminalisasi Ulama

Presidium Alumni 212: Pak Jokowi Harus Turun Tangan Hentikan Kriminalisasi Ulama

10Berita, JAKARTA – Anggota Presidium Alumni 212, Fahri Lubis mengingatkan saat kampanye Pilpres 2014, ketika Jokowi blusukan untuk menemui para ulama. Dia meminta restu untuk maju di pilpres.

“Ingat, dulu Pak Jokowi waktu kampanye datang ke ulama-ulama untuk meminta restu,” ujar Fahri dalam diskusi bertema ‘Masih Relevankah Politik Agama’ yang digelar di kawasan Kramat Sentiong, Jakarta Pusat, Sabtu (20/1/2018), lansir RMOL.

Pada tahun politik 2018 ini, Fahri juga mengingatkan kepolisian yang notabene berada di bawah komando Presiden untuk tidak lagi melakukan kriminalisasi terhadap ulama.

Kriminalisasi ulama, ujar Fahri, bisa berpotensi menimbulkan kegaduhan baru.

“Tahun politik, jangan ulama dipanggil polisi, ini akan memanaskan dan membuat kegaduhan. Kita sangat perihatin banyak ulama yang dikriminalisasi,” tegasnya.

Pasca Aksi Bela Islam, memang tidak sedikit ulama yang diperiksa dan dijadikan tersangka oleh kepolisian. Terakhir, pada Kamis (18/1), Polda Metro Jaya memanggil Ustad Zulkifli Muhammad Ali. Dia ditetapkan sebagai tersangka kasus ujaran kebencian.

Menurut Fahri, untuk menghentikan berlanjutnya kriminalisasi terhadap ulama, Jokowi didesak turun tangan. Terlebih, pada tahun politik ini, Jokowi harusnya melakukan tabayyun kepada ulama. 

Sumber :  Arrahmah.com.

Zeng Wei Jian: Tiga Orang Pemarah yang Menjilat ke Atas, Menginjak ke Bawah

Zeng Wei Jian: Tiga Orang Pemarah yang Menjilat ke Atas, Menginjak ke Bawah


10Berita, Ada tiga pemarah: Ahok, Risma dan Ganjar Pranowo. Ketiganya akrab. Ahok bilang Ganjar lebih galak. Menurut Risma, galaknya Ganjar masih halus. Ganjar mengaku baru latihan marah.

"Ketularan Pak Ahok," katanya sambil meringis.

Marah kok dilatih ya. Philosopher Aelius Galen dan Lucius Annaeus Seneca menilai amarah as a kind of madness.

Target amarah mereka ya bawahan dan wong cilik. As always. Ngga ada cerita mereka berani ribut dengan pngusaha besar.

Ganjar Pranowo pernah bilang, kalo tidak bisa dibina, ya dibinasakan.

Kernet, petugas dishub, brigadir polisi, tukang cor jalanan, pernah diomelin Ganjar. Bahkan Ganjar pernah menuding dua perempuan sebagai calo tanah. Semuanya orang kecil.

Soal marah, Gaya Ganjar nyaris sekasar Ahok. Lagaknya selangit. Tolak pinggang, melotot, menunjuk-nunjuk sambil mendamprat. Jumawa sekali. Sama kaya Risma, Ganjar pernah gebrak-gebrak meja saat marah.

Sri Sultan saja ngga pernah mendamprat rakyat seperti itu ya.

Di sisi lain, Ganjar Pranowo ngga berani tolak impor beras. Padahal Jateng adalah lumbung padi. Tahun 2016, ada sekitar 5,16 juta orang bekerja di sektor pertanian di Jateng. Entah, di mana sebenarnya Ganjar berpihak.

Sebelum isu impor beras, dulu Ganjar pernah dibully banyak orang akibat polemik pabrik semen di Pati.

Nggak heran bila ada yang tuding, ketiga orang pemarah ini punya moduz: Menjilat ke atas, menginjak ke bawah.

Penulis: Zeng Wei Jian

Sumber :Portal Islam 

Ada yang Panik dan Takut Rakyat Ingin Presiden Baru di 2019, Siapakah Mereka?

Ada yang Panik dan Takut Rakyat Ingin Presiden Baru di 2019, Siapakah Mereka?

10Berita, JAKARTA - Wasekjen MUI Pusat mengingatkan bahwa di Indonesia, di mana demokrasi berkembang adalah tidak mengapa jika ada masyarakat yang ingin mengganti Presiden di kemudian hari. Menurutnya itu adalah hak, sebagaimana dewasa demokrasi ini berkembang pada waktunya.

“Di negara demokrasi semua keinginan sah, asalkan disalurkan lewat Pemilu. Ada yang mendukung Presiden berkuasa selama dua periode. Sah saja. Ada yang mau Presiden baru di Pemilu 2019. Sah saja,” kata ustaz Tengku Zulkarnain, melalui akun Twitter pribadi miliknya, Jumat (19/01/2018).


Justru menurut dia, yang aneh dan menggelikan itu adalah ketika ada yang marah dan menuduh ingin Presiden baru dengan menyebut anti perdamaian. “Pada Pemilu 2019 ada yang mau Presiden sekarang dua periode, sah saja.

Ada yang mau Presiden baru, sah saja. Aneh ada yang sewot, marah, dan panik pada ingin Presiden baru.” Padahal jika dilihat intensitas keinginan mendukung agar dua periode hal yang biasa.

“Tapi ngeri lihat gerakan ganti Presiden. Banyak yang panik dan ketakutan saat umat Islam bersatu dan ulam turun menyatukan umat agar ke depan hanya memilih orang yang shalih jadi wakil rakyat dan penguasa? Siapakah mereka-mereka itu?” (Robi/)

Sumber : voa-islam.com

PKL Tanah Abang: Alhamdulilah, Sekarang Tak Ada Pungli

PKL Tanah Abang: Alhamdulilah, Sekarang Tak Ada Pungli


10Berita, Para pedagang di Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat antusias menyambut kunjungan Ketua DPD Gerindra DKI yang juga Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohamad Taufik, Sabtu 21 Januari 2018.

Taufik yang datang bersama Sekretaris DPD Gerindra DKI, Husni Thamrin, Wakil Ketua DPD Gerindra DKI, Iman Satria dan Syarif beserta jajaran pengurus DPD Gerindra DKI langsung diajak berfoto selfie oleh para pedagang.

Kepada Taufik, mereka mengaku senang mendapat kesempatan berjualan di kawasan tersebut. Karena selain gratis tanpa membayar sewa, pedagang juga telah terbebas dari pungutan-pungutan liar dari oknum petugas.

"Bagaimana pak berjualan di sini? Apakah masih ada pungutan liar?," tanya Taufik.

"Tidak Pak, alhamdulillah sudah tidak ada (pungutan). Semuanya gratis tanpa ada pungutan apapun. Kami ingin terus berdagang di sini," jawab pedagang, di lokasi.

Politikus Gerindra ini menegaskan, kunjungannya ini memang untuk melihat langsung dan sekaligus menyerap aspirasi para pedagang, yang mulai berjualan akhir Desember lalu.

"Jadi, kami kesini ingin mendengar langsung masukan dari pedagang dan juga masyarakat, sebagai bahan evaluasi untuk membuat kebijakan yang lebih baik lagi ke depannya," kata Taufik.

Lebih lanjut, ia mengingatkan kepada sejumlah pihak yang selama ini mengkritik kebijakan Gubernur Anies Baswedan dan Wagub Sandiaga Uno, dalam menempatkan pedagang di Jalan Jatibaru untuk berhenti.

Sebab, kata dia, arena penempatan PKL di Jalan Jatibaru ini semata-mata demi kepentingan rakyat, pengguna jalan dan juga masyarakat luas.

"Kami mendengar sendiri masyarakat dan pedagang merasa senang dan bahagia dengan kebijakan ini. Lihat saja mereka semua tersenyum. Kini, teman-teman PKL bisa berjualan dengan tenang tanpa takut dikejar-kejar Satpol PP," tandas dia.

Sumber: TeropongSenayan