OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 11 Februari 2018

Pesan Mengharukan Rocker Lendaris God Bless Sebelum Meninggal

Pesan Mengharukan Rocker Lendaris God Bless Sebelum Meninggal



10Berita, Tulisan Yockie Suryo Prayogo (musisi legendaris Indonesia) di FB tgl. 1 November 2017 (sebelum meninggal dunia Senin tgl 5 Februari 2018 kemarin):

Boleh jadi keterlambatanmu dari suatu perjalanan adalah keselamatanmu

Boleh jadi tertundanya pernikahanmu adalah suatu keberkahan

Boleh jadi dipecatnya engkau dari pekerjaan adalah suatu maslahat

Boleh jadi sampai sekarang engkau belum dikarunia anak itu adalah kebaikan dalam hidupmu.

Boleh jadi engkau membenci sesuatu tapi ternyata itu baik untukmu, karena Allah Maha Mengetahui Sedangkan engkau tidak mengetahui.

Sebab itu, jangan engkau merasa gundah terhadap segala sesuatu yang terjadi padamu, karena semuanya sudah atas izin Allah

Jangan banyak mengeluh karena hanya akan menambah kegelisahan.

Perbanyaklah bersyukur, Alhamdulillah, itu yang akan mendatangkan kebahagiaan.
Terus ucap alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, sampai engkau tak mampu lagi mengucapkannya.

Selama kita masih bisa tidur tanpa obat tidur, kita masih bisa bangun tidur hanya dengan satu bunyi suara, kita terbangun tanpa melihat adanya alat-alat medis yang menempel di tubuh kita, itu pertanda bahwa kita hidup sejahtera.

Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah, ucapkan sampai engkau tak mampu lagi mengucapkannya.

Jangan selalu melihat ke belakang karena disana ada masa lalu yang menghantuimu.

Jangan selalu melihat ke depan karena terkadang ada masa depan yang membuatmu gelisah.

Namun lihatlah ke atas karena di sana ada Allah yang membuatmu bahagia.

Tidak harus banyak teman agar engkau menjadi populer, singa sang raja hutan lebih sering berjalan sendirian. Tapi kawanan domba selalu bergerombol.

Jari-jari juga demikian; kelingking, jari manis, jari tengah, jari telunjuk, semuanya berjajar bersampingan kecuali jari jempol dia yang paling jauh diantara keempat itu.

Namun perhatikan engkau akan terkejut kalau semua jari-jari itu tidak akan bisa berfungsi dengan baik tanpa adanya jempol yang sendiri, yang jauh dari mereka.

Karena itu, sebenarnya yang diperhitungkan bukanlah jumlah teman yang ada di sekelilingmu akan tetapi banyaknya cinta dan manfaat yang ada di sekitarmu, sekalipun engkau jauh dari mereka.

Menyibukkan diri dalam pekerjaan akan menyelamatkan dirimu dari tiga masalah; yaitu kebosanan, kehinaan, dan kemiskinan

Aku tidak pernah mengetahui adanya rumus kesuksesan, tapi aku menyadari bahwa rumus kegagalan adalah sikap “asal semua orang “

Teman itu seperti anak tangga, boleh jadi ia membawamu ke atas atau ternyata sebaliknya membawamu ke bawah, maka hati-hatilah anak tangga mana yang sedang engkau lalui.

Hidup ini akan terus berlanjut baik itu engkau tertawa ataupun menangis, karena itu jangan jadikan hidupmu penuh kesedihan yang tidak bermanfaat sama sekali.

Berlapang dadalah, maafkanlah, dan serahkan urusan manusia kepada Tuhan, karena engkau, mereka, dan kita semua, semuanya akan berpulang kepadaNya.

Jangan tinggalkan sholatmu sekali pun. Karena di sana, jutaan manusia yang berada di bawah tanah, sedang berharap sekiranya mereka diperbolehkan kembali hidup mereka akan bersujud kepada Allah SWT walau sekali sujud.

Jangan selalu bersandar pada cinta, karena itu jarang terjadi.

Jangan bersandar kepada manusia karena ia akan pergi.

Tapi bersandarlah kepada Allah SWT, Tuhan YME, karena Dialah yang menentukan segala sesuatu.

Subhanallah wa bihamdihi subhanallah hiladzim. [kl/wa]

Sumber : Dakwah media 

Sabtu, 10 Februari 2018

Intelijen Diduga Dalang Rentetan Insiden ‘Orang Gila’ Serang Ulama

Intelijen Diduga Dalang Rentetan Insiden ‘Orang Gila’ Serang Ulama

10Berita , Jakarta – Pengamat Intelijen dan Pertahanan, Jaka Setiawan, melihat fenomena orang gila serang ulama dan santri di beberapa tempat memilki pola. Jaka menduga, pelaku dibalik penyerangan ini Intelijen yang memiliki kemampuan menggerakkan orang-orang tertentu untuk melakukan operasi terhadap target yang sensitif.

“Kalau saya lihat fenomena ini punya pola kemudian dari sini kita bisa tahu siapa yang punya kapasitas untuk melakukan hal-hal seperti itu. Jadi kalau misalnya kita lihat lembaga atau organisasi yang punya infrastruktur menggerakkan orang-orang khusus untuk melakukan operasi terhadap target yang sensitif, ya intelijen,” ungkapnya kepada Kiblat.net, Sabtu (10/02).

Jaka juga mementahkan teori hal ini dilakukan oleh individu, dan lebih menekankan prilaku tak bermoral ini dilakukan oleh lembaga tertentu, bukannya indvidu.

“Ini memang hanya bisa dilakukan oleh lembaga tertentu. Ketika terjadi penyerangan terhadap ulama di beberapa wilayah, saya langsung berpikir ada yang bermain tentu yang punya kapasitas untuk melakukan hal itu tidak mungkin, dan tidak mungkin juga dilakukan oleh individu, apalagi secara alamiah,” ungkapnya.

Karenanya, hal yang paling memungkinkan melakukan hal itu adalah intelijen, melihat dari infrastrukturnya. Jaka mengungkapkan, dalam banyak kasus keamanan di Indonesia, yang bisa memobilisasi dan menggerakkan orang-orang seperti itu, hanya yang memiliki infrastruktur, dan itu hanya dimiliki intelijen.

Namun, ia mempertanyakan, intelijen pihak manakah yang melakukan serangan terhadap ulama ini, apakah intelijen negara, atau oknum intelijen negara, atau mungkin saja intelijen asing.

Belakangan pun, kata Jaka, intelijen Indonesia terbelah. Intelijen Negara seharusnya bertugas melakukan analisa ancaman terhadap negara. Artinya yang dihadapi adalah musuh negara bukan musuh politik.

“Nah ini kita bisa lihat kalau ada aktor keamanan, misalnya intelijen yang merubah definisi musuh negara menjadi musuh politik, ini berbahaya. Artinya dia sudah masuk ke dalam wilayah politik. Intelijen seharusnya Netral, musuhnya adalah musuh negara bukan musuh politik,” ungkapnya.

“Pemerintahannya mungkin punya musuh politik, tetapi yang namanya musuh negara adalah musuh abadi. Itu semacam keamanan negara dari pihak asing yang mengeksploitasi sumber daya alam,” lanjutnya.

Ia menegaska, bahwa secara historis bisa dilihat, di sektor keamanan yang bisa melakukan hal serupa memanfaatkan orang-orang untuk melakukan tindak kejahatan, dari zaman dulu hingga sekarang, adalah intelijen.

“Jadi saya lihat ada oknum intelijen yang gunakan infrastruktur intelijen untuk kepentingan mengalahkan musuh politiknya,” tukasnya.

Reporter: Muhammad Jundii
Editor: Hunef Ibrahim

Sumber : Kiblat.

Gila dan Pura-pura Gila dalam Perspektif Fikih

Gila dan Pura-pura Gila dalam Perspektif Fikih

10Berita – Entah apa yang terjadi, dunia maya dihebohkan dengan berita orang gila yang menyerang ustadz dan ulama. Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hidayah, Cicalengka, Kabupaten Bandung, KH Emon Umar Basri, dianiaya pada Sabtu (27/1), tidak lama berselang Komandan Brigade Persis H.R. Prawoto yang meninggal karena dianiaya. Pihak kepolisian menyimpulkan bahwa pelaku penyerangan adalah orang dengan kelainan mental.

Namun, muncul dugaan lain bahwa pelaku bukanlah orang gila, tapi orang yang pura-pura gila. Dugaan ini juga tak kalah populernya di sosmed, bahkan disertai analisa fisik pelaku. Kedua masalah ini menarik dikaji secara fikih. Pertama, bagaimana hukum bagi orang gila yang membunuh atau menganiaya, kedua bagaimana hukum fikih orang yang pura-pura gila.

Pertama, para ulama sepakat bahwa gila termasuk dari awaridhul ahliyah (Hal yang menghalangi jatuhnya beban hukum terhadap seseorang). Hal ini berdasarkan hadits :

رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلاثٍ : عَنِ الصَّبِيِّ حَتَّى يَبْلُغَ ، وَعَنِ النَّائِمِ حَتَّى يَسْتَيْقِظَ ، وَعَنِ الْمَجْنُونِ حَتَّى يُفِيقَ ” .

Artinya, “Pena diangkat dari tiga kelompok manusia. Dari anak kecil hingga dia baligh, dari orang tidur hingga dia bangun, dari orang gila hingga dia sadar.” (HR Ahmad)

Di dalam Al-Mausu’ah Al-Kuwaitiyahdisebutkan, “Kegilaan merupakan awaridh ahliyatul ada’, kegilaan menghilangkan (ahliyatul ada’) secara utuh, maka segala tindakan orang gila tidak memberikan dampak syar’i apapun. Karena illat (sebab hukum) ahliyatul ada’ adalah tamyiz (kemampuan membedakan yang baik dan buruk) dan berakal. Sedangkan orang gila tidak meiliki keduanya.”(Al-Mausu’ah Al-Kuwaitiyah, vol 16, hal 101)

Secara fikih dibahas juga apabila orang gila melakukan tindakan kriminal seperti pembunuhan dan penganiayaan. Meskipun orang gila tidak dapat dihukum secara syar’i, tapi jika perbuatannya merugikan orang lain, maka walinya dikenai kewajiban.

“Apabila orang gila melakukan tindakan kriminal, maka hukumannya berupa denda (diyat) dan bukan hukuman fisik. Apabila dia merusak harta orang lain, maka wajib baginya (walinya) untuk mengganti. Apabila dia membunuh maka dia tidak boleh diqishosh, akan tetapi (walinya wajib) membayar diyat(denda karena membunuh).”  (Al-Mausu’ah Al-Kuwaitiyah, vol 16, hal 107)

Kedua, adalah orang yang pura-pura gila (التظاهر بالجنون) . Terkadang ada orang yang menampakkan tanda-tanda kegilaan dengan tujuan tertentu, entah untuk menghindari hukuman atau tujuan lainnya.

Di dalam Kitab “Al-Manaqib Al-Mazidiyah fi Akhbaril Muluk Al-Asadiyah” diceritakan kisah seseorang yang bernama Baihas Al-Farazi. Ketika kampungnya diserang dan saudara-saudaranya dibunuh, Baihas menampakkan tanda-tanda kegilaan, yaitu dengan memasukkan kedua kakinya di lengan bajunya. Prilaku ini membuat orang yang membunuh saudaranya, kehilangan selera untuk membunuh Baihas. (Al-Manaqib Al-Mazidiyah fi Akhbaril Muluk Al-Asadiyah 1/185)

Syaikh Safar Ahmad Al-Hamdani yang menulis artikel “Al-Junun wa Anwa’uhu fil Mandzur Islami” (Jenis-jenis gila dalam perspektif Islam) menyebutkan dua kondisi terkait mereka yang pura-pura gila.

Kondisi pertama, jika diketahui dia pura-pura gila agar tidak menjalankan kewajiban-kewajiban syariat atau menghindari hukuman hudud yang harus diterimanya, maka dia dihukumi sebagai mukallaf (Orang yang terkenan pembebanan syariat). Sehingga wajib baginya mengerjakan segala beban syariat (seperti sholat, puasa haji dll). Dia dihukum jika melakukan tindakan kriminal, seperti hukum hudud dan hukuman-hukuman syariat lainnya.

Kondisi kedua, jika seseorang pura-pura gila dalam kondisi perang, untuk menipu musuh kafir, maka hal ini diperbolehkan baginya. Ini termasuk menipu musuh kafir dalam kondisi perang. Dan perang adalah tipu daya. Sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, bahwa Nabi SAW menyebut perang sebagai tipu daya. (HR Bukhori).

Sedangkan untuk memutuskan seseorang gila atau pura-pura gila tentunya harus dibuktikan oleh dokter kompeten dalam masalah itu. setelah dibuktikan, barulah diambil sikap atas orang gila tersebut. Wallahu a’lam bissowab

Penulis : Arju

Sumber :Kiblat.

Suami Lama Tidak Meminta Berhubungan, Pertanda Apa? Coba Cek 6 Kemungkinan Ini

Suami Lama Tidak Meminta Berhubungan, Pertanda Apa? Coba Cek 6 Kemungkinan Ini


10Berita, Salah satu masalah penting dalam hubungan pasutri adalah masalah ranjang. Bagaimanapun salah satu tujuan pernikahan adalah melestarikan keturunan, pernikahan merupakan satu-satunya jalan untuk menghalalkan hubungan intim pria dan wanita yang mulanya haram dan bahkan berdosa besar.

Jadi, ketika ada masalah dengan hubungan ranjang, perlu segera dibenahi. Bagaimana jika suami lama tidak meminta berhubungan intim dengan istrinya? Pertanda apakah ini?

Beberapa poin ini bisa menjadi kemungkinan-kemungkinan jawabannya, kepastiannya tetap harus ditanyakan langsung oleh istri:

1. Kelelahan

Faktor kelelahan sangat bisa mempengaruhi mood untuk berhubungan intim, oleh sebab itu istri perlu memikirkan juga pelayanan untuk pijat, bekam, atau refleksi rutin bagi suami.

2. Istri kurang menggoda

Istri selalu tampil awut-awutan dan tak menarik di hadapan suami bisa menjadi faktor lainnya. Cobalah bercermin dan mematut pakaian, apakah kita sudah menjadi istri shalihah yang menyenangkan mata suami ketika memandang?

3. Marah pada istri

Apakah istri melakukan kesalahan yang membuat suami marah dan tidak bernafsu untuk berhubungan intim dengannya? Segera minta maaf pada suami agar masalah hatinya ini bisa segera hilang.

4. Impotensi atau masalah kesehatan lainnya

Sangat mungkin juga faktor impotensi atau adanya masalah kesehatan lainnya menjadi penyebab suami tak memiliki hasrat untuk berhubungan intim.

5. Gangguan jin atau sihir

Sihir dapat memisahkan seorang suami dari istrinya. Coba cek apakah ada kemungkinan gangguan jin atau sihir di antara pasutri? Ruqyah syar'iyah mandiri bisa menjadi salah satu solusinya.

6. Perilaku seksual menyimpang

Apakah ada kemungkinan indikasi suami merupakan gay, biseksual atau perilaku seksual menyimpang lainnya? Coba dicek dan dipastikan segera jangan terlalu lama diabaikan.

Demikian beberapa kemungkinan yang bisa menjadi jawaban dari kebingungan istri... mengapa suami tak mengajak berhubungan intim sangat lama apalagi kalau sampai menolak ketika istri meminta haknya. Semoga artikel singkat ini ada manfaatnya.

Sumber : Ummi Online 

Tidak Fair, Lewat acara Prime Talk Metro TV berusaha Giring Opini Sudutkan HTI

Tidak Fair, Lewat acara Prime Talk Metro TV berusaha Giring Opini Sudutkan HTI


10Berita, Kuasa Hukum Kementerian Hukum dan HAM I Wayan Sudirta mengungkapkan alasan mengapa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) baru dibubarkan padahal pemerintah mengklaim pelanggaran yang dilakukan sudah terjadi sejak lama.

“Jawabannya mudah. Dulu peraturannya dibuat berbelit sehingga HTI tidak mudah dibubarkan,” ungkapnya, dalam Prime Talk, Kamis 8 Februari 2018.

Kira-kira itulah secuplik berita yang dimuat oleh metrotvnews.com dengan judul “Lama Menyimpang, Mengapa HTI Baru Dibubarkan?” Berita yang dimuat oleh metro TV ini sangat tak berimbang, jelas sekali metro berusaha untuk melakukan framing negatif terhadap HTI. acara talkshow yang diadakan juga sangat tidak berimbang, tidak menghadirkan pembicara dari HTI atau paling tidak kuasa hukum HTI sehingga tidak menimbulkan kesan Metro hendak mendikte masyarakat bahwa tindakan pemerintah bubarkan HTI adalah hak, dan HTI adalah pihak bersalah.

Pada acara prime talk yang diadakan oleh metro tv pembicara yang dihadirkan hanya 2 yaitu I Wayan Sudirta dan yang kedua Azyumardi Azra yang dimana kedua-duanya memang memiliki pendapat sering berseberangan dengan HTI. Apa yang dilakukan oleh metrotv ini menambah deret panjang catatan sejarah ketidak berpihakan metro tv kepada umat Islam.

Sangat disayangkan,  metrotv tak fair menyajikan acara untuk rakyat. Padahal rakyat berhak untuk diberi sajian opini dari dua sisi, sehingga biarkan rakyat yang menilai HTI atau Pemerintah yang benar dari argumen-argumen yang diketengahkan. Mengingat metroTv menggunakan frekuensi publik namun memberikan sajian tidak mendidik publik untuk cerdas, malah suka mendikte seperti ini.

Sumber : Dakwah Media

Tidak Fair, Lewat acara Prime Talk Metro TV berusaha Giring Opini Sudutkan HTI

Tidak Fair, Lewat acara Prime Talk Metro TV berusaha Giring Opini Sudutkan HTI


10Berita, Kuasa Hukum Kementerian Hukum dan HAM I Wayan Sudirta mengungkapkan alasan mengapa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) baru dibubarkan padahal pemerintah mengklaim pelanggaran yang dilakukan sudah terjadi sejak lama.

“Jawabannya mudah. Dulu peraturannya dibuat berbelit sehingga HTI tidak mudah dibubarkan,” ungkapnya, dalam Prime Talk, Kamis 8 Februari 2018.

Kira-kira itulah secuplik berita yang dimuat oleh metrotvnews.com dengan judul “Lama Menyimpang, Mengapa HTI Baru Dibubarkan?” Berita yang dimuat oleh metro TV ini sangat tak berimbang, jelas sekali metro berusaha untuk melakukan framing negatif terhadap HTI. acara talkshow yang diadakan juga sangat tidak berimbang, tidak menghadirkan pembicara dari HTI atau paling tidak kuasa hukum HTI sehingga tidak menimbulkan kesan Metro hendak mendikte masyarakat bahwa tindakan pemerintah bubarkan HTI adalah hak, dan HTI adalah pihak bersalah.

Pada acara prime talk yang diadakan oleh metro tv pembicara yang dihadirkan hanya 2 yaitu I Wayan Sudirta dan yang kedua Azyumardi Azra yang dimana kedua-duanya memang memiliki pendapat sering berseberangan dengan HTI. Apa yang dilakukan oleh metrotv ini menambah deret panjang catatan sejarah ketidak berpihakan metro tv kepada umat Islam.

Sangat disayangkan,  metrotv tak fair menyajikan acara untuk rakyat. Padahal rakyat berhak untuk diberi sajian opini dari dua sisi, sehingga biarkan rakyat yang menilai HTI atau Pemerintah yang benar dari argumen-argumen yang diketengahkan. Mengingat metroTv menggunakan frekuensi publik namun memberikan sajian tidak mendidik publik untuk cerdas, malah suka mendikte seperti ini.

Sumber : Dakwah Media

Subhanallah.., Dikabarkan Dipecat, Jenderal Gatot Cerita Sejarah Penggantian Khalid Bin Walid

Subhanallah.., Dikabarkan Dipecat, Jenderal Gatot Cerita Sejarah Penggantian Khalid Bin Walid

10Berita, Jenderal Gatot dengan tegas mengatakan bahwa kabar tersebut tidak benar.

“Saya tidak dipecat. Tapi digantikan,” jelas Jenderal Gatot Nurmantyo saat memberikan kuliah umum di pesantren Ma’had Al Zaitun, Indramayu, seperti dikutip dalam videonya yang beredar Jumat (9/2).

Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan berterima kasih kepada Presiden Jokowi. Dia menganggap Jokowi menyelamatkan dirinya.

Loh kok bisa?

Jenderal kelahiran Tegal, Jawa Tengah ini menceritakan ihwal penggantian Khalid bin Walid era Khalifah Umar bin Khatab. Penuturan Jenderal Gatot itu disampaikan saat merespon pertanyaan dalam acara kuliah umum itu. Salah seorang peserta menanyakan mengapa dia dipecat sebagai Panglima TNI.

Berikut isi pidato Jenderal Gatot Nurmantyo saat menjawab pertanyaan tersebut:

Saya tidak dipecat. Tapi digantikan. Tapi seperti saya katakan tadi kita harus senantiasa bersyukur dan berpikiran positif.

(Jenderal Gatot mulai menceritakan penggantian Khalid bin Walid-red)

Pada saat itu panglima perang langsung menghadap panglima tertingginya.

Assalamualaikum Wr Wb.

Hai amirul mukiminin, mengapa saya dipecat.

Lalu dijawab. Walaikumsalam.

Memang benar kamu saya pecah hai Khalid.

Kalau masalah dipecat itu ya biasa saja. Tapi apakah saya punya kesalahan.

Kamu tidak punya kesalahan.

Terus mengapa? Apakah saya ada yang kurang dalam menjalankan tugas sehingga harus dipecat. Apakah saya punya kesalahan.

Khalid, kamu adalah panglimaku yang terbaik. (Sebanyak-red) 100 kali berperang kamu tidak pernah kalah dan selalu menang. Hanya permasalahannya, karena kamu selalu menang dengan gemilang, rakyat semua mengelungelukan kamu dimana-mana dan itu sangat dekat sekali dengan kesombongan. Maka kamu saya pecat. Untuk menunjukkan tidak usah Allah, hanya Umar saja bisa memecat kamu. Sehingga kamu sadar bahwa kesombongan itu bisa menjadi api neraka untuk kamu.

Maka Khalid meneteskan air mata. Dan besoknya dia ikut berperang bersama yang lainnya.

Namun banyak prajuritnya yang heran. Seorang panglima diberhentikan diganti oleh yuniornya namun tetap mau ikut berperang. Kemudian (para prajurit-red) bertanya.

Hai Khalid mengapa kamu mau berperang dengan dipimpin oleh anak buah kamu?

Saya berperang bukan untuk mencari jabatan. Tapi saya berperang untuk agama dan negara saya.

Saya mencontoh itu seperti yang saya katakan tadi. Bahwa Allah senantiasa memberikan yang terbaik bagi setiap umatnya.

Jadi sekali lagi saya tidak dipecat. Justru saya berterima kasih kepada pak Jokowi. Karena secara tidak langsung telah menyelamatkan saya. Dan saya punya waktu untuk ke sini.

sumber: http://politik.rmol.co/read/2018/02/09/326142/Dikabarkan-Dipecat,-Jenderal-Gatot-Cerita-Sejarah-Penggantian-Khalid-Bin-Walid-

Ust. Hilmi Tegas Tolak Intervensi Bawaslu Dalam Materi Kutbah Jumat

Ust. Hilmi Tegas Tolak Intervensi Bawaslu Dalam Materi Kutbah Jumat


10Berita – Langkah Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) yang akan menyusun materi khotbah menjelang masa kampanye Pilkada Serentak 2018 ditentang banyak pihak.

Putra ulama Nahdlatul Ulama (NU) KH Amin Afandi, Ustadz Hilmi Firdausi menegaskan tidak akan mau khutbah jika diintervensi.

“Hadeeh..apalagi ini? Yang pasti, saya ga akan mau khutbah jika diintervensi. Idealisme diperlukan dalam berdakwah, tidak terima titipan dan pesanan. Clear!” tegas Ustadz Hilmi di akun Twitter @Hilmi28.

Selain intervensi khutbah, Ustadz Hilmi menyesalkan kebijakan sertifikasi khotib. “Dulu Khotib mau disertifikasi, sekarang isi khutbah mau diintervensi. Selamat datang di negeri mayoritas Muslim terbesar di dunia!” tulisa @Hilmi28.

Pengamat kebijakan publik Prijanto Rabanni juga mempertanyakan kebijakan intervensi materi khutbah tersebut. “Bawaslu bikin materi khotbah. Jadi makin geli sekaligus prihatin melihat wajah negeri ini. Ada apa dengan bangsa ini? #iDeasRabbani,” tulis Prijanto di akun @PrijantoRabbani.

Komisioner Bawaslu Rahmat Bagja mengungkapkan, alasan penyusunan materi khotbah agar mencegah hal yang dialami saat Pilkada DKI Jakarta 2017.

“Kami sekarang lagi menyusun kerja sama dengan pemuka agama, KWI PGI, agar khotbah-khotbah menjelang pilkada, kampanye, diisi dengan hal-hal menenteramkan,” kata Rahmat dalam diskusi Setara Institute (08/02).(kl/ito)

Sumber : Eramuslim

Pengabdian Perawat Berjilbab di Kampung Suku Asmat

Pengabdian Perawat Berjilbab di Kampung Suku Asmat

Laporan wartawan Republika Muhyiddin, langsung dari Asmat Papua:

Bukan rahasia, daerah-daerah di Kabupaten Asmat sukar dijangkau. Demikian juga dengan Kampung Yaosakor, Distrik Siret. Dari Agats, ibu kota Kabupaten Asmat, kampung ini hanya bisa dijangkau dengan perahu cepat melalui Sungai Aswed.

Bersama tim relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT), Republika.co.id menyusuri sungai yang membentang berkelok-kelok dan banyak bercabang itu sejak Rabu (7/2)."Biasanya kalau air lagi surut, buaya-buaya itu ada di pinggir sungai, tidur," ujar Doni, salah satu awak perahu cepat.

Bercabangnya Sungai Aswed membuat awak perahu harus menanyakan arah menuju Yaosakor ke penduduk lokal yang juga menggunakan perahu cepat atau kepada nelayan yang tengah memancing ikan. Setelah empat jam berperahu, Republika.co.id dan tim ACT akhirnya tiba di Kampung Yaosakor. Anak-anak tempatan yang tengah bermain di dermaga ramai melambaikan tangan saat perahu merapat dan akhirnya bersandar di pelabuhan kecil dari kayu.

Tak jauh dari tempat kapal bersandar, tampak sebuah puskesmas yang tak sebegitu besar. Bangunannya dari kayu dan berdiri di semacam panggung. Bentuknya seperti bangunan lain di Asmat yang menyesuaikan dengan kontur tanah yang berawa.

Puskesmas itu termasuk yang paling ramai di Asmat. Ada sebanyak 26 tenaga kesehatan yang terdiri atas perawat, bidan, dan ahli gizi. Namun, tidak ada dokter di Puskesmas Yaosakor. Akibatnya, anak-anak yang menderita penyakit parah harus dirujuk ke rumah sakit yang ada di Distrik Agats, pusat pemerintahan Kabupaten Asmat.

Republika.co.id menemui Devi Dewiana (26 tahun), salah satu perawat di puskesmas itu. Di tengah warga Yaosakor, Devi dan rekan-rekannya tampak ganjil. Dia satu dari sedikit yang berjilbab di Yaosakor. Penduduk Muslim yang tinggal di kampung itu hanya empat perempuan dan dua laki-laki.

"Yang Muslim hanya kami-kami ini saja enam orang," kata Devi. Untuk melaksanakan Shalat Jumat, laki-laki Muslim di kampung itu harus naik kapal ke masjid di kampung tetangga.

Membuka obrolan, Devi mengatakan, banyak tantangan yang dihadapinya saat mengabdi di kampung ini. "Kemarin, pas imunisasi kita panggil masyarakatnya, yang kadang tidak mau. Takut disuntik," ujar Devi kepada Republika.co.id. Perawat asal Makassar, Sulawesi Selatan itu sudah setahun mengabdi di Yao Sakor setelah ditugaskan Dinas Kesehatan Papua dari Jayapura.

Meski sempat terkejut dengan penugasannya, Devi saat ini merasa bangga karena bisa menolong anak-anak pedalaman dari ancaman penyakit, seperti malaria dan campak ataupun gizi buruk. Terlebih, sang suami bersedia menemani ke Yaosakor.

Bagaimanapun, belakangan ini, upaya Devi dan rekan- rekannya seolah tenggelam di tengah mencuatnya kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk. Distrik Siret, termasuk salah satu wilayah terdampak bersama sejumlah distrik lainnya, seperti Suator, Kolofbrasa, Fait, Aswit, Pulau Tiga, dan Jetzi.

Tim Dinkes Papua menyatakan, dari lima kampung di Distrik Siret, sebanyak 108 orang terkena campak dalam pemeriksaan Januari lalu. Meski begitu, tak seperti di beberapa distrik lainnya, tak ada yang meninggal di Siret.

Terkait hal itu, menurut Devi, pemahaman warga Yaosakor memang masih kurang soal pentingnya kesehatan. "Pendidikannya masih rendah. Kadang kalau kita datang ke sana berlarian ke mana. Tapi kita edukasi, beri pengertian," ucapnya.

Ia mencontohkan, kondisi Puskesmas yang tak memiliki dokter kerap memaksa para perawat merujuk warga yang sakit parah ke RSUD Agats. "Nah, kadang pasien tidak mau dirujuk. Kalau tidak mau rujuk, kita kasih tanda tangan penolakan tindakan rujukan," kata Devi.

Hal senada juga diungkapkan perawat lainnya yang juga bertugas di Yaosakor, Ria Amriana (26). Seperti Devi, ia juga berasal dari Makassar dan berhijab. Meski berbeda keyakinan dengan kebanyakan warga Asmat yang beragama Katolik, Ria bersaksi jika ia diterima dengan baik.

Masyarakat kampung tersebut, menurut Ria, juga menghormati keduanya meskipun berbeda agama. "Untuk sementara, belum pernah (diusir). Kan pelayanannya kita di pustu (puskesmas pembantu) di kampung-kampung," ujar perempuan yang belum bersuami tersebut.

Berdasarkan pengakuan Devi dan Ria, mengedukasi warga tempatan soal kesehatan memang bukan pekerjaan mudah. Meski begitu, pekerjaan yang mereka lakukan bukanlah sesuatu yang mustahil. Salah satu kuncinya, menurut Ria, adalah pendidikan.

Ada sekitar 50 persen lebih peningkatannya. Cuma kalau di kampung sini ada sekolah SMP dan SD. Nahdi kampung lain juga ada sekolah cuma kadang mereka (para murid) ke bivak (rumah berpindah di hutan) mencari kayu hitam (gaharu)," kata Ria.

Sejak kabar KLB campak dan gizi buruk menyeruak dari Asmat, penampakan perempuan berjilbab di Asmat jadi bertambah. Mereka merupakan relawan dari sejumlah lembaga amil zakat (LAZ) yang menyalurkan bantuan dan tenaga kesehatan di daerah tersebut, seperti ACT yang sempat memberikan penyuluhan kesehatan kepada warga Kampung Yaosakor, Rabu (7/2).

"Kemarin Maghrib saja ada enam sampai tujuh saf yang shalat berjamaah, sedangkan subuh ada sekitar tiga saf," ujar Hajri, salah seorang relawan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) saat ditemui Republika.co.id di Masjid An-Nur di Agats, Rabu (7/2). Di sela-sela obrolan selepas Shalat Subuh itu, tampak empat relawan dengan seragam Baznas sedang membaca Alquran di masjid.

Umat Islam yang tinggal di Agats tergolong leluasa menjalankan ibadah mereka. Kebanyakan Muslim di daerah itu adalah para pedagang, pegawai pemerintahan, dan relawan.

Salah seorang tokoh masyarakat Asmat, Norbertus Kamona mengatakan, umat Katolik sebagai mayoritas juga sadar kalau umat Islam berhak melaksanakan ibadahnya dan dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945.

Bahkan, menurut dia, saat perayaan Hari Raya Idul Fitri, umat Islam juga kerap dibantu oleh umat Katolik. Begitu juga sebaliknya. "Sampai dengan hari ini, tetap kalau ada namanya takbiran yang bikin takbiran itu kita. Kemudian yang kerja kita orang Kristen," kata Norbertus sembari tersenyum.

Dia mengatakan, ada sekitar 80 Muslim dan Muslimah tempatan di distrik dengan jumlah total penduduk sekitar 15 ribu jiwa itu. "Yang agama Islam ada sekitar 80-an orang, yang lain itu mereka kan mendukung untuk membantu mereka untuk apa. Jadi masalah kehidupan beragama di sini tidak ada," kata Norbertus.

Wakil Bupati Asmat Thomas E Safanpo menjelaskan, setidaknya ada dua masjid di Kabupaten Asmat. Masjid An-Nur, salah satunya, dibangun dari tanah yang dihibahkan kakeknya. "Itu dibangun sekitar tahun 1972," katanya saat berbincang dengan Republika.co.id di pelabuhan Distrik Agats. "Kalau kalian mau lihat NKRI yang sesungguhnya, ada di Papua."

Sumber: Republika

Menkominfo Ingatkan Batas Akhir Registrasi Kartu Prabayar

Menkominfo Ingatkan Batas Akhir Registrasi Kartu Prabayar



10Berita, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengingatkan masyarakat yang belum melakukan registrasi untuk segera melakukan registrasi ulang kartu prabayar sebelum batas akhir 28 Februari 2018. Ia menekankan pentingnya registrasi prabayar seluler untuk memberikan perlindungan dan kenyamanan pengguna jasa telekomunikasi.

“Siapa yang belum pernah menerima sms mama minta pulsa, siapa yang belum pernah menerima kredit? Kita tidak tahu siapa yang mengirim. Tujuan registrasi nomor untuk mengurangi ketidaknyamanan tersebut,” ujar Rudiantara dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (9/2).

Registrasi kartu prabayar gratis tidak berbayar dan hanya menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Kartu Keluarga (Nomor KK). Sementara hingga Kamis pagi, lebih dari 195 juta pengguna telepon seluler berhasil melakukan registrasi ulang kartu prabayar dengan pertambahan rata-rata per hari 1,5 juta pelanggan.

Selain untuk memberikan perlindungan kepada pelanggan jasa telekomunikasi, registrasi ulang nomor telepon seluler mencegah kerugian pada operator karena gangguan lalu lintas data. Registrasi kartu prabayar juga bagian dari menyehatkan industri telekomunikasi karena penyedia jasa layanan tidak perlu mengeluarkan dana banyak untuk mencetak kartu SIM baru.

Ada pun kartu prabayar yang tidak melakukan registrasi hingga batas waktu 28 Februari 2018 akan dilakukan pemblokiran secara bertahap. Dalam 30 hari setelah batas waktu, nomor yang belum melakukan registrasi tidak dapat melakukan panggilan ke luar, selanjutnya 15 hari kemudian tidak dapat menerima panggilan masuk. [rol]

Sumber :rol , Dakwah media