OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 16 Februari 2018

MANTAP! Pemprov DKI Bakal Kerja Sama dengan Turki, INI yang Dibahas

MANTAP! Pemprov DKI Bakal Kerja Sama dengan Turki, INI yang Dibahas


10Berita, Duta Besar (Dubes) Turki Mehmet Kadri Sander Gurbuz bertemu dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno pada Kamis 15 Februari untuk menjajaki kerja sama strategis Jakarta-Istanbul.

Sandiaga mengatakan Turki adalah negara yang sukses mendatakangkan 32 juta wisatawan dan 10 juta di antaranya mengunjungi Istanbul.

“Indonesia kini menuju angka 20 juta wisatawan, dan baru dua juta yang ke Jakarta,” ujar Sandiaga dalam konferensi persnya di Jakarta.

Selain itu, ujar Sandiaga, keduanya juga membahas peningkatan kerja sama investasi di bidang transportasi dan pembangunan infrastruktur.

Sandiaga menyampaikan Pemerintah Kota Istanbul mengundang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama dirinya dan para pengusaha untuk datang membahas kerja sama bisnis.

“Kita juga membahas hubungan people to people. Budaya Turki dan Jakarta bisa saling bekerja sama,” terang Sandiaga.

Sandiaga juga bermimpi bisa membangun pasar Tanah Abang seperti Grand Bazaar di Istanbul.

“Kita ingin melihat bagaimana usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ditata di Grand Bazaar dan dibangun tanpa menghilangkan aspek tradisionalnya,” jelas Sandiaga.

Terakhir, Sandi menyampaikan Dubes Turki berencana membawa tarian sufi ke Jakarta untuk beraksi di Taman Ismail Marzuki dan Gedung Kesenian Jakarta sebagai promosi parisiwata halal.

Jakarta-Istanbul adalah Sister City

Sementara itu, Dubes Turki Mehmet Kadri Sander Gurbuz menegaskan Jakarta dan Istanbul adalah sister city yang memiliki posisi penting di negara masing-masing.

“Sekarang kita ingin menindaklanjuti hubungan luar biasa antar dua negara yang mendapatkan momentum kuat setelah Presiden Joko Widodo mengunjungi Turki tahun lalu,” jelas Gurbuz.

Menurut Gurbuz, kedua kota bisa saling belajar satu sama lain mengenai tata kelola perkotaan.

Meski bukan ibu kota, kata Gurbuz, Istanbul adalah kota terbesar di Turki dengan 15 juta penduduk.

“Istanbul sukses memecahkan problem kemacetan dengan membangun ratusan kilometer jalur bawah tanah metro, jembatan layang, dan under pass,” jelas Gurbuz.

Gurbuz juga berbicara mengenai peluang perusahaan besar Turki untuk terlibat dalam proyek public private partnership (PPP) di Jakarta.

“Perusahaan konstruksi Turki adalah nomor dua terbesar di dunia setelah Tiongkok. Mereka sangat tertarik untuk menanamkan investasi di Jakarta,” jelas Gurbuz.

Sumber: SwaMedium

Takut Barangnya Hilang, Perempuan Ini Masuk Mesin X-Ray

Takut Barangnya Hilang, Perempuan Ini Masuk Mesin X-Ray

10Berita - Lantaran takut barangnya hilang, seorang penumpang kereta asal Cina melakukan hal terduga yakni ikut masuk ke dalam mesin X-ray. Peristiwa ini terjadi stasiun kereta api Dongguan, Cina, beberapa waktu lalu.

Petugas kereta yang tengah berjaga kaget setelah menemukan sosok manusia di dalam mesin X-ray

Seperti diberitakan laman BBC, gambar sinar X menunjukkan seorang perempuan yang tengah berlutut tepat di belakang barang bawaannya sambil mengenakan sepatu tinggi (high heels).

Tak diketahui mengapa perempuan tersebut sangat takut kehilangan tasnya. Tetapi, banyak orang di Cina memang membawa uang dalam jumlah besar saat mudik pulang untuk Tahun Baru Imlek yang jatuh pada hari ini.

Sedangkan pada rekaman lain di Pear Video terlihat bahwa sebelumnya penumpang perempuan tersebut telah meletakkan semua barangnya di depan mesin X-ray. Tak lama ia melewati pintu keamanan dengan membawa tas kecil.

Salah satu petugas memberi tahu penumpang itu untuk meletakkan tas kecil itu di mesin X-ray. Tapi dia menolak 'untuk meletakkan tas tersebut.

Akhirnya, perempuan itu ikut masuk ke mesin X-ray bersama tas dan barang-barangnya.Tentu saja aksi perempuan itu mengundang gelak tawa dari petugas stasiun.

Tercatat, ada sekitar 390 juta orang yang berpergian menggunakan kereta api untuk liburan Tahun Baru Imlek.

Sumber : Suara.com

Pelakunya Tidak Bernama Arab, Penembak Massal Siswa di Florida Bukan Teroris tapi 'Gangguan Jiwa'

Pelakunya Tidak Bernama Arab, Penembak Massal Siswa di Florida Bukan Teroris tapi 'Gangguan Jiwa'

Siswa dievakuasi oleh polisi dari Marjory Stoneman Douglas High School di Parkland, Florida, pada hari Rabu (14/2), setelah seorang penembak melepaskan tembakan ke kampus.

Pelaku menembaki siswa di lorong dan halaman sekolah.

10Berita , PARKLAND -- Pelaku penembakan massal di Florida, Nikolas Cruz (19 tahun), mengaku kepada polisi dia menembak siswa yang dia lihat di lorong dan di halaman sekolah. Pengakuan ini dirilis polisi dalam laporan penangkapan yang dikeluarkan pada Kamis (15/2).

Laporan tersebut mengungkapkan, Cruz membawa tas jinjing dan ransel hitam tempat ia menyembunyikan senjata. Dia tiba di Marjory Stoneman Douglas High School di Parkland dengan Uber pada pukul 14.19 waktu setempat pada Rabu (14/2) dan langsung mengeluarkan senapan semi-otomatis AR-15.

Selain menembak di lorong dan di halaman sekolah, Cruz juga menembaki siswa di dalam lima ruang kelas di lantai satu dan dua gedung khusus mahasiswa baru. Dia kemudian membuang senapan, rompi, dan amunisi yang dibawanya di sebuah tangga, lalu bercampur dengan siswa lain yang panik dan berhasil melarikan diri.

Setelah meninggalkan sekolah, Cruz berjalan ke Walmart dan membeli minuman di Subway. Dia juga berhenti di McDonald's. Cruz ditangkap polisi tanpa perlawanan saat ia tengah menyusuri jalan pada pukul 15.41 waktu setempat.

"Dia tampak seperti murid SMA biasa, dan untuk beberapa saat saya berpikir, apakah ini orang yang harus saya tangkap?" kata Michael Leonard, seorang petugas polisi.

Cruz didakwa dengan 17 tuduhan pembunuhan berencana, satu untuk setiap orang yang dibunuhnya. Dia ditahan di penjara utama Broward County, menurut asisten penjaga umum penjara Gordon Weekes.

Sumber : Republika.co.id

Ketua MK Didesak Mundur, Mahfud MD: Itu Konsekuensi

Ketua MK Didesak Mundur, Mahfud MD: Itu Konsekuensi

10Berita, Jakarta - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat didesak mundur dari jabatannya karena pelanggaran etik. Mantan Ketua MK Mahfud MD menilai desakan mundur itu harus diterima Arief sebagai konsekuensi dari apa yang telah dilakukan Arief.

"Itu konsekuensi saja dari peristiwa-peristiwa yang mendahului," kata Mahfud di sela kunjungannya di Vihara Dharma Bakti, Petak Sembilan, Tamansari, Glodok, Jakarta Barat, Jumat (16/2/2018).

Mahfud mengatakan dirinya bukan bagian dari pihak yang mendesak mundur Arief. Mahfud memposisikan diri sebagai pihak yang membisikan nurani masyarakat. Nantinya Arief memilih mundur atau tidak, ucap Mahfud, merupakan pilihannya sendiri.

"Jadi (Arief mundur atau tidak) itu terserah saja. Saya tidak menjadi bagian dari orang yang mendesak-desak mundur hakim MK. Tapi saya jadi bagian dari yang memberi bisikan nurani yang ada di denyut kehidupan masyarakat. Mau mundur atau tidak, ya terserah saja," ucap Mahfud.

Terkait isu ini, Mahfud MD sebelumnya sempat mengatakan masyarakat mendesak mundur karena telah mendapat dua kali peringatan dari majelis etik MK. Arief dianggap melakukan pelanggaran ringan dua kali. Pertama, memberi katebelece kepada salah seorang jaksa agung muda untuk promosi jabatan seseorang atau untuk pembinaan kepegawaian seseorang.

Kedua, dia disebut bertemu dengan anggota DPR di hotel untuk membicarakan pengangkatannya kembali sebagai hakim MK. Hal itu dilaporkan ke majelis etik dan telah diberi teguran ringan.
(aud/bag)

Sumber : detik 

Emak-Emak Militan Asma Dewi Akan Bebas Ahad Lusa

Emak-Emak Militan Asma Dewi Akan Bebas Ahad Lusa

10Berita -Emak-emak aktivis dan pegiat media sosial, Asma Dewi dikabarkan akan bebas dari masa tahanannya selama 90 hari dari Lapas Pondok Bambu pada Ahad (18/2) mendatang. Kabar itu disampaikan oleh tokoh dan aktivis Sri Bintang Pamungkas (SBP) melalui pesan tertulis, Jumat (16/2).

“Alhamdulillah, Emak Asma Dewi Ali Hasyim mulai Minggu 18 Februari 2018 jam 01.00 WIB sudah keluar dari perlawatannya di Belakang Terali Besi Pondok Bambu. Itu sehubungan Masa Penahanan oleh Majelis Hakim 90 hari telah berakhir,” tulis SBP dalam pesannya.

Namun, SBP menyayangkan pembebasan Asma Dewi tidak dilakukan sejak awal, sebab, menurutnya, tuduhan keterlibatan Asma dalam kasus Saracen tidak dapat dibuktikan oleh penyidik Polri. Tak hanya itu, lanjut SBP, Saracen pun tidak terbukti pernah ada.


“Yang amat disayangkan, kok tidak dari kemarin-kemarin dikeluarkan, padahal Penyidik Polri mengakui tidak ada keterlibatan si Emak dengan Saracen… Dan Saracen-nya pun tidak terbukti ada…!,” tegas SBP.

“Mungkin ada yang masih merasa “ngeri” kepada si Emak,” imbuhnya.

Dalam persidangan mendatang, tepatnya Selasa (20/2), SBP mengutarakan bahwa Asma Dewi akan menyampaikan pembelaan Asma Dewi. Dia memastikan, Asma Dewi akan menyampaikan kegeramannya terkait proses hukum terhadap dirinya.

“Saksikan bagaimana si Emak menjadi ‘berang’ dalam Pembelaannya nanti di depan Majelis Hakim pada 20 Februari 2018 jam 14-an,” ungkap SBP.

Tokoh yang pernah dipenjara pada saat rezim Order Baru itu pun mengimbau kepada masyarakat yang akan menjemput Asma Dewi untuk mempersiapkan diri.

“Bagi para Penjemput dipersilahkan siap di Pondok Bambu Sabtu, 17 Februari 2018, sebelum Tengah Malam,” tutup SBP. (kl/sw)

Sumber : Eramuslim 

Mampukah Kita Beralasan Sibuk Ketika Allah Tanya di Akhirat Kelak?

Mampukah Kita Beralasan Sibuk Ketika Allah Tanya di Akhirat Kelak?


10Berita, Mereka beralasan sibuk tidak punya waktu, tapi coba kita lihat keluarga dengan anak 10 mampu menghadirkan semua anak anaknya hafizh dan hafizhah, apa alasan sibuk?

Mereka beralasan tidak ada waktu untuk bisa shalat berjamaah ke mesjid, padahal badan sehat, lihat hamba Allah yang kakinya buntung , bertubuh cacat selalu rajin sholat berjamaah dimesjid, apa alasan sibuk?

Mereka beralasan tidak sempat baca alquran padahal matanya sehat, lihat hamba Allah yang buta dia rajin baca dan menghafal Alquran, apa alasan sibuk?

Mereka banyak alasan tidak bisa dakwah, tapi lihat hamba Allah yang ditengah aktivitas dan kesibukannya masih semangat dakwah dengan menebar ilmu yang bermanfaat buat saudaranya, apa alasan sibuk?

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

 مِن حُسْنِ إسلام المرء تركه ما لا يَعنيه 

Artinya: ”Salah satu tanda baiknya keIslaman seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya.” (Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi no.2419 dan Ibnu Majah no.3976)

Imam Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata:  “Diantara tanda-tanda berpalingnya Allah dari seorang hamba adalah Allah menjadikan kesibukannya dalam perkara-perkara yang tidak berguna bagi dirinya.”

Sungguh lelah memang, ketika mengejar dunia. Ibarat mengejar matahari terbenam, tak akan pernah sampai. Semakin dikejar, akan semakin menjauh. Memberi dahaga dan ketidakpuasan yang berlipat ganda. Apalagi ketika dalam proses pengejaran tak ada tanggung jawab yang diselipkan. Semua serba yang penting “kena”. Entah itu sesuai dengan aturan kah? Entah itu akan merugikan orang lain kah? Semua itu tidak dipedulikan. Menutup mata dan apatis terhadap kemungkinan tersebut.

Berulang kali banyak ayat Alquran menyatakan dunia itu menipu, permainan, senda gurau, bahkan dunia terhina, ketika seorang muslim tidak mengambil manfaat buat kepentingan akhirat. 

Merugilah manusia yang tertipu dan terlena dengan kenikmatanya sampai lupa sampe batas waktu ajal menjemput...mereka itu akan teriak celaka...!!!
Ironis memang, tapi apa mau dikata nasi sudah menjadi bubur, tak ada lagi kesempatan berulang menebus kesalahan dan beramal.

Allah Ta'ala, berfirman:

وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ  ۖ  وَلَلدَّارُ الْأَاخِرَةُ خَيْرٌ لِّلَّذِينَ يَتَّقُونَ  ۗ  أَفَلَا تَعْقِلُونَ

"Dan kehidupan dunia ini, hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti?" (QS. Al-An'am 6: Ayat 32)

Benarlah, seperti syair yang berbunyi:
Begitu indah dunia Siapapun kan tergoda
Harta, pangkat, dan wanita Melemahkan jiwa
Tanpa iman dalam hati
Kita kan di kuasai, Setan nafsu dalam diri Musuh yang tersembunyi

Dunia begitu mempesona, menyihir mata, telinga, bahkan hati dan jiwa. Godaan harta, jabatan, juga rasa cinta, dapat menjatuhkan kita ke dalam jurang kebinasaan. Banyak yang mengejar harta, sampai lupa kepada Sang Pencipta. Tak sedikit yang mengejar jabatan, akhirnya masuk dalam perangkap setan. Dan, sudah tak terhitung, berapa jumlahnya orang yang binasa lantaran cinta yang berlebih terhadap manusia.

Semoga Allah Ta'ala masih menunda ajal kita untuk lebih giat beramal, melepaskan tali ikatan kesibukan dengan alasan dunia yang fana, terlepas dalam ikatan setan yang melenakan menghipnotis pikiran kita kepada dunia.

Wallahu a'lam

Abu Miqdam
Komunitas Akhlaq Mulia

Sumber : SI Online

Pengakuan Istri: Keluarga Dilarang Melihat Tubuh Jefri

Pengakuan Istri: Keluarga Dilarang Melihat Tubuh Jefri

Polisi mengatakan Jefri meninggal karena sakit jantung.

10Berita , JAKARTA -- Duka mendalam masih menghinggapi Ardilla Sholihatun Nisa. Wanita 18 tahun itu masih tidak menyangka suaminya, Muhammad Jefri (32 tahun) meninggal dengan cara yang menurutnya tidak wajar, terlepas dari semua dugaan keterlibatan aktivitas terorisme Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Polri bilang, Jefri meninggal karena serangan Jantung, sesaat setelah ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror pada Rabu (7 /2) lalu. Republika.co.idberkesempatan untuk berbincang dengan Ardilla pada Jumat (16/2) sore. Ardilla ingat, Rabu (7/2) pagi itu, suaminya, Jefri pergi untuk mencari gas. Jefri bertolak dari rumahnya sekira pukul 8.00 WIB pagi. 

Namun, sampai hari petang, Jefri tidak juga pulang. "Kaya diculik gitu lah, sampai petang dia tidak pulang pulang," kata Ardilla saat berbincangan denga the Republika.co.id, Jumat (16/2).

Ardilla pun tidak mengetahui kalau suaminya yang sehari-hari berdagang Kebab Telur itu sudah dibawa Densus 88 hari itu. "Itu saya nggak tau, tidak ada surat penangkapan juga," ujar dia.

Saat itu, kata Ardilla, petugas pun belum mendatanginya. Namun, seseorang berpakaian preman (bebas) datang ke rumahnya dan mengabarkan kalau suaminya ditangkap. "Kaya orang biasa, dia pakai pakaian biasa," ucap Ardilla.

Orang tak dikenal tersebut mendatangi kediaman Ardilla di Cipancuh, Haurgelis Indramayu. Ardilla tinggal bersama kedua orang tuanya dan seorang anaknya yang masih berusia 10 bulan. "Ada orang berbicara sama orang tua saya, terus dia cari cari foto suami saya katanya," tutur Ardilla.

Belum jelas menanti kabar suaminya, dua hari kemudian, pada Jumat (9/2), segerombolan orang yang diduga polisi datang ke rumahnya lagi. Sekitar pukul 9.00 WIB, beberapa orang tersebut pun menjemput Ardilla, beserta adik, kedua orang tuanya dan anak semata wayangnya.

"Katanya saya mau dimintai keterangan, dari situ dia dia belum bilang kalau ternyata suami saya sudah tidak ada," ucap Ardilla.

Padahal, berdasarkan keterangan kepolisian, Jefri telah meninggal sejak Rabu (7/2), pada hari penangkapan dan dua hari sebelum Ardilla dijemput polisi.
Dalam perjalanan, Ardilla masih tidak mengetahui kemana dia dan keluarganya dibawa. Namun, seingat Ardilla, ia dibawa ke rumah sakit dengan tulisan 'Bhayangkara'. "Ke rumah sakit, Bhayangkara-bhayangkara begitu," ucap dia.

Diketahui Ardilla ternyata dibawa ke RS Polri, Kramat Jati. Di Rumah Sakit, Ardilla mengaku bertemu keluarga Jefri dari Lampung, yakni adik dan ayah Jefri. Di RS itu pula, mereka diberi tahu oleh kepolisian bahwa Jefri tewas karena serangan Jantung. "Mereka bilang suami saya meninggal karena jantung paru paru liver kaya gitu," kata Ardilla.

Sumber : Republika.co.id

Dinilai Mencurigakan, Komnas HAM SIAP Investigasi Kematian M. Jefri

Dinilai Mencurigakan, Komnas HAM SIAP Investigasi Kematian M. Jefri


10Berita, Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Ahmad Taufan Damanik mengatakan timnya akan turun ke Indramayu untuk menginvestigasi kasus kematian terduga teroris Muhammad Jefri (MJ) oleh Densus 88.

“Kita akan turun ke Indramayu untuk mengecek kasus ini, apakah ada pelanggaran HAM di sana,” ungkapnya di Komnas HAM, Jakarta Selatan, Kamis 15 Februari 2018.

Karenanya, ia tidak mau berkomentar banyak perihal kasus tersebut. Namun yang pasti, meninggalnya MJ akan diselidiki, apakah dalam penangkapan hingga meninggalnya terduga teroris ini ada kesalahan prosedur oleh kepolisian atau tidak.

“Komnas HAM belum dapat bicara terkait hal ini, karenanya Komnas HAM akan kirimkan tim ke Indramayu untuk mengecek ke sana, jadi sementara kami belum bisa mengatakan apa-apa sebelum dapat data yang lebih lengkap, kami tidak bisa mengatakan ini a atau b,” ungkapnya.

“Untuk kasus ini, kami kirimkan tim untuk mendeteksi, mempelajari, kalaupun ada pelanggaran HAM, nantinya akan kita bicarakan (dengan kepolisian, red),” ungkapnya.

Atas rencana itu, Ahmad mengungkapkan Komnas HAM belum menentukan siapa tim dan berapa orang yang akan diturunkan terkait investigasi kasus MJ.

“Akan segera turun, dalam satu dua hari ini akan kirim tim. Jadi untuk kesana kami belum menunjuk siapa yang akan pergi, tapi segera,” tukasnya.

Sumber: SwaMedium

Pria Pembawa Senjata Tajam yang Ingin Menganiaya Polisi Bukan 'Orang Gila' Tapi Diduga Teribat Jaringan Terorisme

Pria Pembawa Senjata Tajam yang Ingin Menganiaya Polisi Bukan 'Orang Gila' Tapi Diduga Teribat Jaringan Terorisme

 
10Berita , PROBOLINGGO - Hingga siang ini Muhammad Lutfianto (ML) alias Lutfi alias Lut bin Munal Al Musari alias Musari (23) masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Probolinggo Kota.

ML masih diperiksaan terkait kasus kepemilikan senjata tajam (sajam) dan dugaan keterlibatannya dalam jaringan terorisme.

Informasi di internal kepolisian, ML masih menjalani serangkaian pemeriksaan.

Untuk kasus kepemilikan sajam, polisi sedang menyelesaikan pemeriksaan dan pemberkasan berkas perkaranya.

Sedangkan untuk kasus dugaan keterlibatan dalam aksi terorisme, polisi masih menyelidikinya.

Bahkan, sejak kemarin, polisi sudah memeriksa kembali rumah masa kecil ML dan kontrakan ML bersama istrinya.

Di penggeledahan ulang itu, polisi berusaha mencari bukti - bukti yang bisa memperkuat dugaan keterlibatan ML dalam jaringan terorisme.

Dugaan itu muncul setelah niatan ML ini ingin melukai polisi.

Di hadapan penyidik, ML menganggap polisi itu sebagai pimpinan thagut, golongan yang suka membanggakan hukum buatan manusia dibandingkan hukum agama islam.

Kapolres Probolinggo Kota AKBP Alvian Nurrizal mengatakan, untuk keterlibatannya dalam dugaan jaringan terorisme masih penyelidikan.

Saat ini, pihaknya sedang mendalami kasus ini. Belum ada kepastian, apakah ML akan dibawa Densus 88 atau tidak.

"Kami akan tunggu prosesnya. Tapi kalau mau dibawa densus syaratnya harus selesai dulu berkas kepemilikan sajam ini," tandasnya.

Sumber : Tribun News 

Muhammadiyah Minta Polri Jujur Soal Kematian Jefri

Muhammadiyah Minta Polri Jujur Soal Kematian Jefri


10Berita, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah meminta pihak kepolisian dapat menjelaskan secara terbuka ke publik, khususnya keluarga Muhammad Jefri (MJ). Sebab keluarga punya hak untuk mengetahui sebab kematian anggota keluarganya.

Wakil Ketua Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah, Maneger Nasution mengatakan belum tuntas penyelesaian kasus kematian Siyono, kembali muncul kasus Siyono jilid kedua. Kali ini dialami Jefri. Seperti Siyono, terduga teroris yang tewas setelah ditangkap Densus 88.

"Narasi publiknya juga hampir sama. Sriyono mati dengan narasi akibat berkelahi dengan dua orang oknum Densus 88. Sedang MJ tewas dinarasikan akibat penyakit dalam," ujarnya kepada Republika.co.id, Jakarta, Jumat (16/2).

Menurutnya, terorisme adalah musuh kemanusiaan. Hanya penanganannya harus tetap mengedepankan prinsip-prinsip HAM. Kepolisian tidak diberikan mandat oleh konstitusi dan UU untuk membunuh warga negara meskipun untuk menangani terorisme.

"Dalam sistem hukum Indonesia, terduga pelaku kejahatan sekalipun harus diberi ruang untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya melalui proses hukum," ucapnya.

Ia menjelaskan, kasus Siyono lebih beruntung. Komnas HAM saat itu masih berani menunaikan mandatnya. Meskipun dalam pelaksanaan mandatnya Komnas HAM membangun kemitraan strategis dengan masyarakat sipil, dalam hal ini PP Muhammadiyah.

Akhirnya, dokter forensik Muhammadiyah memastikan secara ilmiah bahwa kematian Siyono bukan akibat perkelahian. Ia mati karena kesakitan akibat beberapa tulang rusuknya patah karena benturan benda tumpul.

Sejauh ini nasib MJ kelihatannya belum seberuntung Siyono. Keluarga MJ belum dapat sinyal bahwa Komnas HAM berani menunaikan mandatnya menginvestigasi kasus yang terindikasi kuat terjadi pelanggaran HAM itu, ungkapnya.

Untuk itu, ia meminta presiden sebaiknya memerintahkan kapolri untuk menginvestigasi kasus tersebut. Komnas HAM sejatinya menunaikan mandatnya menginvestigasi kematian MJ yang terindikasi kuat sebagai pelanggaran HAM.

"Jika dibutuhkan Komnas HAM dapat membentuk tim adhoc dengan melibatkan masyarakat sipil," ungkapnya.

Sumber : opini-bangsa.com, republika.co.id