OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 23 Februari 2018

Sederhana Tapi Ngena.. Zeng Wei Jian Ungkap Langkah Keren Cagub Jateng Sudirman Said Muliakan Petani

Sederhana Tapi Ngena.. Zeng Wei Jian Ungkap Langkah Keren Cagub Jateng Sudirman Said Muliakan Petani


10Berita, Di Slatri Brebes, Pak Dirman bertemu dengan para petani. Mereka ngeluh soal Kartu Tani.

Hal senada terjadi di acara dialog Pak Dirman dengan Kelompok Tani Desa Jipang, Cepu, Blora, Jateng, Senin 19 Februari 2018.

Pak Dirman mengatakan, “Suara petani di mana-mana sama. Kartu Tani bukannya memudahkan malah menyulitkan petani".

“Sejak roadshow seantero Jateng, mulai Sragen, Banyumas, Rembang, Brebes, sampe Temanggung, bahkan di pertemuan tokoh lintas agama, selalu ada yang ngeluh soal kartu tani,” sambung Pak Dirman.

Konsep dan niat Kartu Tani sebenarnya baik. Problematik di-implementasi. Ruwet. Harus ditata ulang. Prinsipnya harus sederhana dan memudahkan petani.

Di lapangan, eksekusi Kartu Tani kurang persiapan dan sosialisasi. Kedodoran. Spiritnya ingin pacu transaksi non tunai. Tapi petani belum siap. Antri panjang. Bingung ketika diminta bikin nomor PIN. Baru beres soal PIN, ga lama lupa lagi. Beli pupuk jadi susah. Ndoro Ganjar ngga sanggup eliminasi mafia pupuk. Jatah pupuk digeneralisasi. Sering ngga sesuai dengan kontur tanah. Syaratnya pun meminggirkan buruh tani dan petani penggarap hutan.

Kepada para Kades dan pimpinan Gapoktan, Pak Dirman menyatakan akan memperbaiki tata cara pelaksanaan Kartu Tani. Sehingga memudahkan sekaligus menguntungkan para petani. Saatnya para petani dimuliakan.

“Jika saya terpilih jadi Gubernur, kita akan revisi total cara pelaksanaanya. Prinsip sederhana dan memudahkan harus diterapkan. Kartu Tani harus bisa memudahkan hidup petani yang sudah sulit, bukannya menambah kesulitan,” kata Pak Dirman.

Perbaikan pelaksanaan Kartu Tani merupakan salah satu program Sudirman-Ida, sebagai turunan dari misi memuliakan petani. Saya kira, Paslon Sudirman-Ida patut didukung. Mereka lebih "marhaenis" dibanding 100 borjuis bangkrut yang mengaku "kiri".

Sebagai penutup, Pak Dirman menyatakan, "Kita akan ganti Kartu Tani dengan 'Program Petani Mandiri', yang lebih memudahkan dan membantu para Petani, pahlawan kedaulatan pangan".

THE END

Penulis: Zeng Wei Jian

Sumber : PORTAL ISLAM

PDIP Kembali Calonkan Jokowi di Pilpres 2019

PDIP Kembali Calonkan Jokowi di Pilpres 2019


10Berita, JAKARTA — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) resmi kembali mencalonkan Joko Widodo (Jokowi) dalam sebagai calon presiden (capres) dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Pencalonan ini diputuskan melalui Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDIP di Bali, Jumat (23/2) hari ini.

Pengumuman ini pertama kali disampaikan oleh politikus senior PDIP, Pramono Anung. Dalam akun Twitter-nya, PDIP memtuskan pencalonan Jokowi.

“Dalam Rakernas III hari ini @PDI_Perjuangan memutuskan pencalonan @jokowi menjadi calon Presiden utk tahun 2019-2024, Bismillah Menang dan mendapatkan dukungan seluruh rakyat Indonesia #Bant3ngPilihJokowi #T3tapJokowi,” tulisnya dalam akun @pramonoanung.

Presiden Joko Widodo (kiri) disambut oleh Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto (kanan) dan Panitia Pengarah Rakernas PDIP Prananda Prabowo dalam pembukaan Rakernas III PDIP di Sanur, Bali, Jumat (23/2).
Rakernas III PDI-P digelar di Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar Bali. Pengumuman Jokowi sebagai capres dilakukan dalam pembukaan, yang disampaikan langsung oleh Ketua Umum partai berlambang banteng tersebut, Megawati Soekarno Putri.

Sebelumnya, banyak prediksi yang memastikan Jokowi akan kembali maju dalam Pilpres 2019. Namun, tak sedikit yang juga kemudian bertanya-tanya siapa yang akan mendampingi dirinya menjadi kandidat calon wakil presiden. []

Sumber : Republika.co.id

Orang Gila Teror Ulama, Peran Lembaga Intelijen Dipertanyakan

Orang Gila Teror Ulama, Peran Lembaga Intelijen Dipertanyakan

10Berita , Jakarta – Sekretaris Jenderal Ikatan Advokat Muslim Indonesia (IKAMI) Djudju Purwantoro menilai fenomena pidana pembunuhan dan intimidasi kepada ulama dan ustadz yang akhir-akhir ini kembali terjadi merupakan peristiwa hukum serius bagi umat muslim.

Djudju melihat ada upaya kriminalisasi dan intimidasi yang terstruktur dan masif kepada umat Islam. Hal itu dilakukan oleh suatu kekuatan yang belum jelas, bahkan tidak diperjelas oleh pihak berwajib ataupun penguasa.

“Rangkaian peristiwa pembunuhan dan upaya kriminalisasi kepada para ulama dan ustadz kok seperti ada skenario dan ada sutradaranya saja,” ungkap Djuju melalui rilisnya, Jumat (23/02/2018).

Menurutnya, peristiwa tersebut seperti efek domino, tersebar dari satu daerah ke daerah lain utamanya di wilayah Jabar. Sementara, tidak tampak sedikitpun adanya peringatan dini terutama dari aparat keamanan atau lembaga intelijen di negeri ini, dalam upaya antisipasi atas tindak pidana kriminal yang menyasar elemen umat Islam.

Secara hukum, Djuju melihat fenomena itu sebagai hal yang aneh dan diluar prosedur (due process of law). Keanehan yang dimaksud adalah para pelaku yang tertangkap langsung saja dituduh sebagai orang gila, walaupun belum dilakukan pemeriksaan secara medis dengan teliti dan detail.

“Apakah kalau memang benar orang gila, kok mereka bisa memilih atau menyasar korbannya hanya kepada ulama atau ustadz. Secara kasat mata seperti ada pembiaran dan diskriminasi atas kasus tersebut,” ungkapnya.

Ia mempertanyakan peran lembaga inteligen dalam situasi saat ini. Badan intelijen dinilainya tidak memiliki indera kekritisan dalam menghadapi musibah yang jelas-jelas menimpa para ulama dan ustadz pemeluk agama mayoritas negeri ini.

Reporter: Muhammad Jundii
Editor: Imam S.

Sumber : Kiblat.

Mantan Kepala BIN : Teror kepada Ulama Ada Kaitannya dengan Tahun Politik 2018

Mantan Kepala BIN : Teror kepada Ulama Ada Kaitannya dengan Tahun Politik 2018


10Berita, Penyerangan orang gila menyasar ulama dan tokoh agama terjadi berulang kali. Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso tidak menyanggah keterkaitan teror tersebut dengan tahun politik di 2018.

“Ya, sudah pasti lah. Aksi itu kan ada tujuannya,” kata pria yang akrab disapa Bang Yos ini dalam sebuah perbincangan, Kamis (22/2).

Mantan Gubernur Jakarta 2 periode ini mengatakan peristiwa berulang yang terjadi ini tak dapat dipercaya begitu saja. Menurutnya, orang gila yang ditangkap atas kasus penyerangan tersebut harus dibuktikan secara pasti soal kondisi mentalnya.

“Peristiwa berulang ini tak menutup kemungkinan adanya operator di belakang kasus-kasus yang sudah terjadi di beberapa daerah,” ujar Bang Yos.

“Berulang kali terjadi kan? Masak kita tetap percaya saja. Kalau orang gila itu kan bisa diperiksa secara medis. Dan itu jadi bagian penting itu, memastikan dia gila betulan atau tidak. Karena berulangkali pasti itu ada operatornya,” tuturnya.

“Artinya bisa seperti itu. Itu semua kan perlu pembuktian. Dan aparat, semuanya seperti di intelijen ada operasi penyelidikan. Itu kan bisa dilacak,” sambung Bang Yos.

Soal pihak yang diuntungkan dari kasus-kasus ini, Bang Yos mengatakan hal itu mesti diurai dalam sebuah operasi. Tindakan teror seperti ini menurutnya ialah untuk menimbulkan ketidakpercayaan publik.

Sebelumnya tokoh intelejen 3 zaman, Soeripto juga mengatakan bahwa orang gila dapat dioperasikan untuk menyerang target tertentu. []

Sumber :eramuslim

Tangis Haru Istri Juru Parkir, Saat Tau Suaminya Niat Donorkan Mata Untuk Novel

Tangis Haru Istri Juru Parkir, Saat Tau Suaminya Niat Donorkan Mata Untuk Novel

10Berita, Kusuma Hartanto (50) yang bekerja sebagai juru parkir di Jalan RE Martadinata, Kota Sukabumi ini berniat ingin mendonorkan matanya untuk penyidik KPK Novel Baswedan. Ia menyampaikan niatnya itu ke Selvi Sagita, sang istri.

“Awalnya istri belum tahu dengan niat saya, dia baru mengetahui setelah ramai di media sosial. Baru tadi malam saya sampaikan setelah istri tanya kata dia apa-apaan abah masa mau donorin mata. Saya jawab saya ikhlas, saya ridho dan berharap jadi amalan baik. Istri saya lalu nangis setelah mendengar penjelasan itu,” ujar pria yang akrab disapa Sanchoz kepada detikcom, Jumat (23/2/2018).

Sanchoz juga berniat untuk mendatangi ibunda dan memohon restu. Ia yakin ibunya akan mendukung apapun yang dilakukannya asalkan sebuah kebaikan.

“Dulu saat saya akan masuk Islam saya minta restu dulu, kebetulan saya lahir dari keluarga pemeluk Kristen Katolik. Respons dari ibu saat itu mendukung selama itu baik untuk saya. Sekarang saya mau menyampaikan niat saya untuk mendonorkan mata Insya Allah beliau mendukung,” lanjutnya.

Pria bernama lengkap Franciscus Xaverius Kusuma Hartanto itu memang mualaf sejak tahun 1996. Sejak menjadi seorang muslim, ia tidak pernah meninggalkan salat.

“Ketika dulu saya mantap menjadi muslim, sudah menjadi tuntutan menjalankan kewajiban yang tergaris dalam Al Quran. Niat saya mendonorkan mata juga berawal dari sentuhan, seolah ada keinginan kuat yang mendorong saya untuk berbuat,” imbuhnya.

Ia menyatakan orang seperti Novel Bawesdan diperlukan di negeri ini. “Tugas Pak Novel Baswedan sebagai pejuang anti korupsi membutuhkan dukungan dan saya langsung tergerak untuk memberikan mata kiri saya. Saya berharap KPK tetap powerfull dengan keberadaan beliau,” tandas dia. []

Sumber : detik, Dakwah Media

Apa Obat Kecewa?

Apa Obat Kecewa?

Kecewa adalah ungkapan rasa akibat harapan dan hasilnya tidak sama.

10Berita , JAKARTA -- Oleh: Abdul Muid Badrun   

Pernahkah Anda kecewa atau dikecewakan? Atau, membuat kecewa lain orang? Jika jawabannya pernah, Anda perlu memejamkan mata sejenak lalu tarik napas panjang-panjang dan ucapkan istighfar tiga kali. Kecewa adalah ungkapan rasa akibat harapan dan hasilnya tidak sama.

Jika Anda pernah kecewa pada seseorang, berarti Anda terlalu berharap pada orang itu, sementara hasilnya tidak seperti yang Anda harapkan. Jika Anda pernah kecewa pada atasan di kantor, berarti Anda terlalu berharap atasan itu bisa mengabulkan keinginan Anda.

Jika Anda pernah kecewa pada pasangan hidup Anda, berarti Anda terlalu bersandar padanya, sementara pasangan Anda bersikap sebaliknya. Pun, jika Anda pernah kecewa pada presiden, gubernur, wali kota, bupati, atau bahkan ketua RT/RW sekalipun, Anda akan melakukan apa saja (dan hal ini cenderung negatif) agar rasa kecewa dan sakit hati Anda itu terobati.

Lalu, apa obat kecewa? Kecewa bagi saya tidak ada obatnya. Yang bisa dilakukan adalah mengelola rasa kecewa menjadi hal positif. Misalnya, ketika orang telanjur kecewa pada sikap dan keputusan Anda, dekati dia dan ajak bicara baik-baik. Komunikasikan dengan jelas apa yang membuat ia kecewa.

Lalu, hargai sikap kecewanya dengan membuktikan apa yang dikecewakannya itu tidak benar. Dengan bahasa lain, jawab kekecewaan itu dengan bukti nyata lebih baik, bukan dengan janji-janji kosong yang ujungnya makin menambah rasa kecewa. Kata maaf pun sepertinya tidak berarti membuat rasa kecewa itu hilang.

Bahkan, ada ungkapan, "Memaafkan iya, tapi melupakannya tidak." Apalagi, hal ini menyangkut keyakinan seseorang, misalnya. Maka, Nabi berpesan, "Memaafkan itu jihad karena lebih berat dilakukan daripada meminta maaf." Karena, hanya orang-orang berjiwa besarlah yang memilikinya.

Maka cara jitu yang bisa dilakukan adalah bersandar hanya pada Allah semata bukan pada manusia baik itu atasan, teman, atau pasangan hidup Anda sekalipun. Lalu, bagaimana jika sudah telanjur kecewa? Solusinya, kelola rasa kecewa itu dengan pertama-tama meminta maaf padanya.

Setelah itu, buktikan dengan tindakan nyata bahwa Anda memang seperti yang ia harapkan. Dekati harapannya, kelola emosinya, sehingga kecewa itu berangsur pulih dengan senyum kelegaan. Karena itu, berhati-hatilah dalam berkata dan bertindak. Pegang prinsip ini, "Berkatalah atau berbuat baiklah, jika tidak bisa, diamlah dan itu jauh lebih baik bagimu."

Selain dengan cara komunikasi dan bukti seperti di atas, yang paling bisa dilakukan dan menjadi penolong orang-orang yang kecewa adalah dengan bersabar (QS al-Baqarah: 45). Mengungkapkan rasa kecewa dengan marah adalah sikap anak kecil. Bagi kita yang sudah dewasa tidaklah pantas untuk melakukannya.

Saya sering menyebut terapi sabar ini dengan satu kata, paksa. Karena, segala yang baik memang harus dipaksa akan keluar. Jika tidak, akan selamanya halhal buruk itu terus menutupi dan bersama kita. n

Sumber :Republika.co.id 

Warga Jepang Ikutan Kritik Jokowi, Sementara Media Internasional Sebut Proyek Infrastruktur Jokowi “Fast & Furious” Karena banyak Yang Roboh

Warga Jepang Ikutan Kritik Jokowi, Sementara Media Internasional Sebut Proyek Infrastruktur Jokowi “Fast & Furious” Karena banyak Yang Roboh


10Berita, Beberapa hari lalu publik Indonesia digegerkan robohnya tiang pancang  Tol Becakayu.

Dudukan girder pada tiang pancang proyek Tol Becakayu, Jakarta Timur, ambruk pada Selasa (20/2/2018) dini hari demikian seperti dilansir kompas.com 20/02/2018 yang dikutip moslemcommunity.net.

Setelah bulan Januari lalu masyarakat Indonesia dihebohkan dengan pemberitaan John McBeth di Asia Times yang mengungkapkan kebohongan dan tipu-tipu menutupi fakta dengan judul “Widodo’s smoke and miror hide hard truths”.

Kali ini media internasional kembali menyoroti keboborokan proyek infrastruktur Jokowi yang telah menelak korban sekitar 5 orang meninggal dunia dan belasan lainnya terluka.

Adalah Nikkei Asian Review yang kali ini menyoroti berbagai kecelakaan proyek infrastruktur di era pemerintahan Jokowi-JK. Bahkan dalam terbitan terbarunya, surat kabar di Asia ini sampai memberi judul “Fast & Furious” untuk menggambarkan proyek-proyek milik pemerintah.

Nikkei Asian Review mencatat sedikitnya 8 kecelakaan proyek infrastruktur terjadi dalam kurun waktu antara Oktober 2017 hingga bulan Februari 2018.

Musibah longsornya terowongan di Bandara Soetta pada 5 Februari kemarin menjadi paragraf pembuka Nikkei Asian Review. 1 orang tewas dan satu lainnya terluka akibat proyek gagal tersebut.

Berikut pemberitaan asli Nikkei Asian Review

link : https://asia.nikkei.com/Politics-Economy/Policy-Politics/Accidents-mar-Indonesia-s-fast-and-furious-infrastructure-program

Tak hanya itu, ternyata ada juga warga jepang yang mengkritik proyek kereta cepat Jokowi.

Foto yang diunggah warga Jepang @hiroshionan di twitter menuliskan caption bahasa Jepang, jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia melalui Bing ternyata artinya “Kecepatan Tinggi Kereta pengemis”

Tak pelak foto tersebut banyak dikomentari netizen Indonesia diantaranya:

Sumber : moslemcommunity.net

 

AA Gym; Ada yang Selalu Mengancam Saya

AA Gym; Ada yang Selalu Mengancam Saya

10Berita – Teror dan kekerasan terhadap ulama yang akhir-akhir ini marak terjadi. Tercatat sudah ada 21 kasus kekerasan yang menimpa para tokoh pemuka agama. Bahkan sudah ada yang meninggal. Anehnya semua pelaku langsung dicap sebagai orang gila oleh aparat.

Menanggapi hal itu, ulama kondang sekaligus Pimpinan pondok pesantren Darut Tauhid, Abdullah Gymnastiar atau yang akrab disapa Aa Gym berharap, masyarakat tidak terporovokasi aksi teror tersebut.

“Jangan terprovokasi, umat islam harus sangat berhati–hati. Ada yang ingin umat Islam marah dan menjadikan umat islam chaos,” ujar Aa Gym saat mengisi kajian setelah shalat Subuh, di Bandung, Kamis (22/02).

Aa Gym juga menuturkan, aksi 212 kemarin, menjadi bukti kepada dunia kalau umat Islam rahmatan lil ‘alamin. “Rumput saja tidak diinjak,” imbuhnya sseperti dilansir dari pojokjabar (JawaPos Group).

Lebih lanjut Aa Gym menduga, bahwa ada pihak yang ingin Islam tampak tidak baik, terprovokasi.

“Kita juga gak suka gereja dirusak. Tapi kenapa kalau ada satu pihak yang terganggu semua pihak bersikap,” protes Aa Gym.

Mungkin, tambahnya, kalau pihak yang tergangu muslim juga direspon, tapi kurang terekspos.

Aa Gym menyampaikan bahwa ada yang selalu mengancam dirinya, bahkan secara terus–menerus, siang dan malam.

Sumber :Eramuslim 

Jawara Betawi Pitung dan Bang Japar Bahas Pengamanan Ulama

Jawara Betawi Pitung dan Bang Japar Bahas Pengamanan Ulama


10Berita, Maraknya kabar dugaan teror di sejumlah kediaman ulama dan tokoh agama, membuat pihak-pihak kelompok ormas melakukan penjagaan ketat di beberapa wilayah. Jawara Betawi Pitung bersama Bang Japar sambil bersilaturahmi menggelar pertemuan membahas demi keamanan wilayah dari teror.

Presiden Jawara Betawi Pitung, Achmad Fauzi Siddiq mengatakan, telah menginstruksikan dan mengumpulkan tuan guru dari berbagai sanggar silat se Jabodetabek salah satunya Bang Japar. Dalam pertemuannya tersebut, Bang Ozzi sapaannya, mengatakan, membahas mengenai pengamanan ulama dan tokoh agama sebagai upaya pencegahan adanya penganiayaan terhadap ulama.

“Kami adakan rapat dan komitmen kami untuk menjaga keamanan wilayah, keamanan ulama dan pastinya dalam hal membela agama,” ujar bang Ozzi melalui pesan singkat kepada Republika.co.id, Jumat (23/2).

Oleh karenanya, Jawara Betawi Pitung bersama Bang Japar serta pihak-pihak lain melakukan penjagaan ketat di beberapa wilayah. Ahmad Safi’i selaku perwakilan Bang Japar mengatakan, siap bekerja sama dengan Jawara Betawi Pitung dalam pengamanan ulama di berbagai kecamatan khususnya wilayah Jakarta Barat.

“Sudah dilakukan juga pengamanan rumah KH. Mahfudz Asirun di Duri Kosambi, Cengkareng,” ujar Ahmad.

Oleh karenanya, Bang Ozzi juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada terhadap apapun di sekeliling wilayah. Terlebih lagi, jika ada orang tak dikenal mencurigakan datang ke wilayah. [rol]

Sumber : rol

Bijak Berselancar Di Dunia Maya

Bijak Berselancar Di Dunia Maya


Oleh: Devi Gustia (Komunitas Remaja Move On Karawang)

10Berita, Sosial media kian tak terpisahkan dari kehidupan para kaula muda (red: remaja). Pesonanya mampu menyihir para remaja untuk betah lama-lama berselancar. Seakan terhipnotis untuk hidup di dunia maya. Ketika ditanya punya berapa akun sosial media? Tentu jawabannya bukan hanya 1 atau 2. Mulai dari Facebook, Instagram, Twitter, BBM, dan masih banyak lagi.

Dilansir dari detik.com, laporan Tetra Pak Index 2017, mencatatkan ada sekitar 132 juta pengguna internet di Indonesia.

Sementara hampir setengahnya adalah penggila media sosial, atau berkisar di angka 40%.

Data lain yang dingkap oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dalam hasil surveinya ada tiga (3) media sosial yang paling banyak dikunjungi. Menurut survei tersebut, Facebook berada di posisi pertama dengan 71,6 juta pengguna (54 persen). Di tempat kedua, Instagram dengan jumlah pengguna mencapai 19,9 juta (15 persen). Media berikutnya adalah YouTube. Layanan berbagi video tersebut mengantongi 14,5 juta (11 persen) (Liputan6.com).

Pertanyaannya berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk berselancar di sosial media dalam sehari? 3, 7, atau 12 jam. Bahkan mungkin hampir 24 jam para pengguna sosial media yang notabene remaja tidak bisa lepas dari smartphone. Walhasil tak ada waktu tanpa kehadiran smartphone. Lagi nunggu antrian, asyik chattingan. Ada jam pelajaran kosong heboh YouTube-an.
Dari sana, lahirlah fenomena yang bernama sosial media addicted yaitu kecanduan sosial media. Yang mana tiada hari tanpa membuka sosial media. Yang berimbas pada terjangkitinya virus nomophobia.

Apa itu nomophobia?

Dikutip dari laman drise-online.com edisi #38, nomophobia (no mobile phone phobia) adalah istilah baru, yang berarti ketakutan akan dipisahkannya pengguna dengan gawai kesayangannya. Mereka akan panik gak ketulungan ketika kehilangan gawai atau smartphonenya.

Penyimpangan soaial pun terjadi, banyak para remaja yang lebih sering ngobrol di dunia maya ketimbang dunia nyata. Media sosial menghapus batasan-batasan dalam bersosialisasi. Penggunanya dapat dengan bebas berkomentar dan mengeluarkan pendapatnya tanpa rasa khawatir. Sehingga muncul istilah cyber bulling yang kian menjamur. Karena tidak adanya filter, orang bebas ngomong apapun termasuk pada orang yang dibencinya. Lihat saja banyak kita dengar artis yang melaporkan para netizen karena postingan atau mungkin komentar mereka yang dianggap mencemarkan nama baik. Bahkan banyak kasus penipuan terjadi melalui sosial media. Mulai dari transaksi jual beli, kuis berhadiah, maupun ancaman-ancaman.

Lantas bagaimana cara meminimalisir gejala nomophobia ini? Pertama, jadikan sosial media sebagai ladang pahala bukan malah menjadi biang bertambahnya dosa. Yaitu menjadi wasilah kita untuk berdakwah menyebarkan Islam tentunya. Apalagi di era sekarang yang mana perang itu terjadi bukan dengan perlawanan fisik tetapi perang opini menggunakan sosial media. Dan kita sebagai umat Islam harus mengopinikan Islam sebagai landasan dan solusi atas segala problematika kehidupan.

Kedua, jadikan sebagai ladang ilmu. Setiap waktu yang kita gunakan untuk berselancar di sosial media harus bisa dikonversi menjadi ilmu yang bermanfaat. Zaman now tidak sulit untuk memperoleh ilmu, apapun itu jenisnya. Tinggal searching di aplikasi pencarian. Walaupun tentunya kita juga memerlukan guru pribadi secara langsung. Terakhir, jadikan sosial media sebagai peluang usaha, dengan berjualan online. In syaa Allah dengan itu soaial media akan menjadi jwmbatan untuk lebih mengoptimalkan kehidupan nyata.

Waallahu’alam biAshoab..

Sumber :Dakwah media