OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 07 Maret 2018

Narasi Ertuğrul, Kebangkitan Turki-Erdogan, Dan Misteri Sejarah Umat Islam Yang Hilang

Narasi Ertuğrul, Kebangkitan Turki-Erdogan, Dan Misteri Sejarah Umat Islam Yang Hilang


Oleh: Edgar Hamas*

Jujur, saya belum menonton serial Turki yang satu ini, yang penayangannya dirilis oleh Trans 7. Televisi Indonesia memang, belakangan ini seringkali mengimpor drama-drama dari luar negeri untuk mendongkrak ratingnya. Ada Mahabarata, Jodha Akbar, Mahadewa, dan banyak lagi. Emak-emak malah bisa jadi lebih tahu, hehe.

Namun serial Ertuğrul berbeda. Serial Turki yang judul aslinya ’Diriliş Ertuğrul’ atau ‘Kebangkitan Ertuğrul’ ini secara dramatis menjamur juga di dunia Arab bahkan Asia Muslim seperti India, Pakistan, Malaysia dan Indonesia. Anak-anak muda sangat menyukai karakter kepahlawanan Ertuğrul, seorang perwira Klan Kayı, suatu kabilah kecil yang secara mengejutkan, kelak akan melahirkan pahlawan Islam yang legendaris; Osman, pendiri Kesultanan Utsmaniyah, pemimpin Umat Islam 600 tahun lamanya!

Akhirnya, para sejarawan Muslim tergugah juga untuk menelisik siapakah sebenarnya Ertuğrul ini. Sampai-sampai, Jihad Turbani, Dr Jasim Al Jazza’ hingga Dr Ali Muhammad Ash Shalaby pun turun tangan. Luarbiasa.

Saya sendiri merasakan ada derap langkah teratur dari Turki, yang kini mencoba mengumpulkan energinya untuk menjadi negara hebat di muka bumi. Salah satunya; dengan mengilaukan kembali lembar sejarah mereka yang agung, agar dunia mengerti siapakah Turki sesungguhnya. Presiden Erdogan, anda luar biasa.

Kebangkitan Ertuğrul

Dikisahkan dalam episode kehidupan Ertuğrul (1189-1281 M), semenjak kekuatan Mongol menyerang hampir seluruh daratan Asia, memporak-porandakan segalanya, membunuh penduduk kota, salah satunya Baghdad (1258 M) dan menjarah banyak peradaban, suku-suku Turki yang tadinya bermukim di Asia Tengah memutuskan untuk mencari tanah baru yang aman dari serangan Mongol. Salah satu suku itu adalah suku Kayı, yang dipimpin oleh Ertuğrul.

Ia memimpin 100 keluarga dan 400 tentara, membelah daratan sekitar daerah dekat Cina menuju wilayah beribu kilometer yang amat jauh dari tanah kelahirannya. Tanah yang ditujunya adalah Anatolia, yang sekarang menjadi wilayah inti dari negara Turki modern.

Suatu hari dalam perjalanannya mencari tanah baru, Ertuğrul mendengar deru suara yang riuh di kejauhan. Ia yakin, sedang ada pertempuran besar yang berkecamuk di suatu tempat yang dekat dengan tanah yang ia pijak. Dengan tekad bulat, ia bersama 400 tentaranya memutuskan untuk melihat siapakah dua pasukan yang sedang bertempur. Dan benar, ternyata pasukan Muslimin Kesultanan Seljuk sedang terhempas oleh kekuatan pasukan Romawi Timur. Kekalahan sudah nyaris di depan mata.

Dengan gagah berani, ia hanya dengan 400 tentaranya menyatu di medan laga, membantu pasukan Muslimin memukul mundur deru gelombang pasukan Romawi yang bengis. Keadaan seketika berbalik, pasukan Muslimin berhasil mendesak tentara Romawi lari tunggang-langgang. Kemenangan kembali diraih dengan heroik.

Pasukan Kesultanan Saljuq sangat kagum dengan Ertuğrul. Bahkan sang Sultan, Alauddin Kayqubad, mengundang Ertuğrul dan mengucapkan terimakasih karena telah menyelamatkan pasukan Saljuq.

“Apa yang membuatmu menolong kami sehingga kami bisa memenangkan pertempuran?” tanya Sultan.

“Sebab kami adalah muslim, dan agama kami menyerukan untuk membela kebenaran, menolong orang-orang yang terzalimi. Orang-orang Mongol juga adalah musuh kami dan juga musuh kalian”

Itulah jawab Ertuğrul sebagaimana ditulis Bilal Abul Khair dalam Kitab 101 Amaliqah Aali Utsman ‘101 Pahlawan Dinasti Utsmaniyah.’

Setelah keduanya berbincang, ternyata diketahui bahwa baik Kesultanan Saljuq dan Ertugrul sama-sama berasal dari bangsa yang sama; Turki. Sang Sultan amat bahagia bisa menemukan seorang kesatria gagah berani yang rela mengorbankan nyawanya demi menolong saudara semuslim.

“Maka, berangkatlah bersama kami, akan aku berikan satu tanah luas. Berjalanlah ke arah Konstantinopel, aku amanahkan padamu menjaga pegunungan Armenia di musim panas, dan kota Söğüt (150 km dari Istanbul) di musim dingin. Kalian memperoleh kebebasan mengelola daerah kalian, namun tetaplah bersama kami untuk berjuang melawan Romawi dan saling menguntungkan,” lanjut Sultan Alauddin.

Tidak ada yang pernah menyangka, bahwa kedatangan 100 keluarga dan 400 pasukan kecil yang dipimpin oleh Ertuğrul di kota Söğüt, adalah “batu pertama” tempat berdirinya Kekhalifahan Utsmaniyah. Kekhalifahan besar berumur 6 abad yang terbentang dari Persia di timurnya, sampai Samudera Atlantik di baratnya; 6.000.000 km², atau setara 3,5 kali lipatnya luas Indonesia!

Mengapa bisa begitu? Sebab Ertuğrul tidak mau berhenti dari jihadnya. Ia tak mau hanya hidup nyaman di kota Söğüt dan wafat di atas kasurnya. Visinya makin bening, mimpinya makin meninggi. Ia bertekad untuk; menaklukkan seluruh wilayah Kerajaan Romawi!

Dari sanalah ia meminta izin pada Sultan Alauddin untuk berjihad di batas-batas wilayah Umat Islam dan meluaskan daerahnya sampai menuju Konstantinopel.

Kepahlawanan Ertuğrul membuat kabilah-kabilah di sekitar Söğüt berkumpul dan menyatakan kesetiaan padanya. Ertuğrul akhirnya memiliki pasukan besar yang tangkas, gagah berani, dan shalih. Banyak sekali kota-kota Romawi yang dibebaskan olehnya, dan adzan berkumandang di atasnya untuk pertama kali.

Kita kemudian akan mengetahui, walaupun Ertuğrul belum bisa membebaskan Konstantinopel semasa hidupnya, namun kelak satu keturunannya yang akan menjadi panglima muda. Panglima hebat yang menjebol pertahanan kota nan megah itu, 172 tahun setelah wafatnya Ertuğrul. Siapa lagi kalau bukan; Muhammad Al Fatih.

Ertuğrul sadar, ia memang tak akan bisa menaklukkan seluruh wilayah Romawi semasa hidupnya*. Ia memahami, takkan bisa “merebut” kemenangan atas musuh-musuh Islam jika mengandalkan dirinya. Sejak itulah ia memutuskan untuk “menciptakan” kemenangan. Ia mulai mendidik pemuda-pemuda kabilahnya untuk mencintai Islam dan memiliki semangat jihad yang tinggi.*

Faktanya, di masa kepemimpinan Ertuğrul, tak ada satupun anak-anak usia 7 tahun kecuali pasti sudah menghafalkan Juz ‘Amma, Surat Al Mulk, dan Surat Yasin. Ia ingin menciptakan generasi kuat, yang kelak akan membebaskan negeri-negeri yang belum tersentuh oleh dakwah Islam. Dan semua mimpi besarnya, ia turunkan pada anaknya; Osman bin Ertuğrul.

Osman inilah, sebagaimana kita tahu, akan menjadi Sultan Pertama Dinasti Utsmaniyah. Luarbiasa, bukan?

Itulah mengapa, teman-teman akhirnya setidaknya tahu, Ertuğrul menjadi inspirasi yang meledak-ledak, menjadi simbol yang membuat anak-anak muda Islam sadar, “Wah, ternyata umat kita ini hero-nya keren-keren banget!”

“Tahukah anda, mengapa Ertuğrul yang dipilih menjadi karakter utama? Mengapa bukan Osman?” tanya Jihad Turbani pada Dr Jasim Al Jazza’ dalam serial Mi’ah Udzama.’

“Sebab, karakter Ertuğrul ini mengumpulkan unsur-unsur yang banyak; nasionalisme Turki, keagungan Islam, kehebatan sejarah muslimin, motivasi dan harapan, yang bisa diterima semua pihak” jawab beliau.

ERDOGAN~NewTurkey2023

Siapapun saat ini tahu, bahwa Turki di bawah kepemimpinan Erdogan menjelma kekuatan dahsyat yang berdiri kokoh di hadapan Asia dan Eropa. Industri pariwisata yang sangat baik, pendidikan yang mudah dan terjangkau, dan militer yang makin perkasa. Semua itu, dilakukan Erdogan dalam waktu 15 tahun pemerintahannya.

Lalu apa hubungannya dengan Ertuğrul?

Saya tidak mau menganalisa, namun saya ingin menggambarkan apa yang saya pelajari dari rangkaian peristiwa beruntun belakangan ini.

Bapak Erdogan sangat sering menggunakan sejarah agung Dinasti Utsmaniyah untuk membentuk karakter kesatria pada jiwa bangsa Turki. Dalam pidato-pidato kenegaraan misalnya, beliau pernah berbicara tentang kisah Sultan Turki yang shalih dan berani, Alp Arsalan, dengan hanya 20 ribu pasukan, berhasil memenangkan pertempuran melawan Romawi Timur yang jumlahnya 15 kali lipat pasukan Muslim; 300 ribu tentara! Logikanya, 1 tentara muslim akan melawan 15 tentara Romawi. MasyaAllah!

Maka, narasi tentang Ertuğrul nyatanya merupakan kelanjutan dari proyek besar pemimpin Turki untuk mengingatkan rakyatnya tentang kemegahan sejarah mereka. Dan di saat yang sama, mengumumkan pada dunia bahwa Turki bukanlah yang selama ini mereka kenal. Turki bukanlah negara baru. Turki, pada hakikatnya, adalah peradaban tinggi yang berjaya dengan Islam.

Ya, Turki tidak bisa dipisahkan dengan Islam. Sampai-sampai suatu masa, Sultan Muhammad Al Fatih bertutur dengan gagah berani, “menjadi Turki itu sulit, karena ia harus melawan seluruh dunia. Namun, menjadi selain Turki itu lebih sulit, karena ia harus berhadapan dengan Turki.”

Turki dalam kalimat di atas, maknanya adalah: umat Islam seluruhnya, yang kala itu dipimpin oleh bangsa Turki (Kekhalifan Utsmaniyah).

Saya mempelajari banyak hal dari seluruh keterkaitan ini. Semua peristiwa saling menguatkan satu sama lain, seakan menjadi sign, sebuah tanda-tanda yang menuntun kita perlahan menuju sebuah kesimpulan; jangan-jangan, sejarah bangsa Indonesia juga begitu hebat dan perkasa, namun, kamu tahu, ada pihak yang ingin kita lupa sejarah kita sendiri.

Sudah banyak ahli dan sejarawan berbicara, bahwa ada satu garis panjang episode sejarah Umat Islam, baik di Indonesia, maupun seluruh dunia, yang dihilangkan secara sengaja oleh orang-orang yang membenci Islam.

Episode yang hilang itu menyisakan misteri besar. Mengapa? Karena bisa jadi, di episode yang hilang itu, ternyata adalah jawaban atas keadaan kita saat ini, dan menjadi kunci bagi kita untuk merumuskan masa depan umat ini.

Begitu terpecahkan satu puzzle tentang sejarah Umat Islam di wilayah lain, cepat atau lambat, ia akan merembet pada sejarah Umat Islam di belahan dunia lainnya. Dan nyatanya, benar terjadi. Dengan mengetahui sejarah Dinasti Utsmaniyah, yang notabenenya saat itu adalah sentral kepemimpinan Muslimin sedunia, pasti ada hubungannya yang sangat erat dengan seluruh negeri-negeri Islam.

Cepat atau lambat, kita akan tahu, ternyata selama ini kita salah menakar diri kita. Sebagaimana Turki baru saja bangun dari amnesianya, kita, bangsa Indonesia, akan mengetahui jati diri bangsa ini. Dan, apa yang akan terjadi jika sebuah bangsa telah mengenal jatidiri aslinya?

"Santai saja, kita akan melakukan lompatan besar!!!"

___
*Penulis adalah Mahasiswa Universitas Al-Azhar Cairo, Mesir | Alumni SMPIT Ihsanul Fikri Mungkid Magelang | Alumni Ponpes Husnul Khotimah Kuningan.

Sumber: MJ

600 Ton Sabu Dari RRC Siap Masuk Indonesia, Cara Komunis Hancurkan NKRI

600 Ton Sabu Dari RRC Siap Masuk Indonesia, Cara Komunis Hancurkan NKRI


10Berita  -Tak kurang 600 ton bahan baku sabu berkualitas tinggi senilai Rp 1.200 triliun dari RCC bakal masuk ke Indonesia. Informasi itu didapat Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) dari Budi Waseso, saat menjabat Kepala BNN.

Pengamat politik Ahmad Baidhowi menegaskan, berdasarkan data dan fakta yang ada, pihak China memang sedang berusaha menghancurkan Indonesia melalui narkoba.

“Narkoba yang jumlahnya sampai ratusan ton dari China menandakan negeri Tirai Bambu itu ingin menghancurkan Indonesia. Ini bagian Perang Candu yang dilancarkan China,” kata Ahmad Baidhowi (06/03).

Kata Baidhowi, Pemerintahan Presiden Joko Widodo tidak boleh menganggap kecil masalah narkoba dari China. “Kelihatannya ada hubungan besar pihak di Indonesia dengan pihak China untuk menjalankan bisnis haram ini,” papar Baidhowi.

Baidhowi mengingatkan, saat ini China ingin menguasai segala bidang di Indonesia. Upaya itu dilakukan dengan segala cara. “Bidang ekonomi dan termasuk melalui narkoba. Bila orang Indonesia mengkonsumsi narkoba dan lemah, maka dengan mudah China menguasai Indonesia,” pungkas Baidhowi.

Sebelumnya, Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Pusat, Anton Tabah Digdoyo, sependapat dengan sikap Bamsoet.

“Saya sependapat dengan Ketua MPR dari fakta ini sudah sangat beralasan bagi NKRI putuskan hubungan diplomatik dengan RRC,” tegas Anton seperti dikutip merdeka (04/03).

Menurut Anton, masuknya narkoba itu jelas sebagai bentuk penetrasi musuh dalam strategi perang modern maupun konvensional karena sejak dulu RRC terkenal dengan strategi perang candu pembuka perang fisik untuk merusak moral musuh.

modus operandi itu, kata Anton bisa dicermati dari awal penyelundupan lewat ratusan ribu tiang pancang yang direncanakan untuk bangun gedung-gedung di pulau reklamasi. Ada pula lewat kapal-kapal besar.(kl/ito)

Sumber :Eramuslim 

Pegiat Medsos: MCA Akan Terus Ada Selama Muslim Merasakan Ketidakadilan

Pegiat Medsos: MCA Akan Terus Ada Selama Muslim Merasakan Ketidakadilan

10Berita, JAKARTA —Penangkapan admin The Family MCA (Muslim Cyber Army), kelompok yang diduga kerap menyebarkan konten hoax oleh pihak kepolisian mendapat perhatian masyarakat luas. Banyak pihak yang bertanya-tanya perihal wujud dari MCA.

Ustadz Hilmi Firdausi, pendakwah dan praktisi media sosial mengungkapkan bahwa MCA hanyalah sebuah julukan, alias bukan organisasi yang jelas secara struktur.

“MCA ini sebenarnya hanya julukan saja. Mau itu namanya Pejuang media sosial, jihadis media sosial itu sama. Tugas MCA adalah menyuarakan yang haq, berteriak jika ada kezaliman, dan beramar ma’ruf nahi,” kata Ustadz Hilmi saat menjadi narasumber pada Indonesia Lawyers Club yang disiarkan TvOne, Selasa (6/3/2018) malam.

Dikatakan Ustadz Hilmi, nama MCA ini mulai populer setelah ramai kasus penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok pada 2016 silam. MCA dinilai menjadi corong informasi dalam aksi 411, 212 dan seterusnya.

“MCA itu ada sejak kasus penistaan agama. Sekitar tahun 2016. Salah satu fungsi MCA ketika itu adalah salah satu corong publikasi. Karena agak berat mengumpulkan segitu banyak manusia jutaan manusia dalam satu waktu jika tidak ada publikasi massif dari MCA,” ungkap Ustadz Hilmi.

Menurut Ustadz Hilmi, setiap Muslim bisa dikatakan bagian dari MCA kalau mereka memiliki smartphone serta memiliki ghirah untuk berdakwah di dunia maya. “Nah ini perlu yang kembali saya klarifikasi, MCA itu setiap netizen muslim yang memiliki smartphone dan mempunyai ghirah untuk mengcuounter opini-opini yang menyesatkan,” terang Ustadz Hilmi.

Ustadz Hilmi melanjutkan, ” Tugas MCA adalah menyuarakan yang haq, berteriak jika ada kezaliman, dan beramar ma’ruf nahi munkar. Akun-akun yang menebarkan kebencian terhadap Islam, kebencian terhadap ulama itu dideteksi oleh MCA. Lalu dimention ke pihak kepolisian. Tak hanya mencounter opini sesat, Cyber Muslim ini juga memiliki fungsi dakwah.”

Ustadz Hilmi kemudian mencontohkan ketika terjadi gerhana bulan belum lama ini. Kesadaran masyarakat luas untuk melakukan shalat gerhana di masjid-masjid adalah bagian dari kesuksesan Cyber Muslim mensosialisasikannya. Sebelumnya masyarakat sangat awam terkait shalat gerhana bulan dan faedahnya.

Penangkapan pihak kepolisian atas oknum MCA ini diapresiasi Ustadz Hilmi. Hanya saja, Ustadz Hilmi berharap pihak kepolisian tidak menstigma bahwa MCA pasti penyebar hoax. Hal ini juga sempat menjadi kekhawatiran netizen yang menyerukan dakwah di dunia maya dicap sebagai MCA negatif.

Ustadz Hilmi juga mengungkapkan bahwa MCA atau apapun namanya akan terus ada sampai kapan pun. “MCA ini akan tetap ada sampai kapan pun, selama muslim itu merasakan ketidakadilan. Kedua, tugas Cyber Muslim adalah fungsi dakwah. Dakwah ini akan ada sampai hari kiamat,” tutur Ustadz Hilmi mengakhiri pembicaraan.* [Syaf/]

Sumber :voa-islam.com

'Kudeta ' PDIP Melalui PSI

'Kudeta ' PDIP Melalui PSI


10Berita,  Hadirnya Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang diduga kuat diisi para pendukung Ahok yang tergabung dalam TemanAhok telah memaksa PDIP lebih cepat mengumumkan pencapresaan Jokowi dari tradisi biasanya. Kita semua tahu bahwa PSI yang berkampanye sebagai partai anti korupsi baru-baru mengadakan pertemuan dengan Jokowi, sangat disayangkan mereka membahas pilpres di istana.

Itu berarti PSI dan Jokowi menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan kelompok. Wajar bila muncul dugaan bahwa PSI didanai orang-orang kuat di republik ini, mereka yang memiliki modal besar atau lebih dikenal sebagai 9 naga diduga kuat dibelakang PSI. Kiranya PSI dijadikan “tunggangan” pemilik modal (9 naga) guna mengkudeta PDIP. Nilai tawar PDIP semakin rendah dihadapan Jokowi dengan adanya PSI.

Usaha mengkudeta trah-Soekarno di PDIP kali ini dilakukan melalui partai yang mengklaim diri sebagai partai anti korupsi namun baru saja melakukan blunder dengan membahas strategi pemilu dijam kerja dan kantor yang dibiayai negara. Usaha kudeta 9 naga terhadap PDIP pernah gagal dan kali ini melalui PSI arah kesana dicoba lagi. PDIP semakin tak dihargai Jokowi, PSI dianggap lebih penting bagi Jokowi.

Cepat atau lambat, suara PDIP akan mengalir ke PSI dan misi 9 naga untuk menghabisi PDIP akan sukses bila Megawati tidak waspada. Gesekan antara TemanAhok dan PDIP memang sempat meruncing pada saat Ahok sedang mengumpulkan KTP pencalonannya. Kini, PSI dengan segala fasilitas yang dimilikinya serta sumber dana tak terbatas akan dengan mudah mengkudeta trah-Soekarno di PDIP. Misi ini diduga arahan dari pemilik modal yang menyebut diri mereka 9 Naga.

Penulis: Don Zakiyamani 

Sumber :Portal Islam 

Sakti! Sudah Berulang Kali Dilaporkan, akun @digembok Gak Ditindak-tindak

Sakti! Sudah Berulang Kali Dilaporkan, akun @digembok Gak Ditindak-tindak


10Berita, Mustofa Nahrawardaya Aktivis muslim dari Muhammadiyah tadi malam tampil sebagai nara sumber di ILC tvOne , Selasa (6/3/2018), yang membahas topik MCA dan HOAX.

Dihadapan petinggi Polri yang hadir di ILC, Mustofa Nahrawardaya (akun twitter @NetizenTofa) yang juga aktivis sosmed ini membongkar 3 akun yang disebutnya PRODUSEN HOAX tapi sampai sekarang aman-aman saja, tidak ditindak apalagi ditangkap.

Ada akun @digembok, @joxzin_jogja, @MustofaNahra. Seperti apa hoax mereka??

Akun ketiga ini (@MustofaNahra) adalah awalnya akun twitter Mustofa Nahrawardaya yang kemudian DICURI oleh pihak misterius sejak 2016 dan disalahgunakan.

“Pak Polisi bilang butuh masyarakat untuk pemberantasan hoax. Pak Polisi kalau mau mempelajari, ini sejak Pilkada DKI 2012, inilah produsen Hoax Paling Besar akun @digembok, akun ini ada sejak 2011, satu tahun sebelum Pilkada DKI yang dimenangkan Jokowi-Ahok.

Apakah saya perlu lapor ke Mabes Polri? Percuma, sampai sekarang belum di apa-apain. Nama akunnya kan jelas @digembok. Akun ini produksi meme hujatan luar biasa setiap hari di sosmed. Orangnya mungkin nonton (ILC) malam ini, dia bangga karena tidak pernah ditangkap,” papar Mustofa Nahra.

sumber: moslemcommunity

BUKAN HOAX! Jumlah Tenaga Kerja Asing Membludak, Mayoritas dari China

BUKAN HOAX! Jumlah Tenaga Kerja Asing Membludak, Mayoritas dari China


10Berita,  Berita pagi ini (7/3/2018) dari CNN Indonesia:

Jumlah Tenaga Kerja Asing Membludak, Mayoritas dari China

Kementerian Tenaga Kerja mencatat, jumlah tenaga kerja asing (TKA) hingga saat ini mencapai 126 ribu orang atau meningkat 69,85% dibandingkan akhir 2016 sebanyak 74.813 orang. Mayoritas pekerja tersebut berasal dari China.

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menuturkan, selain berasal dari China, para pekerja asing juga banyak berasal dari Jepang, Amerika Serikat, dan Singapura.

Kendati jumlahnya melesat, pemerintah masih berkeinginan untuk mempermudah masuknya Tenaga Kerja Asing (TKA) profesional yang masih dibutuhkan di sektor-sektor tertentu.

Namun, Hanif menegaskan, permudahan perizinan TKA ini hanya ditujukan bagi tenaga kerja yang sudah ahli. Ia menjamin, pekerja kasar dan jenis-jenis pekerjaan lain yang bisa diisi oleh Warga Negara Indonesia (WNI) tetap dilindungi. Hanya saja, ia tak menyebut jenis-jenis pekerjaan yang bisa dengan mudah diisi oleh TKA.

Adapun kemudahan tersebut diberikan guna menciptakan birokrasi ketenagakerjaan yang lebih responsif. Ia ingin berkaca dari kebijakan negara lain, di mana izin kerja TKA dipermudah, tetapi pengawasannya tetap ketat.

"Intinya, persoalan perizinan TKA akan ditata biar lebih cepat dan lebih baik. Tetapi, skema pengendaliannya jelas, di mana izin dibuat mudah kemudian pengawasan diperkuat. Pengalaman di negara-negara lain seperti itu, izinnya simple (sederhana), tapi law enforcement-nya bagus," ujarnya di Jakarta, Selasa (6/3)

Alasan Permudah TKA

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebut, banyak perusahaan yang mengeluh akan rumitnya mempekerjakan TKA profesional di dalam negeri. Sementara di sisi lain, kualifikasi tenaga kerja domestik masih belum mumpuni untuk mengisi jabatan tersebut.

"Memang, banyak yang mengeluh, karena mengurusi perizinan TKA itu lama. Apalagi, (TKA) yang mengurusi proyek strategis nasional, antara lain ya itu. Makanya, prosedur yang harus pakai rekomendasi teknis dari lembaga, kami hilangkan saja," ungkap Darmin.

Meski demikian, pemerintah tetap meminta perusahaan pemberi kerja untuk membuat Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) dan Izin Menggunakan Tenaga Kerja Asing (IMTA). Namun, kedua dokumen nanti rencananya akan digabung ke dalam satu perizinan, sehingga perusahaan tak perlu repot-repot lagi menunggu pengesahan dua dokumen.

"Ada RPTKA dan IMTA, ya sudah disatukan saja. Memang arah kami adalah penyederhanaan," jelas dia.

Permudahan masuknya TKA tersebut sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo

"Prosedur dibuat lebih sederhana dari rencana pengajuan, izin penempatan, dan izin tinggal terbatas. Saya minta dijalankan lebih cepat dan berbasis online," ujar Jokowi dalam rapat terbatas sore ini.

Jokowi juga menginstruksikan kementerian saling berkoordinasi dan terintegrasi dalam menata masuknya tenaga kerja asing (TKA) ke Indonesia. Hal ini kembali diingatkan Jokowi, sebab ia masih menerima banyak keluhan dan ketidaknyamanan tenaga kerja asing, antara lain terkait aksi sweeping (penyapuan secara beramai-ramai).

"Sangat penting pengendalian dan pengawasan terpadu. Ini harus betul-betul dikonsolidasikan," ucap Jokowi.

Jokowi menekankan, TKA dibutuhkan karena memiliki kualifikasi tertentu yang dibutuhkan di sektor tertentu. Ini penting, guna meningkatkan investasi di dalam negeri.

Link: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20180306201957-92-280945/jumlah-tenaga-kerja-asing-membludak-mayoritas-dari-china

***

[Kompas, 6/3/2018]
Jokowi Siapkan Perpres Demi Permudah Tenaga Kerja Asing
https://nasional.kompas.com/read/2018/03/06/21473501/jokowi-siapkan-perpres-demi-permudah-tenaga-kerja-asing

Peserta Merasa Tertipu, Diskusi Soal PKI berakhir Ricuh

Peserta Merasa Tertipu, Diskusi Soal PKI berakhir Ricuh


10Berita, Diskusi publik yang mengangkat tema ‘Isu Kebangkitan PKI: Realita atau Propaganda’ di Hotel Sahid Jakarta, Selasa (6/3) berakhir ricuh.

Audiens yang terdiri dari kalangan buruh, mahasiswa dan ormas merasa tertipu oleh diskusi yang digelar Kaukus Muda Indonesia (KMI) tersebut.

Pasalnya, para peserta dan hadirin diminta untuk ikut mendeklarasikan soal komitmen dalam menjaga keamanan dan anti hoaks terutama terkait isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI).

“Kami ini merasa dibohongi, ini acara tidak sesuai dengan undangan. Kami ke sini untuk diskusi bukan deklarasi,” ungkap Baiq Ani, salah satu aktivis buruh.

Baiq tidak ingin pihaknya disangka mendukung PKI. Pasalnya, rilis yang disebar oleh pihak penyelenggara dianggap sebagai penggalangan untuk mendukung bahwa isu PKI adalah hoaks.

Hal yang sama juga dirasakan peserta dari Gerakan Rakyat Anti Komunis (Gepak) dan Ikatan Advokat Muslim Indonesia (Ikami).

“Kami akan tuntut mereka (penyelenggara) karena kita semua sudah ditipu. Kita seakan-akan disuruh menyetujui ini,” ujar Ketua Ikami Abdullah Alkatiri.

Sumber: rmol

Negara Dalam Bius Narkoba

Negara Dalam Bius Narkoba


Aruum Rumiatun, S.Pd. (Pengajar dan Anggota Komunitas Penulis Perindu Jannah)

Sangat mencengangkan, dalam waktu dua pekan, narkoba dalam jumlah sangat besar coba diselundupkan ke Indonesia. Pada awal Februari 1 ton, selanjutnya 1,6 ton dan temuan yang terakhir pada Jum’at (23/2/2018) diduga tiga ton juga coba diselundupkan melalui perairan Pulau Batam. Hal ini tidak terlepas dari validnya informasinya dari intelijen asal China kepada Badan Narkotika Komjen Pol Budi Waseso. Informasi tersebut menyebutkan, ada sekitar lima ton sabu senilai Rp 10 trilliun menuju perairan Indonesia. Dan diduga masih ada sekitar 600 ton bahan baku sabu berkualitas tinggi senilai Rp 1.200 trilliun atau hampir setengah dari total APBN Indonesia, siap memasuki wilayah indonesia.

Terkuaknya tentang masuknya barang terlarang tersebut ke Indonesia dalam skala besar menjadi bukti bahwa Indonesia telah darurat narkoba. Seperti yang dilansir Antara di Jakarta, Sabtu (24/218), Wakil ketua DPR Fadli Zon pun menyatakan bahwa kondisi Indonesia sangat memprihatinkan dan dapat disebut darurat narkoba. Dari data yang terendus dalam temuan tersebut itu hanya yang tertangkap aparat, bisa dipastikan bahwa banyak barang yang serupa telah lolos melenggang masuk ke Indonesia dengan mudahnya. Pasalnya, kasus pabrik pembuatan narkoba dalam negeri juga telah banyak diketahui oleh semua pihak.

Ditambah lagi pengguna narkoba di Indonesia semakin tahun semakin menggila tajam. Mulai level anak-anak hingga dewasa. Menurut Laporan Kinerja Badan Narkotika Nasional (BNN) tahun 2015, terdapat 4.098.029 pengguna narkoba atau 2,2% dari total penduduk Indonesia usia 10-59 tahun. Dinyatakan 50 orang meninggal setiap hari (18.250 orang pertahun) akibat narkoba. Bahkan barang haram ini telah dimanipulasi untuk dijajakan kepada anak-anak dengan dikemas dalam bentuk permen PCC.

Kondisi darurat yang terjadi ini menyadarkan kita bahwa begitu lemahnya keamanan negara. Letak geografis Indonesia yang sangat luas dan memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia membuat Indonesia sangat rawan pada berbagai upaya penyelundupan, termasuk narkoba. Ditambah lagi kurang sigapnya aparat dalam menangani kasus yang ada sehingga menyebabkan pelaku penyelundupan tidak jera. Bahkan, para pelaku yang telah dipidana pun masih bisa mengendalikan pengedaran narkoba dari balik jeruji penjara. Negara kehilangan rasa “bijaksana” dalam melindungi rakyatnya. Benar-benar luar biasa.

Masuknya narkoba ke dalam sebuah negara merupakan upaya untuk merusak generasi bangsa. Sejarah China telah berbicara terkait dengan hal tersebut. Adalah perang candu, sebuah perang dengan cara menyelundupkan narkoba untuk membius masyarakatnya agar menjadi lemah. Dalam perang tersebut Inggris sebagai penyerang dan Cina sebagai negara yang telah tercandu dengan banyaknya narkoba yang diedarkan di tengah-tengah masyarakat. Akibatnya, Cina kalah dalam perang ini, sehingga Perjanjian Nanjing dan Perjanjian Tianjin ditandatangani. Sehingga terpaksa Hong Kong harus diserahkan kepada Britania Raya.
Pun demikian kondisi Indonesia ke depannya, jika hal ini dibiarkan tanpa tindakan yang tegas. Generasi kita akan dirusak dengan dibiuskanya narkoba pada masyarakat. Hal ini akan berakibat pada hilangnya potensi anak negeri yang sebenarnya mampu mengubah wajah Indonesia menajdi lebih baik namun justru hanya berfantasi dengan halusisasi yang tidak pasti. Sehingga, kondisi negara menjadi lemah dan berpeluang untuk dijajah sebagaimana yang terjadi dalam Sejarah Cina. Tentu, kita tidak ingin hal serupa menimpa generasi kita. Oleh karenanya diperlukan langkah sama dalam memerangi narkoba.

Hal ini terjadi tidak terlepas dari ideologi sekuler kapitalistik yang diterapkan di negeri ini. Dalam ideologi sekuler, pemasalahan kehidupan dipisahkan dari peran agama, dipisahkan dari perang Sang Pencipta. Maka, dalam menuntaskan masalah narkobapun tidak akan bisa menyeluruh tuntas. Karena ideologi ini memandang bahwa tujuan kehidupan adalah untuk mencari materi sekaligus standar segala perbuatan berfokus pada materi dan manfaat tanpa melihat halal serta haram. Sehingga, ketika keberadaan narkoba masih dianggap memberikan manfaat dari sisi materi, maka akan tetap dijaga kelangsungannya. Bahkan didukung dengan berbagai kamulfase yang seakan terlihat memeranginya, padahal sebenarnya tidak. Hasilnya, permasalahan narkoba tidak akan pernah tuntas dengan sistem sekuler yang ada saat ini.

Berbeda dengan ideologi yang lahir dari Sang Pencipta alam, ideologi islam. Dalam Islam pengaturan kehidupan harus dijalankan menurut aturan Sang Pembuat hidup. Oleh karenanya. Ideologi Islam dalam memandang narkoba juga akan dituntaskan dari akarnya. Narkoba dalam Islam, dianggap sebagai barang yang haram dikonsumsi oleh masyarakat. Hal ini didasarkan pada sabda Nabi SAW , dari Ummu Salamah ra., ia berkata “ Rasulullah Saw. Melarang dari segala hal yang memabukkan dan mufattir (yang membuat lemah)” (HR. Abu Daud ). Maka, dalam sistem islam, negara akan sangat menjaga dan memastikan tidak akan yang namanya barang haram ini ada di masyarakat, apalagi beberadar dengan mudahnya. Hal ini didukung dengan sistem hukum dan keamanan islam yang searah untuk memastikan masyarakat dalam kondisi aman dari hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT (barang haram).

Dengan demikian, dibutuhkan sebuah perubahan pengaturan kebijakan yang mendasar untuk menuntaskan masalah narkoba. Tidak lain dan tidak bukan hanyalah dengan ideologi Islam, ideologi yang yang telah terbukti belasan abad mampu mejaga dan membawa rakyatnya dalam kondisi aman sejahtera. Tentu, itu yang kita impikan bersama bahwa Indonesia bebas dari narkoba.

Sumber :Dakwah media 

Zionis Menyebut Idola Palestina Ini “Shirley Si Pemarah”

Zionis Menyebut Idola Palestina Ini “Shirley Si Pemarah”


10Berita  – Usianya baru 16 tahun. Kaum penjajah Zionis-Israel menyebutnya ‘Shirley si Pemarah’ dan mengatakan dia adalah bagian dari ‘Pallywood’ atau propaganda Palestina untuk menjelekkan Zionis-Israel di media massa. Tapi rakyat Palestina menyebut dia pahlawan karena berani melawan tentara Zionis-Israel yang menjajah wilayah Tepi Barat, tempat dia tinggal.

Nama asli remaja perempuan itu adalah Ahed Bassem al-Tamimi. Video ketika dia memukul dan menampar tentara Zionis-Israel menyebar luas di media sosial.

Tamimi dikenal sebagai aktivis Palestina yang berasal dari keluarga yang juga aktivis. Dia tinggal di Desa Nabi Saleh, Tepi Barat. Di desa ini unjuk rasa sudah jadi pemandangan biasa saban pekan sejak 2010. Penduduk desa melempari tentara Zionis-Israel dengan batu karena tanah mereka dirampas untuk pembangunan pemukiman ilegal warga Yahudi, seperti dilansir the Washington Post, Rabu (20/12).

Jumat lalu, kata militer Israel, pasukan mereka sedang menghadapi kerusuhan dari sekitar 200 warga Palestina, termasuk keluarga Tamimi. Sejumlah pendemo, kata Israel, masuk ke dalam rumah-rumah warga dan terus melempari mereka dengan batu.

Dalam video yang menjadi viral Tamimi terlihat berusaha mengusir kedua tentara Israel sambil memukul, menendang, dan menampar tentara itu. Kedua tentara berpakaian lengkap dan bersenjata itu terlihat tidak membalas perbuatan Tamimi.

Ayah Tamimi mengatakan putrinya bereaksi ketika tentara Israel menembak sepupunya, Muhammad al-Tamimi, pada 15 Desember lalu, ketika ikut berunjuk rasa menentang keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Sepupu Tamimi berusia 14 tahun itu kini dalam keadaan koma karena diterjang peluru karet tentara Israel di bagian kepala.

Dua hari lalu sekitar pukul 04.00 tentara Israel mendatangi rumah Tamimi dan menangkapnya.

“Tentara mendatangi rumah dan menangkap putri saya Ahed Tamimi setelah media Israel menyerang dia karena menghentikan tentara di depan rumah kami ketika si tentara menembak kepala seorang anak,” kata ayah Tamimi di laman Facebook.

Dia juga mengatakan tentara Israel mengambil ponsel, kamera, laptop, menggeledah rumah dan memukuli istri dan anaknya.

Video ketika Tamimi ditangkap juga kemudian menjadi viral.

Nama Tamimi mulai dikenal luas ketika pada 2012 dia juga berani melawan tentara Israel. Video ketika dia sedang berteriak di depan wajah tentara Israel sambil mengacungkan tinjunya juga beredar di Internet. Pada 2015, foto ketika dia sedang menggigit lengan tentara Israel sewaktu ingin meringkus sepupunya, Muhammad Tamimi, juga menjadi simbol perlawanan rakyat Palestina.

Pada 2012 dia mendapat penghargaan Handala Courage dari Turki karena keberaniannya melawan tentara Israel dan Recep Tayyip Erdogan, yang kala itu masih menjabat perdana menteri, menjamunya sarapan dan berfoto. Media sosial menyebut Tamimi sosok yang berani dan cantik.

Ayahnya pernah ditangkap Israel lebih dari sembilan kali, ibunya lima kali, dan kakaknya dua kali. Kedua pamannya gugur sebagai syuhada melawan tentara Zionis-Israel.

“Pelajaran favorit saya di sekolah adalah olah raga. Kalau saja tidak ada pendudukan (Israel) saya ingin jadi pemain sepak bola,” kata Tamimi dalam sebuah film dokumenter pendek.

Berikut video sekilas tentang Ahed Tamimi: [mdk]

Sumber : mdk, Eramuslim

Islam Di Australia; Berawal Dari Indonesia

Islam Di Australia; Berawal Dari Indonesia

Foto: Hotel Management

10Berita, DI BENUA Kangguru, Islam menggeliat pelan namun pasti. Saat ini, Islam masih menjadi kelompok minoritas, mendudukki peringkat keempat setelah Kristen (64%), atheis (18,7%), dan Buddha (2,1%), tidak termasuk 11,2% yang tidak mau menjawab apa gerangan keyakinannya—berdasarkan sensus Australia tahun 2006.

Diperkirakan saat ini, umat Muslim di Australia berjumlah sekitar 340.392 orang, atau hanya 1,71% dari total populasi Australia.

Bermula Dari Pedagang Muslim Makasan Dan Bugis

Meskipun kehadiran Islam di Australia sering dianggap hanya belakangan ini saja oleh penduduk Australia yang non-Muslim, Muslim Indonesia diyakini banyak yang memengaruhi perkembangan Islam di negeri ini.

Selama beberapa abad ini, Muslim dari Indonesia melakukan transaksi jual beli dengan masyarakat Aborigin pesisir utara. Kesalahpahaman umum pada penduduk Australia non-Muslim bahwa Islam baru masuk ke Australia disebabkan oleh pengetahuan tentang Islam dan umat Islamnya sangat terbatas; hanya pada gelombang migrasi dari Timur Tengah dan Afrika Utara, Asia Tenggara, Balkan Eropa, sub benua India , dan terakhir dari Sub-Sahara Afrika.

Sebenarnya, gelombang migrasi itu sendiri tidak sepenuhnya selalu orang Islam. Bahkan, sebagian besar non-Muslim. Misalnya saja, sebagian besar penduduk Australia keturunan Libanon, kenyataannya orang Kristen, dan sebagian besar yang berasal dari benua India adalah Hindu, Kristen, atau Sikh, sementara dari Afrika adalah Kristen.

Kaum Muslim pertama di Australia adalah pedagang dari kelompok-kelompok etnis pribumi dari kepulauan di Indonesia. Pedagang Bugis dan Makasan dari Indonesia diyakini memiliki hubungan yang erat dengan orang-orang utara Australia, dan bahasa mereka memengaruhi suku Aborigin.

Pedagang Bugis dan Makasan dari Sulawesi telah mengunjungi pantai utara Australia selama ratusan tahun sebelum kedatangan orang Eropa di Australia, untuk berburu ikan teripang, yang merupakan obat kuliner dan mempunyai nilai jual tinggi dalam pasar Cina.

Dalam perjalanan mereka, orang Makasan meninggalkan jejak mereka dalam kehidupan orang-orang Australia utara—dalam bahasa, seni, ekonomi dan bahkan genetika keturunan, dan adat nenek moyang Australia yang sekarang ditemukan di kedua sisi Arafura dan Laut Banda.

Islam Di Australia Pada Abad 19 dan 20

Antara 1860 dan 1890-an banyak orang Asia Tengah datang ke Australia untuk bekerja sebagai pengendara unta—yang waktu itu digunakan sebagai kendaraan umum. Unta pertama kali diimpor ke Australia pada 1840, awalnya untuk menjelajahi daratan gersang.

Masjid pertama di Australia dibangun pada tahun 1882 di Marree di Australia selatan. Masjid Agung Adelaide dibangun pada tahun 1890 oleh keturunan para pengendara unta itu.

Pada awal abad kedua puluh, Muslim keturunan non-Eropa mengalami kesulitan untuk beremigrasi ke Australia karena kebijakan. Dikenal sebagai White Policy, politisi era itu mengklaim bahwa imigran non-kulit putih akan menyebabkan ketidakharmonisan sosial.

Namun, beberapa umat Islam masih berhasil datang ke Australia. Pada tahun 1920-an dan 1930-an, Muslim Albania diterima bersama dengan Muslim Bosnia. Muslim Albania membangun masjid pertama di Victoria di Shepparton pada tahun 1960 dan masjid pertama di Melbourne pada tahun 1963. Muslim Bosnia menciptakan umat Islam dari latar belakang yang berbeda. Hal ini terjadi terutama pada tahun 1957 dan 1961.

Setelah Perang Dunia II, eskalasi kedatangan pengungsi Muslim ke Australia makin terbuka lebar. Antara 1967 dan 1971, sekitar 10.000 orang Turki tinggal di Australia di bawah perjanjian antara Australia dan Turki. Ini adalah komunitas Muslim pertama asal Timur Tengah di Australia. Hampir semua orang pergi ke Melbourne dan Sydney ketika itu

Dari tahun 1970-an dan seterusnya, ada pergeseran yang signifikan dalam sikap pemerintah terhadap imigrasi. Pemerintah Australia menjadi lebih akomodatif dan toleran terhadap perbedaan agama dengan mengadopsi kebijakan multikulturalisme.

Pada awal abad kedua puluh satu, Muslim dari lebih dari enam puluh negara telah menetap di Australia. Sementara jumlah yang sangat besar dari mereka berasal dari Turki, Bosnia, Lebanon, Indonesia, Iran, Fiji, Albania, Sudan, Mesir, Palestina, Irak, Afghanistan, Pakistan dan India.

Muslim Australia Saat Ini

Kontak Islam dengan penduduk Aborigin mungkin lebih tua daripada kontak dengan agama Kristen, yang memiliki dampak lebih mendalam. Pada 2003, masyarakat Muslim diperkirakan 1.000 orang. Perkembangan Islam di Australia juga selalu dihubungkan dengan beberapa negara Islam, khususnya Timur Tengah, misalnya melalui ekspor daging halal.

Dari ribuan siswa internasional yang belajar di Australia, banyak Muslim yang berasal dari negara-negara seperti Malaysia, Indonesia, India, Bangladesh dan Pakistan.

Sejak tragedi World Trade Center di New York, dan bom Bali, Islam di dalam masyarakat Australia telah menjadi subyek perdebatan publik. Sejumlah forum dan pertemuan digelar. Politikus dan media mengambil pendekatan yang kuat untuk mengatasi militan Islam di rumah dan di luar negeri.

Sebuah laporan 2004 menunjukkan bahwa banyak Muslim Australia merasa media Australia tidak adil, dan sering memfitnah komunitas mereka karena generalisasi terorisme dan penekanan pada kejahatan. Penggunaan label etnis atau agama dalam laporan berita tentang kejahatan itu diperkirakan menimbulkan ketegangan rasial yang cukup tajam. []

Sumber :Islampos