OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 19 April 2018

PDIP: Puan Maharani Prioritas untuk Cawapres

 PDIP: Puan Maharani Prioritas untuk Cawapres

10Berita – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP menyatakan bahwa pihaknya sedang fokus pada pemenangan pilkada serentak dan belum membahas calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Joko Widodo dalam pemilu tahun 2019. Namun, PDIP mengungkapkan bahwa pihaknya mempertimbangkan Puan Maharani diusulkan sebagai prioritas untuk cawapres.

Puan Maharani yang disebutkan menjadi prioritas cawapres Jokowi tersebut diungkapkan oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP, Sukur Nababan, usai pemaparan hasil survei Dinamika Dan Proyeksi Pilkada Jabar oleh Indo Barometer di Jakarta pada Kamis, 19 April 2018. Saat ini, Puan menjabat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

“Tentu Mbak Puan (Maharani) sebagai kader PDIP menjadi salah satu skala prioritas, tetapi kita belum bicara nama-nama. Belum ada yang kita godok siapa nanti yang akan kita usung jadi Cawapres Jokowi,” kata Sukur Nababan, seperti yang dikutip dari Viva.

Sukur yang merupakan anggota Komisi V DPR RI ini juga menolak berkomentar banyak soal apakah cawapres untuk Jokowi dipilih dari kader PDIP atau tokoh luar. Apalagi, menurut Sukur, PDIP memang belum pernah membahas soal itu dan masih berfokus pemenangan pilkada.

Selain itu, memang PDIP tengah sibuk menyeleksi para calon anggota DPR yang akan bertarung dalam pemilu legislatif tahun 2019, yang waktu pemilihannya bersamaan pemilu presiden. Setelah itu beres menyeleksi para calon anggota DPR tersebut, barulah PDIP akan membahas cawapres untuk Jokowi.

Sukur berharap Pemilu berjalan lancar dan tidak timbul konflik. Pemilihan umum presiden adalah pesta demokrasi yang rutin setiap lima tahun, oleh karena itu, jangan sampai agenda lima tahunan itu menjadi peristiwa mencekam dan memecah belah bangsa.

Sumber : Ngelmu.co

Usia Anda Sudah 40 Tahun? Ini Hal yang Perlu Dilakukan Untuk Menjaga Kesehatan

Usia Anda Sudah 40 Tahun? Ini Hal yang Perlu Dilakukan Untuk Menjaga Kesehatan


10Berita , JAKARTA - Banyak anggapan menilai seseorang yang mencapai usia 40 tahun adalah saat ketika dia sedang berada dalam kondisi yang matang dalam bersikap, termasuk dalam berkarir.

Namun dari perspektif medis, dalam usia tersebut seseorang sudah mulai perlu membiasakan diri melakukan pemeriksaan kesehatan atau medical check-up. Upaya mendeteksi adanya kelainan yang terjadi pada tubuh walaupun belum timbul gejala.

"Karena ada beberapa keadaan sakit yang memang hanya dapat diketahui kalau kita melakukan check-up," ujar Ari Fahrial Syam, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Senin (16/4/2018).

Menurutnya, penyakit-penyakit yang hanya bisa dideteksi dengan pemeriksaan laboratorium antara lain kencing manis (DM), kadar kolesterol dan trigliserida, kadar asam urat, hipertensi dan gangguan jantung. Selain itu, pemeriksaan skrining awal adanya kemungkinan kanker juga hanya dapat dideteksi dengan pemeriksaan laboratorium, foto dada serta USG abdomen.

Oleh karena itu, lanjutnya, bagi mereka yang berumur di atas 40 tahun dan tidak pernah check-up, apalagi dengan berbagai faktor risiko, sangat dianjurkan untuk melakukan check-up. Faktor-faktor risiko tersebut a.l. obesitas, merokok, hipertensi, hiperkolesterol, hipertrigliserida, diabetes mellitus (DM), riwayat keluarga dengan sakit jantung, kurang olahraga rutin dan stres.

"Jika seseorang mengalami obesitas, indeks masa tubuh lebih dari 30 kg/M2, maka dia berisiko dengan berbagai penyakit. Apalagi kalau ternyata dia juga mempunyai kadar kolesterol tinggi, punya hipertensi serta kebiasaan merokok dan minum alkohol."

Sebenarnya, lanjut dia, seseorang bisa mendeteksi bila ada sesuatu yang tidak beres pada organ tubuhnya. Misalnya, sesak nafas, lelah tidak seperti biasanya, nyeri di dada (terutama dada kiri), serta nyeri di daerah ulu hati setelah atau saat melakukan aktivitas olahraga tertentu.

Kondisi-kondisi tersebut di atas merupakan gejala yang harus diamati dan dievaluasi lebih lanjut melalui medical check-up. Pemeriksaan treadmill merupakan salah satu skrining yang bisa mengidentifikasi adanya masalah pada jantung.

Sumber : Bisnis.com

BLBI Berkuasa, Century Tergoreng

BLBI Berkuasa, Century Tergoreng


10Berita, SITUASI politik dengan segala hiruk pikuknya menjelang Pemilu 2019 tampaknya semakin menenggelamkan semua isu. Bahkan Pilkada yang diselenggarakan serentak di 171 daerah hampir tak terdengar, senyap bahkan hilang dari ruang dengar publik.

Hanya Pilkada Jabar, Jateng dan Jatim yang masih sesekali mengisi ruang berita bagi publik karena provinsi ini memang menampung lebih dari setengah pemilih Indonesia.

Dari semua itu, ada salah satu yang menarik karena isu hukum pun berubah menjadi isu politik. Century yang tergoreng ketika yang berkuasa adalah BLBI.

Semua tahu bahwa kerugian di BLBI jauh lebih gila dari kerugian Century, ada kerugian negara yang berpuluh kali lipat lebih dari kerugian negara akibat Century.

Itupun kalau benar negara rugi akibat kebijakan Bail Out Century. Century hanya bicara angka Rp. 6,7 triliun sedangkan BLBI bicara angka ratusan trilliun.

Total dana talangan BLBI yang awalnya dikeluarkan sebesar Rp. 144,5 triliun patut diduga merugikan negara sebesar Rp.140 triliun lebih. Jadi kalau bicara angka kerugian negara, maka Century hanya kerugian kecil.

Mari sedikit kita telaah Century dengan data singkat sebagai berikut. Century dibailout dengan angka Rp. 6,7 triliun, dijual LPS Rp. 4,4 triliun, pengembalian uang Rp.1,8 triliun.

Artinya ada selisih hanya Rp.500 M dan ini lah kita anggap biaya penyelamatan ekonomi sehingga krisis tidak menerpa Indonesia. Bahkan setelah itu ekonomi Indonesia masuk G 20 dan salah satu pertumbuhan ekonomi paling tinggi di dunia.

Bandingkan dengan BLBI yang menalangi 48 bank kala itu dengan uang ratusan trilliun. Yang kembali ke negara hanya sebagian kecil saja. Kebijakan era Presiden Megawati Soekarnoputri ini patut diduga sarat korupsi.

Kita ambil salah satu contoh kasus saja. Sjamsul Nursalim misalnya. Kucuran dana BLBI yang diterima Sjamsul sebagai pemegang saham pengendali BDNI adalah sebesar Rp. 27,4 triliun. Sjamsul kemudian membayar dengan aset-aset miliknya serta uang tunai hingga menyisakan utang sebesar Rp. 4,8 triliun. BBPN juga menagihkan pembayaran sebesar Rp. 1,1 triliun kepada para petani tambak Dipasena, yang adalah debitur BDNI.

Oleh karena itu, masih ada Rp. 3,7 triliun yang harus ditagih BPPN ke BDNI. Namun Kepala BPPN Syafruddin justru mengeluarkan SKL (Surat Keterangan Lunas) pada April 2004, sehingga masih ada dana sebesar Rp. 3,7 triliun yang belum dikembalikan ke negara.

Dengan demikian jelas, Rp. 3,7 berbanding Rp. 500 M itu kecil sekali. BLBI era Megawati dengan kebijakan SKL-nya telah membuat ratusan trilliun uang negara tidak jelas nasibnya.

Lantas mengapa sekarang kasus Century era SBY yang dijadikan bola panas dan digoreng-goreng? Nampaknya politik menjadi pemicunya. Nampaknya kekuasaan sedang berupaya melakukan cipta kondisi. Menciptakan kondisi bahwa seolah kasus Century adalah mega korupsi.

Tujuannya apa? Patut diduga untuk menutupi kasus EKTP yang menyebut nama-nama elit partai penguasa seperti Puan, Pramono, Yasona, Olly dan lain-lain.

Selain itu juga untuk menutupi kasus BLBI yang mulsi menyerempet sang partai penguasa dengan ditetapkannya Syafrudin Tumenggung menjadi tersangka dan KPK membidik Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2002 yang dikeluarkan Megawati tentang Pemberian Jaminan Kepastian Hukum Kepada Debitur yang Telah Menyelesaikan Kewajibannya atau Tindakan Hukum Kepada Debitur yang Tidak Menyelesaikan Kewajibannya Berdasarkan Penyelesaian Kewajiban Pemegang Saham.

Jadi pahamkan mengapa Century jadi gorengan sekarang? BLBI dan EKTP harus ditutupi. [rmol]

Ferdinand Hutahaean
Kepala Divisi Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat

Sumber :Dakwah media 

MAKJLEB! Dihantam Fitnah Hitam, Sudirman Said: Yang Mainnya Fitnah Akan Dihukum Masyarakat

MAKJLEB! Dihantam Fitnah Hitam, Sudirman Said: Yang Mainnya Fitnah Akan Dihukum Masyarakat


10Berita, Pasangan Sudirman Said dan Ida Fauziyah, Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah kembali diterpa kampanye hitam.

Muncul sejumlah spanduk berisi dukungan terhadap khilafah. Spanduk-spanduk tersebut muncul di sejumlah titik di Jawa Tengah, terutama di wilayah Pantura, seperti Tegal dan Pekalongan. Spanduk bergambar Sudirman dan Ida itu bertuliskan, 'Tegakkan Jateng Berkhilafah'.

Tak hanya itu, spanduk tersebut diberi logo Partai Keadilan Sejahtera (PKS). kampanye hitam juga dilakukan melalui pesan singkat provokatif terkait khilafah. Pesan disebarkan secara masif kepada pengguna telepon seluler di Jawa Tengah.

Menanggapi isu tersebut, Sudirman mengaku santai.

"Wes biarin saja, masyarakat sudah lebih kritis, yang mainnya fitnah terus lama-lama akan dihukum masyarakat,” katanya, di sela membuka acara PKS Gowes Tour de Jakarta di Semarang, Jawa Tengah, pada hari Kamis 19 April 2018.

Sudirman berharap, semua pihak menghindari fitnah atau kampanye hitam. Pasalnya, hal itu hanya akan memecah belah masyarakat.

“Itu tidak ada gunanya, malah mengganggu suasana masyarakat, hasilnya tidak ada,” katanya.

Terkait spanduk bernada fitnah dengan logo PKS itu, PKS Jawa Tengah pun telah membantahnya. PKS akan melaporkan kasus itu ke Badan Pengawas Pemilu agar pemasang spanduk bisa diproses hukum sesuai undang-undang Pemilu.

Sumber: Jitunews

Pengacara Ini Heran, Laporannya Atas Kasus Sukmawati dan Ade Armando Mandek

Pengacara Ini Heran, Laporannya Atas Kasus Sukmawati dan Ade Armando Mandek


10Berita –  Pengacara Denny Andrian Kushidayat mengaku akan mendatangi Polda Metro Jaya untuk mengkonfirmasi dua laporannya terkait Sukmawati Soekarnoputri dan Ade Armando yang kasusnya dianggap mandek.

“Sampai sekarang kedua laporan itu belum ada tindak lanjutnya sehingga saya akan tanyakan perkembangan dua laporan tersebut,” ujarnya saat dihubungi wartawan, Kamis (19/4/2018).

Untuk laporannya terhadap Sukmawati Sorkarnoputri, dia telah diperiksa sebagai pelapor. Namun, polisi belum juga memeriksa saksi-saksi, apalagi terkait Sukmawati sebagai terlapor.

“Laporan dengan terlapor Ade Armando, sampai saat ini saya belum dipanggil ataupun diperiksa,” katanya.

Laporan terhadap Sukmawati dibuat berkaitan puisi ‘Ibu Indonesia’ ciptaan Sukmawati yang dianggap telah mendiskreditkan agama Islam. Sedang terhadap Ade Armando berkaitan pernyataannya di Facebook yang menyebutb Azan tidak suci. ()

Sumber :sindonews

Pengacara Ini Heran, Laporannya Atas Kasus Sukmawati dan Ade Armando Mandek

Pengacara Ini Heran, Laporannya Atas Kasus Sukmawati dan Ade Armando Mandek


10Berita –  Pengacara Denny Andrian Kushidayat mengaku akan mendatangi Polda Metro Jaya untuk mengkonfirmasi dua laporannya terkait Sukmawati Soekarnoputri dan Ade Armando yang kasusnya dianggap mandek.

“Sampai sekarang kedua laporan itu belum ada tindak lanjutnya sehingga saya akan tanyakan perkembangan dua laporan tersebut,” ujarnya saat dihubungi wartawan, Kamis (19/4/2018).

Untuk laporannya terhadap Sukmawati Sorkarnoputri, dia telah diperiksa sebagai pelapor. Namun, polisi belum juga memeriksa saksi-saksi, apalagi terkait Sukmawati sebagai terlapor.

“Laporan dengan terlapor Ade Armando, sampai saat ini saya belum dipanggil ataupun diperiksa,” katanya.

Laporan terhadap Sukmawati dibuat berkaitan puisi ‘Ibu Indonesia’ ciptaan Sukmawati yang dianggap telah mendiskreditkan agama Islam. Sedang terhadap Ade Armando berkaitan pernyataannya di Facebook yang menyebutb Azan tidak suci. ()

Sumber :sindonews

Usatdz Abdul Somad: Politik Tidak Bisa Dipisahkan dari Agama

Usatdz Abdul Somad: Politik Tidak Bisa Dipisahkan dari Agama

10Berita – Menjelang pesta demokrasi 2018-2019, banyak tokoh agama hingga politik bermunculan untuk melakukan dakwah di berbagai daerah. Dalam ceramah yang mereka sampaikan justru mengundang polemik dari berbagai pihak.

Menanggapi fenomena tersebut, Ustaz Abdul Somad (UAS) menilai korelasi agama dan politik merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan. “Memisahkan agama dari politik sama saja memisahkan agama dengan jual beli,” ujar UAS usai mengisi Tabligh Akbar Islamic Book Fair (IBF) 2018 di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (19/4).

Ia mencontohkan, agama dengan pernikahan, jual-beli, pernikahan, politik merupakan bagian dari kehidupan. Di mana agama hadir untuk mengatur kehidupan.

Foto: Republika/Putra M. Akbar

“Kalau agama hanya berbicara tentang mati tentang kubur, lalu apa fungsi dari agama? ayat paling panjang surat Al Baqarah ayat 282 tentang jual beli utang piutang,”ucapnya.

Kemudian, ustaz asal Pekanbaru ini juga mencontohkan agama tidak bisa dipisahkan dari bisnis. Artinya agama tidak bisa dilepaskan dari kehidupan.

“Allah menurunkan agama untuk we of life jalan hidup, bagaimana saya menjalani hidup saat berpolitik, bagaimana saya menjalani hidup saat menikah dan berinteraksi sosial itu dengan acuan dan panduan agama, ungkapnya.

Dalam memberikan tausiyah, lanjut dia, tidak pernah mengurangi isi materi ceramah.

“Saya tetap bicara, karena orang yang tak bicara sama dengan syaiton, syaiton itu bisu, tidak sanggup dengan tangan dengan lidah, ucapnya.

Pagi ini Ustaz Abdul Somad hadir di ajang IBF 2018, mengisi tabligh akbar di IBF, pukul 09.00 sampai jelang Zhuhur.

Ketua Panitia IBF 2018, M Anis Baswedan mengatakan pihaknya sudah menyiapkan tempat yang cukup luas untuk menampung pengunjung yang diperkirakan membludak.

Kami sudah menyiapkan mushala AQL-IBF seluas sekitar 2.000 meter persegi di samping area pameran, kata Anis.

Selain Ustaz Somad, hari ini panggung utama IBF 2018 juga akan diisi acara jumpa penulis internasional Syeikh Mahmud Al Misri dari Mesir, pukul 12.30-14.00. Beliau adalah penulis buku “Semua Ada Saatnya”, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Ustaz Abdul Somad, ucapnya. (rol)

Sumber : Republika.co.id

Inflasi dan Keuangan Keluarga

Inflasi dan Keuangan Keluarga


Dr. Murniati Mukhlisin M.Acc
Motivator Sakinah Finance/Ketua STEI Tazkia

SUATU hari, ada kajian riset para dosen atau dikenal dengan “Monday Forum” di Kampus STEI Tazkia. Topiknya menarik, yaitu “Determinan Inflasi: Pembuktian Teori Al-Maqrizi” dibawakan oleh Ketua Program Studi Ekonomi Syairah dan Direktur Pusat Studi Wakaf di STEI Tazkia, Nashr Akbar, M.Ec. Tentu saja kali ini saya tidak akan membahasnya dengan memakai bahasa akademik yang terlalu serius itu, izinkan saya menyambungkan kata inflasi ini dalam konteks keuangan keluarga.

Inflasi itu apa?

Inflasi dikenal oleh masyarakat umum dengan “kenaikan harga barang”, yang akhirnya menurunnya nilai mata uang. Menurut Badan Pusat Statistik, inflasi dapat juga diartikan sebagai penurunan nilai mata uang terhadap nilai barang dan jasa secara umum.

Seringkali inflasi dipicu dari kenaikan harga listrik dan Barang Bakar Minyak (BBM), yang mengakibatkan naiknya ongkos produksi dan kendaraan sehingga berujung kepada melambungnya harga suatu barang dan jasa. Akibatnya, konsumer harus membayar lebih tinggi dari harga yang biasanya.

Sejak tahun 2016 hingga saat ini tingkat inflasi di Indonesia rata – rata di bawah 4 persen (kategori inflasi ringan), pernah di atas 4 persen ketika bulan Ramadhan dan Syawal dimana memang uang THR dan tabungan biasanya digunakan untuk memeriahkan pesta ummat Islam ini. Begitu juga untuk pembayaran zakat yang meningkat drastis di bulan – bulan tersebut yang dapat juga memicu daya beli rakyat miskin untuk keperluan rumah tangganya. Dari data yang ada, nampak trend perayaan natal bulan November dan Desember serta tahun baru tidak begitu memberikan dampak inflasi.

Bukan hal baru

Inflasi adalah bukan hal baru bagi masyarakat di dunia ini termasuk Indonesia maupun dalam sejarah Islam. Jerman mengalami inflasi hiper pada tahun 1922-1923 disusul Austria pada tahun 1931, dan Perancis pada tahun 1944-1966.

Inflasi juga terjadi di Nigeria, Inggris, Meksiko, Amerika juga negara – negara Asia Tenggara termasuk Indonesia, yang terburuk yaitu ketika krisis keuangan dan goncangnya stabilitas politik tahun 1997-1998. Semoga tahun politik kali ini tidak memicu tingkat inflasi. Sebagai gambaran, tingkat inflasi menjelang dan saat Pemilu tahun 2013-2014 sempat di atas 8 persen.
Nashr Akbar memaparkan bahwa menurut al-Thabrani inflasi pernah terjadi pada zaman Rasulullah SAW, 14 abad yang lalu ketika terjadinya kekeringan dasyat di Madinah yang mengakibatkan naiknya harga hewan ternak dan bahan makanan. Begitu juga pada masa Sayyidina Umar bin Khattab pernah terjadi musim penyakit menular (wabah tha’un) di Amawas pada tahun 17 Hijriah dan begitu juga selanjutanya yang terjadi di Mesir.
Al-Maqrizi mengatakan bahwa inflasi bisa terjadi karena dua hal yaitu bencana alam termasuk wabah penyakit seperti kasus di atas dan juga kesalahan manusia. Kesalahan manusia bisa karena korupsi, pajak dan pencetakan uang yang berlebihan.
Kiat jitu menghadapi inflasi
Bulan puasa atau bulan Ramadhan sebentar lagi tiba, kurang dari dua bulan, yang kemudian disusul bulan Syawal atau Idul Fitri dan perayaan “Open House”. Seperti pada tahun sebelumnya, harga barang akan cenderung naik, lantas bagaimana cara keluarga untuk menghadapi inflasi musiman tersebut? Salah satunya adalah merubah gaya hidup.

Sayyidina Umar bin Khattab memberikan contoh merubah gaya hidup ketika musim kelaparan dan inflasi terjadi. Dalam kitab al-Bidayah wan Nihayah karangan Ibnu Katsir, diceritakan bahwa Sayyidina Umar bersumpah tidak mau makan daging, samin dan susu sehingga setiap hari beliau hanya makan minyak zaitun hingga akhir musim paceklik itu.

Berikut adalah beberapa kiat bagaimana keluarga dapat mengatasi inflasi:

1. Kendalikan nafsu

Sebenarnya bulan Ramadhan adalah bulan mengendalikan nafsu, melatih kesabaran, dan menahan banyak godaan. Namun seringkali kita membuat pembenaran karena alasan Ramadhan adalah satu – satunya bulan yang istimewa sehingga diperlukan makanan minuman istimewa. Banyak di tempat berbuka puasa kita melihat semua makanan menarik dari kolek hingga lauk pauk, namun setelah azan Maghrib berkumandang, perut tak kuasa menampung, sehingga akhirnya banyak sisa makanan dan minuman yang terbuang.

Begitu juga saat Idul Fitri, sebagian keluarga memaksakan semua harus istimewa, baru dan mahal. Rendang dan opor ayam temannya lontong dan ketupat harus ada, walau terpaksa membeli dengan harga daging, ayam, cabe yang melonjak – lonjak. Begitu juga baju dan perabot yang harus diganti.

Malangnya, banyak keluarga yang mencairkan tabungan yang awalnya disiapkan untuk keperluan yang lebih penting. Parahnya, ada yang terpaksa berhutang karena ingin keluarganya dianggap mampu.

Maka dari itu perlu sekali memasang niat sejak awal agar bulan puasa dan lebaran tahun ini kita berubah menjadi yang lebih baik, untuk dapat lebih mengendalikan nafsu.

2. Daur ulang

Banyak tukang jahit dan perabot yang dapat mendaur ulang hordeng dan sofa juga mengecat ulang perabot rumah tangga tanpa harus membeli baru atau daur ulang istilahnya. Bajupun demikian yang dapat dicarikan alternatif harga murah kalau memang harus baru terutama untuk anak –anak.

3. Tingkatkan dana tabungan

Loh koq nabung? Iya, justru dengan perkiraan akan adanya pemasukan pendapatan lebih banyak saat Ramadahan dan Syawal, contohnya THR, rencana tabungan dan investasi harus dipikirkan. Hal ini adalah upaya antisipasi untuk mengatasi inflasi yang mungkin tidak kunjung turun di beberapa bulan selanjutnya. Dalam hal ini, tabungan dan investasi dapat menjadi satu solusi.

4. Pembiayaan syariah

Untuk menjaga tidak terpuruknya keadaaan keuangan kita saat inflasi adalah dengan memastikan semua pembiayaan kita dengan pihak bank adalah berbentuk tetap atau tidak naik turun, karena jika inflasi terjadi, pembayaran cicilan bank akan tetap stabil. Hal ini hanya ditemukan di lembaga keuangan syariah baik perbankan maupun koperasi dengan akad produk dan jasanya yang menjaga kestabilan kondisi keuangan keluarga. Tentu saja lebih menenangkan. Untuk keluarga yang sudah terlanjur mendapatkan kredit dan bank konvensional dapat segera memindahkan pinjamannya ke bank syariah dengan sistem “take over”.

Demikian pesan – pesan inflasi ini disampaikan, semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bis-shawaab. Salam Sakinah! []

Sumber : Islampos.

Begini Desain Kursi Pesawat yang Bikin Penumpang Serasa Berdiri. Kamu Tertarik Duduk di Sini?

Begini Desain Kursi Pesawat yang Bikin Penumpang Serasa Berdiri. Kamu Tertarik Duduk di Sini?

10Berita, Dunia penerbangan akan segera memasuki babak baru. Setelah babak perang tiket promo yang gila-gilaan (bahkan lebih murah dari harga tiket bus), persaingan dunia penerbangan lebih gila lagi ke depannya. Hal ini karena munculnya ide kursi yang tegak sehingga tampak seperti kursi berdiri. Wah seperti apa nih kursi pesawat yang seolah berdiri ini?

Kursi tegak yang akan membuat penumpangnya seakan berdiri ini memang inovatif dan diklaim bisa meningkatkan jumlah penumpang di pesawat. Mau tahu seperti apa bentuk kursi vertikal ini dan apa manfaatnya? Yuk simak ulasan Hipwee Travel yang disarikan dari situs berita DailyMail.

Desainer asal Italia meluncurkan desain kursi pesawat untuk penumpang berdiri. Wah pegel nggak nih berdiri di pesawat?

kursi penumpang tegak begini via www.dailymail.co.uk

Advertisement

Desain SkyRider 2.0 yang dirancang oleh desainer Italia Aviointeriors ini sangat memungkinkan penumpang untuk meregangkan kakinya saat kondisi pesawat terbang dan tanpa perlu keluar biaya tambahan lagi. Selama ini ‘kan penumpang sering mengeluh kakinya sedikit tertekuk akibat kursi yang terlalu rapat. Akan tetapi, kursi desain terbaru ini posisinya sangatlah tegak sehingga para penumpang akan terlihat seperti berdiri di dalam pesawat. Kira-kira bakal pegel nggak nih berdiri di dalam pesawat? Kalau ketiduran gimana dong ya? Hehehe.

Apa sih benefit kursi vertikal begini buat para operator pesawat terbang? Ya jelas bisa menambah kuota penumpang di dalamnya dong ya

bisa kaya naik bus nih via www.dailymail.co.uk

Aviointeriors mengklaim bahwa desain kursi ini bisa membuat operator pesawat memasukkan 20 persen penumpang lebih banyak ke dalam kabin. Efisiensi ini bisa dihitung dari penghematan ruang kaki dari awalnya 28 inch menjadi 23 inch. Otomatis akan ada penambahan penumpang sehingga bisa meningkatkan keuntungan operator secara finansial. Bobotnya pun 50 % lebih ringan dibanding kursi konvensional biasa. Tentu saja biaya pemeliharaan pun bisa dipangkas. SkyRider 2.0 ini akan mengingkatkan kepadatan penumpang di dalam kabin dan bercampur dengan berbagai kelas lainnya.

Konsep kursi vertikal seperti ini sebenarnya bukan hal yang baru dan telah digagas pada tahun 2010. Hanya saja ide ini gagal direalisasikan dan belum diproduksi. Kini, versi lebih modern dan inovatif telah dirilis oleh perusahaan Italia, Aviointeriors.

Kursi ini bukan diciptakan untuk rute penerbangan jarak jauh melainkan untuk rute pendek 1-2 jam perjalanan.

tegak banget sih kursinya via www.dailymail.co.uk

Advertisement

Mungkin awalnya kamu akan bertanya-tanya, gimana tuh kalau perjalanan panjang sampai 4 atau 5 jam terbang? Sebenarnya sih, kursi SkyRider 2.0 ini tidak dirancang untuk penerbangan jarak jauh. Kursi ini cocoknya memang untuk penerbangan jarak pendek, sekitar 1-2 jam perjalanan. Dalam durasi penerbangan pendek, kursi ini masih nyaman digunakan kok. Ya kali kalau lebih dari 5 jam bisa pingsan itu duduknya begitu. Hehehe.

Kursi seperti ini tentu akan menurunkan harga tiket pesawat dari harga biasa. Konsekuensinya, penumpang pesawat pun akan lebih ‘ramai’ dan terkesan penuh. Padahal sebenarnya tak setiap hari pesawat bisa terisi 100 %, kecuali pada hari libur. Jadi apakah efektif penggunaan kursi begini? Mungkin memang terasa nyaman untuk rute pendek, tapi apakah layak ada kursi ‘berdiri’ di dalam pesawat. Bagaimana menurutmu?

Ya meskipun sudah ada desainnya, namun belum ada operator atau maskapai penerbangan yang menggunakan kursi vertikal ini. Kalau menurut kamu, mau nggak naik pesawat dengan kursi berdiri begini meskipun harganya murah?

Sumber :Hipwee 

Kebijakan Baru Kemenag: Calon Jemaah Haji yang Wafat Bisa Digantikan Keluarganya

Kebijakan Baru Kemenag: Calon Jemaah Haji yang Wafat Bisa Digantikan Keluarganya

10Berita, JAKARTA—Kementerian Agama mengeluarkan kebijakan baru dalam penyelenggaraan ibadah haji 1439H/2018M. Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Ahda Barori menjelaskan, kini calon jemaah haji yang wafat sebelum keberangkatan, bisa digantikan dengan keluarganya.

“Mulai tahun ini, porsi calon jemaah haji yang wafat sebelum berangkat ke Arab Saudi, bisa digantikan oleh keluarganya,” terang Ahda di Jakarta, Kamis (19/04/2018).

Ketentuan ini tertuang dalam Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nomor 148 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pelunasan BPIH Reguler Tahun 1439H/2018M.

Ada beberapa point ketentuan terkait pelimpahan posisi tersebut. Berikut ini ketentuan pelimpahan nomor porsi bagi calon jemaah haji yang wafat:

1. Permintaan dari keluarga jemaah yang sudah ditetapkan berhak melunasi, namun wafat sebelum berangkat

2. Kebijakan wafat yang dapat digantikan adalah jemaah yang sudah ditetapkan berhak melunasi BPIH dan waktu wafatnya pasca ditetapkan sebagai berhak lunas tahun berjalan

3. Orang yang dapat menggantikan calon jemaah wafat adalah suami/istri/anak kandung/menantu. Pengajuan penggantian ini harus diketahui RT, RW, Lurah, dan Camat.

4. Verifikasi data pengajuan penggantian dilakukan di Kanwil Kemenag Provinsi dan Direktorat Pelayanan Haji Dalam Negeri Ditjen PHU.

5. Jemaah haji pengganti diberangkatkan pada musim haji tahun berjalan atau tahun berikutnya.

Selain itu, Ahda menjelaskan, calon jemaah haji pengganti harus mengajukan surat permohonan tertulis ke Kantor Kemenag Kab/Kota setempat dengan melampirkan beberapa dokumen.

Terkait dokumen yang harus disiapkan oleh calon jemaah haji pengganti, berikut ini rinciannya:

1. Asli akta kematian dari Dinas Dukcapil setempat atau Surat Kematian dari Kelurahan/Desa diketahui Camat.

2. Asli surat kuasa penunjukan pelimpahan nomor porsi jemaah wafat yang ditandatangani anak kandung, suami/istri, dan menantu yang diketahui oleh RT, RW, Lurah/Kepala Desa, dan Camat

3. Asli surat keterangan tanggung jawab mutlak yang ditandatangani calon jemaah haji penerima pelimpahan nomor porsi jemaah wafat dan bermaterai

4. Asli setoran awal dan atau setoran lunas BPIH

5. Salinan KTP, KK, Akta Kelahiran/Surat Kenal Lahir atau bukti lain yang relevan dengan jemaah haji yang wafat yang dilegalisir dan distempel basah oleh pejabat yang berwenang dengan menunjukan aslinya.

Seluruh dokumen tersebut, kata Ahda harus diverifikasi terlebih dahulu.

“Seluruh berkas pendukung harus diverifikasi oleh petugas Kankemenag Kab/Kota, Kanwil, dan Ditjen PHU” tegas Ahda. []

SUMEBR: KEMENAG | TRIBUNNEWS