Ini 19 Non-Muslim Yang Bersyahadat di Acara Zakir Naik di Stadion Bekasi Yang Dihadiri Lebih 80 Ribu Peserta
10Berita-Panitia Zakir Naik yang juga Sekjen Mualaf Center Indonesia yang merupakan mualaf keturunan Tionghoa, Hanny Kristianto sangat bersyukur atas terlaksananya Tour Dakwah Zakir Naik di stadion Patriot Bekasi, Sabtu malam hingga Ahad dini hari (8-9 April 2017).
Lebih dari 80 ribu orang hadir malam ini di dalam dan diluar stadion, jutaan orang menyaksikan acara ini melalui Live Streaming melalui DZAT channel.
"Jazakumullah khair khatsiro ikhwah fillah yang telah berpartisipasi dan membantu terlaksananya acara ini, semoga Allah Azza wa Jalla membalas kebaikan antum dengan kebaikan berlipat dunia akhirat..," tutur Hanny Kristianto, Ahad (9/4/2017), di akun fb-nya.
"Subhanallah Walhamdulillah Wala Ilaha Illallah Wallahu Akbar !!! Menangis saya malam ini merasakan indahnya ukhuwah Islamiyah..," lanjut Koh Hanny.
"Tanpa pertolongan Allah dan tanpa antum semua mustahil sejarah kebangkitan Islam malam ini terjadi..," tegasnya.
Lebih lanjut, Koh Hanny Kristianto mengatakan ada 19 non-Muslim yang bersyahadat:
"Malam ini 19 orang bersyahadat bersama Dr Zakir Naik dalam Ceramah Zakir Naik (Bekasi) malam ini 8 April 2017 di Stadion Patriot Bekasi semua mualaf in syaa Allah dituntun dan dibina oleh Mualaf Center Darussalam Masjid Darussalam Kota Wisata."
"Saudara - saudari kita yang bersyahadat malam ini terdiri dari berbagai latar belakang suku, ras dan profesi.. mereka adalah: dr. Adi Wijayanto, Widya Hertati, Diana, Femi, Adelia, Randy, Agnes, Imelda, Andy, Welly, Reynaldi, Mafes, Daniel, Ario, Eka, Vera, Reza, Dewa Putu, Dian."
"Kita doakan saudara - saudara kita yang baru ini senantiasa istiqomah dan dimudahkan Allah Azza wa Jalla menjalankan Islam, Iman dan Ihsan mereka..," pungkas Koh Hanny.
(Hanny Kristianto -paling kiri- bersama ust Yusuf Mansur dll, di acara Zakir Naik di Stadion Patriot Bekasi)
Di stadion berkapasitas 40 ribu penonton ini, Dr Zakir Naik menyampaikan ceramah bertema “Persamaan antara Islam dan Kristen” dalam bahasa Inggris tanpa penerjemah langsung sekitar 1,5 jam. Kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab.
Panitia pun menyiapkan frekuensi radio khusus untuk mendengarkan terjemahan bahasa Indonesia dari rangkaian ceramah dan tanya jawab Dr Zakir Naik bagi lebih dari 50 ribu peserta yang hadir memadati stadion kebanggaan kota Bekasi itu. Peserta cukup memakai telepon seluler beserta headset atau perangkat suaranya untuk menyimak hasil terjemahan dari penyampaian Dr. Zakir Naik ini.
Orang-orang nonmuslim dan mampu berbahasa Inggris diberikan prioritas untuk bertanya. beberapa non-Muslim berasal dari agama Katolik, Kristen Protestan, dan Buddha melontarkan pertanyaan tentang Nabi Isa, tentang Allah SWT, dan tentang Islam.
Antusiasnya peserta nonmuslim memberikan pertanyaan atau menguatkan keinginannya memeluk Islam, membuat waktu tanya jawab lebih lama sebagaimana rencana. Sebagaimana pemantauan Kantor Berita Islam MINA, dalam jadwal seharusnya sesi tanya jawab diakhiri dengan penutup dilaksanakan pada pukul 23.45 WIB, namun dalam pelaksanaannya sesi ini berakhir hingga dini hari pukul 02.00 WIB.
Dari puluhan orang yang bertanya, ada 19 orang yang langsung bersyahadat menyatakan diri masuk Islam. Di antaranya Alya, Beno, John, dan Roy.
“Semoga Alloh memberikan ampunan dan menunjukinya jelan menunuju syurga. Bagi umat Muslim diharuskan untuk memberikan bantuan dan bimbingan bagi para mualaf yang baru memeluk Islam,” ujarnya menutup acara.
Hadir dalam ceramah akbar itu Ketua MPR Zulkifli Hasan, Duta Besar Arab Saudi Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi, Walikota Bekasi Rahmat Effendi, Ustaz Yusuf Mansur, dan tokoh serta ulama lainnya.
Zakir Naik ditemani oleh istri dan anak-anaknya melakukan safari dakwah ke Indonesia bertajuk Zakir Naik Visit Indonesia 2017 pada 1-10 April 2017.
Safari Dakwah Dr Zakir Naik di Indonesia dimulai pada 2 April 2017 lalu di Auditorium Universitas Pendidikan (UPI) Bandung dan akan berakhir pada 10 April 2017 mendatang di Auditorium Universitas Hasanuddin Makassar.
Sumber: Portal Islam