Kekeliruan Orang Terhadap Gus Dur soal Membela Minoritas
10Berita-Aktivis muda Nahdlatul Ulama (NU) Savic Ali menjelaskan tentang kekeliruan orang-orang dalam memahami Gus Dur yang dianggapnya sebagai pembela minoritas.
Menurutnya, Gus Dur itu bukan membela minoritas, melainkan Gus Dur sangat komitmen dan sensitif dengan keadilan dan Hak Asasi Manusia (HAM).
“Gus Dur pada dasarnya membela siapapun yang memang rentan menjadi korban sistem besar yang tidak adil,” kata Savic Ali saat mengisi acara Kelas Pemikiran Gus Dur (KPG) 2 di Yayasan Puan Amal Hayati, Ciganjur, Jakarta Selatan, Ahad (2/4).
Dalam konteks Tionghoa, ia mengatakan, bahwa keadaan saat itu etnis Tionghoa ditekan oleh orde baru. Di antaranya tentang ketidakbolehan pemerintah pada aktifitas pengajaran Bahasa Cina dan hak-hak lain yang diberangus.
Ketidakadilan yang biasanya menimpa orang atau kelompok yang lemah inilah yang membuat Gus Dur juga sangat peduli pada mustad’afin.
“Sebenarnya bukan soal mayoritas atau minoritas, karena minoritas tidak selalu mencerminkan mustadh’afin. Gus Dur tidak membela minoritas-minoritas yang kuat,” ujar pria berkacamata ini.
Jadi, katanya, istilah membela minoritas tidak selalu tepat, karena minoritas itu bisa jadi buruk kalau minoritasnya sangat berkuasa, atau pemilik modal dan menindas.
“Gus Dur pada dasarnya adalah advokat dari kelompok yang lemah, mustadh’afin,” katanya. (Husni Sahal/Fathoni)
Sumber: NU online