OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 29 Juni 2017

Sebab Ekonomi Ambruk, Pajak Dinaikkan dan menjadi Mesin Pembunuh Rakyat

Sebab Ekonomi Ambruk, Pajak Dinaikkan dan menjadi Mesin Pembunuh Rakyat


10 Berita-JAKARTA  Pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah pertumbuhan yang ditopang oleh konsumsi barang barang impor, yang diimpor oleh asing dan taipan, investasi asing dan taipan, utang luar negeri dalam komponen pengeluaran pemerintah dan ekspor bahan mentah oleh perusahaan asing dan taipan (X-M).

“Itulah mengapa pertumbuhan ekonomi pemerintah bukan hanya berkualitas, tidak berkorelasi dengan pajak, akan tetapi pertumbuhan ekonomi yang merusak ekonomi dan sosial masyarakat,” tulis pengamat ekonomi politik, Salamuddin Daeng, di siaran persnya, beberapa waktu lalu.


Dan menurut Daeng hanya sedikit sekali yang tersisa untuk negara. “Hanya seupil yang mereka bayarkan sebagai pajak.

Para investor telah secara efektif mengubah kewajiban kepada negara menjadi biaya operasional perusahaan, biaya bunga, gaji, dan pengeluaran luar negeri lainnya.”

Prof. Jefry Winter pernah menyampaikan kritik pada Orde Baru. Dia mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Orba antara 7-8  persen hanya cukup dibagikan di antara oligarki penguasa yakni pemerintah dan pengusaha saja. Jefry mengatakan bahwa pertumbuhan tersebut tidak pernah dapat dibagikan kepada rakyat.

“Bagaimana sekarang? Pertumbuhan ekonomi era reformasi yang hanya 4-5 persen ternyata tidak cukup untiuk dibagikan pada oligarki karena terlalu kecil. Sehingga pemerintah terus memburu rakyat dengan pajak tinggi, tarif selangit, sewa dan bunga mencekik.

Karena pertumbuhan ekonomi 4-5 persen yang dimiliki pengusaha bahkan tidak bisa cukup untuk membayar utang-utang meraka.”

Daeng menyebutkan malah sekarang terjadi kecurangan yang lebih sadis. Rakyat yang diperas.

“Pajak rakyat menjadi bancakan swasta melalui mega proyek infrastruktur yang pelaksanan melalui penyertaan modal negara (PMN) kepada BUMN dan pelaksanaan proyek infrastruktur yang dibiayai APBN oleh swasta.

Baik  proyek PMN maupun mega proyek lainnya, semuanya adalah ajang swasta asing dan taipan untuk melahap APBN.” (Robi)

Sumber:voa-islam.com