OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 20 Juli 2017

Hai Tukang Zalim! Jadikan Ini Pelajaran

Hai Tukang Zalim! Jadikan Ini Pelajaran



Oleh: 
Muizz Abu Turob* حفظه الله
(Setu, 11 Juli 2017)+i8

Sesungguhnya kezaliman selamanya tidak dapat dibenarkan. 
Sekali kita berbuat zalim, menyesal selamanya. Jangan sampai itu terjadi pada diri kita.

Rasulullah ﷺ bersabda,

واتقِ دعوةَ المظلومِ ، فإنه ليس بينَه وبين اللهِ حجابٌ.

"Takutlah doa orang terzalimi, karena antara ia dan Allah tidak ada pembatas."
(HR. Bukhari, no. 1496)

ثلاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَاباتٌ لهُنَّ ، لا شَكَّ فيهِنَّ :دَعْوَةُ المَظْلومِ...

"Tiga doa mustajab, tidak diragukan lagi; doa orang terzalimi..."
(Shahih al Adab al Mufrad, no.24)

Seseorang mengisahkan seraya menasihati; "Siapa yang mengetahui kisahku ini, jangan pernah sekali kali berbuat zalim!" 

Ia memulai kisahnya; Dahulu ia terbiasa menyokong orang-orang zalim untuk menzalimi manusia, dan ia sendiri orang yang paling zalim di antara mereka.

Suatu hari ia berjalan menuju tepi sungai, lalu melihat seorang tukang jala ikan yang fakir telah mendapatkan seekor ikan besar. Si zalim itu takjub dengan ikan tersebut, ia segera mendatangi si tukang jala seraya membentaknya dengan ucapan yang kasar; "Hai kamu, berikan ikan ini kepadaku!"
Si tukang jala menjawab; "Hanya ini jatah makan anak-anakku." 
Si zalim itupun langsung memukulnya dan merampasnya dengan paksa seraya marah-marah dan pergi meninggalkannya.

Di tengah perjalanan pulang tiba-tiba ikan itu menggigit tangan si zalim itu dengan kuat.
Tatkala ia sampai rumah ia langsung membanting ikan itu dari tangannya, sedang si ikan telah membuat luka di jempolnya. Hal itu membuat ia merasakan sakit yang perih hingga tidak dapat tidur pada malam harinya karena demikian pedih yang dirasakan.

Pada pagi harinya lelaki itu mendatangi dokter untuk mengutarakan keluhannya, si dokter pun mengatakan bahwa jempolnya harus segera diamputasi, jika menunggu lebih lama kemungkinan besar harus dipotong sampai siku.

Lelaki itupun pulang ke rumah dalam kondisi bingung, ia tak tahu mana yang harus ia pilih. Beberapa jam kemudian seluruh tangannya merasakan sakit yang sangat, bahkan menjalar hingga lengan atas. Ia pun kembali ke dokter untuk meminta tolong, si dokter memberi solusi supaya tangannya dipotong hingga siku. 

Untuk kali ini lelaki itu menuruti nasihat dokter. Ternyata sakit itu tidak berhenti begitu saja bahkan menjalar hingga lengan atas, dan terasa lebih sakit daripada sebelumnya. Dokter berkata kepadanya; "Kamu harus diamputasi hingga bahu supaya sakit tidak tersebar ke seluruh tubuh."

Lelaki itupun benar-benar mengamputasi lengannya.
Orang-orang mulai bertanya kepadanya sebab tangannya diamputasi, lelaki itu menjawab, "Si pemilik ikan." 

Suatu hari ia menceritakan kisah itu kepada seorang Syaikh. Syaikh itu berucap kepadanya, "Seandainya engkau sejak awal mendatangi pemilik ikan itu, meminta maaf, dan meminta keridhaannya, tentu tanganmu tidak akan diamputasi."
Syaikh itu menasihatkan supaya ia menemui pemilik ikan, meminta keridhaan, dan permohonan maaf agar sakitnya tidak menjalar ke seluruh tubuh.

Lelaki itu mencari si pemilik ikan di desa-desa hingga akhirnya menemukannya. Lelaki itu langsung mencium kedua kakinya dan menangis sejadi-jadinya. Ia bersumpah demi Allah agar memaafkannya, si pemilik ikan terkejut dengan sikapnya seraya bertanya, "Siapa anda?" 
Lelaki itu menjawab, "Saya lah yang mengambil paksa ikan anda."
Ia sebutkan kisahnya secara lengkap. 
Si pemilik ikan menjawab bahwa ia telah memaafkannya semenjak mendengar musibah yang menimpanya.

Lelaki itu bertanya apakah ia mendoakan keburukan kepadanya saat mengambil ikan itu secara paksa?
Si pemilik ikan itu mengiyakan. 
"Saat itu aku berdoa; Ya Allah, sesungguhnya lelaki itu merasa kuat terhadapku di atas kelemahanku secara zalim, karena rizki yang telah engkau berikan kepadaku, maka tunjukkanlah kepadaku kuasa Engkau atasnya."

Sesungguhnya doa orang terzalimi itu tidak tertolak, antara ia dan Allah tidak ada pembatas, yang dengannya terbuka pintu-pintu langit. 
Jauhilah perbuatan zalim! Karena kezal


Sumber: Konten Islam

Related Posts:

  • Jika Esok Masih HidupJika Esok Masih Hidup   Oleh: Siti ALLAH SWT, yang menambatkan keyakinan di jiwa yang putih, yang melembutkan nuansa rasa, yang menguatkan taji-taji imajinasi. Jika aku masih tetap hidup esok pagi aku berjanji, apa… Read More
  • 10 Foto Ini Menunjukkan Betapa Tidak Berdayanya Manusia Menghadapai Kekuatan Alam10 Foto Ini Menunjukkan Betapa Tidak Berdayanya Manusia Menghadapai Kekuatan Alam 10Berita, Seharusnya alam adalah kawan yang baik bagi manusia, namun ketika ia marah segala sesuatu bisa terjadi dan manusi… Read More
  • Lihatlah Aibmu Sendiri Lihatlah Aibmu Sendiri 10Berita   MENGGUNJING, membicarakan aib orang lain, seakan tidak lepas dari obrolan sehari-hari kita. Padahal diri sendiri pun tak suka jika menjadi bahan pembicaraan orang. Itulah manu… Read More
  • Yang Dulu Pernah Bermaksiat Yang Dulu Pernah Bermaksiat 10Berita, SEBAGAI manusia biasa, tentunya kita tidak akan pernah terlepas dari salah dan dosa. Ketika kita sadar telah melakukan sebuah dosa, maka tugas kita selanjutnya adalah bertaubat dan memoh… Read More
  • Tanda Kiamat Ini Sudah Muncul di Arab Tanda Kiamat Ini Sudah Muncul di Arab Gedung pencakar langit di Dubai tampak seperti negeri di atas awan Dubai (Getty Images) 10Berita, Syaikh Dr Muhammad Al Areifi meyakini bahwa salah satu tanda kiamat yang disabdakan Rasu… Read More