Ini Kuasa Allah, Munculnya Film “Kau dan Aku Kejar-kejaran”, Sanggahan Telak Untuk Film “Kau Adalah Aku Yang Lain”
Film Pendek polisi yang berjudul “Kau Adalah Aku Yang Lain” yang menyulut kemarahan umat islam karena menyudutkan umat islam kini ternyata berbalas dengan diupload nya salah satu “film” metro tv oleh warganet.
‘Film’ itu berjudul “Warga Kejar Polisi” yang disebabkan oleh polisi menyalip mobil jenazah warga Papua Barat.
Hal ini seakan menjawab bahwa BUKAN Umat Islam yang suka menghalang-halangi mobil ambulance seperti di film hoax Anto Galon yang disebarkan oleh akun resmi Divisi Humas Polri.
Melainkan oknum polisi sendiri yang arogan terhadap iring-iringan mobil jenazah sehingga akhirnya warga mengamuk dan mengejar oknum polisi tersebut. Kejadian ini juga disiarkan MetroTV, semestinya Anto Galon tahu sehingga tidak malah MEMFITNAH umat Islam hadang ambulance karena membawa pasien Non-Muslim.
Puluhan personel kepolisian dari Mapolda Papua Barat berhamburan saat dikejar oleh pengantar jenazah di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Senggang, Manokwari, Selasa (10/5/2016) sekira pukul 11.00 WIT.
Kejadian itu berawal saat, dua personel dari Polda Papua Barat berseragam lengkap menyalip iring-iringan rombongan pengantar jenasah di lokasi kejadian. Setelah menyalip, kedua polisi tersebut lalu memalang kendaraanya tepat didepan Toko Tengah.
Selanjutnya, beberapa orang dari pengantar jenazah kemudian menegur dua orang oknum polisi tersebut. Menolak ditegur, dua orang polisi itu lalu marah sehingga terjadi insiden saling dorong. Lantaran kalah jumlah, dua polisi itu lalu menyelamatkan diri.
Tak berselang lama, dua orang polisi itu lalu datang bersama rekan-rekannya ke lokasi kejadian untuk mencari warga yang sempat bersitegang. Warga yang merasa tertantang lalu menyerang puluhan polisi menggunakan balok kayu dan potongan besi serta batu.
Saat diserang puluhan personel polisi itu langsung kabur kocar-kacir menyelamatkan diri dari amukan warga. Tak hanya itu, pengendara di lokasi tersebut pun berhamburan dan menyelamatkan diri ke rumah maupun toko milik warga setempat.
Salah seorang sanksi mata yang merupakan rombongan pengantar jenazah, Arba (40) mengatakan, pihaknya tidak menerima perlakuan oknum polisi tersebut. Apalagi, aksi kedua oknum polisi itu dilakukan saat proses pengantaran jenazah.
"Caranya tidak bagus, sudah tau ada jenazah, main salip-salip saja," kata Arba kepada wartawan.
Setelah itu, lanjut Arba, warga kembali emosi karena kedua polisi tersbeut datang kembali ke lokasi bersama puluhan personel polisi lainnya.
"Suasana sebenarnya sudah agak tenang, tapi ternyata yang lari tadi, datang lagi bersama puluhan anggota dan membawa tongkat kayu," tuturnya lagi.
Berikut ini Video liputan beritanya dari MetroTV
Sumber:[www.tribunislam.com]