Mengenai Efek Bahaya Narkoba Jenis Baru “Flakka” (Si Mayat Hidup)
10Berita – Jumat 21 Juli 2017, Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso atau Buwas mengatakan bahwa narkoba jenis baru “Flakka” telah masuk ke Indonesia. Saking bahayanya, dalam video yang viral di dunia maya memperlihatkan bagaimana penggunal Flakka berprilaku agresif seperti zombie atau mayat hidup.
Lalu apa itu Flakka? Dan bagaimana bahayanya? Berikut sedikit penjelasan
Ketua Umum DPP Granat (Gerakan Nasional Anti Narkotika) Henry Yosodiningrat pernah mengatakan bahwa Flakka memiliki zat aktif berupa fentanyl derifat. Zat ini memiliki potensi 10.000 kali lebih kuat dibanding morfin. Selain itu, flakka juga mengandung senyawa kimia berupa MDPV (Methylenedioxypyrovalerone).
“Flakka juga memiliki potensi 100 kali lebih kuat daripada heroin. Ini adalah jenis narkoba baru yang sangat berbahaya,” ujar Henry.
Henry mengatakan, sebelumnya flakka digunakan sebagai obat-obatan. Hingga akhirnya ditemukan senyawa kimia berbahaya yang menyebabkan penggunanya berada dalam fase ilusi akut. Senyawa tersebut merangsang bagian otak yang mengatur hormon dopamin, serotonin dan mood.
Dalam sejumlah kasus, pengguna Flakka merasa lebih kuat, percaya diri bahkan sampai-sampai ada yang menjadi gila. Seperti yang terjadi di Florida Selatan, Amerika Serikat, seorang pria merusak pintu kantor polisi saat dirinya masih dalam pengaruh Flakka.
Ada juga seorang gadis yang berlari di jalanan umum sambil berteriak bahwa dia adalah setan. Efek-efek tersebut yang dilihatnya orang seperti zombie. “Awalnya Flakka diproduksi sebagai obat sintetis pada 2012. Obat ini kemudian dilarang penggunaanya karena para dokter menemukan zat yang sangat berbahaya pada obat ini. Para dokter kemudian meningkatkan level yang sebelumnya terkategori obat sintetis menjadi narkoba paling berbahaya. Senyawa pada Flakka meninggalkan efek yang lebih tahan lama,” jelas Henry.
Penelitian menemukan bahwa efek seperti sakau yang ditimbulkan Flakka tidak hanya berlangsung beberapa jam. Namun dapat terjadi secara permanen pada otak. Bahkan tidak hanya tinggal di otak, obat ini juga dapat menghancurkan otak karena akan berkeliaran lebih lama dari kokain.
Di Indonesia, zat yang terkandung dalam Flakka saat ini tengah diteliti oleh BNN, Labfor Polri, BP POM, UI dan ITB. Kemudian pada 15-16 Mei 2017 lalu, zat pada flakka juga telah diajukan ke Kementerian Kesehatan dan dimasukkan sebagai Golongan I dalam lampiran UU Narkotika. (PM/Ram)
Sumber: Eramuslim
Sabtu, 22 Juli 2017
Mengenai Efek Bahaya Narkoba Jenis Baru “Flakka” (Si Mayat Hidup)
By 10 BERITA 7/22/2017 06:02:00 PM
Related Posts:
Nyinyir Reuni Akbar, Ruhut Sitompul Potong Kuping Kapan?Nyinyir Reuni Akbar, Ruhut Sitompul Potong Kuping Kapan? 10Berita - Aksi reuni 212 sudah dilakukan jutaan umat Islam di Monas, Sabtu (2/12) lalu. Peristiwa tersebut ditanggapi politikus Ruhut Sitompul dengan sebuah sendirian… Read More
Aksi Reuni 212 Benar-benar Radikal BersihnyaAksi Reuni 212 Benar-benar Radikal Bersihnya 10Berita - JAKARTA– Beberapa orang yang risih dan nyinyir terhadap acara Reuni Alumni 212 pasti mencari cara agar kegiatan yang diikuti jutaan umat Islam itu ada celah untuk… Read More
Amien Rais: Jangan Anggap Kita tak Diutak-atik Anti-Islam Amien Rais: Jangan Anggap Kita tak Diutak-atik Anti-Islam 10Berita , SOLO -- Tokoh Muhammadiyah, Amien Rais mengingatkan uamat Muslim agar selalu waspada terhadap kekuatan luar yang berupaya menghancurkan Indonesia. Amien me… Read More
Heboh Kesaksian Seorang Kristiani yang ikut hadir Reuni Akbar 212: Ini Panggilan Hati, Bukan Nasi Bungkus, Tak Pantas Dinyinyiri TerusHeboh Kesaksian Seorang Kristiani yang ikut hadir Reuni Akbar 212: Ini Panggilan Hati, Bukan Nasi Bungkus, Tak Pantas Dinyinyiri Terus 10Berita - Kesaksian seorang Kristiani yang ikut hadir di acara Reuni 212. Bukan demi nas… Read More
Pesantren Diminta Respons ‘Zaman Now’Pesantren Diminta Respons ‘Zaman Now’ 10Berita , JEPARA – Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Diniyah dan Pondok Pesantren menyelenggarakan Halaqah Pimpinan Pondok Pesantren di Jepara, Jawa Tengah, Sabtu (2/12). P… Read More