Prabowo: Di Era Sekarang, Semua Kekayaan Indonesia Mengalir ke Asing dan Aseng
10Berita – Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto mengaku prihatin terhadap kondisi ekonomi bangsa Indonesia, dimana banyak kekayaan bangsa lari ke pihak asing.
“Kita prihatin dengan situasi
di negara kita, yang salah dibenarkan dan yang benar disalahkan. Orang jujur dan berilmu dikalahkan, mereka lebih mendahulukan orang yang punya uang dan yang merampok kekayaan bangsa ini,” ujar Prabowo dalam Silahturahim Nasional dengan tema “Mempererat Ukhuwah, Merekatkan Bangsa, Menegakkan Kedaulatan Pancasila” pada hari Minggu (23/07) pagi di Pondok Pesantren Modern Al Islah Bondowoso.
Prabowo mengungkapkan bahwa hampir semua kekayaan Indonesia nyaris bukan milik Indonesia. Kekayaan Indonesia mengalir keluar negeri.
Elit bangsa pemimpin bangsa, ekonom, penegakkan hukum yang seharusnya bisa menjaga kepentingan dan aset rakyat, tapi sayangnya itu tidak terjadi saat ini.
“Tapi elit kita semena-mena terhadap SDM dan SDA bangsa kita. Saatnya, elit harus perhatian terhadap potensi alam dan SDM Indonesia untuk memakmurkan bangsa ini agar maju dan berdaulat atas yang dimiliki. Saat ini demokrasi-pun terancam, sepertinya, demokrasi hendak dipadamkan,” ujarnya.
Sementara itu, penggagas gerakan Gerakan Beli Indonesia (GBI), Heppy Trenggono menyampaikan, saat ini terjadi ketimpangan ekonomi. Menurutnya, umat Islam harus mulai menguasai kekuatan ekonomi. “Pertarungan kita saat ini ada di maslah ekonomi dan politik. Hal ini bisa kita lihat sejarah kerajaan Aceh kuasai ekonomi dan politik.”
Menurut Heppy, kekuasaan apa pun yang dimiliki umat Islam tidak bisa dilepaskan dari kekuatan politik dan kemajuan ekonomi.
Negara-negara maju dan diperhitungkan karena menguasai hal tersebut. Demikian juga soal kaum Muslimin di Madinah yang berkuasa atas kekuasaan politik dan ekonomi.
Sedangkan anggota Dewan Syuro FPI Pusat Misbahul Anam mengingatkan bahwa kemenangan umat Islam Indonesia karena bersatu. Jangan mau dicerai-beraikan oleh musuh-musuh. Kekuatan umat Islam harus ditegakkan dengan kalimat Allah dan menjadikan kita menjadi hamba yang mukmin, jangan sekadar muslim.
Perbedaan golongan mahzab dan ormas maupun organisasi politik jangan menjadikan permusuhan kecuali jika perbedaan karena iman dan takwa.
“Jadi kemenangan umat Islam terletak pada yakin terhadap Islam dan perjuangan umat Islam. Dan janganlah kita selalu percaya kepada kaum kafir dan munafik,” tambahnya. (HI/Ram)
Sumber: Eramuslim