OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 22 Juli 2017

Presiden Palestina: ‘Gerbang Elektronik adalah Kebijakan Ilusi Israel untuk Kuasai Al-Aqsa

Presiden Palestina: ‘Gerbang Elektronik adalah Kebijakan Ilusi Israel untuk Kuasai Al-Aqsa


10Berita ~PALESTINA– Presiden Otoritas  Mahmud Abbas kemarin sore Jumat (22/7) mengumumkan pembekuan komunikasi dengan Israel di seluruh level sampai Israel membatalkan dan menganulir seluruh langkah pengekangan keamanan di Masjid Al-Aqsha.

Dilansir PIC pada Sabtu (22/07/2017), dalam pernyatannya saat penutupan pertemuan pimpinan Otoritas Palestina di Ramallah, Abbas menegaskan, pemasangan pintu elektrik di gerbang-gerbang masuk Al-Aqsha adalah tindakan politik yang dikemas dengan kebijakan keamanan ilusi bertujuan menguasai Al-Aqsha membaginya menjadi dua. Tindakan Israel dinilai menghindar dari proses perundingan damai dan konsekwensinya serta mengalihkan konflik politik ke agama.

Dalam pengumumannya, Abbas mengalokasikan 25 juta dolar untuk mendukung warga Palestina di Al-Quds.

Ia meminta Dewan Pusat Palestina agar menggelar pertemuan untuk membuat rencana membela proyek nasional dan hak dalam menentukan nasib dan mendirikan negara merdeka.

Abbas menyerukan faksi-faksi Palestina, terutama Hamas agar mengakhiri perpecahan internal dan mendahulukan urusan nasionalisme dan bekerja menyatukan rakyat Palestina dan mengakhiri segala penderitaan mereka.

Abbas meminta Hamas agar memenuhi “Seruan Al-Aqsha” dengan membubarkan Komite Pemerintahan di Jalur Gaza yang dibentuknya dan memberikan kesempatan kepada pemerintah rekonsiliasi nasional menjalankan tugasnya dan kemudian menggelar pemilu nasional.

Kemarin Jumat, seluruh wilayah Palestina diwarnai unjuk rasa, aksi protes dan longmarch dan bentrokan dengan Israel dalam “Jumat Murka” yang diserukan faksi-faksi Palestina menolak penguasaan paksa Israel terhadap Al-Aqsha.

Berkali-kali Mahmud Abbas dalam banyak kesempatan akan menghentikan koordinasi keamanan dan komunikasi dengan Israel namun itu tidak dijalankan secara riil sehingga sebagian pengamat bertanya-tanya soal niat itu apakah tulus atau hanya lipstick media semata. []

Sumber:  islampos