Saat Meninggalkan Sholat Hidup Senang, Ketika Rajin Sholat Hidup Malah Susah. Ternyata Ini Penyebabnya
10Berita~Coba anda tanyakan kepada orang yang tidak pernah shalat. Apa kiranya jawaban yang akan anda dapat. Apakah karena ia “malas”. Atau “tak takut dosa”. Atau jika jawaban “tak sempat” mungkin dalam hatinya masih bersemayam iman.
Sejenak mungkin anda perhatikan hidupnya yang baik-baik saja, malah TERLIHAT bahagia. Padahal jika kita melihat ADA orang yang shalatnya rajin tapi malah kesusahan dalam hidupnya bertubi-tubi datang.
Apa yang akan anda simpulkan? Apakah berfikir “maaf”, apa gunanya shalat? Dan jika ia, maka tandanya iman kita sudah goyang, maka tergelincirlah akidah kita. Nauzubillahi min zalik.
Latihlah diri untuk senantiasa beribadah dengan tujun keridhaan Allah. Itu adalah salah satu kuncinya. Mengutip ceramah Ustadz Yusman.
Saudaraku, ada manusia yang kadang bertanya, mengapa si fulan tidak shalat tapi tetap sukses (dunia), sedangkan si fulan shalat, tapi tidak kunjung sukses?
Jawaban pertama, shalat jangan diukur dari hasil materi. Shalat bukan untuk kejayaan dan bukan shalat yang menjadikan anda kaya serta sejahtera, yang menjadikan anda kaya dan sejahtera adalah kemauan, bekerja keras, bekerja cerdas, dan berusaha.
Shalat hanya –maaf saya memakai kosa kata “hanya”– menjadikan kekayaan, keberhasilan, dan kesuksesan yang diraih, menjadi berkah, enak dinikmati hasilnya.
Karena banyak, kekayaan yang tidak mendatangkan keberkahan buat pemiliknya. Karena banyak kesuksesan yang tidak mendatangkan kenikmatan buat si penggenggamnya.
Jawaban kedua, kalau seseorang sukses dunia, sedang ia tidak shalat, maka ia bisa lebih jaya kalau ia shalat. Kalau seseorang susah, sedang ia shalat, maka ia tambah susah kalau tidak shalat.
Jawaban ketiga, pertanyaan yang demikian itu, “mengapa si fulan tidak shalat tapi tetap jaya sedangkan si fulan shalat tapi tidak jaya”, adalah pertanyaan yang cengeng.
Kunci semuanya adalah koreksi diri, jujur diri, dan perbaikan diri. Koreksi kenapa sampai begitu. Kenapa kok sudah shalat tetap miskin. Bisa jadi, kita memang shalat, tapi kita malas berusaha. Berharap rezeki turun dari langit, blek, begitu.
Bisa jadi kita memang shalat, tapi sajadah kita, rumah kita, dibangun lewat barang yang haram. Bisa jadi pula, kita memang shalat, tapi disaku kita terdapat isim, dirumah kita terdapat jimat, ya percuma shalatnya. Tidak diterima!!
Lantas kenapa orang lain sukses? Itu yang harus kita pelajari, bukan justru kita irikan. Intip rahasia jalan hidupnya. Intip rahasia kecil kesuksesannya.
Tapi demi Allah, tidak ada kebahagian orang yang kaya tapi tidak shalat. Apalagi bila kekayaan itu ia dapat dari memiskinkan orang lain. Dan demi Allah juga, tidak semua orang yang kaya adalah orang yang senang. Itu mah penglihatan kita saja.
Kita tidak tahu, banyak yang rumahnya luas, banyak yang rumahnya megah, tapi rumah itu menjadi lautan air mata tak bahagia. Banyak yang memiliki uang banyak, tapi akhirnya uang yang banyak itu justru menjadi malapetaka buat dirinya dan keluarganya.
Coba perhatikan hal berikut ini. Sebelum punya uang, si fulan hidupnya sederhana. Setelah memiliki uang banyak, ia jadi sombong, ia main judi, ia main wanita, ia malah tambah haus dengan uang: adalah hal yang mungkin saja terjadi.
Jadi, dalam kehidupan ini, jangan melihat kaya dan miskinnya, tapi lihatlah keberkahaannya. Kaya, tidak berkah, adalah jauh lebih menderita daripada sekedar miskin tapi hidup penuh ketenangan.
Sekarang, tidak usah lagi bertanya pertanyaan cengeng tersebut. Malah kita harus membuktikan bahwa kita bisa kaya, bisa pula tenang serta berkah, dengan shalat, dan dengan menjadikan kekayaan kita itu berkah juga buat orang banyak.
Mudah-mudahan kita dan keluarga kita diberi Allah kekuatan untuk memelihara shalat. aamiin 🙂
Sumber: wajibbaca.com, islamidia.com