OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 08 November 2017

Dari Wakaf, Fondasi Peradaban Islam Dibangun

Dari Wakaf, Fondasi Peradaban Islam Dibangun

10Berita , JAKARTA -- Mohd Ali Muhamad Don dalam karyanya yang berjudul Peranan Wakaf Untuk Membangun Pendidikan Tinggi menjelaskan, sejarah perkembangan lembaga pendidikan wakaf (IPW) terkait erat dengan pembangunan masjid.

Nabi Muhammad SAW mendirikan konstruksi Masjid Quba dengan dana wakaf dan Masjid al-Nabawi di atas tanah wakaf dengan berbagai fungsi termasuk pusat penyebaran ilmu dan dakwah. Peran ini telah dimainkan sejak zaman awal Islam.

Implikasi dari perkembangan pendidikan yang begitu pesat dan masjid yang ada tidak dapat menampung jumlah siswa yang banyak. Sebuah surau yang dikenal sebagai al-Suffah telah dijadikan pusat pendidikan.

Selama pemerintahan Khalifah Umar al-Khattab, institusi pendidikan wakaf prasekolah yang dikenal sebagai kuttab diperkenalkan. Kuttab diambil dari kata taktib yang berarti mengajar menulis.

Jadi, kuttab adalah pusat pendidikan awal untuk belajar membaca dan menulis, baik di masjid atau lainnya. Di sekolah ini, anak-anak miskin disebut kuttab sabil belajar secara gratis, sementara yang lain dikenakan biaya.

Ketika zaman pemerintahan Kerajaan Abbasiyah (750-1258M), Kota Baghdad telah menjadi pusat kegiatan intelektual. Hal ini dibuktikan dengan berdirinya Bayt al-Hikmah oleh Khalifah Harun al-Rasyid. Bayt al-Hikmah merupakan pusat penerjemahan karya-karya Yunani dan Persia ke dalam bahasa Arab.

Selain sebagai pusat pendidikan tinggi dan pusat penulisan karya ilmiah, perguruan tinggi ini telah melahirkan banyak tokoh sarjana Islam tersohor, seperti Jabir bin Hayyan, Muhammad al-Khawarizmi, Abu Yusuf al-Kindi, dan lainnya. 

Pada zaman pemerintahan Islam di Andalusia, Universitas Cordova telah menjadi lembaga pendidikan terbesar di dunia dengan penawaran berbagai kursus dan terbuka untuk siswa Muslim dan non-Muslim.

Pendidikan ini dibiayai secara gratis. Biaya pembinaannya telah ditanggung oleh Khalifah Abdul Rahman III selain dibantu oleh publik dari dana wakaf.

Selain itu, terdapat Universitas Granada atau Madrasah al-Nasriyyah yang menawarkan kursus dalam bidang hukum, kedokteran, kimia, filsafat, dan astronomi.

Sumber :Republika Online