OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 12 November 2017

Mak Jleb! Jawaban JK Saat Ditanya Pendeta, Kenapa Tak Ada Gereja di Perkantoran

Mak Jleb! Jawaban JK Saat Ditanya Pendeta, Kenapa Tak Ada Gereja di Perkantoran

10Berita - JAKARTA – Wakil Presiden RI sekaligus Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Muhammad Jusuf Kalla mengatakan bahwa Indonesia mempunyai masjid yang bermacam-macam, seperti masjid Raya, Masjid Agung, Masjid Nasional, dan Masjid Kantoran. Sementara, kata dia, di negara Timur Tengah tidak ada masjid yang dibangun di perkantoran.

Kata dia, alasannya sebenarnya sederhana yaitu karena rata-rata hari libur di negara Timur Tengah adalah Hari Jumat, sehingga bisa melaksanakan shalat Jumat di masjid yang ada di tempat tinggalnya.

“Sederhana sebenarnya karena di sana liburnya hari Jumat. Jadi Jumatnya pulang ke rumah. Dalam suatu kali saya pernah ceramah di depan pendeta. Salah satu pendeta tanya, Pak kenapa di mana-mana ada masjid, di perkantoran juga ada, tapi gedung gereja susah dibikin?” ujarnya dalam kegiatan Muktamar VII di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (11/11).

Lalu JK menjawabnya secara logis bahwa karena Hari libur di Indonesia adalah Hari Minggu. Sehingga, umat Kristen bisa melaksanakan ibadah pentingnya di luar perkantoran.

“Saya jawab itu untuk menghormati Anda. Karena hari ibadah Anda yang penting itu libur, Islam itu hari ibadah pentingnya hari Jumat itu tidak libur. Karena tidak libur, maka harus ada masjid,” ucapnya.

Di mal kenapa juga ada masjid besar, karena menurut JK, masayarakat tidak perlu pulang ke rumah jika waktu Maghrib sudah tiba dan bisa tetap makan di mal. “Jadi banyak hubungan-hubungannnya, karena itu lah, maka tidak terjadi di negara lain. Akibat hari libur itu juga menyebabkan kita harus shalat di kantor,” katanya.

Selain itu, tambah dia, kenapa masjid-masjid itu harus ada di perkantoran karena berhubungan juga dengan waktu kerja. Dulu, menurut dia, waktu kerja hanya sampai pukul 14.00 siang, sedangkan saat ini sampai pukul 16.00 sore. Jika tidak ada masjid di perkantoran, maka umat Islam tidak bisa menunaikan shalat Zuhur.

“Dulu hari kerja hanya sampai jam dua sehingga bisa shalat Zuhur di rumah. Sekarang hari kerja sampai jam empat sore sehingga harus shalat Zuhur di kantor. Inilah yang menyebakan semua masyarakat harus ikut menjaga masjid,” tegasnya. [RN]

Sumber : Panjimas

Related Posts:

  • Presidium Alumni 212: Rezim Jokowi Tak Ramah dengan Umat Islam Presidium Alumni 212: Rezim Jokowi Tak Ramah dengan Umat Islam10Berita, Jakarta – Ketua Presidium Alumni 212, Slamet Ma’arif, mengeluhkan perkembangan kehidupan nasional saat ini. Menurutnya, pemerintahan Jokowi saat ini tida… Read More
  • Alumni 212: Tak Boleh Ada Rekonsiliasi untuk PKI Alumni 212: Tak Boleh Ada Rekonsiliasi untuk PKI 10Berita~JAKARTA – Presidium Alumni 212, Slamet Maarif mengatakan Aksi 299 yang digelar Jumat (29/9/2017) kemarin merupakan upaya untuk mengingatkan pemerintah dan aparat berw… Read More
  • Diterima Pimpinan DPR, Delegasi Aksi 299 Akan Serahkan ‘Petisi 1.000 Ormas’ Diterima Pimpinan DPR, Delegasi Aksi 299 Akan Serahkan ‘Petisi 1.000 Ormas’ Delegasi Aksi 299 diterima pimpinan DPR untuk menyampaikan aspirasi terkait penolakan Perppu Ormas dan perlawanan terhadap kebangkitan P… Read More
  • DOKTRINASI Film G30S/PKI DOKTRINASI Film G30S/PKI Doktrinasi Film G30S/PKI Oleh: Herriy Cahyadi (Alumni UI, S3 İstanbul Üniversitesi) Berkali-kali saya menonton film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI, saya memang merasa terdoktrinasi. Tapi… Read More
  • "BISNIS KEHORMATAN" "BISNIS KEHORMATAN" "BISNIS KEHORMATAN" Oleh: Anis Matta, Lc Menegakkan wajah dan mempertahankan kehormatan pribadi di atas kemiskinan yang panjang, bukanlah perkara gampang. Tapi bertahan dalam kemiskinan yang panjang di te… Read More