OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 23 Desember 2017

6 Alasan Ibu Selalu Menjadi Sekolah Pertama Bagi Anak-anaknya

6 Alasan Ibu Selalu Menjadi Sekolah Pertama Bagi Anak-anaknya

 

10Berita - Bu, ajarin aku bikin soto yang biasa ibu buat dong.

Bahkan sudah sebesar ini kamu masih meminta diajari oleh ibu. Guru di sekolah memang pahlawan buatmu. Tapi pahlawan tanpa tanda jasa yang sesungguhnya itu ya ibumu ini. Pelajaran yang diberikan senantiasa membekas di hati dan pikiran, karena beliau mampu mengampu semua mata pelajaran dalam kehidupan.

Seorang ibu pantas diibaratkan sebagai guru karena sosoknya yang telah menjadi sekolah pertama bagi anak-anaknya. Sejak pertama kali kamu lahir ke dunia, bahkan saat kamu belum bisa melakukan apa-apa. Buatmu yang masih belum sepenuhnya paham mengapa ibu kerap disebut sebagai sekolah pertama bagi anak-anaknya, berikut Hipwee berikan alasannya. Sebab kamu perlu tahu tentang hal ini, agar rasa sayang dan hormatmu untuk ibu langsung keluar dari hati.

1. Sejak kamu lahir ke dunia, ibu jadi orang pertama yang selalu kamu contoh segala tingkah lakunya

Ibu contoh utama via www.unsplash.com

Kebanyakan anak akan lebih dekat dengan ibunya. Mungkin kamu salah satu orang yang lebih dekat dengan ibu daripada ayah. Kedekatanmu dengan ibu membuatmu selalu meniru hal-hal yang beliau lakukan. Ibu memasak, kamu juga ingin turut membantu. Ibu tengah membaca koran, kamu ingin juga membacanya. Hingga tanpa sadar kamu telah menganggu momen membaca ibu.

Kamu yang selalu meniru apapun yang dilakuan ibu adalah cerminan, bahwa memang sosoknya telah dipersiapkan sebagai sekolah pertamamu. Oleh sebab itu, ibu pelan-pelan menunjukkan sikap dan tingah laku terbaiknya kala di depanmu. Bukannya menutupi sisi jeleknya, tapi ibu hanya ingin kamu menirukan hal-hal yang berguna kelak di masa depanmu.

2. Ibu pula yang menanamkan nilai kemandirian padamu untuk pertama kalinya. Biar kelak kamu siap menyambut masa depan

Kemandirian yang ditanamkan ibu via www.unsplash.com

Ingatkah saat masih kecil dulu kamu harus bersusah payah untuk bisa bangun dan kembali berjalan, meski ibu ada di hadapanmu? Atau saat ibu tak lagi menemanimu pergi ke sekolah pada hari kedua? Mungkin saat itu kamu merasa takut, karena tangan ibu tak bisa lagi kamu genggam. Tak ada pandangan ibu yang meneduhkan saat kamu kebingungan di sekolah. Meski membuatmu takut, itu ibu lakukan dengan tujuan mulia. Ibu mengajarkanmu kemandirian meski caranya tak kamu suka. Ibu ingin kamu keluar dari zona nyama. Biar kelak kamu lebih siap menyambut masa depan yang sama sekali tak senyaman dekapan ibu.

3. Di saat orang lain melarangmu melakukan ini itu, ibu justru jadi sosok pertama yang memberikanmu kesempatan untuk mencoba

Kesempatan mencoba hal-hal baru via www.unsplash.com

Anak kecil kerap dilarang untuk melakukan sesuatu. Alasannya, takut mereka terluka atau menyebabkan sesuatu yang berbahaya nantinya. Namun lain halnya dengan ibumu. Di saat orang lain melarangmu melakukan ini itu, ibu justru menjadi orang pertama yang memberimu kesempatan untuk melakukan hal-hal baru. Seperti bermain di lumpur, hujan-hujana, bahkan makan es krim saat kamu lagi flu. Ibu bukannya tak sayang denganmu. Justru dengan hal itu, ibu ingin kamu berani mencoba. Sebab dengan mencoba secara langsung kamu bisa lebih mengerti akan sesuatu.

4. Kalau pun kamu gagal setelah mencoba, ibu lah yang memberikanmu semangat untuk tak lekas menyerah

Support system nomer 1 via www.unsplash.com

Dalam mencoba hal-hal baru itu, tak selamanya kamu berhasil. Ada kalanya kamu gagal dan bersedih hati. Seperti saat mencoba naik sepeda, kamu malah jatuh terjerembab dan terluka. Rasa sakit itu buatmu trauma dan tak mau kembali belajar untuk naik sepeda. Dari gagalmu itu, ibu menjadi sosok pertama yang selalu menumbuhkan semangatmu. Berbagai upaya ibu lakukan, agar kamu bisa kembali belajar naik sepeda dan mengesampingkan rasa sakit itu. Mungkin saat itu kamu belum paham, mengapa kalau gagal tak boleh lekas menyerah. Namun suatu hari nanti, pelajaran tentang ilmu pantang menyerah ini pasti akan berguna sekali.

5. Kesabaran ibu dalam mengajarimu semua hal tak ada batasnya. Sampai beliau rela mengorbankan waktu dan tenaga

Kesabaran itu tak ada duanya via www.unsplash.com

Guru yang satu ini mungkin tak memiliki titel khusus. Tapi kemampuannya dalam mengajarimu segala hal tak bisa diragukan. Mulai dari belajar jalan hingga belajar hal taktis dalam kehidupan. Meski kadang kamu kurang perhatian dalam menyerap pelajaran yang diberikan, ibu senantiasa sabar. Tak pernah putus kesabaran ibu agar kamu kelak lulus ujian kehidupan. Beliau bahkan rela merelakan waktu dan tenaga. Meski banyak hal lain yang menunggu untuk dikerjakan ibu.

6. Karena apapun yang kamu tanyakan, ibu berusaha mencari jawabannya untukmu. Sesulit atau seremeh apapun pertanyaamu

Selalu menjawabmu meski butuh waktu via www.unsplash.com

Bu, katanya aku mau punya adik ya? Adiknya nanti kita jemput di rumah sakit atau ditungguin di depan rumah, Bu?

Sekali seumur hidup, kamu pasti pernah bertanya tentang sesuatu yang buat ibumu susah menjawabnya. Salah satunya tentang dari mana adikmu berasal. Pertanyaan-pertanyaan itu akan berusaha ibu jawab agar kamu tak penasaran. Sesulit atau seremeh pertanyaan yang kamu ajukan, ibu tak pernah sekalipun marah. Guru semacam ini mungkin hanya akan kamu dapatkan sekali seumur hidupmu. Dan guru tersebut bermana ibu.

Meski sekolah ibu tak terlihat secara fisik, tapi pelajaran yang diberikannya akan selalu ada sampai nanti. Kamu perlu bersyukur jika saat ini masih merasakan sosok ibu di sampingmu. Semoga dengan tulisan singkat ini, kamu bisa semakin sayang dan menghormati ibu.

Bu, terima kasih untuk segala pelajaran dan kesabaranmu!

Sumber :Hipwee