OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 20 Desember 2017

Agar Doa Terkabul

Agar Doa Terkabul

10Berita , JAKARTA — Ustaz Abdullah menjelaskan, dalam Alquran, Allah memerintahkan kepada umatnya untuk mengonsumi makanan yang thayib. Pengertian thayib dalam hal makanan yakni zat makanannya harus halal dan cara mendapatkan pun harus halal. Saat ini, banyak makanan halal bisa didapatkan baik ketika membeli di pasar maupun di mal dan dikonsumsi oleh keluarga. Namun, juga tidak sedikit dari mereka mendapatkan makanan tersebut dengan cara tidak halal.

Selain harus thayib dalam hal makanan, umat Islam juga harus thayib dalam hal perbuatan. Artinya, beramal saleh dan ikhlas kepada Allah. Kemudian apa yang dikerjakan oleh umat Muslim harus sesuai dengan syariat Islam.

Memakan makanan yang halal serta beramal saleh, kata Ustaz Abdullah, akan mempermudah doa-doanya terkabulkan. Dia mengungkapkan alasan anjuran kepada umat Islam agar memakan makanan yang thayib. Sebab, Allah Mahasempurna, suci, dan tidak ada ke kurangan sedikit pun. Apa yang ada pada Allah itu sempurna. Thayib oleh para ulama adalah sempurna, kata Ustaz Abdullah.

Dengan begitu Ustaz Abdullah mengajak kepada umat Muslim agar menghindari thayib dari kesan-kesan yang tidak baik. Sebab, thayib sendiri sejajar dengan makna Mahasuci. Sedangkan Allah tidak menerima hal- hal yang buruk. Allah tidak menerima kecuali yang indah-indah dalam hal apa saja, ujarnya.

Itu sebabnya hal tersebut ada kaitannya dengan makanan yang dikonsumsi oleh umat Muslim apakah halal atau haram. Jika yang dikonsumsi dipastikan halal, Allah juga akan menerima amalan yang dikerjakan. Allah sebagai yang Mahasuci dan tidak menerima apa pun, kecuali keindahan.

Untuk itu Ustaz Abdullah menegaskan, agar umat Muslim juga memperhatikan makanan yang dimakannya. Mereka harus mensucikan diri dari hal-hal yang tercela. Maka kalau diperhatikan adalah konsep kesucian yang dimiliki Muslim sempurna. Bukan hanya fisik tapi aqidah, perilaku keyakinan, kata dia.

Ustaz Abdullah juga mengajak agar membersihkan diri dari kekufuran. Jika tidak demikian, seluruh amalan yang dikerjakan tidak akan berguna. Jika dalam akidah terdapat kesyirikan, mereka akan dianggap najis. Cara membersihkan diri dari kekufuran dan kesyirikan, menurut Ustaz, yakni dengan tauhid dan keikhlasan.

Umat Islam pun harus menjauhi keburukan. Standar keburukan dalam Islam, yaitu sesuatu yang dianggap buruk oleh syariat. Meskipun boleh dalam pandangan sepintas baik, tapi dalam syariat buruk ya buruk, ujarnya.

Sumber : Republika.co.id

Related Posts:

  • Ini 4 Keistimewaan Bulan Dzulqa’dah Ini 4 Keistimewaan Bulan Dzulqa’dah 10Berita, DZULQA’DAH atau yang biasa disebut orang Jawa sebagai bulan ‘Kapit’ merupakan bulan ke-sebelas dalam kalender Hijriyyah. Dzulqa’dah juga termasuk bulan-bulan yang disebut ole… Read More
  • Doa yang Menembus Langit Ketujuh Doa yang Menembus Langit Ketujuh 10Berita – Fasih gaya bicaranya, indah bahasanya. Begitulah sejarah Islam mencatat figur seorang Muslimah bernama Khulah binti Tsa’labah bin Ashram bin Fihr bin Ghanam bin Auf. Khaulah mer… Read More
  • Kisah Imam Nawawi Melawan Penguasa Kisah Imam Nawawi Melawan Penguasa 10Berita – Abu Zakaria bin Syaraf an-Nawawi ad-Dimasyqi merupakan ulama besar asal Damaskus. Dia lahir di sebuah tempat bernama Nawa pada 631 H. Ulama yang akrab disebut dengan Imam Nawa… Read More
  • 3 Jenis Hakim Menurut Rasulullah Saw 3 Jenis Hakim Menurut Rasulullah Saw 10Berita, HAKIM merupakan salah satu profesi yang memegang peranan penting dalam sebuah pemerintahan. Sebab, perannya yang terkait erat dengan keadilan.  Soal keadilan ini tentun… Read More
  • Tips Tidur Sehat Islami Yang Jarang Orang Tahu Tips Tidur Sehat Islami Yang Jarang Orang Tahu 10Berita, Ada banyak cara yang dilakukan umat Islam dalam peringatan Hari Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada hari ini, Jumat (1/12/2017). Alangkah baiknya a… Read More