Bukan dengan Meriam dan Mesiu, Islam Tumbuh di Italia
10Berita ,JAKARTA -- Sejatinya Soud Sbai adalah seorang Muslimah kelahiran Casablanca, Maroko. Namun, ia telah lama menetap di Italia dan selama 30 tahun terakhir sudah menjadi warga negara itu. Kiprahnya di bidang politik telah mengantarkan Muslimah kelahiran Februari 1961 itu sebagai anggota parlemen selama dua periode.
Islam bukanlah agama baru di Italia. Sejak abad IX, Islam sudah bersemi di negara yang terletak di Eropa Selatan itu. Bahkan, peradaban Islam sempat menancapkan bendera kejayaannya di Sicilia, Italia. Kini, perlahan namun pasti, Islam kembali tumbuh dan berkembang di negeri yang mayoritas penduduknya beragama Katolik Roma itu.
Dalam sejarah peradaban, ibu kota Italia, Roma, pernah menjadi pusat kekuasaan Kekaisaran Romawi. Rasulullah SAW dalam sebuah hadis telah memprediksi bahwa suatu hari Roma akan dikuasai umat Islam. Hadis itu berbunyi: Dari Abdullah bin Amr bin Al-'Ash berkata, Saat kami menulis di sekeliling Rasulullah SAW tiba-tiba beliau ditanya tentang kota manakah dari kedua kota yang akan dibebaskan terlebih dahulu, Konstantinopel atau Roma?
Maka, Rasulullah SAW menjawab, Kota Heraclius akan dibebaskan terlebih dahulu. Maksudnya adalah Konstantinopel. (HR Ahmad). Menurut ulama terkemuka, Syekh Yusuf Al-Qaradhawi, pada abad ini (Abad XXI), pusat peradaban Barat itu (Roma/Vatikan) akan ditaklukkan.
Tetapi, bukan dengan meriam dan mesiu, melainkan dengan pena, buku, dan internet. Penduduk negeri itu akan masuk Islam dengan kesadaran sendiri dengan semakin gencarnya penyebaran informasi tentang Islam di dunia ini, tutur Ketua Persatuan Ulama Sedunia itu.
Kini, prediksi itu sudah mulai mendekati kenyataan. Islam di Italia sudah mulai menggeliat. Paling tidak, fenomena itu dapat terlihat dari kekhawatiran Mantan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi. Ia pernah menyatakan kalangan oposisi ingin mengubah kota di utara Italia, Milan, menjadi kota Islam yang dipadati penduduk Roma dan ‘warga asing’ (para imigran Muslim).
Masyarakat Muslim di negeri Menara Pisa itu sudah mendapatkan kesempatan untuk berkecimpung dalam dunia politik. Hampir semua partai politik yang ikut dalam pemilihan parlemen dan senat, paling tidak menempatkan satu kandidat Muslim.
Souad adalah salah satu perwakilan Islam di parlemen. Selain itu, ada pula Khalil Ali yang maju untuk menjadi senator di daerah Piedmont bagian utara. Tak heran, jika di era milenium baru ini, komunitas atau masyarakat Muslim di Italia mulai menjadi topik pembicaraan di kalangan masyarakat Eropa secara umum.
Sumber :Republika.co.id