OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 06 Januari 2018

Masjid 9 Kubah Ini Berlapis Batu Lazuli Berwarna Biru

Masjid 9 Kubah Ini Berlapis Batu Lazuli Berwarna Biru

10Berita , BALKH -- Di dataran padang pasir bagian utara Afghanistan, para arkeolog tengah berusaha untuk mengungkap rahasia salah satu masjid tertua di dunia. Masjid yang sedang diteliti tersebut strukturnya masih berdiri meski seribu tahun lebih tidak terawat.

Masjid tersebut dinamai Masjid Sembilan Kubah. Masjid tersebut juga memiliki kubah yang dihias dengan batu lapis lazuli berwarna biru (batu permata langka berwarna biru). Berdasarkan hasil penanggalan karbon pada awal tahun 2017 menunjukkan bahwa struktur bangunan di Provinsi Balkh, bagian utara Afghanistan dibangun pada abad kedelapan.

Abad kedelapan diperkirakan saat Islam masuk ke Asia Tengah. Namun, sampai saat ini siapa yang membangun Masjid Sembilan Kubah dan kapan tepatnya masjid tersebut dibangun, masih menjadi misteri. Empat tiang penyangga bangunan masjid berbentuk persegi berukuran 20 meter x 20 meter yang masih berdiri telah membuat para ahli terpesona.

"Ini adalah keajaiban, tiang itu masih berdiri meski sudah dimakan waktu dan erosi," kata Arsitek Italia dari Universitas Florence dan spesialis konservasi warisan, Ugo Tonietti, dilansir dari The Japan Times, Sabtu (6/1).

Tonietti menerangkan, bangunan masjid ini telah rapuh karena usianya telah berabad-abad. Rapuhnya bangunan masjid disebabkan oleh iklim yang gersang di wilayah Balkh. Masjid Sembilan Kubah ini merupakan salah satu bangunan Islam terbaik yang sisa-sisa bangunannya masih tampak.

"Ini sangat berharga dan sangat rentan. Ini adalah mahakarya, kamu harus membayangkan bagaimana tampilannya, dihiasi sepenuhnya dengan lapis (lazuli)," ujarnya.

Ia menjelaskan, beberapa bagian berwarna merah, semuanya dilukis. Rasanya seperti taman surga di dalamnya, dengan langit di atasnya dan kubah dengan hiasan berwarna putih dan biru.

Menurutnya, masjid di Balkh ini mungkin bisa lebih tua dari perkiraan. Berdasarkan penanggalan karbon dan sumber sejarah menunjukkan bahwa bangunan masjid itu kemungkinan dibangun pada awal tahun 794 masehi.

Sumber : Republika.co.id