OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 10 Maret 2018

Jangan Menyepelekan Keringat Dingin

Jangan Menyepelekan Keringat Dingin



10Berita, Pernah merasakan badan mengeluarkan keringat dingin? Badan berkeringat tapi terasa dingin ketika disentuh, padahal umumnya kita akan berkeringat ketika badan kepanasan. Keringat dingin bisa muncul di kaki, telapak tangan, bawah lengan, dan ketiak. 

Perlu diperhatikan, biasanya keringat dingin tidak muncul sendirian, melainkan disertai munculnya gejala lain tergantung kondisi medis tiap orang. Di antaranya: Kulit pucat, tubuh menggigil dan terasa sakit, pusing, tegang atau stres, lemah, dan perut terasa mual, bahkan muntah. 

Kenalilah beberapa kondisi yang umumnya dapat menyebabkan terjadinya keringat dingin, yaitu:

1. Menderita sakit parah

Keringat dingin dapat terjadi sebagai respon tubuh akibat luka parah, benturan, atau kondisi lingkungan yang esktrim. Hal-hal tersebut dapat menyebabkan oksigen atau aliran darah ke organ-organ tubuh tidak tercukupi. Akibatnya, tubuh mengirim sinyal ke otak untuk mencari oksigen, membuat tubuh stress dan menimbulkan keringat dingin.

2. Mengalami infeksi

Keringat dingin dapat menjadi tanda bahwa tubuh sedang menyiapkan diri untuk menyerang sesuatu. Oleh karena itu, kondisi tersebut dapat disebabkan oleh serangan bakteri atau virus sebagai sumber infeksi pada tubuh.

Bila keringat dingin juga disertai dengan demam tinggi, denyut nadi yang terlalu cepat, kondisi menggigil hingga kehilangan kesadaran. Segeralah periksakan diri ke dokter karena itu bisa jadi tanda bahwa infeksimu cukup serius.

3. Gula darah rendah

Hipoglikemik atau gula darah rendah, suatu kondisi yang dapat dialami oleh pasien diabetes dengan nutrisi buruk. Keringat dingin akan terjadi bersamaan dengan munculnya rasa pusing, gemetar, dan pandangan yang mengabur. Saat gula darah turun di bawah batas normal, gejala seperti keringat dingin, lapar, hingga mimpi buruk bisa terjadi.

4. Menopause pada wanita usia 40 tahun ke atas

Perubahan keseimbangan hormon progesteron dan estrogen dapat menyebabkan keringat dingin. Kondisi ini biasa terjadi saat menopause atau saat di mana wanita tidak haid lagi karena usia.

5. Konsumsi obat-obatan seperti antibiotik, atau obat tekanan darah tinggi

6. Dipicu oleh stres

Stres pun turut menyebabkan penyaluran oksigen dalam tubuh terganggu, yang juga termasuk pemicu keringat dingin. Selain keringat dingin, penderita stres juga dapat mengalami ketegangan otot hingga muntah.

Sumber: alodokter, meetdoctor