OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 13 September 2018

Demokrat Tuding Modus Jokowi Copot Prasasti SBY Ganti Nama Bandara Lombok

Demokrat Tuding Modus Jokowi Copot Prasasti SBY Ganti Nama Bandara Lombok

10Berita  Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KP 1421 Tahun 2018, Bandara Internasional Lombok resmi berganti nama sejak 5 September lalu. Semula bandara di Lombok memiliki nama Lombok International Airport (LIA), kemudian berganti menjadi Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid.

Perubahan nama pada Bandara Imternasional Lombok itu mengacu pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 115/TK/Tahun 2017 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional. Salah satunya untuk TGKH M Zainuddin Abdul Madjid, yang merupakan tokoh asal NTB. Diketahui Zainuddin Abdul Madjid merupakan kakek TGH M Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang.

Mengenai penggantian nama bandara tersebut, sejumlah elite Partai Demokrat protes. Mereka mempermasalahkan prasasti yang ditandatangani ketum mereka, Susilo Bambang Yudhoyono, di bandara tersebut, yang kabarnya juga akan diganti.

Demokrat menduga perubahan nama bandara menjadi modus untuk mengubah prasasti yang ditandatangani SBY di bandara tersebut. Tudingan tersebut diungkapkan oleh Andi Arief yang merupakan Wasekjen Partai Demokrat.

“Modus baru, ganti nama bandara agar bisa ada tanda tangan Jokowi,” kata Andi Arief di Twitter, Rabu (12/9/2018).

Modus baru, ganti nama bandara agar bisa ada tanda tangan Jokowi.

— andi arief (@AndiArief__) September 12, 2018


Selain itu, Andi juga mempertanyakan rasa malu dari Jokowi yang ingin mengganti prasasti Bandara Lombok dengan prasasti baru yang bertandatangan Jokowi.

“Pak Jokowi, apakah anda tidak punya rasa malu mau mengganti prasasti Bandara Lombok dengan prasasti baru bertandatangan anda? ini Video SBY meresmikan membangun dan meresmikan Bandara Lombok,” cuit Andi.

Selain Andi Arief, Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan juga angkat bicara. Hinca menyatakan Bandara Lombok adalah salah satu karya SBY sebagai presiden saat itu. Hinca pun mengunggah video tentang Bandara Lombok. Hinca menyatakan bahwa yang membedakan sejarah dengan yang lainnya adalah sifat otentik dan kejujuran yang disampaikan kepada generasi penerus.

“Yang membedakan sejarah dengan yg lain adalah sifat otentik dan kejujurannya tuk disampaikan dan diturunkan ke generasi berikutnya. Bandara Internasional Lombok adalah salah satu karya pemerintahan @SBYudhoyono , prasasti yang ditandatangani pun masih basah dan diingat rakyat NTB,” tweet Hinca di Twitter.

Yang membedakan sejarah dengan yg lain adlh sifat otentik dan kejujurannya tuk disampaikan dan diturunkan ke generasi berikutnya.

Bandara Internasional Lombok adalah salah satu karya pemerintahan @SBYudhoyono , prasasti yang ditandatangani pun masih basah dan diingat rakyat NTB. pic.twitter.com/uRXI82Zmsc

— HincaPandjaitanXIII (@hincapandjaitan) September 12, 2018


Sumber : Ngelmu.co