Referensi pihak ketiga

10Berita  ,  Gajah di pelupuk mata tak tampak, semut di seberang lautan tampak. Pepatah tersebut menggambarkan orang yang suka sekali mencari-cari kesalahan dan kekurangan orang lain tapi mengabaikan kesalahan dan kekurangan dirinya sendiri.
Nah, perilaku parpol ini mungkin cocok dengan pepatah di atas. PSI, Partai Solidaritas Indonesia.
PSI memang paling hobi mengkritik parpol-parpol di luar koalisi Jokowi. Mulai dari Gerindra, PKS, PAN, Berkarya, bahkan Bawaslu pun pernah jadi korban. Sayangnya, kritik yang dialamatkan ke kubu oposisi seringkali tak substantif.
Referensi pihak ketiga
Misal, ketika Sekjen PSI Raja Juli Antoni menyebut nama Koalisi Adil Makmur Bersama Prabowo-Sandi ketinggalan jaman atau jadul.
Lalu dikesempatan lain, Antoni juga menyebut tim sukses Prabowo yang mencapai 800 orang seperti rombongan sirkus.
Ya ampun, kritikan macam apa itu?
Entahlah, mungkin ini salah satu cara mereka untuk bisa dikenal masyarakat secara instan. Jurus dewa mabok agar sorot media terus mengarah pada parpol ini. Maklum saja, sebagai parpol yang baru lahir PSI memang butuh banyak usaha agar bisa dianggap ada.
Referensi pihak ketiga
Jika selama ini PSI rajin menampar parpol lain agar dikenal, agaknya kini ia harus menampar diri sendiri. Pasalnya, beberapa elit PSI di NTB mengundurkan diri lantaran tidak puas dengan sistem pengelolaan partai yang amburadul termasuk tentang pengelolaan anggaran yang tidak transparan. Kemarahan yang memuncak membuat mereka nekad menyegel kantor DPW PSI di Mataram.
Referensi pihak ketiga
Wakil Ketua DPD, Zulkarnaen yang turut mengundurkan diri menjelaskan bahwa kisruh ini menyebabkan banyak caleg perempuan sekaligus pengurus PSI memilih mundur. Akibatnya tak tanggung-tanggung, PSI terancam gagal ikut dalam kontestasi Pileg 2019 di NTB karena tak mampu penuhi syarat keikutsertaan minimal 30% perempuan.
Namun anehnya, sengkarut PSI di NTB tak lantas membuat mereka jadi mawas diri. Putrawan Tasal Sukma Prawira sang ketua DPW PSI justru berterima kasih kepada massa aksi yang melakukan penyegelan karena aksi tersebut justru disebutnya jadi media promosi PSI NTB.
Referensi pihak ketiga
“Alhamdulillah dengan adanya aksi ini saya juga dikenal,” ujarnya (detikntb.com/17/09/2018).
Astaga… ternyata bener ya, ada orang yang cita-citanya pengen banget terkenal meski dengan berbagai cara. Jika mentalnya seperti ini bagaimana nanti bila berada di tampuk kekuasaan?

Sumber : UC News