Hendropriyono: Pemilu Kali Ini yang Berhadapan Ideologi Pancasila dengan Khilafah
10Berita - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono menilai Pemilu 2019 yang digelar serentak 17 April mendatang sangat berbeda dari Pemilu pernah dilaksanakan di Indonesia. Menurut dia, pertarungan Pemilu sekarang ini adalah dua ideologi berbeda.
"Pemilu kali ini yang berhadap-hadapan bukan saja hanya subjeknya. Orang yang berhadapan bukan hanya kubu, kubu dari Pak Jokowi dan kubu dari Pak Prabowo, bukan. Tapi ideologi," kata Hendropriyono di Gedung Pertemuan Kesatrian Soekarno Hatta, BIN, Pasar Minggu, Jakarta, Kamis (28/3/2019), seperti dilansir Liputan6.
Hendropriyono mengatakan, yang bertarung pada Pemilu kali ini adalah ideologi Pancasila berhadapan dengan ideologi khilafah. Oleh sebab itu, dia meminta masyarakat harus mulai menentukan pilihan dan memahami calon pemimpin dipilih pada Pemilu 2019.
"Bahwa yang berhadap-hadapan adalah ideologi Pancasila berhadapan dengan ideologi khilafah. Tinggal pilih yang mana. Rakyat harus jelas mengerti. Bahwa dia harus memilih yang bisa membikin dia selamat," ujar dia.
Hendropriyono mengatakan ideologi khilafah sudah ditinggalkan sejak 1924. Hendro mengingatkan jangan sampai Indonesia seperti Suriah.
"Tidak ada lagi yang memilih khilafah ini. Karena juga secara resmi sudah tidak diikuti, dibubarkan. Itu 1924. Masa sekarang mau kesana. Jangan coba-coba. Kita tau apa yang terjadi di Suriah dan Iraq adalah karena coba-coba," kata dia.
"Jadi tolong jangan salah pilih. Saya tidak nakut-nakutin," tambahnya. [Liputan6]
***
Kalau Prabowo dituduh mau mendirikan Khilafah, kenapa diloloskan KPU sebagai capres? Kenapa tidak dibatalkan/dicoret saja saat pendaftaran?
Prabowo dituduh tidak sholat, kristen, tidak bisa baca Qur'an, loh kok sekarang dituduh Khilafah? Yang bener yang mana?
"Dulu 1960-1964an gorengan kyk gini juga pernah dimainkan oleh PKI. Mengadu domba TNI dg Ulama. Ujung2nya PKI yg nusuk dr belakang. Waspada PKI !!" komen @FelipeSwanstAU.