OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 17 Maret 2019

Kasus Rommy dan Konflik PSI Versus PDIP Bikin TKN Makin Lucu

Kasus Rommy dan Konflik PSI Versus PDIP Bikin TKN Makin Lucu


“Koalisi Jokowi-Ma’ruf akan kehilangan fokus dan melemah karena kegaduhan internal dan tertangkapnya Ketum PPP,” kata Pangi di Jakarta, Senin (15/3).


Sekjen Parpol pendukung Jokowi-Ma'ruf saat berkumpul di Rumah Pemenangan Cemara.

10Berita - Kondisi internal Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin sedang goyah. Dugaan itu muncul lantaran, kegaduhan antar parpol pengusung yang dipicu Partai Sosialis Indonesia (PSI). Ditambah lagi ditangkapnya Ketua Umum PPP Romahurmuziy oleh KPK.

Pandangan itu diungkapkan oleh Pakar Politik Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago. Ia menilai soliditas TKN sedang tidak sehat dan sangat mungkin berimbas pada elektabilitas Jokowi.

“Koalisi Jokowi-Ma’ruf akan kehilangan fokus dan melemah karena kegaduhan internal dan tertangkapnya Ketum PPP,” kata Pangi di Jakarta, Senin (15/3).

Terkait kasus Rommy, menurut Pangi, TKN akan dibuat sibuk dan fokus pada kasus hukumnya, karena mereka harus bekerja keras untuk menjaga dan mempertahankan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf. Sebab, kasus ini sangat disorot publik.

“Harus kita akui bahwa ini akan berimbas pada figur pak Jokowi sendiri, terutama personal brendingnya. Kemudian yang kedua itu soal isu sentimen, soal mengelola emosi publik,” ujar dia.

Lebih lanjut, Pangi menuturkan, PPP akan sibuk pada pemulihan nama baik partai, dan yang lebih panas lagi adalah bakal ada perebutan kekuasaan atau pemilihan ketua umum baru pengganti Romy, tidak mustahil konflik berkepanjangan akan terjadi lagi.

“Nanti akan berlanjut pada konflik memperebutkan ketua umum di internal PPP. Belum nanti pengaruhnya pada mesin partai dan pemenangan Pak Jokowi di pilpres.

Pangi juga menjelaskan, peranan partai dalam pemenangan Pilpres tidak bisa diabaikan, karena jika mesin partai mati, maka kemenangan di pilpres akan mustahil dicapai. “Saya melihat mesin partai di koallisi Jokowi-Ma’ruf masih tanda tanya, masih setengah hati,” katanya.

Sementara terkait konflik PSI-PDIP, menurut Pangi itu akan memperparah keadaan dan semakin melemahkan koalisi ini. Sebab, ketika partai sudah berkonflik sesama pendukung Jokowi, misalnya antara PSI dengan PDIP tentu tidak baik dari segi soliditas dukungan.

"Jadi konflik ini bikin TKN makin lucu, publik pasti melihat kok, lucu ya sesama pendukun berantem," paparnya.

Menurut Pangi, PSI ini terkesan sangat tidak memikirkan soliditas dukungan parpol koalisi pada Jokowi, parpol besutan Grace Natalie ini sepertinya hanya ingin terkenal dan sensasional saja. Ini dipicu karena elektabilitasnya masih sangat jauh dari harapan lolos ke Senayan.

"Jadi wajar mereka menyerang PDIP dengan harapan mereka ikut numpang tenar menaikkan elektabilitas, karena PDIP itu adalah mesin utama bersama beberapa partai yang lain," pungkasnya.

Sumber: JawaPos.com