OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 06 Maret 2019

Kata Kafir dan Kesombongan Abrahah: ‘Mengapa Mesti Dilarang dan Ditempeleng?’

Kata Kafir dan Kesombongan Abrahah: ‘Mengapa Mesti Dilarang dan Ditempeleng?’

10Berita – Mencermati polemik tentang kata Kafir, saya jadi ingat riwayat kesombongan raja Abrahah, dr Yaman.
Abrahah ingin hancurkan Ka’bah di Mekah dengan tentara Gajahnya. Masuk kota Mekah mencuri ternak Abdul Muthalib.
Abdul Muthalib menemui Abrahah, minta ternaknya. Abrahah nyindir Abdul Muthalib, “mengapa anda cuma ngurusi ternak? Sedangkan saya datang ingin hancurkan Ka’bah yang lebih penting bagi kalian orang Mekah dari pada ternak anda”.
Apa jawaban Abdul Muthalib? Dialog singkatnya kurang lebih:
Wahai Abrahah. Sudah saya katakan kami tidak ingin berperang. Kami orang Mekah tahu kekuatanmu.

Sedang Ka’bah itu milik Allah SWT. Kami orang Mekah yakin, Allah akan melindungi milik-Nya.
Sedangkan saya tanya ternak yang anda curi, karena ternak itu milik saya.
Benarlah yang dikatakan Abdul Muthalib. Allah SWT Yang Maha Kuasa melindungi Ka’bah yang menjadi milik-Nya.
Allah dengan kekuasaannya, membuat Gajah Abrahah tidak bisa bergerak. Pasukan Abrahah hancur dengan badan berlobang-lobang seperti daun dimakan ulat oleh pasukan burung yang membawa kerikil panas. (Al Quran, Surah Al-Fil)


Sumber: