Pemilih Di Hongkong Mengaku Diarahkan Memilih Capres Tertentu
10Berita, KBRN, Hongkong : Sejumlah pemilih di Hongkong yang telah menerima surat suara yang dikirim melalui pos mengaku diarahkan pilihannya. Hal ini lantaran mereka menerima surat suara yang disertai dengan tanda tulisan nomor tertentu.
“Depannya ada gambar itu, trus ada nomor apa itu. Bertepatan nomor dia itu nomor capres satu dua itu.” ujar salah seorang pemilih di Hongkong yang tidak mau disebutkan namanya, kepada RRI Kamis, (4/4/2019).
Menanggapi hal tersebut, Ketua Panwaslu Hongkong, Fajar Kurniawan, membantah adanya dugaan pengarahan pemilih untuk memilih capres tertentu dengan menambahkan tulisan nomor pada surat suara yang dikirm kepada para pemilih melalui pos.
Menurut Fajar, tanda nomor yang ikut dikirim bersamaan dengan surat suara itu adalah nomor TPS para pemilih. Fajar menyayangkan jika para pemilih menyalahartikan tanda nomor tersebut.
“Mungkin ini mohon maaf ya Saya menyebutnya kepolosan atau ketidakpahaman.Karena memang mungkin disitu si KPPSLNnya tidak menulis TPS 01 (kosong satu) mestinya ditulis TPS 01, sehingga yang menerima beranggapan wah ini diarahkan. Sebenarnya tidak karena itu jelas kolomnya jelas untuk mengidentifikasi nomor TPS.” Ungkap Fajar Kurniawan Kamis, (4/4/2019).
Pelaksaan pemungutan suara bagi WNI di Hongkong melalui pos sudah mulai dilakukan sejak beberapa hari lalu. Surat suara yang sebelumnya sudah disortir dan dipastikan aman sebelum dikirim sudah mulai diterima para pemilih. Bahkan sebagian sudah dikirim kembali ke KJRI Hongkong.
Dari total DPT di Hongkong yang mencapai lebih dari 180 ribu orang, 29 ribu diantaranya memilih untuk menggunakan pos sebagai sarana penyampaian suaranya.
Sumber: rri
10Berita, KBRN, Hongkong : Sejumlah pemilih di Hongkong yang telah menerima surat suara yang dikirim melalui pos mengaku diarahkan pilihannya. Hal ini lantaran mereka menerima surat suara yang disertai dengan tanda tulisan nomor tertentu.
“Depannya ada gambar itu, trus ada nomor apa itu. Bertepatan nomor dia itu nomor capres satu dua itu.” ujar salah seorang pemilih di Hongkong yang tidak mau disebutkan namanya, kepada RRI Kamis, (4/4/2019).
Menanggapi hal tersebut, Ketua Panwaslu Hongkong, Fajar Kurniawan, membantah adanya dugaan pengarahan pemilih untuk memilih capres tertentu dengan menambahkan tulisan nomor pada surat suara yang dikirm kepada para pemilih melalui pos.
Menurut Fajar, tanda nomor yang ikut dikirim bersamaan dengan surat suara itu adalah nomor TPS para pemilih. Fajar menyayangkan jika para pemilih menyalahartikan tanda nomor tersebut.
“Mungkin ini mohon maaf ya Saya menyebutnya kepolosan atau ketidakpahaman.Karena memang mungkin disitu si KPPSLNnya tidak menulis TPS 01 (kosong satu) mestinya ditulis TPS 01, sehingga yang menerima beranggapan wah ini diarahkan. Sebenarnya tidak karena itu jelas kolomnya jelas untuk mengidentifikasi nomor TPS.” Ungkap Fajar Kurniawan Kamis, (4/4/2019).
Pelaksaan pemungutan suara bagi WNI di Hongkong melalui pos sudah mulai dilakukan sejak beberapa hari lalu. Surat suara yang sebelumnya sudah disortir dan dipastikan aman sebelum dikirim sudah mulai diterima para pemilih. Bahkan sebagian sudah dikirim kembali ke KJRI Hongkong.
Dari total DPT di Hongkong yang mencapai lebih dari 180 ribu orang, 29 ribu diantaranya memilih untuk menggunakan pos sebagai sarana penyampaian suaranya.
Sumber: rri