OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 11 Mei 2019

Catatan Joko Intarto: KALAU KUNCI RUMAH DIPEGANG MALING

Catatan Joko Intarto: KALAU KUNCI RUMAH DIPEGANG MALING



KALAU KUNCI RUMAH DIPEGANG MALING

Oleh: Joko Intarto
(Wartawan senior)

Saya punya beberapa akun menggunakan database email. Berarti saya punya server dan storage walau kapasitasnya terbatas. Server untuk menjalankan fungsi mengirim dan menerima surat elektronik. Storage sebagai lemari arsip untuk menyimpan email masuk dan keluar.

Nah, untuk membuka akun itu, saya menggunakan sejumlah device: Dua smartphone, dua laptop dan satu personal computer (PC). Agar bisa membuka akun tersebut, saya harus bisa memasukkan kode akses berupa nama email dan password sesuai yang tersimpan pada server Google dan Yahoo.

Kode akses merupakan sistem pengamanan terhadap akun itu. Bila saya tidak bisa menulis password yang benar, sistem akan menolak. Akun tidak bisa dibuka. Kalau lupa, Google dan Yahoo menyediakan prosedur untuk mengganti password.

Saya tidak tahu di mana lokasi server Google dan Yahoo. Lokasi tidak penting buat saya. Fungsinya yang utama. Lagi pula, ‘server saya’ itu sebenarnya bukan benar-benar punya saya. Google dan Yahoo memberikan secara cuma-cuma.

Selain punya akun dengan server dan storage yang tidak pernah saya ketahui lokasinya, saya juga pernah punya akun yang server dan storage-nya saya tahu persis tempatnya: di Gedung Cyber. Dulu, saat masih punya bisnis menyewakan server.

Untuk membuktikan bahwa saya punya akun pada server dan storage tersebut, dibuatlah sistem yang sama dengan Google dan Yahoo: Harus punya kode akses. Kalau tidak bisa mengakses, sistem akan menyimpulkan: Saya bukanlah pemilik akun.

Kalau server diibaratkan rumah dan storage adalah lemari di dalam rumah itu, kode akses adalah kunci untuk masuk ke rumah dan kunci untuk membuka lemari. Itu menurut pemahaman saya, yang awam.

Tadi sore saya menerima kiriman sebuah video. Isinya, penjelasan seorang ahli IT, saat mengikuti kunjungan pimpinan DPR-RI untuk melihat server dan storage Situng KPU yang ajaib itu. Menurut penjelasan dalam video tersebut, orang KPU ternyata tidak berhasil membuktikan bisa mengakses servernya sendiri.

Penjelasan pakar IT itu semakin melengkapi kelucuan KPU sebagai penyelenggara pemilu. Ibaratnya, saya tidak bisa masuk ke rumah saya sendiri, karena kunci rumah dipegang tetangga sebelah. Betapa berbahayanya kalau yang pegang kunci itu ternyata maling.(jto)

*Sumber: fb penulis

[Video]

Related Posts:

  • Beban Berat Indonesia Pasca-Jokowi Beban Berat Indonesia Pasca-Jokowi 10Berita Jika semua isyarat alamiah berubah menjadi ridho Yang Maha Kuasa, insyaAllah Pak Prabowo Subianto (PS) akan terpilih menjadi presiden RI pada 17 April nanti. Inilah harap… Read More
  • Azwar Siregar: Langkah Kuda Buta Yusril Ihza Mahendra Azwar Siregar: Langkah Kuda Buta Yusril Ihza Mahendra Langkah Kuda Buta Yusril Ihza Mahendra Oleh: Azwar Siregar*Dulu saya bertanya-tanya, kenapa beberapa kali sudah ikut Pemilu tapi PBB tetap jadi Partai Gurem?Tern… Read More
  • Membandingkan Sandi Effect VS Ma'ruf Amin Effect Membandingkan Sandi Effect VS Ma'ruf Amin Effect 10Berita,   KPU baru saja mengumumkan, cawapres Maruf Amin dan Sandiaga Uno tak harus hadir dalam debat kedua yang akan digelar 17 Februari 2019.Debat akan me… Read More
  • Selamat Datang KEMENANGAN AKAL SEHAT 17 APRIL 2019 !!! Selamat Datang KEMENANGAN AKAL SEHAT 17 APRIL 2019 !!! DAHSYAT ... LUAR BIASA ... FENOMENAL ...Itulah kata-kata yang pantas disematkan untuk acara Deklarasi Nasional Alumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia Untuk Peme… Read More
  • Asyari Usman: “Demokrasi Sabun” Asyari Usman: “Demokrasi Sabun” 10Berita  – Sewaktu turun ke Garut, Jawa Barat, Sabtu (19/01/2019), Jokowi memborong sabun cuci dalam jumlah besar. Dia beli 100 ribu botol. Nilai totalnya Rp2,000,000,000. Hebat. Dua… Read More