KTT Mekah: Kemerdekaan Palestina, Ancaman Iran, hingga Absennya Erdogan
Raja Salman dari kala memimpin Kabinet Saudi Selasa, 15 Mei 2018. (Foto: SPA)
10Berita, Riyadh - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Mekah, Arab Saudi menggelar sejumlah pembicaraan, antara lain mengenai kemerdekaan Palestina hingga ancaman Irandi kawasan Teluk.
Pertemuan Negara OKI (Organisasi Kerjasama Islam) yang dilaksanakan di tengah KTT mengecam langkah Amerika Serikat (AS), memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem, dan mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan.
"Masalah Palestina merupakan landasan dari karya OKI, dan merupakan fokus perhatian kami, sampai saudara-saudara Palestinamendapatkan hak-hak mereka yang sah," kata Raja Saudi Salman bin Abdulaziz dilansir dari AFP pada Sabtu (1/6).
"Kami menegaskan kembali penolakan tegas kami atas segala tindakan yang akan merugikan status historis dan hukum Quds (Yerusalem)," tegas dia.
OKI juga mendukung Saudi di tengah meningkatnya ancaman Iran. Raja Salman memperingatkan bahwa serangan teroris di kawasan Teluk dapat mengganggu pasokan energi global.
"Tindakan teroris tidak hanya menargetkan kerajaan dan wilayah Teluk, namun juga keselamatan navigasi dan pasokan minyak dunia," kata raja kepada para pemimpin negara Islam.
Tidak semua pemimpin negara hadir dalam pertemuan puncak OKI. Tercatat, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan absen dalam pertemuan tersebut.
Turki yang diketahui sedang mempertahankan hubungan dekatnya dengan Iran, diwakili oleh Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu.
Sementara Presiden Iran Hassan Rouhani juga tidak hadir, namun diwakilkan oleh seorang wakil dari kalangan pemerintah.
Sumber: Jurnas