Rahasia Kalimat Syahadat di Balik Koin Majapahit
10Berita - Peninggalan Kerajaan Majapahit satu diantaranya adalah koin yang biasa digunakan dalam perdagangan. Menariknya adalah adanya kalimat syahadat pada koin dari Majapahit yang secara umum dikenal sebagai kerajaan Hindu.
Kepala Bidang Pengumpulan dan Pengkajian Museum Nasional Tri Gangga memgatakan sejarah mata uang Majapahit itu kelanjutan dari kerajaan Mataram kuno, di mana masa abad ke-10 kerajaan Mataram kuno masih menggunakan emas dan perak.
"Mata uangnya juga bermacam-macam, mulai dari butiran jagung hingga perak yang kayak kontak lensa, itu hanya pada masa Mataram kuno. Uang itu berdasarkan intrinsik ya, berdasarkan berat uang tersebut," ujar dia di kantornya, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, dua tahun lalu yakni 17/6/2017.
Koin zaman Majapahit yang dikoleksi oleh Museum Nasional, kalimat syahadat ditulis dengan bahasa Arab. Di sisi lain, pada koin itu ada gambar wayang Semar dan Kresna.
Kemungkinan alasan adanya kalimat syahadat, menurut dia, ada kemungkinan koin itu juga dipakai sebagai jimat.
"Itu bisa saja digunakan sebagai pegangan atau jimat, dengan uang dan tulisan syahadat diharapkan orang juga ikut menyebarkan agama Islam pada masa kerajaan Majapahit," kata Tri.
Mengenai koin yang juga berfungsi sebagai jimat, Tri mengaitkan pula dengan budaya China. Di China juga banyak koin yang berfungsi sebagai jimat.
"Bisa digunakan sebagai pegangan jimat dan alat penukaran uang. Sama kayak China, bisa sebagai alat tukar juga menolak bala, bentuknya sama ya bulat. Kalau uang dengan ada tulisan Arab, ya kemungkinan besar ada untuk menyebarkan agama ke Kerajaan Majapahit," ujar Tri.
Agama Islam sendiri masuk ke Nusantara sejak abad ke-7 Masehi melalui Barus, wilayah di barat daya Medan, Sumatera Utara. Selain itu, di Gresik, Jawa Timur, yang tak jauh dari Mojokerto, terdapat makam Fatimah binti Maimun. Makam itu ada sejak 1082 Masehi, sedangkan Majapahit berdiri pada 1293 Masehi.
"Memang ada bukti kalau Islam sudah ada pada masa Majapahit, dibuktikan dengan adanya makam-makam Islam di Troloyo," ungkap Tri.
Sumber: Detik