10Berita,S sebelumnya udah membahas perbedaan kerja keras, kali ini MoneySmart bakal memberi tahu langkah melakukan kerja cerdas yang mungkin belum semua orang tahu.
Di Indonesia, kita tahu rata-rata jam kerja seorang karyawan secara efektif adalah sembilan jam atau delapan jam.
Karena itu, masyarakat Indonesia terkenal jadi salah satu yang paling rajin jika dibandingkan dengan negara lainnya di Eropa yang menganut jam kerja lebih sedikit.
Di Helsinski, contohnya, kota berpenduduk sekitar 630 ribu jiwa yang sekaligus Ibu Kota negara Finlandia ini udah menetapkan jam kerja para pekerjanya dibatasi hanya sampai 25 jam per minggu atau 5 jam setiap harinya.
Dengan sistem seperti itu, bukan berarti perusahaan yang mendirikan kantornya di sana memiliki produktivitas lebih rendah di bandingkan negara lain yang punya jam kerja lebih panjang.
Bahkan, beberapa waktu yang lalu, Finlandia termasuk dalam negara paling bahagia di dunia. Pasalnya, memberlakukan jam kerja yang sedikit dan gaji sangat besar kurang lebih Rp 54 juta per bulan. Kamu pengin gak kayak gitu?
Salah satu rahasianya, metode kerja cerdas yang digunakan oleh para karyawannya. Kalau kamu pengin mencobanya, bisa ikuti enam langkah berikut:
  • Terpenting adalah hasil, bukan waktu

Hal terpenting dari kerja cerdas adalah hasil, bukan waktu (Pixabay)
Pekerja yang melakukan kerja cerdas akan berusaha untuk menggunakan pemikiran out of the box agar hasil yang didapatkan bisa sama atau bahkan lebih jika disandingkan dengan yang menggunakan cara konvensional, mengutip dariDBS.
Kamu harus tahu orang yang bekerja dari pagi sampai larut malam belum tentu menghasilkan produktivitas yang lebih banyak. Mungkin aja mereka seperti itu karena mengalami kendala dalam menyelesaikan pekerjaannya setiap hari.
Jadi, lebih baik kamu fokus kepada hasilnya daripada harus bergelut dengan banyak waktu.

2. Jangan memaksakan untuk Multitasking

Salah satu syarat kerja cerdas, jangan memaksakan untuk multitasking (Pixabay)
Emang benar mampu mengerjakan lebih dari satu jenis pekerjaan dalam satu waktu menjadi kemampuan yang gak dimiliki semua orang. Tapi, kalau kamu paksakan dengan cara kerja kayak gitu dan hasilnya justru kurang maksimal lalu apa faedahnya untuk dilanjutkan?
Lebih baik, kamu kerjakan satu pekerjaan yang emang kamu kuasai dan bisa membuktikan kalau hasilnya bisa sangat memuaskan.
Seiring berjalannya waktu, dengan sendirinya kemampuan multitasking akan terbentuk. Karena begitulah cara orang melakukan kerja cerdas kebanyakan.

3. Ambil keputusan dengan tepat dan cepat

Kamu yang kerja cerdas harus ambil keputusan tepat dan cepat (Pixabay)
Dalam mengambil keputusan, kamu harus memilihnya dengan tepat dan cepat supaya gak banyak waktu yang terbuang. Mulailah dari hal yang kecil seperti memilih pakaian ketika pengin berangkat kerja.
Beberapa orang bisa menghabiskan waktu hanya untuk memilih baju atau celana apa yang cocok dikenakan ke kantor. Padahal, hal tersebut belum tentu memengaruhi kinerja kamu di kantor.
Misalnya, pendiri Facebook yakni Mark Zuckerberg yang menggunakan kaos setiap harinya ketika bertemu tamu. Bukan karena malas, tapi dia merasa nyaman dan gak memakan waktu banyak buat memilihnya.
Bahkan, ketika bertemu Presiden Jokowi pada 2016 silam, Zuckerberg terlihat hanya memakai kaos berwarna abu-abu gelap.
Gak berarti kamu harus menggunakan kaos setiap hari buat ketemu klien ya, tapi sesuaikan aja sama kondisi dan lingkungan sekitar. Dengan begitu, kamu mulai memupuk nilai kerja cerdas dari hal yang paling sederhana.

4. Tingkatkan kemampuan komunikasi

Kerje cerdas, tingkatkan kemampuan komunikasi (Pixabay)
Di zaman yang udah serbamaju seperti sekarang ini orang terlalu bergantung pada yang namanya teknologi, sehingga kemampuan verbal kadang suka terlupakan. Padahal, poin yang satu ini punya peran cukup vital dalam dunia pekerjaan.
Kemampuan komunikasi penting bagi pekerja cerdas agar segala sesuatu yang dia dengarkan atau kerjakan bisa tersampaikan dengan baik. Ini untuk menghindari adanya miskomunikasi antar rekan kerja, atau bahkan dengan klien yang bakal ditemui.

5. Istirahat yang cukup

Istirahat cukup sebagai salah satu kerja cerdas (Pixabay)
Hal yang paling mendasar agar kamu bisa bekerja secara maksimal di kantor adalah waktu istirahat yang cukup.
Kebanyakan dari warga Indonesia, terutama di kota besar, kurang memiliki waktu tidur yang cukup karena harus lembur atau terjebak macet di jalan.
Kurang tidur akan menghambat fungsi otak untuk dapat bekerja secara maksimal. Untuk yang sulit mewujudkan langkah ini, bisa diimbangi dengan mengonsumsi makanan yang bergizi seperti buah dan sayur supaya tubuh bisa bekerja secara optimal.

6. Motivasi diri sendiri dan belajar dari orang lain

Motivasi diri sendiri dan belajar dari orang lain sebagai langkah kerja cerdas (Pixabay)
Jangan hanya terus-terusan bekerja karena aktivitas itu akan membuat kamu jenuh. Coba seimbangi dan motivasi diri sendiri dengan membaca atau melihat kisah sukses orang lain yang dapat memicu metode kerja kamu secara lebih baik.
Setelah mengetahuinya, kamu bisa aplikasikan pelajaran apa yang bisa diambil dari kisah tersebut ke dunia kerja kamu sehari-hari. Selain liburan, cara ini terbukti bisa meningkatkan kinerja kamu di kantor lagi.
Itulah enam langkah untuk melakukan kerja cerdas yang bisa kamu coba nih. Jadi mulai sekarang kamu gak harus kerja bagai kuda lagi untuk bisa menghasilkan produktivitas yang baik di kantor. Tertarik untuk mencoba? (Editor: Chaerunnisa)
Sumber: moneysmart.id