OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 24 Agustus 2019

CINA LAGI.. CINA LAGI...

CINA LAGI.. CINA LAGI...



10Berita, Ada ratusan negara di dunia ini, ada pilihan yang bisa disebut negara maju. Tapi yang hanya terlihat oleh negara ini cuma CHINA yang jadi rujukan.

"All about China.."

Ketika negara mengalami kegagalan apapun, maka solusinya adalah China. Seolah China adalah sebuah solusi dari semua persoalan negara ini.

Mahalnya tiket pesawat, maka solusinya adalah membuka persaingan maskapai asing ikut mengambil jatah di jalur penerbangan. Dan nama China langsung mencuat dengan berbagai perusahaan maskapainya yang sudah nyatakan diri tertarik.

Saat tingkat polusi udara mengkhawatirkan di wilayah Jakarta, muncul sebuah kebijakan aturan mobil listrik. Salah satu pejabat dipercaya mewujudkan hal itu atas nama perusahaan yang dia pegang. Mau tau sama siapa dia berpartner mewujudkan hal itu..?

China lagi.

Soal kereta api cepat, sebelumnya juga sudah ada negara China yang jadi mitra. Berbagai kerjasama infrastruktur, juga China memegang peranan penting di dalamnya. Tenaga kerja asing, lagi-lagi nama China menduduki peringkat pertama. Masalah di Garuda, ada nama China yang dianggap pemecah masalahnya.

Dan sekarang...

BPJS kesehatan juga kabarnya sedang disodorkan oleh petinggi negeri ini pada CHINA. Luar biasa fanatiknya negara ini pada hubungan kerjasama dengan China. Dan orang yang membawanya, tetap itu juga. Menko Maritim yang gagah perkasa. Ngaku gak punya rekening di bank, tapi bisa bangun gedung yang disewa Pertamina.

Mungkin dia anggap, masyarakat Indonesia ini bodoh semua. Dan hanya dia yang sekolah...

Jadi harus percaya atas apa yang keluar dari mulut dia.


Kemaren pernah baca tentang istilah FEE. Budaya tentang fee ini biasanya sangat dikenal oleh para MAKELAR. Cuma modal air ludah, maka sudah bisa menghitung keuntungan. Jual beli mobil, jual beli tanah, ada fee yang di kejar.

Dalam setiap kerjasama negara ini dengan dunia luar, selalu ada FEE yang bermain. Contohnya di masalah Impor.

IMPOR, bukan hal baru lagi kalau masalah impor kerap dilakukan karena ada fee yang bermain di dalamnya. Untuk 1 kg barang impor yang disetujui, ada nilai yang harus dibayar oleh penghubung dan pemutus kebijakan.

Bagaimana dengan kerjasama pembangunan infrastruktur? Menunjuk perusahaan tertentu degan dalih kerjasama. Apakah ada fee juga bagi broker yang membantu pengurusan?

Bagaimana dengan kerjasama seperti kasus Garuda, BPJS dan lainnya? Apakah ada fee juga yang bermain bagi brokernya?

Broker yang bermain bukan broker biasa. Ini broker harus ada kuasa dan memiliki pengaruh kuat yang bisa mengubah kebijakan seorang pemimpin.

Silahkan berpikir sendiri. Apakah ada fee yang berjalan atau semuanya hanya kerja sosial dengan menepuk dada...

"Aku lakukan demi bangsa dan negara..."

Cuih...!!!

By Setiawan Budi [fb]

Sumber: portal Islam