OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 25 Agustus 2019

Pemilihan Iluni UI: Pesta Demokrasi Center Of Excellence Yang Ternoda

Pemilihan Iluni UI: Pesta Demokrasi Center Of Excellence Yang Ternoda




10Berita - SEJAK proses pendaftaran calon Ketua Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI), sebenarnya sudah banyak sedemikian kejanggalan yang terlihat. 

Dari mulai setoran uang yang tebilang fantastis sebesar 100 juta, hingga tetek bengek lainnya yang terkesan mengada-ada yang pada akhirnya, pendiskualifikasian pencalonan saya sebagai kandidat ketua Iluni UI.

Pesta demokrasi warga center of excellence yang seharusnya riang gembira, penuh idealisme dan kekeluargaan itu sekejap berubah menjadi sarat muatan politis dan bebau parfum istana.

Sejak diskualifikasi sepihak tersebut, tak hentinya saya dan tim serta alumni-alumni UI yang kritis dan peduli berusaha mengedukasi warga alumni UI serta memperingatkan bahwa ada yang tidak beres dengan pemilihan Ketua Iluni UI ini.

Terlalu kental dan vulgar, keterlibatan kekuatan politik dan kepentingan istana di dalamnya.

Hingga akhirnya, hari ini, semakin terbuka dan terbukti. Dengan mundurnya salah satu calon kuat lain yang berasal dari Fakultas Teknik yang terkenal solid dan militan.

Tidak tanggung-tanggung, di detik terakhir pemilihan, karena kuatnya tekanan dan ancaman, yang membuat kandidat Rudy Bun akhirnya meninggalkan gelanggang dengan luka yang menyakitkan bukan hanya bagi pendukungnya, tapi juga bagi warga alumni UI.

Sudah sebegitukah kekuasaan menelusup dan mengkooptasi hingga lembaga-lembaga paguyuban dan profesional yang seharuanya steril bahkan memberikan ruang serta membantu pendidikan demokrasi di negeri ini menjadi semakin sempurna.

Sungguh mengerikan, pola dan cara-cara yang ditempuh kekuasaan untuk membungkam dan mengkooptasi berbagai lini kehidupan.

Saya serukan, kepada seluruh warga alumni Universitas Indonesia untuk terus berdiri di garda depan perjuangan membela kebenaran dan memperjuangkan amanat penderitaan rakyat (ampera) sebagaimana menjadi garis dan jalan perjuangan para sesepuh UI selama ini.

Katakan Hitam adalah Hitam, Putih adalah Putih. Tiada Kata Jera dalam Perjuangan.

Hidayat Matnoer
Penulis adalah Intelektual Muda UI. [rmol]

Sumber: konten Islam

Related Posts:

  • Nyinyir ke Reuni 212 Nyinyir ke Reuni 212 10Berita, Kalau nggak suka satu hidangan, Nggak perlu dimakan,Tapi makanannya jangan dicela, Sebab yang memasak sudah berusaha, dan bisa jadi itu selera orang lain.Kalau nggak mau pake batik,Janga… Read More
  • Cinta HRS Kepada Indonesia Cinta HRS Kepada Indonesia Cinta HRS Kepada Indonesia Orang yang mengaku paling Nasionalis, tidak serta merta bisa dipercaya pengakuannya tanpa ada ujian untuk membuktikan pengakuan tersebut. Orang yang mengaku palin… Read More
  • Pengusaha Terseret Pengusaha Terseret OLEH: DAHLAN ISKAN10Berita, ACARANYA makan siang. Dengan delapan pengusaha besar di Jakarta. Hanya makan siang. Masakan Italia. Di Shangri-La Hotel.Saya memanfaatkannya untuk survei kecil-kecilan. … Read More
  • "Wabah Sintingisme" "Wabah Sintingisme"  Oleh: Asyari Usman10Berita - Novel Baswedan, penyidik senior KPK, kehilangan mata kiri. Cacat permanen. Karena disiram dengan air keras. Pengusutan tindak pidana itu tak kunjung tuntas. Poli… Read More
  • Tiga Periode, Gak Salah? Tiga Periode, Gak Salah? 10Berita,SETELAH Hendropriyono pernah mengusulkan kepada Ketua DPR Bambang Soesatyo agar masa jabatan Presiden itu 8 tahun kini ada usulan pengamat intelijen Suhendra Hadikuntono bahwa Pasal 7 UUD… Read More