OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 28 Oktober 2019

PRABOWO Respons Demo Mahasiswa: Kalau Semua Saluran Ditutup, Apa Salahnya Anak-anak Turun ke Jalan

PRABOWO Respons Demo Mahasiswa: Kalau Semua Saluran Ditutup, Apa Salahnya Anak-anak Turun ke Jalan
 



10Berita - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto  mencemaskan kondisi mahasiswa yang menggelar demo di beberapa daerah.

Prabowo meminta agar pemerintah tidak menyalahkan apalagi sampai menyudutkan mahasiswa yang memprotes UU KPK, RUU KUHP, Pertanahan dan RUU Ketenagakerjaan.

Menurut mantan Danjen Kopassus ini, mahasiswa yang turun ke jalan tentu memiliki alasan tersendiri dalam menyampaikan aspirasi yang mewakili rakyat.

Hal itu disampaikan Prabowo saat kegiatan simposium bertajuk 'Strategi Dorongan Besar Mewujudkan Kemandirian Pangan dan Energi dalam Rangka Menciptakan Pertumbuhan Ekonomi Dua Digit' di Amfiteater Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) Hambalang, Desa Bojong Koneng, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/9/2019).

"Saya cemas karena tugas pemerintah yang utama melindungi segenap tumpah darah, mencerdaskan kehidupan bangsa, mensejahterakan rakyat.


Itu tugas semua negara semua pemerintah.

Artinya apa kalau negara tidak berhasil melindungi rakyatnya kesimpulan yang dapat di ambil, negara itu gagal," ujar Prabowo.

"Kalau semua saluran politik, saluran keadilan ditutup, di mana rakyat kecil tidak bisa menyuarakan kecemasannya, tidak bisa mendapat perlindungan.

Jadi apa salahnya anak-anak turun ke jalan (demo)," ujar dia.

Dalam kesempatan itu, Prabowo berseloroh kepada peserta yang mayoritas mahasiswa UKRI, agar mahasiswa tidak ikut-ikutan demo.

Namun, ia menyampaikan, akan tetap mengizinkan asalkan mahasiswa tak menggunakan almamater kampus saat turun ke jalan.

"Ini tidak saya anjurkan kalian turun ke jalan (demo) ya, apalagi pakai blazzer (almamater) UKRI.

Awas Rektor, ya kalau mau demo janganlah bawa blazzer," ucap dia.

Tak sampai di situ, Prabowo juga membandingkan aksi unjuk rasa di beberapa negara besar.

Ia menilai di negara tersebut tak ada korban selama unjuk rasa berlangsung.

"Coba lihat di Perancis, berapa bulan sudah mereka demo?

Mungkin sudah hampir satu tahun?

Tapi hampir enggak ada yang mati.

Negara totaliter komunis seperti RRC, Hongkong sudah delapan minggu demo.

Ya, kita mohonlah semua pihak dengan arif, tenang cari solusinya," ujar Prabowo.

"Saya selalu mengimbau kepada petugas-petugas aparat tolonglah.

Anda adalah milik rakyat Indonesia, iya kan ?" kata Prabowo menambahkan.

Prabowo pun berharap agar aksi unjuk rasa bisa berjalan dengan damai.

Ia pun meminta semua pihak mematuhi aturan hukum yang berlaku.

"Saudara-saudara, kita berharap selalu penyelesaian itu dengan damai bisa dialog musyawarah (masyarakat) karena itu pegangan saya dari dulu.

Saya juga menempuh jalur konstitusional, disakiti tidak masalah.

Baru disakiti.

Waktu kita muda saja nyawa silakan ambil untuk bangsa ini," tutur dia.

Beberapa hari ini massa mahasiswa di berbagai daerah menggelar demo menuntut agar Presiden Jokowi mengeluarkan Perppu terkait UU KPK.

Mahasiswa juga menolak RUU KUHP dan sejumlah RUU yang dianggap bermasalah.

Kutip Thucydides

Pada kesempatan itu, Prabowo juga sempat mengutip sejarawan Yunani kuno, Thucydides.

"Saya belum bicara tentang gerakan-gerakan separatis di mana-mana, saya belum bicara.

Ada yang mengatakan NKRI akan bertahan 1000 tahun, berarti dia enggak pernah baca Thucydides," kata dia.

Prabowo lantas meminta panitia untuk menampilkan slide foto Thucydides kepada para peserta.

Ia pun langsung membacakan kutipan dari foto tersebut. 'The strong will do what they can, and the weak suffer what they must'

"Indonesia ini strong atau tidak?

Berapa angkatan laut kita?

Berapa angkatan udara kita?

Berapa tentara kita.

Kita punya 520 kabupaten lebih tapi batalyon tempur mungkin kita hanya cuman punya 120 atau 130 saya tidak bicara begini karena ini sudah publik domain dan ini saya bicara didebat (Pilpres) dan ke presiden bicara juga," ungkapnya.

Sejak acara dimulai, Prabowo telah beberapa kali menyampaikan kecemasannya, ia pun sempat menyinggung beberapa isu yang sedang ramai dibicarakan seperti revisi UU KPK.

Dalam hal ini, isu ekonomi juga tak luput dari pembahasannya, ia bahkan menunjukkan sebuah buku berjudul 'Solusi Inti Masalah Ekonomi Indonesia'.

Menurutnya, ada beberapa poin yang menjadi inti masalah di bidang ekonomi seperti, PDB per kapita Indonesia stagnan, ketergantungan impor minyak mentah, impor pangan, defisit perdagangan, dan petumbuhan ekonomi dua digit.

"Saya kira itu inti dari pemaparan ini, saya tidak tahu apakah IKS akan membagikan buku ini dan ini juga sudah jadi publik karena sudah berbicara di muka umum," katanya.

"Kalau kita bicara berdasarkan fakta, kajian dan feasibility (studi kelayakan), saya percaya ini bisa mengangkat Indonesia, dan saya sumbangkan (buku) ini, ke siapa pun dan beri kepada Pak Jokowi dan kami tidak minta apa-apa.

Anda yang dulu mengatakan lahan tersedia 63 juta hektare itu jangan lagi dikasih ke bangsa asing.

Tolong dipelajari," tuturnya.

Sumber: Tribun Medan