OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 16 Februari 2021

Genre Baru J-Pop: Romansa Ulama Ditindas Penguasa

Genre Baru J-Pop: Romansa Ulama Ditindas Penguasa

Eramuslim / Redaksi / 4 menit yang lalu

eramuslim.com

By Jarot Espe

Drakor dengan rating tertinggi di tv kabel, ‘The world of the married‘, adalah sukses lanjutan Negeri Ginseng mengekspor budayanya. Korea Selatan sadar, budaya milenial adalah pertaruhan hidup mati memajukan negeri. Karena itu penyebaran budaya Korea (Korean Wave) harus secara simultan untuk menjaring penggemar fanatik yang bertebaran di berbagai belahan dunia.

Presiden Jokowi termasuk jeli membidik potensi tersebut. Bersama Kahiyang anaknya yang K-Popers atau penggemar idola K-Pop, Pak Jokowi pernah dua kali hadir di konser Korean Pop (K-PoP). Presiden berhasil menangguk simpati. Sukses memang harus melewati proses simultan, berkesinambungan.


Di pentas politik, Pak Jokowi juga sukses berkesinambungan. Dari WaliKota Solo, menjadi Gubernur DKI Jakarta hanya dua tahun untuk membidik target puncak; masuk ke istana negara sebagai Presiden Indonesia.

Pola yang dipakai Pak Jokowi mirip K-Pop, menggunakan musik ‘easy listening’ yang mudah dicerna masyarakat awan. Dari label wong cilik, ratu adil atau Satrio Piningit alias pemimpin yang dinantikan, hingga aksi blusukan. Barangkali layak disematkan istilah J-Pop. Jokowi Pop.

Setelah terpilih lagi, Pak Jokowi tetap konsisten dengan konsep simultannya, tapi tak lagi populis. Betapa tidak, para ulama dijebloskan ke jeruji tahanan. Rezim ini seperti kesetanan membabi buta memberangus suara berbau oposan.

Kasus penahanan Habib Rizieq Shihab dengan tiga sangkaan sekaligus, merupakan bagian dari kerja simultan Pak Jokowi. Perburuan Rizieq Shihab dimulai sejak ia tiba di bandara Soetta hingga ke rumah sakit Ummi Bogor tempat pimpinan FPI itu dirawat.

Di belakang Habib Rizieq, mengantre para ulama lain yang tidak terpublikasi.
Seorang advodkat menyebutkan beberapa di antaranya. KH Ahmad Sabri Lubis, Ustaz Haris, Habib Hanif Alatas, Habib Idrus Al Habsy, Habib Ali Alatas dan Ustaz Maman Suryadi yang ditahan oleh Bareskrim Polri.

Di LP Gunung Sindur Bogor, terdapat nama Bahar bin Smith, pendakwah asal Manado. Ustad Bahar dan para ulama yang kini mendekam di penjara, dikenal sangat kritis terhadap pemerintahan Jokowi. Padahal sesungguhnya dalam peradaban Islam terdapat hubungan teladan antara ulama dan umaro (pemerintah). Pemerintah diperlukan ulama untuk mendukung aktivitasnya membangun pondasi masyarakat. Sebaliknya ulama berperan sebagai penasihat sekaligus sumber memperoleh keputusan berlandaskan hukum agama.

 

Sumber: Eramuslim

Related Posts:

  • Sandiaga Uno Sang Pesaing untuk Petahana Sandiaga Uno Sang Pesaing untuk Petahana Pengantar: Sandiaga membuat Jokowi yang sering bergaya bak milenial, mati gaya. Tampilannya terkesan dipaksakan. Berbeda dengan Sandi yang lebih natural dan original… Read More
  • Perlawanan Massal Salam Dua Jari Perlawanan Massal Salam Dua Jari 10Berita  - Kabar dari Ponorogo, Jawa Timur itu sungguh mengejutkan. Kunjungan Presiden Jokowi Jumat (4/1/2019) disambut oleh aksi salam dua jari oleh sejumlah pelajar dan warg… Read More
  • Dilema Beban Debat Pilpres by Zeng Wei Jian Dilema Beban Debat Pilpres by Zeng Wei Jian 10Berita  Debat kandidat presiden bagian dari kultur demokrasi. Tahun 1960, debat di televisi antara John F. Kennedy dan Richard Nixon disaksikan 70 juta orang. Kennedy … Read More
  • Debat Pilpres, Pengadilan Rakyat Terhadap Jokowi Debat Pilpres, Pengadilan Rakyat Terhadap Jokowi Debat Pilpres, Pengadilan Rakyat Terhadap Jokowi by Tony Rosyid(Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa)Jadi incumbent, ada untung, tapi ada ruginya. Apa untungnya? Per… Read More
  • Jadikan 2019, Tahun Kemenangan ‘Sejatinya Akal Sehat’ Jadikan 2019, Tahun Kemenangan ‘Sejatinya Akal Sehat’ 10Berita    Menyambut Tahun Baru 2019, semoga saja para pemimpin di negeri ini mendapat curahan rahmat dan hidayah-Nya, amin. Rakyat sangat berharap a… Read More