10Berita - Aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar memang menggemparkan masyarakat Indonesia bahkan sampai media Internasional turut menyoroti peristiwa kelam itu.
Termasuk pula pengamat terorisme Internasional Sydney Jones yang juga Direktur Institute for Policy Analysis of Conflict turut mengomentari aksi teror tersebut.
Sydney menanggapi bagian di mana aksi teror selalu dikatikan dengan organisasi masyarakat Front Pembela Islam (FPI).
Sydney menilai bahwa pemerintah lah yang terlalu berobsesi untuk mengaitkan kedua hal tersebut.
“Saya kira sekarang ini seperti ada obsesi pemerintah dengan FPI seolah-olah ini membuktikan bahwa FPI terkait terorisme,” ujar Sydney, dikutip dari Kompas, Rabu, 31 Maret 2021.
Sydney menduga bahwa kecurigaan FPI ada kaitannya dengan terorisme saat itu sempat berkolaborasi dengan Ustaz Basri
“Sebetulnya, menurut bahwa beberapa orang, bukan beberapa, tapi ratusan orang Makassar, ikut satu program pembaiatan massal pada bulan Januari tahun 2015, jadi sudah lama ya. Dan pada waktu itu memang ada kolaborasi antara FPI dan Ustaz Basri dan Ustaz Basri yang menjadi pimpin dari pembaiatan itu,” papar Sydney
Sydney menilai bauwa tiga bulan setelah pembaiatan massal tersebut, FPI mengambil tindakan untuk menjauhi hal tersebut.
“Tetapi, 3 bulan kemudian, pada bulan April tahun 2015, sudah ada pernyataan jelas dari FPI Makassar dan FPI Pusat bahwa mereka tidak ada kaitan lagi dengan ISIS dan juga FPI Makassar sudah menjauhkan diri apa yang terjadi dengan ISIS dan pembaiatan massal itu,” katanya.
Ia menduga bahwa saat massa pembaiatan tersebut, masih ada anggota FPI yang ingin bergabung dengan ISIS.
Kelompok FPI yang bergabung di ISIS, kata Sydney, menjadi aktif di ISIS namun nonaktif di FPI.
“Pada saat itu kelompok FPI yang masih ingin bergabung dengan ISIS sudah bergabung dengan Ustaz Basri, jadi mereka aktif dengan Ustaz Basri tidak dengan FPI setahu saya,” jelasnya.
Oleh karena itu, ia mengimbau agar masyarakat bisa membedakan antara apa yang terjadi saat pembaiatan massal tersebut dan sifat Daulah Islamiyah yang didirikan di Suriah.
“Jadi saya kira harus membedakan apa yang terjadi pada pembaiatan massal pada waktu banyak orang tidak mengerti apa itu ISIS dan bagaimana sifatnya Daulah Islamiyah yang didirikan di Suriah dengan aksi-aksi kemudian,” pungkasnya. [terkini]
Rabu, 31 Maret 2021
Home »
» Sidney Jones: Pemerintah Terlalu Berobsesi untuk Buktikan Kaitan FPI dengan Terorisme
Sidney Jones: Pemerintah Terlalu Berobsesi untuk Buktikan Kaitan FPI dengan Terorisme
By 10 BERITA 3/31/2021 01:43:00 PM
Sidney Jones: Pemerintah Terlalu Berobsesi untuk Buktikan Kaitan FPI dengan Terorisme
Related Posts:
Terkait Krisis Yerusalem, Erdogan Ancam Putus Hubungan Diplomatik dengan IsraelTerkait Krisis Yerusalem, Erdogan Ancam Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel 10Berita - ANKARA, TURKI - Presiden Turki Erdogan menegaskan bahwa Yerusalem memiliki arti penting bagi umat Islam, dan dengan mengab… Read More
Jejak Kerajaan Islam di SulawesiJejak Kerajaan Islam di Sulawesi 10Berita , JAKARTA -- Islam datang di Sulawesi, terutama bagian selatan sejak abad ke-15 M. Para pedagang Muslim dari Malaka, Jawa, dan Sumatra banyak berdatangan di kawasan ini.&#… Read More
Liga Arab : ‘Menjadikan Jerusalem Ibukota Israel adalah Agresi Terbuka Terhadap Dunia Arab’Liga Arab : ‘Menjadikan Jerusalem Ibukota Israel adalah Agresi Terbuka Terhadap Dunia Arab’ 10Berita : Dewan Liga Arab meminta AS untuk mematuhi semua resolusi internasional yang berhubungan dengan status kota Je… Read More
Sebut Felix Siauw ”Baru Ngerti Agama Dikit”, Fotografer Darwis Triadi DISKAKMAT NetizenSebut Felix Siauw ”Baru Ngerti Agama Dikit”, Fotografer Darwis Triadi DISKAKMAT Netizen 10Berita - Kecerdasan Felix Siauw menunjukkan kualitas lawan bicaranya dalam diskusi Indonesia Lawyers Club (ILC) yang tayan… Read More
Hamas Serukan "Hari Kemarahan" Terkait Krisis YerusalemHamas Serukan "Hari Kemarahan" Terkait Krisis Yerusalem 10Berita - GAZA, PALESTINA - Kelompok perlawanan Islam Hamas Palestina pada Selasa kemarin (5/12/2017) mendeklarasikan 'hari kemarahan' sebagai tanggapan mereka at… Read More