Sebelumnya, dalam acara peringatan HUT ke-77 RI, Jokowi menyampaikan bahwa subsidi BBM telah mencapai angka Rp502 triliun, selain Indonesia tidak akan ada negara yang sanggup.
"Perlu kita ingat subsidi terhadap BBM sudah terlalu besar dari Rp 170 (triliun) sekarang sudah Rp 502 triliun," ujar Jokowi di Istana Meredeka.
"Negara mana pun tidak akan kuat menyangga subsidi sebesar itu, tapi alhamdulilah kita sampai saat ini masih kuat ini yang perlu kita syukuri," imbuhnya.
Anthony Budiawan menjelaskan bahwa tidak ada subsidi BBM Rp502 triliun, ini berdasarkan dokumen preson, angka tersebut merupakan jumlah total subsidi energi.
"BuzzeRp mulai muncul, tapi biasa, ngoceh tanpa ada data. Berdasarkan dokumen preskon, ternyata memang tidak ada subsidi BBM Rp502 triliun," ungkapnya.
"BuzzeRp sebaiknya jawab pertanyaan di artikel ini, dan tujukkan angkanya. Jangan debat kusir, terlihat tambah bodoh," imbuhnya yang dikutip dari Twitter AnthonyBudiawan, Senin (29/8).
Sementara itu, subsidi BBM yang tercantung dalam APBN awal sekitar Rp77,5 triliun, terdiri dari subsidi BBM Rp11,3 triliun serta subsidi LPG Rp66,2 triliun.
Ini berarti bahwa subsidi BBM hanya berkisar dengan angka Rp59,8 triliun saja, karena bernilai 14,6 persen dari total subsidi BBM dan LPG.[wartaekonomi]