OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 10 September 2022

Profesor Emeritus Ohio State of University AS: Jokowi Berusaha Memperpanjang Jabatan Presiden

Profesor Emeritus Ohio State of University AS: Jokowi Berusaha Memperpanjang Jabatan Presiden



 

10Berita - Profesor Emeritus Ohio State of University AS menyebut bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) berusaha memperpanjang jabatan tiga periode.

Cara yang dilakukan yakni dengan membiarkan wacana tiga periode jabatan presiden.

“Jokowi, di belakang layar, dia mengatakan, ‘Aduh, bagaimana ini, apakah saya bisa mencari jalan untuk memperpanjang masa jabatan saya’. Itu yang tidak dilakukan Habibie,” ujar Profesor Emeritus Ohio State of University AS William Liddle dalam wawancara secara eksklusif dengan VIVA pada program bincang-bincang The Interview, di Jakarta, Ahad, 14 Agustus 2022.

Kata Liddle, tiga periode jabatan presiden mendapat dukungan beberapa menteri atas sepengetahuan Jokowi.

“Semua orang tahu itu dilakukannya,” katanya, menekankan bahwa memang bukan Jokowi mengatakan secara langsung melainkan melalui menteri-menterinya.

“Tapi, ini saya kira bukan rahasia, orang tahu bahwa di belakangnya adalah Jokowi sendiri.”

Liddle merasa aneh, adanya pengusaha dari Indonesia menginginkan perpanjangan jabatan Presiden Jokowi.

“Saya baca, banyak pebisnis di Indonesia yang menginginkan perpanjangan masa jabatan itu. Tapi saya pikir, aneh sekali, sebab dunia luar, para pebisnis di luar, tidak akan bereaksi seperti itu, mereka akan menganggap kebijakan ekonomi Indonesia tidak bisa dipertanggungjawabkan lagi. Siapa tahu nanti akan ada kup, atau apa,” ujarnya.

Dia sebelumnya mengritik sejumlah undang-undang, di antaranya UU tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dan UU tentang Informasi dan Transaksi Elektronik yang, menurutnya, membatasi kebebasan masyarakat sipil dalam berekspresi dan berkumpul.

Jika masa jabatan presiden jadi diperpanjang, dia menyatakan, itu akan menjadi cacat bagi demokrasi Indonesia.

“Cacat; jauh lebih besar cacatnya ketimbang yang kita bicarakan tadi, yang seperti undang-undang ini dan itu–UU Ormas, dan lain-lain.”

Ada dampak buruk yang besar besar, menurutnya, jika masa jabatan presiden diperpanjang, lebih dari sekadar pelanggaran terhadap konstitusi.

“Di politik, tidak akan ada lagi orang yang percaya pada demokrasi Indonesia, baik di dalam negeri, maupun di luar negeri. Begitu juga dalam ekonomi,” paparnya. [SuaraNasional]


Related Posts:

  • Mohabbat Maqbara Diabaikan karena Sejarah Mohabbat Maqbara Diabaikan karena Sejarah 10Berita, JAKARTA -- Berbeda dengan Taj Mahal yang menjadi moseleum terindah dan terawat secara baik, Mohabbat Maqbara tidak mendapatkan perhatian secara khusus dari pemerintah … Read More
  • Kenapa?Kenapa? Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh. Mau bertanya : Knp ada orang yg mendapat hidayah, tp ada jg yg tdk? - Knp ada orang yg tdnya taat beribadah, tp di akhir hidup malah gemar berbuat maksiat? - Knp ada yg ge… Read More
  • UBN: Kemerdekaan Indonesia Direbut dengan Semangat Takbir UBN: Kemerdekaan Indonesia Direbut dengan Semangat Takbir Bachtiar Nasir mengatakan, makna nasionalisme dan patriotisme pahlawan di balik tabirnya itu tentu Ketuhanan Yang Maha Esa. yahya g nasrullah/hidayatullah.com 10Berit… Read More
  • Unik….Coba Ketik Kata Kunci Aneh Ini di Google Unik….Coba Ketik Kata Kunci Aneh Ini di Google 10Berita- Pencarian Google dikenal sebagai mesin pencari nomor satu. Hampir setiap orang di seluruh dunia mencari informasi atau apapun itu lewat mesin pencarian ini. Namun, apak… Read More
  • Menguak Sejarah Nabi Musa Menguak Sejarah Nabi Musa 10Berita,  JAKARTA -- Berbagai upaya dilakukan untuk menguak sejarah Nabi Musa. Bagaimanapun, Musa AS adalah sosok nabi yang mendapat tempat berharga dalam sejarah tiga agama samawi, yaitu… Read More