Dibully Dukung Anies Capres, Warga Hindu: Mereka Belum Sadar
10Berita - Selwa Kumar merupakan keturunan Umat Hindu yang telah lama tinggal di Medan, Sumatera Utara. Selwa mengaku mendukung Bakal calon presiden (Bacapres) yang diusung oleh Koalisi Perubahan. Namun dia pun tak malu untuk mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden 2024.
“Karena aku berani melakukannya itu Anies sangat toleransi dan solidaritas. Toleransi karena dalam sejarah ini tidak ada umat Hindu Tamil diperhatikan Anies,” ucap Selwa kepada KBA News, Senin, 13 Februari 2023.
Dia menilai bahwa Anies Baswedan merupakan orang yang sangat toleransi kepada umat beragama di Indonesia. Hal itu terbukti dengan merangkul semua agama ketika menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
“Membangunkan kuil, terus membuat libur fakultatif di Jakarta perayaan Deepavali dalam 77 tahun Indonesia merdeka, belum pernah diberikan libur perayaan Deepavali fakultatif dengan pemerintah sebelumnya,” ujarnya.
Dia mengatakan ketika mendukung Anies Baswedan sering mendapatkan ejekan hingga bullyan. Namun dia tidak mempermasalahkan itu. Dia yakin dan optimis Anies Baswedan orang baik dan sangat toleransi.
Dia menceritakan bahwa akun media sosial Facebook dan WhatsApp sempat diblokir. Tetapi dia tidak mempermasalahkan itu.
“Aku sudah sering dibully, gara-gara dukung Anies WhatsApp aku, diblokir sama WhatsApp. Facebook aku sama, dukung Anies 4 akun Facebook diblokir sama Facebook. Jadi saat aku bilang Anies Presiden langsung ditegur katanya melanggar,” ungkapnya.
Dia melihat sikap toleransi Anies Baswedan begitu tinggi, sehingga cocok sebagai pemimpin. Meskipun Anies Baswedan seorang muslim, tapi dia tidak pernah membeda-bedakan. Kemudian Anies Baswedan begitu amanah dan istiqomah.
“Saya lihat Anies ini seorang muslim sejati, amanah dan istiqomah. Anies dengan toleransi tinggi wajar dia jadi Presiden karena kaum minoritas itu akan setara. Selama ini tidak setara. Ada kriminalisasi antara mayoritas dan kaum minoritas,” ujarnya.
“Kalau Anies presiden biasa mengangkat kaum minoritas dan setara,” tambahnya.
“Dibully? Sering lah sama teman-teman, memutuskan persahabatan ada. Tapi itu enggak papa lah mungkin belum sadar,” tutupnya.
Sumber: kba