OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.
Tampilkan postingan dengan label INFO HAJI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label INFO HAJI. Tampilkan semua postingan

Minggu, 28 Juli 2019

Kriteria Badal Lempar Jumrah Berdasarkan Fatwa MUI

Kriteria Badal Lempar Jumrah Berdasarkan Fatwa MUI

10Berita – Eka menuturkan, jauhnya jarak yang harus ditempuh jamaah haji ketika hendak melempar jumrah menyebabkan banyak jamaah yang jatuh sakit. Sehingga tidak memungkinkan jamaah, terutama yang sudah lanjut usia melaksanakannya.
“Ada juga jamaah haji yang Kondisinya sudah tua jika memaksakan diri untuk melempar jumrah akan menimbulkan mudhorot,” katanya.
Eka menuturkan, terhadap situasi yang seperti ini, masih ada aja jamaah yang memaksakan diri untuk melempar jumrah. Namun, masih ada juga yang mewakilkan kepada orang lain.
“Dan melempar mewakilkannya kepada orang, namanya badal melempar jumrah,” katanya.

Eka mengatakan, Fatawa MUI tahun 2018 Istithaah kesehatan telah mengatur siapa-siapa saja jamaah yang melempar jumrahnya mesti dibadalkan. Jadi dapat dipastikan hukum badal melempar jumrah, boleh bagi yang terkena udzur syari baik dengan membayar ujrah ataupun tidak membayar.
Udzur syari yang membolehkan badal melempar jumrah di antaranya; usia lanjut yang mengalami kesulitan, sakit yang menyebabkan kesulitan, wanita hamil, wanita menyusui dan keadaan lain yang menghalanginya.
“Jamaah haji yang sudah dibatalkan lempar jumroh tidak wajib membayar dam,” katanya.
Berdasarkan Fatwa MUI itu juga menerangkan, jamaah haji yang sudah dibadalkan melempar jumrohnyan, kemudian hilang udzur syarinya tidak wajib mengulang melempar jumroh lagi. 


Sumber: Ersmuslim

Hukum Pakai Masker dan Kacamata bagi Perempuan yang Ihram?

Hukum Pakai Masker dan Kacamata bagi Perempuan yang Ihram?

10Berita – Saat melaksanakan ibadah haji, terkadang ditemui perempuan yang sedang ihram namun memakai masker atau kacamata. Mereka menggunakan itu dengan alasan berbagai macam.
Namun sesungguhnya apakah perempuan saat ihram memakai masker atau kacamata itu diperbolehkan atau tidak? Mari kita simak penjelasan sebagai berikut!
Keterangan yang disampaikan Kementrian Agama RI, pada musim haji tahun 2019 ini bersamaan dengan terjadinya cuaca ekstrem di Arab Saudi. Untuk menghadapi cuaca ekstrem tersebut, banyak dijumpai jamaah haji Indonesia yang membawa peralatan atau aksesoris tambahan, seperti sandal jepit, kantong plastik, kacamata, bahkan masker.

Seperti dilansir situs Pondok Pesantren Lirboyo, untuk sendal jepit tambahan dan kantong plastik tidak ada kaitannya dengan keabsahan ihram. Namun apabila kacamata dan masker ada potensi menutup sebagian wajah yang mana hal tersebut dilarang bagi perempuan selama proses Ihram. Sehingga dalam penggunaan kacamata ini, Syekh Abdurrahman Al-Jaziri berkata: .
وَيَجُوْزُ لِلْمَرْأَةِ اَنْ تَسْتُرَ وَجْهَهَا وَيَدَيْهَا وَهِيَ مُحْرِمَةٌ اِذَا قَصَدَتِ السَّتْرَ عَنِ الْأَجَانِبِ بِشَرْطِ اَنْ تُسَدِّلَ عَلَى وَجْهِهَا سَاتِرًا لَا يَمُسُّ وَجْهَهَا عِنْدَالْحَنَفِيَّةِ وَالشَّافِعِيَّةِ
Diperbolehkan bagi perempuan untuk menutupi wajah dan kedua telapak tangannya ketika ia sedang berihram apabila bertujuan untuk menutupi dari pandangan lelaki lain. Dengan syarat penutupnya terurai sehingga tidak menempel secara langsung pada wajah. Ini adalah pendapat ulama Hanafiyah dan Syafi’iyah.”[1]


Sumber: Ersmuslim

Sabtu, 27 Juli 2019

Ini Cara Arab Saudi Pastikan Ibadah Haji 2019 Berjalan Khusyuk

Ini Cara Arab Saudi Pastikan Ibadah Haji 2019 Berjalan Khusyuk

10Berita – Ketua Dewan Pimpinan Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Syaikh Abdurrahman bin Abdul Aziz as-Sudais, menegaskan kesiapan pihaknya untuk memberikan pelayanan bagi tamu Allah dalam musim haji 2019.
Syaikh Abdurrahman mengatakan, pada tahun ini, ada 140 program yang akan dilakukan untuk meningkatkan pelayanannya bagi jemaah. Program itu diluncurkan dan dijabarkan Selasa waktu setempat di Kantor Dewan Pimpinan Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Dikutip, Kamis 25 Juli 2019 dari keterangan resminya, dia menjabarkan, rencana kerja tersebut meliputi 140 program itu tersebar beberapa segmen. Antara lain untuk peningkatan kinerja, pelatihan sumber daya manusia serta pemberian layanan selama 24 jam.
“Itu dilakukan demi menjamin pelayanan terbaik untuk jemaah haji Baitullah al-Haram dan pengunjung Masjid Nabawi,” ujar Abdurrahman.

Dia mengungkapkan, Program Rencana Haji 1440 Hijriah itu bertujuan untuk membantu tamu Allah dalam beribadah dengan mudah, tenang, tanpa hambatan yang berarti. Hal itu dilakukan dengan memaksimalkan sumber daya yang dimiliki dan melayani dengan penuh kehati-hatian.
“Semua disiapkan dengan memenuhi standar yang diinginkan oleh pemimpin negara,” tambahnya.
Menurutnya, ada lebih dari 10 ribu staf pria dan wanita yang akan bertugas sebagai pengawas pada musim haji tahun ini. Keselamatan, keamanan dan kemudahan bagi semua tamu Allah pun dijamin pihaknya.


Sumber: Ersmuslim

Rabu, 24 Juli 2019

Hukum Mencium Hajar Aswad

Hukum Mencium Hajar Aswad

10Berita – Bagi sebagian besar jemaah haji maupun umrah, mencium hajar aswad merupakan sebuah ritual yang sakral. Tak sedikit, jemaah yang rela berdesak-desakan, saling sikut bahkan, untuk bisa menggapainya.
Walau ada sebagian yang cukup mengecup dan melambaikan tangan ke arah hajar aswad.
Hajar aswad merupakan batu hitam yang awal mulanya berasal dari surga. Terletak di salah satu sudut Ka’bah sebelah Timur laut. Sudut ini yang dibangun pertama kalinya oleh Nabi Ibrahim bersama Nabi Ismail. Sudut tempat hajar aswad berada, merupakan titik awal permulaan thawaf
Secara hukum, mencium hajar aswad merupakan sunah. Artinya, bila dilakukan berpahala, jika ditinggalkan tidak berdosa. Mencium hajar aswad pernah dicontohkan Rasulullah SAW dan dipraktikkan sahabat Umar bin Khattab RA.


Pada masa itu, mencium hajar aswad merupakan amalan sunah dan banyak keutamaannya. Walau ada situasi, di mana sahabat Umar yang bertubuh kekar, pernah ditegur Rasulullah, agar tidak mengganggu orang-orang yang mencium hajar aswad.
Dalam artian, tidak menghalangi orang yang ingin mencium hajar aswad. Sebab, ada kondisi tertentu di mana seseorang tidak boleh memaksakan diri mencium hajar aswad. Karena, kondisi hari ini berbeda dengan zaman Rasulullah.


Sumber: Ersmuslim

Selasa, 23 Juli 2019

Mengenal Ragam Pintu Masjidil Haram Agar tak Tersesat


Pintu King Fahd/Nuryadi Bayazid/Metro TV

10Berita, Mekkah: Kemegahan Masjidil Haram, Mekkah, menyambut para tamu Allah. Lantai marmer mewah, tiang-tiang besar, pendingin udara di setiap sudut, serta papan informasi yang cukup terang mengantar jemaah menuju kakbah yang terletak persis di tengah-tengah.

Untuk bisa bertawaf dan bermunajat di Masjidil Haram, jemaaah terlebih dahulu mesti melewati beragam pintu. Pintu-pintu yang berjumlah banyak dan hampir serupa ini kerap memecah konsentrasi para calon haji, terutama yang berasal dari Indonesia lantaran bercampur dengan jutaan Muslim lainnya yang datang dari segala penjuru dunia. Jika tak bisa mengingatnya dengan baik dari pintu mana ia masuk, maka seseorang bisa tercerai dari rombongannya dan bahkan tersesat.

Sebelum dilakukan pemugaran, keseluruhan pintu masuk Masjidil Haram berjumlah 120 buah. Masing-masing pintu memiliki nama. Yang masyhur dan cukup mudah diingat di antaranya adalah Bab (pintu) Shafa, Ali, Alfath, Marwah, Umrah, dan Abu Bakar Shidiq. Penamaan pintu ini sebenarnya ditujukan agar mudah dihafal jemaah. Namun masjid dengan luas lebih dari 388.375 meter ini tampaknya tetap menyulitkan jemaah haji dalam memetakan arah dan mengenali pintu sebagai patokan.


Denah pintu Masjidil Haram

Beruntung dalam musim haji tahun ini sebagian besar pemugaran tuntas dilakukan. Termasuk pintu-pintu di Masjidil Haram. Perbedaan keberadaan pintu sebelum dan sesudah pemugaran ini cukup mencolok. Salah satu pekerja renovasi asal Indonesia, Herman, mengatakan meski pintu yang dibangun bertambah banyak namun pengelompokkan namanya semakin sederhana dan mudah diingat.

Herman delapan tahun bekerja di Arab Saudi. Dia bertugas sebagai teknisi AC di Masjidil Haram tiga tahun terakhir. Pria asal Purwakarta, Jawa Barat, itu berulangkali menolong dan memberi petunjuk arah pulang jemaah haji asal Indonesia yang tersesat. Agar jemaah tidak tersesat, Herman memberi petunjuk kunci, "Meskipun pintu semakin banyak, semua mengarah ke King Fahd. Yang perlu dipahami pintu masuk utama saja."

Kelompok pintu masuk utama yang dimaksud Herman berjumlah empat. Perinciannya bisa dipaham mulai dari pintu bernama Bab King Fahad, nama ini mencakup pintu masuk nomor 70 hingga 93. Berikutnya nama King Abdul Aziz, King Abdullah, dan Safa Marwah mencakup pintu-pintu bernomor 20 sampai 25. Kelompok pintu King Fahd, King Abdul Aziz dan King Abdullah akan mengarahkan pada masjid baru hasil pemugaran. Posisinya tepat menghadap Hotel Dar at Tauhid Continental serta Zam-zam Tower.

Sementara kelompok pintu Shafa Marwah akan mengarahkan jemaah yang memilih tinggal yang cukup jauh dari Masjidil Haram. Sebagian jemaah haji Indonesia termasuk yang banyak menggunakan jalur ini. Mereka biasanya menetap di Mafazin, Aziziyah, dan Raudhah. Meski begitu, untuk menuju Masjidil Haram jemaah bisa mengakses kendaraan yang disediakan berupa bus berwarna merah maupun hijau.
Editor : Sobih Abdul Wahid

Sumber: medcom.id

Senin, 22 Juli 2019

Bagaimana cara mudah mencari terminal bus shalawat? berikut tipsnya:

Bagaimana cara mudah mencari terminal bus shalawat? berikut tipsnya:


1. Tandai Terminal Saat Datang

Saat datang di Masjidil Haram, tak perlu buru-buru ke masjid. Kenali dulu terminal kedatangan. Bila perlu difoto atau direkam dengan video. Beberapa jemaah melakukan ini agar bisa mengingat jalan pulang.

Anda bisa mencari simbol-simbol atau tanda-tanda yang bisa memudahkan pencarian jalan pulang. Misalnya, toilet, gedung hotel, atau nomor gate. Di Masjidil Haram, hampir semua pintu ada nomornya sebagai tanda.

2. Kenali Bangunan di Sekitar Terminal

Terminal Jiad terletak di dekat tower zam-zam. Artinya, saat anda pulang nanti silakan langsung mencari gedung dengan menara jam besar di atasnya. Lalu dari situ, jalan kaki sekitar 50 meter, maka akan menemukan terminal Jiad di sebelah kiri dekat dengan rumah sakit. Jangan sampai mencari jalan keluar ke arah pintu Marwah karena itu bukan pintu menuju terminal Jiad. 

Sebaliknya, untuk mencari terminal Bab Ali dan Syib Amir, Anda harus mencari pintu keluar Marwah. Sebagai pengingatnya, Anda harus mencari tempat sa'i, lalu berjalan dari arah bukit shafa ke luar pintu Marwah. 

Bedanya, bila keluar pintu Marwah ke arah Bab Ali, Anda harus belok kanan. Sedangkan untuk ke arah Syib Amir, Anda harus belok kiri. Jalan terus sampai menemukan kumpulan bus shalawat dan cari bus sesuai nomor rute Anda.

3. Kenali Petugas

Bila Anda sudah menandai dan menghapal rute, namun masih bingung, silakan cari petugas PPIH Arab Saudi yang berada di Masjidil Haram. Mereka mudah dikenali karena memakai seragam putih berompi hitam dan bertopi. Mereka akan siap menunjukkan arah terminal bus shalawat.

Tim Sektor Khusus Masjidil Haram sudah menempatkan anggotanya selama 24 jam di 4 pos berikut: 
1. Pos 1 di Marwah. 
2. Pos 2 Thawaf. Ada petugas yang akan berjaga di lokasi thawaf, tepatnya di dekat rukun Hajar Aswad dan sekitar maqam Ibrahim. 
3. Pos 3 di depan tower Zamzam. Petugas akan membantu jamaah yang datang dari Ziyad dan Misfalah.
4. Pos 4 di pintu King Abdullah, dekat hotel Dar al Tawhid. Petugas akan membantu jamaah yang datang dari arah Jarwah. 

4. Tidak Terbawa Arus

Sebagian jemaah Indonesia kadang terpisah dari rombongannya saat ibadah di Masjidil Haram. Begitu bertemu dengan rombongan lain, jemaah tersebut ikut sampai ke terminal bus shalawat. Padahal, itu bukan lokasi tujuannya.

Sebaiknya bila Anda terpisah dari rombongan, tidak perlu panik. Pastikan kembali nomor kartu bus shalawat yang sudah dibagikan panitia, cari terminalnya sesuai tanda-tanda, atau tanya petugas.

5. Buka Aplikasi Haji Pintar 2

Bagi Anda para jemaah yang memiliki ponsel smartphone, ada aplikasi bernama Haji Pintar 2 yang dibuat Kementerian Agama. Di dalamnya, ada informasi soal rute bus, dan peta untuk mencari lokasi terminal bus shalawat. 

Semoga bermanfaat!

Sumber: Detik








Jemaah Haji Indonesia di Mata Imam Masjidil Haram

Jemaah Haji Indonesia di Mata Imam Masjidil Haram

10Berita – Jemaah haji Indonesia memang dikenal sebagai jemaah haji yang paling tertib dan paling ramah dibanding jemaah haji lain. Pengakuan itu tak hanya datang dari Arab Saudi, tuan rumah penyelenggara ibadah haji, tapi juga dari perangkat Masjidil Haram.
Imam Masjidil Haram, Syeikh Hassan bin Abdul Hamid Al Bukhori memuji jemaah haji Indonesia. Selama ditemui di Mekah dan Madinah, kepribadiannya sangat menyenangkan.
“Orangnya lembut-lembut dan tawadhu (rendah hati),” kata Syeikh Hassan Bukhori kepada Tim MCH di Universitas Ummul Qurro, Mekah, Minggu, 21 Juli 2019.


Ia juga melihat jemaah Indonesia suka membantu sesama dan saling tolong menolong. Selalu tertib di setiap keadaan dan disiplin. “Walaupun Indonesia itu jemaah hajinya paling banyak di dunia, tidak menjadikan itu penghalang untuk mereka tidak disiplin. Jumlah mereka besar tapi tertib,” ujarnya.
Ia berharap budaya baik yang dibawa jemaah haji Indonesia ini dapat dipertahankan, bila perlu ditingkatkan agar lebih baik.
Dalam kesempatan itu, Dekan Bahasa Arab di Universitas Ummul Qurro ini mendoakan seluruh jemaah haji, wabilkhusus jemaah haji Indonesia agar diberi kemudahan dalam menunaikan ibadah haji dan menjadi dimudahkan setiap urusannya.
“Ya Allah jadikan haji mereka diterima dan mabrur. Dan jadikanlah mereka hamba-hamba-Mu yang bersyukur. Jadikanlah usahanya disyukuri, dan diberikan kesehatan wal afiat dan segala hajatnya dipenuhi. Semoga hajinya ikhlas karena Allah ta’alla,” harapnya. (Vv)


Sumber: 

Sabtu, 20 Juli 2019

Cara Mudah Menghafal Pintu Masjidil Haram

Cara Mudah Menghafal Pintu Masjidil Haram


Ternyata ada triknya agar tak lupa pintu masuk Masjidil Haram
10Berita - Sebagian jemaah haji Indonesia sudah mulai berdatangan ke Mekah, Arab Saudi. Serangkaian ibadah telah menunggu paraa Tamu Allah SWT. Salah satu lokasi paling dituju tentu saja Masjidil Haram.
Sayang, tak semua jemaah haji membekali pengetahuan cukup banyak tentang masjid terbesar di dunia ini. Tersesat setelah menjalankan sholat atau tawaf mengelilingi kabah adalah hal yang banyak terjadi.
Memasuki Masjidil Haram memang butuh fisik sekaligus daya ingat yang kuat. Bagaimana tidak? Masjidil Haram memiliki 4 pintu utama dan 45 pintu biasa. Secara keseluruhan akses menuju kawasan Kabah ini berjumlah 120 pintu.
Cara satu-satunya agar jemaah haji tak mudah tersesat adalah mengingat peta Masjidil Haram. Terutama, nama pintu-pintunya yang jumlahnya tak sedikit.
Kepala Sektor XII atau sektor khusus (seksus) daerah kerja Makkah, Arab Saudi, Slamet Budiono menyarankan jemaah haji yang baru datang harus mengenali setiap pintu yang akan digunakannya agar tak mengalami kebingungan di Masjidil Haram.
" Bagi yang baru masuk Masjidil Haram, ingat-ingatlah dimana pintu masuknya. Kan ada nomor dan nama pintu masjid," kata Slamet di Mekah.
Selain menghafal, dia menyarankan jemaah dapat saling menunggu jemaah lainnya dalam satu rombongan ketimbang saling meninggalkan.
" Tentukan di mana ketemuan kalau sudah selesai. Yang paling gampang biasanya di bawah tanda lampu hijau, tanda dimulai dan diakhirinya tawaf," ujar dia.
Jemaah haji yang baru pertama kali mengunjungi Kabah, pintu seperti Fateh Gate, King Fahd Gate, King Abdul Aziz, atau King Abdullah harus tertanam di dalam kepala.
(Sah)

Sumber: Dream

Jumat, 12 Juli 2019

Kenapa Power Bank Dilarang di Bagasi Pesawat, tapi Boleh di Kabin?

Kenapa Power Bank Dilarang di Bagasi Pesawat, tapi Boleh di Kabin?

10Berita – Beberapa hari lalu, jemaah haji Indonesia yang akan berangkat ke Tanah Suci terpaksa membongkar koper di bandara karena kedapatan membawa power bank.
Kenapa power bank tak boleh disimpan dalam bagasi saat perjalanan udara, tapi diizinkan dibawa ke kabin?
Pada dasarnya, aturan yang ditetapkan maskapai ditujukan demi keselamatan penerbangan. Seperti dikutip dari Indiatoday, Jumat, 12 Juli 2019, power bank mengandung bahan lithium. Baterai lithium memiliki kecenderungan untuk terbakar, dan karena itu dilarang untuk transportasi kargo, sebagai bagian dari peraturan angkutan udara.


Dokumen IATA (International Air Transport Association), tentang regulasi Transportasi Logam Lithium dan Baterai Lithium Ion yang Direvisi tahun 2017, dengan jelas menyatakan sebagai berikut:
“(Power bank) adalah perangkat portabel yang dirancang untuk dapat mengisi daya perangkat konsumen seperti ponsel dan tablet. Untuk keperluan dokumen pedoman ini dan Peraturan Barang Berbahaya IATA, bank daya harus diklasifikasikan sebagai baterai dan harus ditetapkan ke UN 3480, baterai lithium ion, atau UN 3090, baterai logam lithium, sebagaimana berlaku. Untuk pengangkutan oleh penumpang, bank daya dianggap sebagai baterai cadangan dan harus dilindungi secara individual dari korsleting dan dibawa dalam bagasi jinjing saja.”


Sumber: Eramuslim

Kamis, 11 Juli 2019

Mulai Ke Makkah, Ini Tips yang Mesti Dilakukan Calhaj

Mulai Ke Makkah, Ini Tips yang Mesti Dilakukan Calhaj

10Berita – Jemaah haji Indonesia gelombang pertama akan mulai bergerak secara bertahap dari Madinah ke Mekah mulai 15 Juli 2019. Jemaah kloter pertama yang sudah menyelesaikan Arbain, langsung didorong menuju Mekah untuk persiapan puncak haji.
Setibanya di Mekah nanti, ada yang perlu diperhatikan para calon jemaah haji sebelum melaksanakan umrah wajib. Sebaiknya, jemaah lebih dulu memperhatikan dan mengingat di mana tempat tinggalnya dan kondisi sekitar hotel tempatnya menginap.
“Perlu penyesuaian. Sebaiknya pas tiba perhatikan di mana kamarnya? Lantai berapa? Sekitar gedung ada apa saja?” kata Kepala Daker Mekah, Subhan Cholid, di Kantor Dakeh, 10 Juli 2019.

Letak di mana jemaah tinggal, nama dan nomor kamar, penting diketahui jemaah haji sebelum ibadah di Masjidil Haram agar tidak kesasar. “Sering kali antarjemaah kesasar itu lupa nama hotelnya. Baru ketemu temannya baru ingat ‘oh benar ini hotelnya’,” ujar Subhan.
Ketua regu dan ketua rombongan juga diminta mengingatkan para jemaahnya agar setiap kali meninggalkan hotel ke Masjidil Haram perhatikan nama gedung hotelnya, letak dan nomor kamarnya.
“Kasih tanda seperti apa supaya dia (jemaah) kembali ada yang diingat (ketika pulang ke hotel) agar tidak tersasar,” terang Subhan. (vv)


Sumber: Ersmuslim

Minggu, 07 Juli 2019

Tak Pernah Kering, Inilah Rahasia di Balik Sumur Zam-Zam

Tak Pernah Kering, Inilah Rahasia di Balik Sumur Zam-Zam


10Berita, AIR Zam-zam merupakan air yang istimewa. Berasal dari sumur yang letaknya tidak jauh dari Kabah, air ini selalu tersedia untuk diambil oleh jutaan Umat Islam dari seluruh dunia sepanjang tahun. Mata air ini dipercaya tidak pernah kering.
Jutaan jemaah haji dan umrah tiap tahun bisa dipastikan mengonsumsi air zam-zam ini baik di Mekkah maupun dibawa pulang sebagai oleh-oleh ke tanah air mereka masing-masing. Kendati demikian, air zam-zam tidak pernah habis.

Sumur Zam-zam sendiri diyakini telah ada sejak zaman Nabi Ibrahim. Dalam AlQuran, disebutkan istri Ibrahim, Siti Hajar, harus berlari antara Bukit Shofa dan Marwah demi mendapatkan air bagi anaknya, Ismail. Tiba-tiba mata air keluar dari dekat kaki Ismail. Sumber mata air itu lah yang menjadi sumur Zam-zam.
Beberapa dokumen sejarah menunjukkan bahwa kemunculan sumur Zam-Zam itu adalah saat Nabi Ismail baru lahir, atau sekitar tahun 1910 SM. Angka tersebut jika dihitung hingga hari ini, maka akan menghasilkan 4000 tahun sebagai umur dari sumur tersebut.
Mengapa sumur Zam-Zam tidak pernah kering dan airnya tak pernah habis?
Egypt Today menyebutkan, Abbas Sharaqi, seorang profesor geologi dan sumber daya air di Institut Riset Afrika, mengatakan bahwa air Zam-zam tidak akan habis karena sumurnya terhubung ke sumber air tanah yang terbarukan, menjadikan sumber air itu tidak akan mengering kecuali dalam kondisi tertentu.
“Air Zam-zam adalah air terbarukan. Sumber air berasal dari hujan di Mekah. Mekah adalah daerah pegunungan dan salah satu lembahnya – Lembah Ibrahim atau wadi’ ibrahim menyokong sumur Zamzam yang berada di daerah dataran rendah,” kata Sharaqi.
Sebuah riset yang dilakukan peneliti dari universitas di Pakistan dan Jepang yang dipublikasikan pada tahun 2013 di International Journal of Food Properties, tepat pada lokasi Sumur Zam-zam berada, menemukan terdapat endapan sungai setebal 13,5 meter yang disebabkan oleh air hujan di pegunungan yang mengalir ke dataran rendah dan berubah menjadi endapan. Proses ini tidak serta merta terjadi, melainkan butuh jutaan tahun untuk membuatnya.
Di bagian paling bawah, terdapat lapisan batu diorit setebal 17 meter. Hal tersebut secara keseluruhan membuat kedalaman Sumur Zamzam menjadi 30,5 meter.
Dengan adanya pernyataan bahwa ada kemungkinan terjadi situasi yang menyebabkan Sumur Zam-zam mengering, Pemerintah Arab Saudi perlu mengupayakan agar situasi tersebut tidak terjadi.
Badan Survei Geologi Arab Saudi (SGS) melalui situs resminya, Sgs.org.sa,menyebutkan, dengan adanya peningkatan jumlah kunjungan ke Masjidil Haram, permintaan akan Air Zam-zam secara otomatis mengalami peningkatan. Untuk itu mereka sebisa mungkin melakukan pengawasan dan pengaturan agar Air Zam-zam tetap tersedia untuk jamaah.
Pihak SGS memiliki teknologi canggih untuk urusan tersebut. Salah satunya dengan memasang sistem pemantauan multi-parameter real-time, yang menampilkan rekaman digital level air, konduktivitas listrik, pH air, nilai potensial redoks (Eh), suhu, dan lain lain.
Data dapat diakses oleh SGS melalui kabel telepon dan data dapat diperiksa dan diunduh tanpa harus pergi ke sumur. Jaringan pemantauan sumur lain juga telah dipasang di seluruh Wadi Ibrahim untuk memantau respons seluruh sistem akuifer terhadap pengisian dan pengosongan. Beberapa sumur juga dilengkapi dengan perekam ketinggian air digital otomatis.

Tidak hanya itu, mereka juga membuat jadwal pemompaan yang disesuaikan dengan jumlah jamaah yang berkunjung. Pada bulan-bulan ramai seperti Ramadan dan Dhulhijja, pemompaan air akan dimaksimalkan, dan sebaliknya pada bulan sepi seperti Muharram.
Ketika pemompaan dilakukan, mereka juga memantau ketinggian muka air. Jika ketinggian air turun di bawah batas yang telah ditentukan, pemompaan akan dihentikan untuk memulihkan ketinggian air. Jika sudah pulih, pemompaan akan dilanjutkan.
SGS menetapkan debit tahunan dari sumur Air Zam-zam dibatasi sekitar 500.000 m3. Namun, batas ini dapat dimodifikasi sesuai dengan kondisi hidrologis yang ada. []

Sumber: Ersmuslim

Sabtu, 29 Juni 2019

Pemerintah Saudi akan Pakai Tenda Tingkat di Mina

Pemerintah Saudi akan Pakai Tenda Tingkat di Mina

10Berita – Pemerintah Arab Saudi tengah melakukan kajian untuk penyediaan tenda bertingkat di Mina. Inovasi yang rencananya akan digunakan pada musim haji tahun mendatang ini telah dipamerkan pada Expo Masyair.
Hal tersebut disampaikan Direktur Layanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis merespon informasi yang viral di media sosial bawha tahun ini akan dilakukan proyek penggantian tenda di Mina.
Disebutkan juga bahwa tenda tersebut terdiri dari dua lantai dengan WC/Toilet yang dan kasur dua tingkat. Informasi ini disertai dengan foto bagian luar dan video bagian dalam tenda bertingkat yang akan digunakan.
“Berdasarkan informasi dari Ketua Muassasah Asia Tenggaran Amin Indragiri, proyek penyediaan tenda bertingkat tidak untuk dilaksanakan tahun ini,” tutur Sri Ilham di Jakarta, Jumat (28/06).


“Foto dan video yang viral itu hanya contoh untuk diujicobakan pelaksanaannya, bisa jadi untuk tahun depan. Contoh tenda tersebut berada di pameran,” sambungnya.
Mina selalui menjadi isu krusial dalam penyelenggaraan ibadah haji. Sebab, luas areal Mina sangat terbatas sehingga jemaah hanya mendapat ruang yang sangat sempit saat menginap (mabit) di sana. Apalagi, proses menginap berlangsung cukup lama, dua sampai tiga malam. Keterbasan area itu juga berdampak pada keterbatasan toilet. Akibatnya, fase mabit di Mina selalu diwarnai antrian panjang jemaah saat akan ke toilet.
“Terobosan ini baik. Semoga bisa segera diterapkan dan menjadi solusi atas keterbatasan areal yang ada di Mina, dan jemaah bisa lebih nyaman dalam beribadah,” tutupnya. (tn)


Sumber: Ersmuslim

Kamis, 27 Juni 2019

Untuk Mudahkan Penyelenggaraan Haji, Kemenag Kembangkan Aplikasi Haji Pintar

Untuk Mudahkan Penyelenggaraan Haji, Kemenag Kembangkan Aplikasi Haji Pintar


10Berita, JAKARTA–Untuk memudahkan layanan dalam penyelenggaraan haji, Kementerian Agama (Kemenag) mengembangkan beberapa aplikasi yaitu aplikasi Haji Pintar, Umrah Cerdas dan Pelaporan Petugas Kloter.
Tahun 2019 ini, Kemenag akan mengembangkan sistem persetujuan berbasis Android. Menurut Kasubdit Bimbingan Jemaah Kemenag Arsyad Hidayat, pembaruan berbasis android ini akan memudahkan dan meningkatkan laporan dari petugas pembimbing ibadah haji kloter kepada Daerah Kerja (Daker).

“Dengan aplikasi ini, mudah-diminta ini juga mempercepat laporan-laporan kita lebih akurat,” katanya melalui keterangannya di Jakarta, Kamis (27/6/2019).
Menurut Arsyad, dengan menggunakan aplikasi android ini, sistem pelaporan bantuan ibadah haji dapat langsung dilihat oleh petugas Daker, contohnya terkait dengan pelaksanaan shalat arbain saat jemaah sesuai di Madinah.
Ia menjelaskan, dalam aplikasi ini nanti dapat dilihat masalah-masalah yang muncul dan yang sering dilakukan oleh jemaah, yang kemudian dapat segera ditindaklanjuti dengan melakukan evaluasi-evaluasi yang lebih cepat.
“Itu kan nanti di laporan itu ada perdebatan yang muncul yang sering dilakukan, nanti yang nanti kita akan lakukan penguatan-penguatannya,” ungkap Arsyad.
BACA JUGA: DPR: Biaya Haji RI Termurah di ASEAN
Selain Tim Pembimbing ibadah Haji Indonesia (TPIHI) yang melekat di setiap kloter, Kemenag juga telah menyediakan beberapa konsultan ibadah yang sesuai di setiap Daker dan Sektor. Fungsi dari konsultan ibadah ini akan melakukan edukasi kepada jemaah dengan forum-forum diskusi.
“Di sektor-sektor kita punya pembimbing ibadah juga punya konsultan ibadah-ibadah, Ya tahulah fungsinya masing-masing di samping mereka melakukan apa edukasi untuk jemasah dengan, mereka juga membuka forum-forum yang terkait dengan pertanyaan-pertanyaan hukum-masalah hukum masalah-masalah Tentang haji,” pungkas Arsyad. []
REPORTER: RHIO


Senin, 27 Mei 2019

Bagasi Jemaah Haji akan Diangkut hingga Hotel

Bagasi Jemaah Haji akan Diangkut hingga Hotel


10Berita, JAKARTA–Jemaah haji Indonesia dari seluruh embarkasi sudah tidak perlu mengurus bagasinya saat tiba di Bandara Arab Saudi, baik Madinah maupun Jeddah.
Sebab, sejak dari pengurusan bea cukai, bagasi jemaah akan diurus oleh pihak Maktab Wukala Almuwahhad dan diantar sampai hotel jemaah.

“Ahamdulillah, hari ini, 25 Mei 2019, telah ditandatangani kontrak angkut bagasi jemaah haji dari  Bandara Arab Saudi langsung ke hotel jemaah. Kontrak ditandatangani pihak Kantor Urusan Haji (KUH) dengan Maktab Wukala Almuwahhad,” terang Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis melalui pesan dari Jeddah, Sabtu (25/05).
Sebagai tindaklanjut, pihak Maktab Wukala dan Kemenag akan menyusun SOP bersama untuk penanganan bagasi jemaah di bandara. “Kita akan menempatkan petugas khusus di dalam gate (pintu) bandara untuk memastikan bagasi terangkut semua ke hotel jemaah,” ujar Sri Ilham.

Menurut Sri Ilham, bagasi jemaah akan diangkut dengan kendaraan box khusus. Pada mobil tersebut akan dipasang alat tracking untuk memudahkan penelusuran.
“Apabila ada koper jemaah yang hilang di bandara dan dalam perjalanan, maka akan diberikan asuransi 100USD,” tuturnya. []

Sumber: Islam pos

Selasa, 21 Agustus 2018

Kiswah Kabah Tersingkap Akibat Badai Pasir, Jamaah Haji Saksikan Tanda Ini

Kiswah Kabah Tersingkap Akibat Badai Pasir, Jamaah Haji Saksikan Tanda Ini



10Berita, Kiswah Ka’bah tersingkap akibat badai pasir yang menghantam Arab Saudi, Ahad (19/8/2018). Salah seorang jamaah haji mengunggah foto detik-detik saat kabah tersingkap dan menunjukkan tanda yang merupakan bukti sejarah terlupakan.

“Angin meniup Qiswah (kain penutup Ka'bah) mengungkapkan pintu kedua Ka'bah yang dibangun oleh Abdullaah bin Al-Zubair yang kemudian diperintahkan ditutup oleh Hajjaaj bin Yusuf ketika Dinasti Ummayyah menguasai Mekah,” kata Umar Marfuk Sadiq, seorang guru Al Quran yang tengah menunaikan haji.

Dalam foto yang ia unggah, tampak bekas pintu yang telah ditutup kembali membentuk garis.

Twitnya itu pun menjadi viral. Saat berita ini ditulis, twit itu telah diretwit 5.795 kali dan difavoritkan oleh 5.873 pengguna Twitter. Ustadz Salim A Fillah termasuk salah seorang yang meretwit twit tersebut.



Sejumlah orang berterima kasih atas informasi dari Umar Marfuk Sadiq itu.

“Jazaakallah khair brother. This very educative. I never knew this before now. Stay blessed,” kata @AishatuSulaima5

“I never knew this. Thanks for the information. Subhanallah,” kata @alagakemi

Kiswah Kabah dibuat dari sutera dengan hiasan ayat-ayat Al Quran yang dijalin dengan menggunakan benang emas.

Setiap tahun kiswah diganti pada saat para jamaah haji sedang berada di Gurun Arafah untuk melakukan wukuf. [Ibnu K/]

Sumber : Tarbiyah

Rabu, 08 Agustus 2018

Tips Menyiasati Cuaca Panas di Tanah Suci

Tips Menyiasati Cuaca Panas di Tanah Suci

10BeritaOleh: Erdy Nasrul dari Makkah, Arab Saudi

MAKKAH -- Kepala Bidang Kesehatan Arab Saudi Melzan Dharmayuli menyatakan cuaca panas di Arab Saudi dapat menimbulkan masalah kesehatan. Selain dehidrasi, jamaah juga bisa mengalami gangguan lainnya.

"Masalah yang biasa dialami jamaah akibat cuaca panas adalah bibir pecah-pecah, mimisan, tenggorokan kering dan batuk, kulit kering dan gatal serta kaki melepuh," kata Melzan di Syisyah, Selasa (7/8).

Untuk mencegah masalah ini, mereka bisa mengendalikannya sendiri dengan cara yang mudah dan sederhana. Untuk mencegah bibir pecah-pecah, jamaah dianjurkan gunakan pelembab bibir sesering mungkin, konsumsi buah dan sayur yang cukup, dan sering membasahi bibir dengan air minum.

Untuk mencegah mimisan, jamaah agar sering-sering membasahi masker dan menyemprotkan air dengan semprotan ke area wajah. Bila ingin terhindar dari tenggorokan kering dan batuk, bisa dengan sering-sering membasahi tenggorokan kita dengan air minum.

Untuk mencegah kulit kering dan gatal dilakukan dengan menyemprotkan air di daerah yang terkena panas sesering mungkin dan gunakan pelembab kulit. Adapun untuk mencegah kaki melepuh, jamaah harus selalu memakai alas kaki dan membawa kantung untuk menyimpannya. Bawa sendiri dan tidak ditinggalkan di luar masjid atau dititipkan ke teman.

Sumber : Republika.co.id

Selasa, 24 Juli 2018

Melongok Dapur Katering Jemaah Indonesia

Melongok Dapur Katering Jemaah Indonesia

10Berita, Makkah  — Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama menjanjikan, hidangan yang bakal disantap jemaah haji tahun ini bercita rasa nusantara. Tak hanya itu, sejumlah bahan baku juga diimpor langsung dari Indonesia. Sejauh mana hal tersebut diwujudkan? Tim Media Center Haji (MCH) Daker Makkah pada Senin (23/07) siang waktu setempat, mengunjungi Bin Marta Catering, salah satu penyedia layanan jasa katering bagi jemaah haji kita.

Bin Marta Catering terletak di wilayah Jabal Nur, Makkah, merupakan salah satu dari 36 katering yang ditunjuk Kemenag untuk menyediakan konsumsi jemaah haji Indonesia.

Kepala dapur Bin Marta Catering, Karma Senam Zain, menjelaskan pihaknya akan menyiapkan 6.000 porsi tiap jam makan atau 12 ribu porsi untuk makan siang dan malam. “Kami memiliki 7 juru masak, 6 tenaga penyiap bahan baku dan 30 tenaga pengemas makanan,” ujar Karma. Dengan jumlah tenaga tersebut, ia optimistis mampu memenuhi target kerja yang diberikan Kemenag.

Beberapa bahan baku makanan asal Indonesia juga tampak memenuhi gudang penyimpanan. Mulai dari kecap, saus dan bumbu-bumbu khas Indonesia. “Bahkan ada pula nangka muda, daun salam, dan jeruk purut khas Indonesia,” tandas Kadaker Makkah, Endang Jumali, saat ditemui di lokasi. “Ada pula tempe dan buncis,” sambung Endang. Karenanya, ia berharap jemaah tak perlu membawa uang berlebih saat menunaikan ibadah haji. “Insya Allah terkait makan tak perlu khawatir,” imbuhnya.

Sementara Kasi Katering Daker Makkah, Evy Nuryana, yang turut serta dalam rombongan mengaku, pihaknya akan terus mengawasi bahan baku, peralatan dan juru masak. “Alhamdulillah dari 36 katering rata-rata sudah siap, sementara bahan baku akan dilengkapi paling lambat hari ini,” ujarnya.

Terkait mekanisme kontrol yang dilakukan, pihaknya memberi perhatian lebih pada aspek produksi dan distribusi makanan.

“Jemaah Indonesia akan mendapat makan siang dan makan malam selama 20 hari,” terang Evy. Rinciannya yakni mulai Kamis (26/07) mendatang saat jemaah mulai masuk ke Makkah dan akan berakhir pada 4 Dzulhijjah atau Rabu Agustus 2018. “Pelayanan katering akan mulai lagi tanggal 16 Dzulhijjah,” imbuhnya.

Ditambahkan bahwa jemaah haji Indonesia selama proses Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina) akan mendapatkan 16 kali makan, dengan rincian 15 kali makan dan sekali snackberat selama 5 hari terhitung 8 – 12 Dzulhijjah. “Jelang puncak Armina, layanan katering dihentikan karena Makkah sudah sangat padat sehingga tidak memungkinkan distribusi,” pungkasnya. Pada periode itu jemaah bisa membeli makanan secara mandiri.

Sumber :  Kemenag

Minggu, 22 Juli 2018

Musim Haji Diwarnai Gerhana Bulan

Musim Haji Diwarnai Gerhana Bulan


10Berita, Bulan masih tertutup bayangan penumbra bumi (parsial), saat gerhana bulan diabadikan dari kawasan Umbul Sidomukti, Kecamatan Bandungan, kabupaten Semarang, Rabu (31/1). Cuaca mendung mengakibatkan fase terjadinya gerhana bulan total ini tidak dapat dilihat secara utuh dari lokasi ini.

IHRAM.CO.ID,Oleh: Erdy Nasrul, Wartawan Republika

MAKKAH — Musim haji tahun ini akan diramaikan dengan gerhana bulan total. Jamaah yang melaksanakan tawaf atau berada di sekitar Masjid al-Haram akan menyaksikan peristiwa langka sepanjang 83 tahun tersebut.

Gerhana itu diprediksi akan berlangsung selama 100 menit, sebagaimana disampaikan anggota persatuan ilmuwan antariksa dan falak Arab Saudi Dr Khalid as-Za’aq, kepada al-‘Arabiyah pada Sabtu (21/7).  Dalam sebuah kesempatan, dia menyampaikan peristiwa langka itu akan berlangsung pada Jumat (27/7).

“Ini adalah gerhana bulan terpanjang sejak 83 tahun,” katanya.

Dia juga menjelaskan, separuh belahan dunia akan menyaksikan gerhana dengan beragam. Beberapa negara akan menyaksikan gerhana total seperti di Saudi. Khalid memperkirakan gerhana akan berlangsung pada pukul 9.24 malam dan berakhir pada pukul 1.19 pagi waktu Saudi.

Direktur Bina Haji Kementerian Agama Khoirizi H Dasir Mengatakan peristiwa alam ini tak dapat dihindari. Masyarakat pasti akan menyaksikan sunnatullah tadi. Namun, pihaknya mengimbau para petugas haji di Arab Saudi untuk tidak melalaikan tanggung jawabnya.

"Pelayanan dan perlindungan harus terus berjalan, sehingga jamaah dapat menjalankan ibadah dengan nyaman dan sempurna," katanya pada Ahad (27/7).

Khoirizi berharap semoga sunnatullah ini tidak berdampak pada pelayanan dan rutinitas jamaah. Petugas tetap pembinaan, pelayanan, dan perlindungan jamaah. Sementara para haji (hujjaj) tetap fokus menjalankan rutinitasnya untuj mencapai predikat haji mabrur.

Media Harper’s Bazaar beberapa waktu lalu memberitakan peristiwa yang sama yang diprediksi akan menjadi yang terpanjang selama abad ke-21. Gerhana bulan ini akan bisa dilihat secara sempurna di Afrika Timur dan Asia Tengah. Di beberapa wilayah lainnya, gerhana tersebut juga akan terlihat, tetapi tidak sempurna, seperti di Afrika Barat, Asia Timur, Amerika Selatan, Eropa, dan Australia.

Mars juga akan terlihat sangat besar dan terang di langit malam itu. Ini merupakan jarak terdekat Mars dengan Bumi dalam 15 tahun. Jadi, di samping gerhana bulan, warga dunia juga bisa menyaksikan penampakan planet merah itu.

Sementara itu, beberapa wilayah di dunia yang tidak bisa menyaksikan fenomena alam ini di antaranya Amerika Utara dan Kutub Utara. Namun, bagi yang tidak bisa menikmatinya langsung masih bisa menyaksikannya secara daring.

Virtual Telescope Project akan mulai menayangkan proses berlangsungnya gerhana bulan secara langsung di internet pukul 18.30 UTC. Selain itu, situs timeanddate.com akan mulai menayangkan lebih cepat pada 18.00 UTC pada tanggal 27 Juli.

Dalam beberapa tahun terakhir, warga dunia dihebohkan dengan fenomena alam yang terjadi hampir berdekatan, yaitu gerhana bulan dan matahari. Peristiwa yang pertama terjadi saat bayangan bumi menutupi penampang bulan. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan.

Peristiwa alam ini dapat diamati dengan mata telanjang dan tidak berbahaya sama sekali. Ketika gerhana bulan berlangsung, umat Islam yang melihat atau mengetahuinya dianjurkan untuk mendirikan salat gerhana (khusuf).

Redaktur : Agung Sasongko

Sumber : Republika.co.id

Jumat, 20 Juli 2018

Jangan Paksakan Mencium Hajar Aswad

Jangan Paksakan Mencium Hajar Aswad


10Berita , JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia Kota Palu, Sulawesi Tengah, mengingatkan jamaah calon haji Tahun 2018 dari daerah itu agar tidak usah memaksakan diri untuk bisa mencium batu hitam (hajar aswad) saat menunaikan ibadah haji di Tanah Suci Mekkah.

"Sebaiknya tidak perlu memaksakan diri, bergegas-gegas atau cepat-cepat. Apalagi kondisi kesehatan dan fisik kurang memungkinkan untuk mencium hajar aswad," ucap Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palu Prof Dr H Zainal Abidin, MAg, saat menyampaikan ceramah pada acara keberangkatan haji Wakil Kapolres Donggala Kompol Abubakar Djafar di Palu, Kamis (19/7).

Dalam ceramahnya, Prof Zainal Abidin MAg tidak melarang jamaah calon haji mencium hajar aswad saat melaksanakan ibadah mengelilingi kabah (tawaf) di Mekkah. Namun, sebut dia, mencium atau tidak mencium hajar aswad tidak memberikan pengaruh terhadap sah atau tidak-nya ibadah haji yang dilakukan oleh seseorang saat tawaf.

Dewan Pakar Pengurus Besar Alkhairaat itu menyatakan mencium hajar aswad hukumnya sunnah. Artinya dikerjakan mendapat pahala, ditinggalkan tidak mendapat dosa.

"Mencium hajar aswad itu tidak termasuk rukun dan syarat sah haji. Hukumnya sunnah. Oleh karena itu perlu memperhatikan faktor kesehatan dan kekuatan fisik," ujar rektor pertama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu itu.

Ia mengingatkan kepada jamaah calon haji agar menjaga kesehatan, mulai dari Tanah Air, sampai melaksanakan ibadah syarat dan rukun haji serta kembali ke daerah. Hal itu karena, ibadah haji yang dilakukan oleh jamaah, membutuhkan kesehatan dan kekuatan fisik.

"Sebaiknya tidak memaksa diri untuk melaksanakan ibadah saat kesehatan kurang membaik," sebut Rois Syuriah Nahlatul Ulama Sulteng itu.

Selanjutnya ia mengingatkan kepada jamaah agar tidak memaksa diri beribadah saat cuaca kurang baik. Tidak memaksakan diri beribadah, sebut dia, dimaksudkan hadir di masjid Madinah atau Masjid Haram di Mekkah karena mengejar pahala yang berlipat ganda, jika di banding di luar kedua masjid tersebut.

"Misalkan saat cuaca dingin, bahkan sangat dingin, maka jangan memaksa diri untuk beribadah. Jamaah harus bisa menjaga kesehatan fisik dan melihat faktor cuaca di saat hendak ingin melaksanakan ibadah," kata Prof Zainal Abidin menambahkan.

Lebih lanjut dia mengatakan hal-hal di atas, terlebih lagi jangan dipaksakan pada awal kedatangan. Karena waktu cukup lama bagi jamaah berada di Kota Mekkah sebelum hari arafah

Sumber : Republika.co.id

Minggu, 15 Juli 2018

Tahun Ini Calhaj Gunakan Kartu Kesehatan Haji Elektronik

Tahun Ini Calhaj Gunakan Kartu Kesehatan Haji Elektronik

10Berita ,  JAKARTA -- Koordinator Bidang Kesehatan Embarkasi/Debarkasi Asrama Haji Jakarta Pondok Gede, Anas Ma'ruf menyampaikan, seluruh calon jamaah haji (calhaj) yang masuk asrama haji sudah isthita'ah karena mereka sudah diperiksa tim kesehatan di kabupaten/kota. Di Embarkasi/Debarkasi dilakukan pemeriksaan kesehatan terakhir untuk melihat kondisi terakhir calhaj.

"Tahun ini ada beberapa hal yang baru, pemeriksaan kesehatan sudah bagus di kabupaten/kota sehingga jamaah haji yang masuk ke sini dalam keadaan isthita'ah, sesuai Permenkes 15/2016," kata Anas kepada Republika.co.id di Asrama Haji Jakarta Pondok Gede, Ahad (15/7).

Ia menerangkan, tahun ini calhaj menggunakan kartu kesehatan haji elektronik. Pada tahun lalu, calhaj masih menggunakan buku kesehatan jamaah haji (BKJH). Kartu kesehatan haji elektronik memiliki chip, jadi data riwayat kesehatan calhaj ada semua dalam kartu tersebut.

Ia menjelaskan, data di dalam kartu tersebut bisa dibuka dari smartphone dan komputer yang terhubung dengan jaringan internet. "Data-data (riwayat kesehatan calhaj) sudah diinput melalui pemeriksaan kesehatan tahap pertama dan kedua melalui sistem komputerisasi haji terpadu kesehatan (siskohatkes)," ujarnya.

Ia menyampaikan, petugas kesehatan tinggal membuka data yang ada di dalam kartu kesehatan haji elektronik milik calhaj untuk mengetahui data riwayat kesehatan calhaj. Kartu tersebut juga digunakan saat calhaj mengunjungi klinik di Arab Saudi.

Selain itu, calhaj yang datang ke embarkasi/debarkasi sudah dipasang gelang berwarna oranye yang menandakan berisiko tinggi (risti). Ada beberapa kriteria riski, di antaranya calhaj yang berusia di atas 60 tahun dan calhaj yang memiliki penyakit tertentu. Status risti ini ditentukan di pemeriksaan kesehatan pada tingkat kabupaten kota.

"Mereka yang menggunakan gelang penanda risti akan lebih diperhatikan pemeriksaan kesehatannya," ujarnya.

Sumber :Republika.co.id